Anda di halaman 1dari 58

SISTEM REPRODUKSI

Perkembangan Embrionik
Penentuan jenis kelamin
1. Genotip perempuan normal adalah 46, XX (22
pasang autosom dan 2 kromosom kelamin, X dan X ).
Setiap oosit mengandung kromosom haploid yaitu
kromosom X.
2. Genotip laki-laki normal adalah 46, XY ( 22 pasang
autosom dan 2 kromosom kelamin, X dan Y). Setiap
spermatozoa mengandung kromosom haploid X atau
Y.
Diferensiasi dan perkembangan jenis
kelamin
Organ reproduksi internal. Proses diferensiasi
gonad menjadi testis atau ovarium dan
perkembangan system saluran intermal dimulai
pada minggu ke 4 perkembangan embrionik dan
akan selesai secara keseluruhan pada minggu ke
12 setelah terjadi fertilisasi.
Sel benih primodial
a. Sel benih primodial ( sel
kelamin primitive ) yang
kemudian terpisah dari
sel lain pada minggu ke 4
perkembangan embrio,
bermigrasi melalui
gerakan amuboid pada
minggu ke 6 menuju
gonad primitif yang
belum terdiferensiasi
dalam dinding abdominal
posterior embrio.
 Gonad terbentuk dalam
bubungan (ridge)
gonadal (genital ).
Perkembangan testis.
• Gonad menjadi testis.
Yang memproduksi
testosteron.
• Testosteron
menyebabkan
penyatuan mesonefrik
menjadi epididimis,
duktus deferen,
duktus ejakulator,
dan vesikel seminalis.
• Paramesonefrik akan
menyatu dengan
kandung kemih
Perkembangan ovarium.
• Gonad berkembang menjadi ovarium.
• Tanpa testosteron, duktus mesonefrik mengalami atrofi.
• Duktus Mullerian berkembang menjadi tuba uterin(fallopi),
uterus dan bagian atas vagina.
Genetalia Eksternal sampai sekitar minggu
ketujuh kehidupan embrionik, genetalia
eksterna tidak terdiferensiasi dan terdiri dari
tuberkel genital, lipatan urogenital, dan
pembengkakan labioskorotal.
a. Pada laki-laki, karena pengaruh testosterone:
– Tuberkel genital membentuk penis
– Pembengkakan labioskorotal menyatu menjadi dua
kantung skorotal yang kemudian berisi testis setelah
testis berdesenden dari rongga abdomen.
b. Pada perempuan. Tanpa pengaruh hormonal.
– Tuberkel genital menjadi klirotis
– Lipatan urogenital menjadi labia minora
– Pembengkakan labioskorotal menjadi labia mayora
Sistem Reproduksi
Laki-laki
Skortum adalah kantong longgar yang tersusun dari
kulit, fasia, dan otot polos yang membungkus dan
menopang testis di luar tubuh pada suhu optimum
untuk produksi spermatozoa.
Testis adalah organ lunak, berbentuk oval,
dengan panjang 4 cm sampai 5 cm (1,5 inci
sampai 2 inci ) dan berdiameter 2,3 cm ( 1 inci ).

• Tunika Albunginea , adalah kapsul jaringan


ikat yang membungkus testis dan merentang
kearah dalam untuk membaginya menjadi
sekitar 250 lobulus
• Tubulus seminiferus , tempat berlangsungnya
spermatogenesis, terlilit dalam lobules.
Epididimis adalah tuba terlilit yang panjangnya
mencapai 20 kaki (4m sampai 6m )yang terletak
disepanjang sisi posterior testis. Bagian ini menerima
sperma dari duktus deferen.
Duktus deferen adalah kelanjutan epididimis. Duktus ini
adalah tuba lurus yang terletak dalam korda spermatik yang
juga mengandung pembuluh darah dan pembuluh limfatik,
saraf SSO, otot kremaster, dan jaringan ikat. Duktus ini mengalir
dibalik kandung kemih bagian bawah untuk bergabung dengan
duktus ejakulator.
Duktus ejakulator, terbentuk dari pertemuan pembesaran
(ampula ) dibagian ujung duktus deferen dan duktus vesikal
seminalis. Setiap duktus ejakulator panjangnya mencapai
sekitar 2cm dan menembus kelenjar prostat untuk bergabung
dengan uretra yang berasal dari kandung kemih.
Uretra merentang dari kandung kemih sampai ujung penis.
Penis
• Terdiri dari 3 bagian : akar, badan dan glans penis dan banyak
mengandung ujung-ujung saraf sensorik. Organ ini berfungsi untuk
tempat keluar urine dan semen serta sebagai organ kopulasi.
• Kulit penis tipis dan tidak berambut kecuali didekat akar organ.
Prepusium (kulup) adalah lipatan sirkular kulit longgar yang
merentang menutupi glass penis kecuali jika diangkat melalui
sirkumsisi. Korona adalah ujung proksimal glans penis.
Spermatogenesis adalah proses
perkembangan spermatogonia
menjadi spermatozoa dan
berlangsung sekitar 64 hari (
lebih atau kurang empat hari ).

TAHAPAN SPERMATOGENESIS:
• Spermatogonium mengalami
mitosis dan berdiferensiasi
menjadi spermatosit sprimer.
• spermatosit primer mengalami
pembelahan meiosis menjadi
spermatosit sekunder.
• Pembelahan meiosis kedua
pada spermatosit sekunder
menghasilkan 4 spermatid.
• spermatid berdiferensiasi
menjadi spermatozoa.
Sel Sertoli menyebar dari
epitelium sampai lumen
tubulus.
Fungsinya yaitu:
• Menyokong dan
memberi nutrisi
spermatozoa dalam
proses pematangan
• Mensekresi inhibitor
duktus mullerian, yaitu
sejenis glikoprotein yang
di produksi selama
perkembangan embrionik
pada saluran reproduksi
laki-laki
Sel interstisial ( leydig )
mensekresi androgen
(testosterone dan
dihydrotestosterone ).

Sel – sel interstisial ini


menghilang enam
bulan setelah lahir dan
muncul kembali saat
awitan pubertas
karena pengaruh
hormon gonadotropin
di kelenjar hipofisis.
Pengaturan Hormonal sistem
reproduksi laki-laki
1. Hormon testicular. Androgen utama yang
diproduksi testis adalah testosteron. Testis juga
mensekresi sedikit androtenedion yaitu
precursor untuk estrogen pada laki-laki, dan
dihidro-testosteron (DHT) yang penting untuk
pertumbuhan prenatal dan diferensiasi genetalia
laki-laki
2. Hormon hipofisis dan hipotalamus
mengendalikan produksi androgen dan fungsi
testikular. Terdiri dari Gonadotropin hipofisis
dan Hipotalamic gonadotropin releasing
hormone (GnRH)
SISTEM REPRODUKSI
PEREMPUAN
Ovarium, panjangnya sekitar 3 sampai 5 cm, lebar 2
sampai 3 cm, dan tebal 1 cm. Berbentuk sperti kacang
kenari. Ovarium terletak pada dinding samoing rongga
pelvis posterior dalam sebuah ceruk dangkal. Ovarium
adalah satu-satunya organ dalam rongga pelvis yang
retroperitoneal (terletak dibelakang peritoneum).
Dua tuba uterin (tuube fallopii atau oviduk), menerima
dan mentranspor oosit kedua ke uterus setelah ovulasi.
• Setiap tuba uterin, dengan panjang 10 cm dan diameter
0,7 cm, ditopang oleh ligamen besar uterus. Salah satu
ujungnya melekat pada uterus dan ujung lainnya
membuka kedalam rongga pelvis.
Uterus adalah oragan tunggal muskular dan
beronggga. Oosit yang telah dibuahi akan tertanam
dalam lapisan endometrium uterus dan dipenuhi
kebutuhan nutrisinya untuk tumbuh dan berkembang
sampai lahir.
Fundus uterus adalah bagian bundar yang letaknya
superior terhadap mulut tuba uterin.
Serviks adalah bagian leher bawah uterus yang
terkonstriksi. Os eksternal adalah mulut serviks kedalam
vagina, os internal adalah mulut uterus dalam rongga
uterus. Kanal endoservikal melapisi jalur diantara dua
mulut.
Badan uterus adalah bagian luas berdinding tebal yang
membugkus rongga uterus.
Portio vaginalis adalah bagian serviks yang menonjol
kedalam ujung bagain vagina atas. Resesus sirkular yang
terbentuk pada area pertemuan adalah forniks anterior,
posterior, dan lateral (forniks singular).
Vagina adalah tuba fibromuskular yang dapat
berdistensi. Organ ini merupakan jalan lahir bayi
dan aliran menstrual, fungsinya adalah sebagai
organ kopulasi perempuan.
Oogenesis. terjadi sekali dalam
sebulan, bergiliran antara
ovarium kiri dan ovarium kanan,
Di dalam ovarium terdapat sel-sel
induk yang disebut oogonium.
TAHAPANNYA :
• Oogonium membelah secara
mitosis menjadi oosit primer.
• Oosit primer mengalami
pembelahan secara meiosis
menjadi 2 sel baru yang disebut
oosit sekunder dan badan
polar.
• Kemudian membelah lagi
menghasilkan ootid dan badan
polar,
• Ootid berdiferensiasi menjadi
ovum
Genitalia eksternal secara kesatuan disebut vulva atau
pudendum
1. Mons pubis adalah bantalan jaringan lemak dan kulit yang
terletak di atas simfisis pubis. Bagian ini tertutup rambut pubis
setelah pubertas.
2. Labia mayora (bibir mayor) adalah dua lipatan kulit
longitudinal yang merentang kebawah dari mons pubis dan
menyatu di sisi posterior perineum, yaitu kulit antara pertemuan
dua lipatan ini dan anus. Labia mayora homolog (serupa dalam
struktur dan asalnya) dengan skrotum pada laki-laki.
3. Labia minora (bibir minor) adalah dua lipatan kulit
diantara labia mayora. Lipatan ini tidak berambut, tetapi
mengandung kelenjar sebasea dan beberapa kelenjar
keringat.

4. Klitoris homolog dengan penis pada laki-laki, tetapi


lebih kecil dan tidak memiliki mulut uretra.
5. Vestibula adalah area yang dikelilingi labia minora.
Vestibula menutupi mulut uretra, mulut vagina, dan
duktus kelenjar Bartolin (vestibular besar). kelenjar
bartolin homolog dengan kelenjar bulbouteral pada
laki-laki. Kelenjar itu memproduksi beberapa tetes
sekresi mukus untuk membantu melumasi orifisium
vaginal saat eksitasi seksual.
6. Orifisium uretra adalah jalur keluar urine dari kandung kemih. Tepi
lateralnya mengandung duktus untuk dua kelenjar parauretral
(skene) yang dianggap homolog dengan kelenjar prostat pada laki-
laki.
7. Mulut vagina terletak dibawah orifisium uretra. Himen (selaput
dara). Suatu membran yang bentuk dan ukurannya bervariasi,
melingkari mulut vagina.
8. Perineum (pada laki-laki dan perempuan) adalah area berbentuk
seperti intan yang terbentang dari simfisis pubis di sisi anterior
sampai ke koksiks di sisi posterior dan ke tuberositas iskial di sisi
lateral
Selaput Dara
• Selaput dara atau himen adalah lipatan membran yang
menutup sebagian luar vagina. Biasanya berbentuk sabit.
Setelah seorang wanita melahirkan, selaput dara yang
tertinggal disebut carunculae myrtiformes. Di saat seorang
wanita mencapai usia pubertas, selaput dara menjadi
elastis. Hanya 43% wanita melaporkan pendarahan ketika
mereka pertama kali melakukan persetubuhan.
Pengaturan hormonal sistem
reproduksi perempuan
• Ketepatan pola siklus fungsi sistem reproduksi
perempuan diatur melalui keseimbangan
hormon hipotalamus (GnRH), hipofisis (FSH
dan LH), dan hormon ovarium (estrogen dan
progesteron). Mekanisme umpan balik positif
dan negative juga turut terlibat
• Menarke (periode menstruasi pertama)
menandakan awitan maturasi seksual
perempuan.
Efek fisiologis estrogen
• Merangsang pertumbuhan semua organ reproduksi,
terutama lapisan mukosa dan lapisan otot tuba uterin,
uterus, dan vagina.
• Menstimulasi pertumbuhan duktus dan alveoli kelenjar
mammae.
• Memengaruhi konfigurasi tubuh total melalui
peningkatan pembentukan tulang dan peningkatan
penumpukan lemak dalam semua jaringan subkutan
• Memiliki efek metabolik, termasuk menurunkan kadar
kolesterol dan lipoprotein densitas rendah dalam darah.
• Memperngaruhi fungsi pengaturan-suhu dan pusat
vasomotorik.
• Menyebabkan sedikit peningkatan suhu tubuh basal dan
peningkatan ekskresi natrium dan air dari ginjal.
Efek fisiologis progesterone
• Merangsang pertumbuhan endometrium uterus.
• Menghambat kontraksi uterus sehingga ovum
yang sudah tertanam dapat bertahan.
• Merangsang pertumbuhan dan diferensiasi sel-sel
alveolar.
• Meningkatkan viskositas mukus serviks
• Menyebabkan sedikit peningkatan suhu tubuh
basal dan peningkatan ekskresi natrium dan air
dari ginjal.
Menopause
• Menopause adalah berhentinya siklus
menstruasi.
• Klimakterik adalah periode ketidakteraturan
siklus sebelum siklus terhenti.
• Usia rata-rata menopause di Amerika adalah 50
tahun
• Penyebeb menopause adalah hilangnya folikel
sejalan pertambahan usia karena atresia dan
ovulasi bulanan
• Gejala menopause yaitu penurunan kadar
estrogen dan progesteron yang mempengaruhi
sejumlah sistem organ dan kimia tubuh
Fertilisasi
• Fertilisasi adalah penyatuan spermatozoa dan
oosit sekunder untuk membentuk sel diploid
zigot yang mengandung kromosom maternal dan
paternal.
• Spermatozoa dan Oosit
Spermatozoa = ada 250 sampai 400 juta sperma
sekali ejakulasi
Oosit = hanya ada satu oosit tunggal yang dilepas
ovarium ke dalam tuba uterin saat ovulasi
Kontrasepsi
• Kontrasepsi adalah praktik pencegahan
fertilisasi, yaitu kemampuan untuk
menghasilkan dan memproduksi anak.
• Semua metode kontrasepsi utama adalah
teknik untuk menghindari kehamilan yang
tidak diinginkan
Kontrasepsi Hormonal
 Kontrasepsi oral adalah gabungan estrogen
sintesis dan progesteron sintesis yang
dikonsumsi.
Efek: perubahan transpor tubal dan
perubahan endometrial yang menghalangi
implantasi
 Norplant adalah implan progesteron sintesis
subdermal yang memberikan kontrasepsi
selama lima tahun.

 Depoprovera, kontarsepsi yang dapat


diijeksikan.
Efek: pendarahan iregular, berat badan
turun,sakit kepala, atau mual
Kontrasepsi
Intrauterine device (IUD), dimasukkan ke
rongga uterus untuk mengganggu implantasi
ovum yang telah dibuahi dengan cara
mengubah lingkungan uterus.
 Sterilisasi Bedah
Pada perempuan : ligalasi tubal (pemotongan),
atau pengikatan tuba uterin.
Pada laki-laki : vasektomi (pemotongan), atau
pengikatan duktus vas deferen.
Kehamilan dan Perkembangan Awal
Kehamilan :
• Aspek umum, dimulai oleh fertilisasi sebuah
sel telur oleh sebuah sperma. Fertilisasi
melibatkan fase gestasi dan partus.
• Durasi, lama kehamilan adalah 266 hari (38
minggu) dari waktu fertilisasi sampai waktu
kelahiran bayi.
Hormon yang disekresi saat
kehamilan
• Hormon Gonadotropin Korionik Manusia (HCG)
• Progesteron dan Estrogen
• Hormon Laktogen Plasenta Manusia (HPL)
• Hormon Tirotropin Korinoik
• Relaksin
• Prolaktin
• Oksitosin
• Prostaglandin
Partus
Partus adalah proses kelahiran bayi.
Persalinan adalah istilah yang dipakai untuk
serangkaian peristiwa yang menyelubungi patrus.
• Kala satu persalinan, dimulai dari kontraksi uterus
yang regular dan terus menerus sampai
keseluruhan serviks terdilatasi.
• Kala dua persalinan, dimulai dengan dilatasi
maksimum seviks dan terus sampai bayi lahir.
• Kala tiga persalinan, pengeluaran plasenta dari
uterus
Perkembangan Prenatal
1) Periode praembrionik (dua minggu pertama
setelah fertilisasi)
2) Tahap embrionik (minggu kedua sampai
minggu kedelapan perkembangan)
3) Tahap perkembangan janin (pada akhir
minggu kedelapan trisemester pertama
sampai tahap partus)
Periode Praembrionik
• Pembelahan cleavage awal, zigot mengalami
pembelahan mitosis untuk membentuk dua sel
dan seterusnya.
• Morula, yaitu enambelas sel yang terbentuk.
• Blastosit, yaitu ruang pusat pada morula yang
berisi cairan atau blastosel yang mengubah
morula menjadi blastosit atau sel bola berongga.
• Implantasi, keseluruhan blastosit ke
endometrium bertujuan untuk mendapatkan
akses ke persediaan darah maternal.
Tahap Embrionik
• Pembentukan lapisan germ, diferensiasi massa
sel mengakibatkan pembentukan sebuah rongga
amniotik berisi cariran dan diskus embrionik.
• Pembentukan membran janin (ekstra-embrionik)
= terbentuknya amnion,kantong kuning telur,
korion,dan alantosis
• Plasenta, berperan dalam fungsi pencernaan,
pernapasan, ekskretori,dan fungsi metabolik
serta merupakan organ endokrin. Berwarna
merah tua, panjang sekitar 20 cm dan tebal 2,5
cm,beratnya 0,5 kg.
Tahap Perkembangan Janin
• Minggu ke 9 – 12
(bulan ketiga),
pertumbuhan panjang
badan berlangsung
cepat.
• Minggu ke 13-16
(bulan keempat),
karakteristik wajah
mulai terbentuk,
rambut,bulu mata,
alis, dan tangan
terbentuk.
• Minggu ke 17-20 (bulan
kelima), tungkai mencapai
bentuk akhirnya, gerakan
janin semakin cepat
• Minggu ke 21-25 (bulan
keenam), berat janin
bertambah hingga 900
gram.
• Minggu ke 26-29 (bulan
ketujuh), kelopak mata
mulai terbuka,dan janin
bertambah panjang
• Minggu ke 30-33 (bulan
kedelapan), tertis pada
laki-laki berdesenden ke
dalam skrotum
• Minggu ke 34-38 (bulan
kesembilan),rata-rata
panjang janin 36 cm
dengan keseluruhan
mencapai 55 cm sampai
56 cm, berat kurang lebih
3,25 kg dan janin berada
pada persentasi verteks
dengan kepala
menghadap serviks.
Gangguan Pada Sistem Reproduksi Pria
• Uretritis : peradangan yang terjadi pada uretra dengan gejala
rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil.
• Prostatitis : peradangan yang terjadi pada prostat, hal ini di
sebabkan bakteri.
• Hipogonadisme : penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh
gangguan interaksi hormon. Menyebabkan infertilitas ,
impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan.
• Kriptorkidisme : kegagalan dari satu atau dua testis untuk turun
dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi.
• Epididimitis : infeksi yang paling sering terjadi pada saluran
reproduksi pada pria. Organisme penyebab epididimitis adalah
E.coli dan Chlamydia.
• Orkitis : peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus
parotis. Jika tejadi pada pria dewasa dapat menyebabkan
infertilisasi.
Gangguan Pada System Reproduksi Wanita
• Gangguan Menstruasi
- Amenore primer : Tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun
dengan atau tanpa perkembangan seksual
- Amenore sekunder : Tidak terjadi menstruasi selama 3-6 bulan atau
lebih pada orang yang tengah mengalami siklus menstruasi.

• Kanker genetalia : terjadi pada miss v, serviks dan ovarium.


• Kanker vagina : hingga saat ini kanker vagina belum di ketahui
penyebabnya tetapi kemungkinan terjadi karena iritasi yang diantaranya
di sebabkan oleh virus.
• Kanker serviks : keadaan di mana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh
lapisan epitel serviks.
• Kanker ovarium : memiliki gejala yang tidak jelas. Dapat berupa rasa
berat pada panggul perubahan fungsi saluran pencernaan atau
mengalami pendarahan vagina abnormal.
• Endometriosis : keadaan di mana jaringan endometrium terdapat di luar
uterus dapat tumbuh disekitar ovarium,oviduk atau jauh di luar uterus.
Daftar Pustaka
Sloane, Ethel. 2016. Anatomi fisiologi untuk
pemula.

Anda mungkin juga menyukai