Anda di halaman 1dari 27

BRONCHOPNEUMONIA

PADA ANAK

By : Rahmat W
Rina Afriani
DEFINISI
• Bronkopneumonia merupakan salah satu bagian
dari penyakit Pneumonia. Bronkopneumonia
adalah peradangan yang terjadi pada ujung
akhir bronkiolus, yang tersumbat oleh eksudat
mukosa purulen untuk membentuk bercak
konsolidasi pada lobus-lobus yang berbeda
didekatnya, disebut juga pneumonia lobularis
(Wong, 2008).
Lanjutan…
• Bronkopneumonia merupakan peradangan pada
parenkim paru yang disebabkan oleh bakteri,
virus, jamur, ataupun benda asing yang ditandai
dengan gejala panas yang tinggi, gelisah,
dispnea, napas cepat dan dangkal, muntah,
diare, serta batuk kering dan produktif. (A. Aziz
Alimul Hidayat, 2008).
ETIOLOGI
• Turunnya mekanisme pertahanan tubuh
• Bakteri seperti Streptococcus, Staphylococcus,
H. Influenzae, Klebsiella.
• Virus seperti Legionella pneumoniae
• Jamur seperti Aspergillus spesies, Candida
albicans
• Aspirasi makanan, sekresi orofaringeal
atau isi lambung ke dalam paru-paru
• Terjadi karena kongesti paru yang lama.
KLASIFIKASI
Berdasarkan ciri radiologis dan gejala klinis, dibagi
atas:
• Pneumonia tipikal, bercirikan tanda-tanda
pneumonia lobaris dengan opasitas lobus atau
lobularis.
• Pneumonia atipikal, ditandai gangguan respirasi
yang meningkat lambat dengan gambaran infiltrate
paru bilateral yang difus.
Lanjutan…
Berdasarkan faktor lingkungan
• Pneumonia komunitas
• pneumonia nosokomial
• pneumonia rekurens
• pneumonia aspirasi
• pneumonia pada gangguan imun
• pneumonia hipostatik.
PATOFISIOLOGI
• ISPA disebabkan bakteri stapilococcus,
haemophillus influinzae
• Kuman masuk ke dalam saluran
pernafasan bagian bawah -> infeksi
• sebagian lagi masuk ke pembuluh darah
dan menginfeksi saluran pernafasan
Lanjutan…
• Infeksi saluran nafas bagian bawah
menyebabkan tiga hal, yaitu dilatasi
pembuluh darah alveoli, peningkatan
suhu, dan edema antara kapiler dan
alveoli.
Lanjutan…
• Ekspansi kuman melalui pembuluh darah
kemudian masuk ke dalam saluran pencernaan
dan menginfeksinya mengakibatkan terjadinya
peningkatan flora normal dalam usus, peristaltik
meningkat akibat usus mengalami malabsorbsi
dan kemudian terjadilah diare yang beresiko
terhadap gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit.
MANIFESTASI KLINIS
• menggigil, demam, nyeri dada pleuritis, batuk
produktif, hidung kemerahan, saat bernafas
menggunakan otot aksesorius dan bisa timbul
sianosis
• terdengar ronki basah nyaring halus atau
sedang
• terdengar adanya krekels di atas paru yang sakit
dan terdengar
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LAB
• Pemeriksaan darah
• Pemeriksaan sputum
• Agd
• Kultur darah
Lanjutan…
 Radiologi
• Thoraks
• Bronkoskopi
ASUHAN

KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
a. Aktivitas / istirahat
Gejala : kelemahan, kelelahan, insomnia
Tanda : Letargi, penurunan toleransi terhadap aktivitas
b. Sirkulasi
Gejala : riwayat gagal jantung kronis
Tanda : takikardi, penampilan keperanan atau pucat
c. Integritas Ego
Gejala : banyak stressor, masalah finansial
d. Makanan / Cairan
Gejala : kehilangan nafsu makan, mual / muntah
Tanda : distensi abdomen, hiperaktif bunyi usus, kulit
kering dengan Turgor buruk, penampilan malnutrusi
e. Neurosensori
Gejala : sakit kepala dengan frontal
Tanda : perubahan mental
f. Nyeri / Kenyamanan
Gejala : sakit kepala nyeri dada meningkat dan batuk myalgia, atralgia
g. Pernafasan
Gejala : riwayat PPOM, merokok sigaret, takipnea, dispnea, pernafasan
dangkal, penggunaan otot aksesori, pelebaran nasal
Tanda : sputum ; merah muda, berkarat atau purulen
Perkusi ; pekak diatas area yang konsolidasi, gesekan friksi
pleural
Bunyi nafas : menurun atau tak ada di atas area yang terlibat atau nafas
Bronkial
Framitus : taktil dan vokal meningkat dengan konsolidasi
Warna : pucat atau sianosis bibir / kuku
Lanjutan…
h. Keamanan
Gejala : riwayat gangguan sistem imun,
demam
Tanda : berkeringat, menggigil berulang,
gemetar, kemerahan, mungkin
pada kasus rubeda / varisela
i. Penyuluhan
Gejala : riwayat mengalami pembedahan,
penggunaan alkohol kronis
DIAGNOSA KEPERAWATAN

INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
Dapat dihubungkan dengan :
Inflamasi trakeobronkial, pembentukan oedema, peningkatan
produksi sputum, Nyeri pleuritic, Penurunan energi,
kelemahan
Kriteria Hasil :
Menunjukkan perilaku mencapai kebersihan jalan nafas
Menunjukkan jalan nafas paten dengan bunyi nafas bersih, tak
ada dispnea atau sianosis
Intervensi :
 Mandiri
 Kali frekuensi / kedalaman pernafasan dan gerakan dada
 Auskultasi paru catat area penurunan / tak ada aliran udara dan bunyi
nafas tambahan (krakles, mengi)
 Bantu pasien untuk batuk efektif dan nafas dalam
 Penghisapan sesuai indikasi
 Berikan cairan sedikitnya 2500 ml/hari
 Kolaborasi
 Bantu mengawasi efek pengobatan nebulizer dan fisioterapi lain
 Berikan obat sesuai indikasi : mukolitik, ekspetoran, bronkodilator,
analgetic
• 2. Pola nafas tidak efektif
Dapat dihubungkan dengan :
 Proses inflamasi
 Penurunan complience paru
 Nyeri
Kriteria Hasil :
•Menunjukkan pola pernafasan normal / efektif dengan GDA dalam rentang normal

Intervensi :
Mandiri
Kaji frekuensi, kedalaman pernafasan dan ekspansi dada
Auskultasi bunyi nafas
Tinggikan kepala dan bantu mengubah posisi
Observasi pola batuk dan karakter sekret
Dorong / bantu pasien dalam nafas dalam dan latihan batuk efektif
Kolaborasi
•Berikan Oksigen tambahan
•Awasi GDA
3. Peningkatan suhu tubuh
Dapat dihubungkan :
 proses infeksi
 Kemungkinan dibuktikan oleh :
 Demam, penampilan kemerahan
 Menggigil, takikandi
•Kriteria Hasil :
 Pasien tidak memperlihatkan tanda peningkatan suhu tubuh
 Tidak menggigil
 Nadi normal
Intervensi :
 Mandiri
 Obeservasi suhu tubuh (4 jam)
 Pantau warna kulit
 Lakukan tindakan pendinginan sesuai kebutuhan
 Kolaborasi
 Berikan obat sesuai indikasi : antiseptic
 Awasi kultur darah dan kultur sputum, pantau
hasilnya setiap hari

4. Nyeri
Dapat dihubungkan dengan :
Inflamasi parenkim paru
Reaksi seluler terhadap sirkulasi toksin
Batuk menetap
Kriteria Hasil :
Menyebabkan nyeri hilang / terkontrol
Menunjukkan rileks, istirahat / tidur dan peningkatan aktivitas dengan cepat
Intervensi :
Mandiri
Tentukan karakteristik nyeri
Pantau TTV
Ajarkan teknik relaksasi
Anjurkan dan bantu pasien dalam teknik menekan dada selama
episode batuk.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai