Anda di halaman 1dari 12

SALBUTAMOL

Agonis β2 Adrenergik
Kelompok 2:
Muhammad Yogie Prastowo G1F014065
Eisa Swastika I1C016046
Zeyla Aulia Zein I1C016056
Muhammad Khoirul Fahmi I1C016092
ASMA

Penyakit asma adalah suatu


penyakit kronik (menahun)
yang menyerang saluran
pernafasan (bronchiale) pada
paru dimana terdapat
peradangan (inflamasi) dinding
rongga bronchiale sehingga
mengakibatkan penyempitan
saluran nafas yang akhirnya
seseorang mengalami sesak
nafas
Faktor Risiko Asma

Genetik

Jenis Kelamin

Kepimilikan binatang peliharaan

Alergi

Asap Rokok
RESEPTOR
ADRENERGIK α1 β1 α1 β2

G Protein Gq Gi Gs Gs
Menghambat
produksi DAG
adenilat Mengaktivasi Mengaktivasi
Transduksi dan IP3,
siklase, adenilat siklase, adenilat siklase,
signal mobilisasi Ca,
mengaktivasi aktivasi PKA aktivasi PKA
aktivasi PKC
kanal K
Bronkorelaksasi,
Meningkatkan
vasodilatasi,
Eksitasi neuron, kekuatan dan
Menghambat Tremor,
Efek selular Vasokonstriksi, kecepatan
pelepasan NE glycogenolysis,
Bronkokonstriksi denyut jantung,
menghambat
lipolisis
pelepasan

di pembuluh darah
terutama terdapat terdapat pada ujung bronkus, arteriol
di kulit dan
Letak pada otot saraf pada otot
sistem pencernaan,
jantung presinaptik rangka, otot polos
kandung kemih,
Mekanisme asma dan β- adrenergik
Β2 AGONIS ADRENERGIC
• Agonis β- adrenergik merupakan agonis
adrenoseptor yang memiliki efek
farmakologik melemaskan otot polos
saluran nafas dan dapat menyebabkan
takikardia.

JENIS B-AGONIS

Short acting : mengurangi gejala yang Long acting : untuk mencegah dan
mana gejalanya datang dan pergi / mengobati PPOK yang mana gejalanya
akut tidak pergi

CONTOH OBAT

Salbutamol, Terbutalin, Bambuterol, Formeterol, salmeterol


Fenoterol
Salbutamol
Obat bronkodilator golongan beta agonis short
acting yang diindikasikan untuk meredakan
serangan asma
Efek samping
- Alergi seperti bengkak pada - Sakit kepala
wajah, bibir, tenggorokan atau - Tremor
lidah - Detak jantung cepat
- Tekanan darah rendah
- Peringatan dan
Tidak sadarkan diri

perhatian
Hindari penggunaan pada penderita
dengan hipertensi, dan penyakit
jantung iskemik
B2-AR (Salbutamol) akan berikatan
MEKANISME TRANDUKSI SINYAL
dengan G-protein stimulasi (Gs)
teridiri dari subunit α, β, dan γ ke
reseptor

Gs akan melepaskan dan akan


mengikat GTP

Gα yang berikatan dengan GTP akan


terdisosiasi dari subunit βγ →
mengaktifkan adenilat siklase (AC)
memproduksi cAMP

cAMP aktifkan PKA → menghambat


fosforilasi mlck (myosin light chain
kinase) → afinitas terhadap Ca-
Calmodulin berkurang

Ikatan aktin-myosin P berkurang →


tidak terjadi kontraksi otot
REFERENSI

• Katzung, Bertram G. 2010. Farmakologi Dasar dan Klinik


(terjemahan), Ed.10, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
• Ikawati. Zullies. 2014. Farmakologi Molekuler : Target Aksi Obat
dan Mekanisme Molekulernya. UGM Press, Yogyakarta
• Aini, F., Hasneli, Y., Dewi Y.I., 2011. Faktor-faktor Risiko Yang
Berpengaruh Terhadap Tingkat Kekambuhan Pasien Asma
• Barisione, G., et.al. 2010. Beta-Adrenergic Agonists.
Pharmaceuticals 2010, 3, 1016-1044

Anda mungkin juga menyukai