IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. H
Tanggal Lahir :15/07/1949
Umur : 65 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Maros
Agama : Islam
No. RM : 691571
Tanggal masuk :27/11/2014
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA : Demam
ANAMNESIS TERPIMPIN :
BB = 58 kg,
TB = 170 cm,
Tanda vital :
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 38,7oC
PEMERIKSAAN FISIS
Kepala
Ekspresi : Biasa
Simetris muka : simetris kiri = kanan
Deformitas : (-)
Rambut : Hitam lurus, alopesia (-)
Mata
Eksoptalmus/Enoptalmus : (-)
Gerakan : ke segala arah
Kelopak Mata : edema palpebra (-)
Konjungtiva : anemis (+)
Sklera : ikterus (-)
Kornea : jernih
Pupil : bulat isokor
Telinga
Pendengaran : dalam batas normal
Nyeri tekan di prosesus
mastoideus : (-)
Hidung
Perdarahan : (-)
Sekret : (-)
Mulut
Bibir : pucat (-), kering (-)
Lidah : kotor (-),tremor (-),
hiperemis (-)
Tonsil : T1 – T1, hiperemis (-)
Faring : hiperemis (-),
Gigi geligi :caries (-)
Gusi :perdarahan gusi (-)
Leher
Kelenjar getah bening : tidak ada pembesaran
Kelenjar gondok : tidak ada pembesaran
DVS : R-2 cmH2O
Pembuluh darah : tidak ada kelainan
Kaku kuduk : (-)
Tumor : (-)
Dada
Inspeksi :
Bentuk : normochest, simetris kiri =
kanan
Pembuluh darah : tidak ada kelainan
Buah dada : simetris kiri = kanan,
ginecomasti (-)
Sela iga : dalam batas normal
Lain – lain : (-)
Paru
Palpasi :
Fremitus raba : kiri=kanan,
Nyeri tekan : (-)
Perkusi :
Paru kiri :sonor
Paru kanan :sonor
Batas paru-hepar : ICS VI dekstra anterior
Batas paru belakang kanan :CV Th. X dextra
Batas paru belakang kiri :CV Th. XI sinistra
Auskultasi :
Bunyi pernapasan :Vesikuler
Bunyi tambahan :Rh-/- Wh-/-
Jantung
Inspeksi :ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : pekak relatif
Auskultasi : bunyi jantung I/II murni
reguler, bunyi tambahan (-)
Perut
Inspeksi : datar, ikut gerak napas
Palpasi : Nyeri tekan (-) MT (-)
:Hepar tidak teraba
Limpa schuffner 3
Perkusi : Timpani (+)
Auskultasi : Peristaltik (+), kesan normal
Alat Kelamin
Tidak dilakukan pemeriksaan
Anus dan Rektum
IVFD RL 20 tpm
Paracetamol 500mg 3x1
RENCANA PEMERIKSAAN
Darah rutin
Elektrolit
DDR
IgM & IgG
Tes Widal
Kimia darah : SGOT, SGPT, Ureum, Kreatinin
FOLLOW UP
TANGGAL PERJALANAN INSTRUKSI DOKTER
PENYAKIT
28/11/2014 S: P:
Demam (+)
sakit kepala (+) IVFD RL 20 tpm
T : 110/70 Batuk (-) Paracetamol 500mg 3x1
Sesak (-)
N : 96 x/i Nyeri ulu hati (-)
Rencana :- DR
P : 24 x/i Mual (-), muntah (-) - Elektrolit
S : 38.6⁰C Mimisan (-) - SGOT,SGPT
BAB : belum 1 minggu, BAK :
lancar - Ur/Cr
- Tes Widal
O: - DDR
SS / GC / CM
Anemis -/-, ikterus -/-, - IgG & IgM
MT (-), NT (-), DVS R-2cmH2O
BP : vesikuler,
BT : Rh -/-, Wh -/-
BJ : I/II murni regular
Peristaltik (+)kesan N,
Hepar : tidak teraba
Spleen : schuffner 3
Ext : Edema -/-, peteki -/-
Rumpleede –
A:
Febris et causa suspek malaria
TANGGAL PERJALANAN INSTRUKSI DOKTER
PENYAKIT
29/11/2014 S: P:
Demam (-)
sakit kepala (+)
T : 100/70 Batuk (-) IVFD RL 20 tpm
Sesak (-)
N : 62 x/i Nyeri ulu hati (-)
Paracetamol 500mg 3x1
P : 24 x/i Mual (-), muntah (-) Rencana :
S : 36.5⁰C Mimisan (-) - DR
BAB : biasa, BAK : lancar
O:
SS / GC / CM
Anemis -/-, ikterus -/-,
MT (-), NT (-), DVS R-2cmH2O
BP : vesikuler,
BT : Rh -/- , Wh -/-
BJ : I/II murni regular
Peristaltik (+) kesan N,
Hepar : tidak teraba
Spleen : schuffner 3
Ext : Edema -/-, peteki -/-
A:
Febris et causa Suspek malaria
TANGGAL PERJALANAN INSTRUKSI DOKTER
PENYAKIT
Hasil lab :
WBC 5.6x103
HGB 12.8
RBC 5.22 x 106
PLT 82 x 103
Na/K/Cl (148/3,0/114
mEq/L)
Widal negative
SGOT 12
SGPT 33
Ur: 19
Cr: 0.6
IgG & IgM negative
HbsAg negative
Anti HCV negative
DDR positif (+)
Plasmodium Falcifarum
TANGGAL PERJALANAN INSTRUKSI DOKTER
PENYAKIT
30/11/2014 S: P:
Demam (+)
sakit kepala (+) - IVFD RL 20 tpm
T : 100/70 Batuk (-) - Paracetamol 500mg 3x1
Sesak (-)
N : 80 x/i Nyeri ulu hati (-) - Darplex 1x4 tablet selama 3 hari :
P : 22 x/i Mual (-), muntah (-)
Dihydroartemisinin
S : 38.8⁰C Mimisan (-)
BAB : biasa, BAK : lancar 40 mg (4tablet/hari)
O: Piperaquin 320 mg
SS / GC / CM
(4 tablet/hari)
Anemis -/-, ikterus -/-,
MT (-), NT (-), DVS - Primakuin 1x3 tablet (single
R-2cmH2O
BP : vesikuler, dose)
BT : Rh -/- , Wh -/- Rencana :
BJ : I/II murni regular
Peristaltik (+) kesan N, - DR
Hepar : tidak teraba
Spleen : schuffner 3
Ext : Edema -/-, peteki -/-
A:
Malaria Tropika
TANGGAL PERJALANAN INSTRUKSI DOKTER
PENYAKIT
01/12/2014 S: P:
Demam (-)
sakit kepala (-) - IVFD RL 20 tpm
T : 110/80 Batuk (-) - Paracetamol 500mg 3x1
N : 72 x/i Sesak (-)
Nyeri ulu hati (-) - Darplex 1x4 tablet selama 3
P : 22 x/i
Mual (-), muntah (-) hari :
S : 36.5⁰C Mimisan (-)
BAB : biasa, BAK : lancar Dihydroartemisinin
40 mg (4tablet/hari)
O:
SS / GC / CM Piperaquin 320 mg
Anemis -/-, ikterus -/-, (4 tablet/hari)
MT (-), NT (-), DVS
R-2cmH2O
BP : vesikuler,
BT : Rh -/- , Wh -/-
BJ : I/II murni regular
Peristaltik (+) kesan N,
Hepar : tidak teraba
Spleen : schuffner 3
Ext : Edema -/-, peteki -/-
A:
Malaria Tropika
TANGGAL PERJALANAN INSTRUKSI DOKTER
PENYAKIT
02/12/2014 S : Baik P:
Demam (-)
sakit kepala (-) - IVFD RL 20 tpm
T : 110/80 Batuk (-) - Paracetamol 500mg 3x1
Sesak (-)
N : 78 x/i Nyeri ulu hati (-) - Darplex 1x4 tablet selama 3
P : 22 x/i Mual (-), muntah (-)
hari :
S : 36.5⁰C Mimisan (-)
BAB : biasa, BAK : lancar Dihydroartemisinin
O: 40 mg (4tablet/hari)
SS / GC / CM
Piperaquin 320 mg
Anemis -/-, ikterus -/-,
MT (-), NT (-), DVS R-2cmH2O (4 tablet/hari)
BP : vesikuler,
BT : Rh -/- , Wh -/-
BJ : I/II murni regular
Peristaltik (+) kesan N,
Hepar : tidak teraba
Spleen : schuffner 3
Ext : Edema -/-, peteki -/-
WBC 7.6x103
HGB 12.8
RBC 5.22 x 106
PLT 107 x 103
A:
Malaria Tropika
RESUME
Pasien laki-laki 65 tahun masuk Rumah Sakit pada
tanggal 27 November 2014 dengan keluhan utama febris
yang dialami sejak ±1 minggu sebelum masuk rumah
sakit, febris terus-menerus . Pasien juga merasakan
menggigil sebelum demam sehingga membungkus dirinya
dengan selimut, seiring demam turun pasien merasakan
berkeringat. Pasien sempat meminum obat paracetamol
untuk meringankan keluhannya. Dinyatakan pasien
bahwa dirinya punya riwayat pergi ke daerah endemik
(Papua) dan tinggal selama 2 bulan dan mengalami
keluhan yang sama di sana dan merasa membaik setelah
diberi obat di apotek, tapi pasien tidak mengetahui
obatnya dan kembali ke maros 4 hari yang lalu. BAB
pasien belum 1 minggu namun sebelumnya dikatakan
bahwa BAB pasien seperti biasa, padat, dan berwarna
kuning.Pada BAK pasien lancar, biasa, dan berwarna
seperti teh.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan sakit sedang, gizi
cukup, composmentis. Tekanan darah 120/70 mmHg,
nadi 88 x/menit, pernapasan 20 x/menit, suhu 38,7oC.
Pada pemeriksaan hepar tidak didapatkan pembesaran,
lien teraba schuffner 3.
Hasil pemeriksaan laboratorium sebagai berikut, WBC :
7.8 x103/uL, RBC : 5.22 x106/uL, HGB : 12.8 G/dL, HCT
:43.3 %, PLT : 82 x 103/uL, SGOT : 12 u/L,
SGPT : 33 u/L, Ur : 19, Cr: 0.6, widal negatif, HbsAg
negative, Anti HCV negative, Tes Widal negative, IgG &
IgM negative, Rumpleede negative, DDR(+) :
Plasmodium Falcifarum.
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan, maka
pasien dapat didiagnosis dengan malaria tropika.
MALARIA
DEFINISI
Plasmodium malaria :
4. Nyeri kepala
1. Anamnesis
Keluhan utama : demam, menggigil, dapat disertai
sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau
pegal-pegal.
Riwayat berkunjung dan bermalam 1-4 minggu ke
daerah endemik malaria.
Riwayat tinggal didaerah endemik malaria.
b. Malaria Berat
Definisi: Infeksi P. falciparum disertai dengan salah satu
atau lebih kelainan berikut:
Malaria serebral
Gangguan status mental
Kejang multipel
Koma
Hipoglikemia: gula darah < 40 mg/dL
Distress pernafasan
Temperatur > 400C, tidak responsif dengan asetaminofen
Hipotensi
Oliguria atau anuria (urine < 400ml/24 jam pada
orang dewasa atau 12 ml/kgBB pada anak-anak)
Anemia: Hb < 5g/dl atau hematokrit < 15%
Perdarahan spontan
Malaria cerebral
Tanda-tanda malaria cerebral :
Sakit kepala
Gangguan mental
Tanda Neurologis
Perdarahan retina
Gangguan kesadaran
Gagal ginjal akut
Kelainan hati (Malaria biliosa)
Hipoglikemia
Blackwater fever (Malaria Haemoglobinuria)
Malaria algid
Kecenderungan perdarahan
Edema Paru
Manifestasi gastrointestinal
Hiponatremia
Gangguan metabolic lainnya
PENGOBATAN
Pengobatan Malaria Tanpa Komplikasi
Lini pertama pengobatan malaria falciparum adalah
seperti yang tertera dibawah ini:
Lini pertama = Artesunat + Amodiakuin +
Primakuin
kemasan Artesunat + Amodiakuin terdiri dari 3 blister,
yaitu 4 tablet artesunat @50mg dan 4 tablet amodiakuin
@150mg
Obat kombinasi diberikan per-oral selama tiga hari
dengan dosis tunggal harian sebagai berikut:
Amodiakuin basa = 10 mg/kgbb dan Artesunat = 4
mg/kgbb.
Primakuin tidak boleh diberikan kepada:
lbu hamil
Bayi < 1 tahun
Penderita defisiensi G6-PD
Lini pertama yang lainnya:
Dihydroartemisinin+Piperaquin+Primakuin
Dosis obat:
Dihydroartemisinin: 2-4mg/kgBB
Piperaquin: 16-32 mg/kgBB
Primakuin: 0,75 mg/kgBB
Lini kedua pengobatan malaria falciparum:
Kina+Tetrasiklin atau Doksisiklin+Primakuin
Pengobatan malaria
campuran
Falciparum+P.Vivax/
P.Ovale):