Anda di halaman 1dari 41

DELEGASI DAN

SUPERVISI
DELEGASI
  Penyelesaian suatu pekerjaan melalui orang lain /
pelimpahan tugas pada seseorang atau kelompok dalam
menyelesaikan tujuan organisasi
  Proses dimana manajer mengalokasikan wewenang pada
bawahannya
Sesuai Tidak
dgn tugas, dapat
hak, ditransfer,
wewenang berlaku utk
dan satu tugas
tanggung saja
Sifat jawab
dele
gasi
4 kegiatan dalam delegasi
 Manajer menetapkan dan memberi tugas dan tujuan pd org
yg diberi limpahan
 Manajer melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk
mencapai tujuan
 Perawat yg menerima delegasi scr implisit / eksplisit
menimbulkan kewajiban dan tanggung jawab
 Manajer menerima pertanggung jawaban atas hasil yg telah
dicapai
4 alasan pendelegasian
 Memungkinkan mencapai hasil yg lebih baik
 Efisiensi jalannya organisasi
 Berpusat pada pekerjaan yg lebih penting
 Agar bawahan tumbuh dan berkembang
6

Cara manajer perawat dalam


melakukan pendelegasian

1. Membuat perencanaan ke depan dan mencegah masalah


2. Menetapkan tujuan dan sasaran yang realistis
3. Menyetujui standar kerja
4. Menyelaraskan tugas atau kewajiban dengan kemampuan
bawahan
5. Melatih dan mengembangkan staf bawahan dengan
memberikan tugas dan wewenang baik secara tertulis
maupun lisan.
7

Cara manajer perawat dalam


melakukan pendelegasian
5. Melakukan kontrol dan mengkoordinasikan pekerjaan
bawahan dengan mengukur pencapaian tujuan
berdasarkan standar serta memberikan umpan balik
prestasi yang dicapai
6. Kunjungi bawahan lebih sering dan dengarkan keluhan –
keluhannya
7. Bantu mereka untuk memecahkan masalahnya dengan
memberikan ide ide baru yang bermanfaat
8. Memberikan ‘reward’ atas hasil yang dicapai
9. Jangan mengambil kembali tugas yang sudah
didelegasikan
ANA  panduan persyaratann
pendelegasian
Right task

Right
Right
supervision &
circumstance
evaluation

Right direction
& Right person
communication
Prinsip utama pendelegasian
• Hampir semua tugas
Tugas teknis
teknis

• Tidak dapat didelegasikan


Tugas semuanya krn perlu
supervisi dan pemberian
manajerial wewenang
Accountability

Responsibility

Authority

Konsep delegasi
JENIS TUGAS YG DAPAT
DISELEGASIKAN :

 TUGAS – TUGAS RUTIN

 PENGUMPULAN INFORMASI

 PERWAKILAN MEETING

 TANGGUNG JAWAB MASA MENDATANG

11
TUGAS – TUGAS YG SEBAIKNYA
TIDAK DIDELEGASIKAN :

 PROSES PENDELEGASIAN ITU SENDIRI


 PERFORMANCE EVALUATION

 TINDAKAN PENDISIPLINAN
 TUGAS – TUGAS CONFIDENTIAL

 TUGAS KHUSUS

 SITUASI YANG SENSITIF


12
13
Hambatan - Hambatan Pendelegasian
Hambatan pada delegator
1. Kemampuan yang diragukan oleh dirinya sendiri
2. Meyakini bahwa seseorang “mengetahui semua
rincian”
3. “Saya dapat melakukannya lebih baik” sebuah
pikiran yang keliru
4. Kurangnya pengalaman dalam pekerjaan atau dalam
mendelegasikan
5. Rasa tidak aman
6. Takut tidak disukai
7. Penolakan untuk mengakui kesalahan
8. Kurangnya kepercayaan pada bawahan
9. Kesempurnaan, menyebabkan kontrol yang
berlebihan
10. Kurangnya ketrampilan organisasional dalam
menyeimbangkan beban kerja
Hambatan - Hambatan 14

Pendelegasian

 Hambatan hambatan pada yang diberi delegasi


1. Kurangnya pengalaman
2. Kurangnya kompetensi
3. Menghindari tanggung jawab
4. Sangat tergantung dengan boss
5. Kekacauan [disorganization]
6. Kelebihan beban kerja
7. Terlalu memperhatikan hal hal yang kurang
bermanfaat
Hambatan - Hambatan 15

Pendelegasian
 Hambatan hambatan dalam situasi
1. Kebijakan tertuju pada satu orang
2. Tidak ada toleransi kesalahan
3. Kekritisan keputusan
4. Urgensi, tidak ada waktu untuk
menjelaskan [krisis manajemen]
5. Kebingungan dalam tanggung jawab
dan kewenangan.
6. Kekurangan tenaga
Agar pendelegasian menjadi efektif
1. Tetapkan tujuan, perawat pelaksana harus diberitahu maksud dan
pentingnya tugas yang didelegasikan.
2. Tegaskan tanggung jawab dan wewenangnya dan berikan
informasi yang jelas
3. Berikan motivasi dan dorongan agar percaya diri dalam menerima
tanggung jawab
4. Meminta penyelesaian tugas yang didelegasikan dalam batas
waktu yang jelas
5. Berikan latihan untuk mengembangkan pekerjaannya agar
menjadi lebih baik
6. Adakan pengawasan yang memadai baik langsung maupun
melalui laporan
7. Tegaskan kapan laporan harus selesai dan hal-hal yang diperlukan
dalam laporan (singkat dan padat)
Ketidakefektifan dalam delegasi

Pelimpahan
Under Over
yg tidak
delegasi delegasi
efektif
PENDAHULUAN

Supervisi dan evaluasi merupakan bagian


yang penting dalam manajemen serta
keseluruhan tanggung jawab pemimpin.
Supervisi merupakan bagian dari fungsi
directing pengarahan (dalam fungsi
manajemen yang berperan untuk
mempertahankan agar segala kegiatan
yang telah diprogram dapat dilaksanakan
dengan baik dan lancar).
PENGERTIAN SUPERVISI

Supervisi mempunyai pengertian yang sangat


luas, yaitu meliputi segala bantuan dari
pemimpin/penanggung jawab keperawatan yang
tertuju untuk perkembangan para perawat dan
staf lainnya dalam mencapai tujuan asuhan
keperawatan.
Kegiatan supervisi semacam ini adalah
merupakan dorongan, bimbingan dan
kesempatan bagi pertumbuhan keahlian dan
kecakapan para perawat.
Lanjutan ……
Prajudi Atmosudiro (1982), Supervisi diartikan
sebagai pengamatan atau pengawasan secara
langsung terhadap pelaksanaan pekerjaan yang
sifatnya rutin.

Swansburg (1999), Supervisi adalah suatu


proses kemudahan sumber-sumber yang
diperlukan untuk penyelesaian tugas-tugasnya.
Lanjutan ……
Thora Kron (1987), Supervisi adalah
merencanakan, mengarahkan,
membimbing, mengajar, mengobservasi,
mendorong, memperbaiki, mempercayai,
mengevaluasi secara terus menerus pada
setiap perawat dengan sabar, adil serta
bijaksana sehingga setiap perawat dapat
memberikan asuhan keperawatan dengan
baik, terampil, aman, cepat dan tepat
secara menyeluruh sesuai dengan
kemampuan dan keterbatasan dari
perawat.
SASARAN SUPERVISI

1. Pelaksana tugas sesuai dengan pola


2. Struktur dan hirarki sesuai dengan rencana
3. Staf yang berkualitas dapat dikembangkan
secara kontinue/sistematis
4. Penggunaan alat yang efektif dan ekonomis.
5. Sistem dan prosedur yang tidak menyimpang
6. Pembagian tugas, wewenang ada
pertimbangan objek/rational
7. Tidak terjadi penyimpangan/penyelewengan
kekuasaan, kedudukan dan keuangan.
TUJUAN SUPERVISI
1.Mengorganisasikan staf dan pelaksanan
keperawatan
2.Melatih staf dan pelaksana keperawatan
3.Memberikan arahan dalam pelaksanaan
tugasnya agar menyadari dan mengerti terhadap
peran, fungsi sebagai staf dan pelaksana asuhan
keperawatan.
4.Memberikan layanan kemampuan staf dan
pelaksana keperawatan dalam memberikan
asuhan keperawatan.
KOMPETENSI
1.Memberikan pengarahan dan petunjuk yang
jelas, sehingga dapat dimengerti oleh staf dan
pelaksana keperawatan.

2.Memberikan saran, nasehat dan bantuan


kepada staf/pelaksana keperawatan

3.Memberikan motivasi untuk meningkatkan


semangat kerja staf dan pelaskanaan
keperawatan
Lanjutan ……

4.Proses kelompok (dinamika kelompok)

5.Memberikan latihan dan bimbingan yang


diperlukan oleh staf dan pelaksanaan
keperawatan

6.Melakukan penilaian terhadap penampilan


kinerja perawat

7.Mengadakan pengawasan agar asuhan


keperawatan lebih baik.
FUNGSI
1.Dalam keperawatan fungsi supervisi adalah
untuk mengatur dan mengorganisir proses
pemberian pelayanan keperawatan yang
menyangkut pelaksanaan kebijakan pelayanan
keperawatan tentang standar asuhan yang telah
disepakati.
Lanjutan ……
 2.Fungsi utama supervisi modern adalah menilai dalam
memperbaiki factor-factor yang mempengaruhi proses
pemberian pelayanan asuhan keperawatan.

3.Fungsi utama supervisi dalam keperawatan adalah
mengkoordinasikan, menstimuli, dan mendorong ke
arah peningkatan kualitas asuhan keperawatan.

4.Fungsi supervisi adalah membantu (assisting),
memberi support (supporting) dan mangajak untuk
diikutsertakan (sharing).
PRINSIP

 1.Didasarkan atas hubungan profesional dan bukan pribadi

 2.Kegiatan yang direncanakan secara matang

 3.Bersifat edukatif, supporting dan informal

 4.Memberikan perasaan aman pada staf dan pelaksanaan


keperawatan

 5.Membentuk suatu kerjasama yang demokratis antara


supervisor dan staf dan pelaksana keperawatan.
Lanjutan ……
 6.Harus objektif dan sanggup mengadakan “self evaluation”.

 7.Harus progresif, inovatif, fleksibel dan dapat mengembangkan


kelebihan masing-masing

 8.Konstruktif dan kreatif dalam mengembangkan diri disesuaikan


dengan kebutuhan.

 9.Dapat meningkatkan kinerja bawahan dalam upaya meningkatkan


kualitas asuhan keperawatan.
KARAKTERISTIK

1.mencerminkan kegiatan asuhan keprawatan


yang sesungguhnya
2.mencerminkan pola organisasi/struktur
organisasi keperawatan yang ada
3.kegiatan yang berkesinambungan yang teratur
atau berkala
4.dilaksanakan oleh atasan langsung (Kepala
unit/Kepala Ruangan atau penanggung jawab
yang ditunjuk).
5.Menunjukkan kepada kegiatan perbaikan dan
peningkatan kualitas asuhan keperawatan.
CARA SUPERVISI

 1.Langsung

Supervisi dilakukan langsung pada kegiatan


yang sedang berlangsung. Pada supervisi
modern diharapkan supervisor terlibat dalam
kegiatan agar pengarahan dan pemberian
petunjuk tidak dirasakan sebagai perintah.
Lanjutan ……
Cara memberikan pengarahan yang efektif
adalah :
Pengarahan harus lengkap
Mudah dipahami
Menggunakan kata-kata yang tepat
Berbicara dengan jelas dan lambat
Berikan arahan yang logis
Hindari memberikan banyak arahan pada satu
saat
Pastikan bahwa arahan dipahami
Yakinkan bahwa arahan anda dilaksanakan
atau perlu tindak lanjut
Lanjutan ……

2.Tidak langsung

Supervisi dilakukan melalui laporan baik


tertulis maupun lisan,. Supervisor tidak melihat
langsung kejadian di lapangan, sehingga
mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan
balik dapat diberikan secara tertulis.
KEGIATAN RUTIN SUPERVISOR

Tugas-tugas rutin yang harus dilakukan oleh


supervisor setiap harinya (bittel,1987) adalah
sebagai berikut:

1.Sebelum pertukaran shift (15-30 menit)

Mengecek kecukupan fasilitas/peralatan/sarana


untuk hari itu
Mengecek jadwal kerja
Lanjutan ……

2.Pada waktu mulai shift (15-30 menit)

Mengecek personil yang ada


Menganalisa keseimbangan personil dan
pekerjaan
Mengatur pekerjaan
Mengidentifikasi kendala yang muncul
Mencari jalan supaya pekerjaan dapat
diselesaikan.
Lanjutan ……
 3.Sepanjang hari dinas (6-7 jam):

Mengecek pekerjaan setiap personil, dapat


mengarahkan, instruksi, mengoreksi atau memberikan
latihan sesuai kebutuhannya.
Mengecek kemajuan pekerjaan dari personil sehingga
dapat segera membantu apabila diperlukan
Mengecek pekerjaan rumah tangga
Mengecek kembali pekerjaan personil dan kenyamanan
kerja, terutama untuk personil baru.
Berjaga-jaga di tempat apabila ada pertanyaan,
permintaan bantuan atau hal-hal yang terkait.
Lanjutan ……
 Mengatur jam istirahat personil
Mendeteksi dan mencatat problem yang muncul pada saat
itu dan mencari cara memudahkannya.
Mengecek kembali kecukupan alat/fasilitas/sarana sesuai
kondisi operasional
Mencatat fasilitas/sarana yang rusak kemudian
melaporkannya
Mengecek adanya kejadian kecelakaan kerja
Menyiapkan dan melaporkan secara rutin mengenai
pekerjaan.
Lanjutan ……
 4.Sekali dalam sehari (15-30 menit)

Mengobservasi satu personil atau area kerja secara


kontinu untuk 15 menit. Melihat dengan seksama hal-
hal yang mungkin terjadi seperti : Keterlambatan
pekerjaan, lamanya mengambil barang, kesulitan
pekerjaan dan lain sebagainya.
Lanjutan ……
 5.Sebelum pulang

Membuat daftar masalah yang belum terselesaikan dan


berusaha untuk memecahkan persoalan tersebut
keesokan harinya.
Pikirkan pekerjaan yang telah dilakukan sepanjang hari
dengan mengecek hasilnya, kecukupan material dan
peralatannya.
Lengkapi laporan harian sebelum pulang
Membuat daftar pekerjaan untuk harinya, membawa
pulang memperlajari di rumah sebelum pergi bekerja
kembali.
SUPERVISOR KEPERAWATAN
1.Kepala ruangan
2.Pengawas Keperawatan
3.Kepala seksi
4.Kepala Bidang keperawatan

Anda mungkin juga menyukai