Anda di halaman 1dari 21

TATAL AKSANA

DEFINITIF
APIKAL FENESTRASI EC INTRUSI DESIDUI
KUNJUNGAN 1
1) Informed Consent
Sebagian negara mempunyai hukum yang mengharuskan izin tertulis dari orang tua (Informed
Concent) sebelum melakukan anastesi pada pasien anak.
• Kunjungan untuk pencabutan sebaiknya dilakukan pagi hari (saat anak masih aktif) dan
dijadwalkan, sehingga anak tidak menunggu terlalu lama karena anak cenderung menjadi lelah
menyebabkan anak tidak koperatif. Anak bertoleransi lebih baik terhadap anastesi lokal setelah
diberi makan ± 2 jam sebelum pencabutan
2) Sterilisasi daerah kerja
• Penjelasan lokal anastesi tergantung usia pasien anak, teknik penanganan tingkah laku anak yang
dapat dilakukan, misalnya TSD, modelling.
• Instrumen yang akan dipakai, sebaiknya jangan diletakkan di atas meja. Letakkan pada tempat
yang tidak terlihat oleh anak dan diambil saat akan digunakan. Jangan mengisi jarum suntik di
depan pasien, dapat menyebabkan rasa takut dan cemas.
• Sebaiknya dikatakan kepada anak yang sebenarnya bahwa akan ditusuk dengan jarum (disuntik)
dan terasa sakit sedikit, tidak boleh dibohongi.
• Rasa sakit ketika penyuntikan sedapat mungkin dihindarkan dengan cara sebagai berikut :
a. Memakai jarum yang kecil dan tajam
b. Pada daerah masuknya jarum dapat dilakukan anastesi topikal lebih dahulu. Misalnya dengan 5%
xylocaine (lidocaine ointment)
c. Jaringan lunak yang bergerak dapat ditegangkan sebelum penusukan jarum
d. Deponir anastetikum perlahan, deponir yang cepat cenderung menambah rasa sakit. Jika lebih
dari satu gigi maksila yang akan dianestesi, operator dapat menyuntikkan anastesi awal, kemudian
merubah arah jarum menjadi posisi yang lebih horizontal, bertahap memajukan jarum dan
mendeponir anastetikum.
e. Penekanan dengan jari beberapa detik pada daerah injeksi dapat membantu pengurangan rasa
sakit.
f. Jaringan diregangkan jika longgar dan di massage jika padat (pada palatal). Gunanya untuk
membantu menghasilkan derajat anastesi yang maksimum dan mengurangi rasa sakit ketika jarum
ditusukan.
• Aspirasi dilakukan untuk mencegah masuknya anestetikum dalam pembuluh darah, juga
mencegah reaksi toksis, alergi dan hipersensitifitas.
• Waktu untuk menentukan anastesi berjalan ± 5 menit dan dijelaskan sebelumnya kepada anak
bahwa nantinya akan terasa gejala parastesi seperti mati rasa, bengkak, kebas, kesemutan atau
gatal. Dijelaskan agar anak tidak takut, tidak kaget, tidak bingung atau merasa aneh. Pencabutan
sebaiknya dilakukan setelah 5 menit. Jika tanda parastesi tidak terjadi, anastesi kemungkinan
gagal sehingga harus diulang kembali.
• Vasokontristor sebaiknya digunakan dengan konsentrasi kecil, misalnya xylocaine 2% dan
epinephrine 1 : 100.000.
MACAM ANESTESI LOKAL
1. Anestesi Topikal
Menghilangkan rasa sakit di bagian permukaan saja karena yang dikenai hanya ujung-ujung serabut
urat syaraf. Bahan yang digunakan berupa salf.
2. Anestesi Infiltrasi
Sering dilakukan pada anak-anak untuk rahang atas ataupun rahang bawah, mudah dikerjakan dan
efektif. Daya penetrasinya pada anak cukup dalam karena komposisi tulang dan jaringan belum
begitu kompak.
3. Anestesi Blok
Digunakan untuk pencabutan gigi molar tetap.
BAHAN ANESTETIKUM INJEKSI:

m
BAHAN ANESTESI TOPIKAL

1. Menurut bentuknya : cairan, salep, gel


2. Menurut penggunaannya : Spray, dioleskan, ditempelkan
3. Menurut bahan obatnya : Chlor Etil, Xylestesin Ointment, Xylocain Ointment, Xylocain Spray
4. Anestesi topikal benzokain (masa kerja cepat) dibuat dengan konsentrasi >20%, lidokain
tersedia dalam bentuk cairan atau salep > 5 % dan dalam bentuk spray dengan konsentrasi >10%.
TAHAP MELAKSANAKAN INFILTRASI
ANESTESI:
1. Keringkan mukosa dan aplikasikan bahan topikal anastesi selama 2 menit.
2. Bersihkan kelebihan bahan topikal anestesi.
3. Tarik mukosa.
4. Untuk mengalihkan perhatian anak, drg dapat menekan bibir dengan tekanan ringan
menggunakan ibu jari dan jari telunjuk sehingga mukosa yang akan disuntik terlihat.
5. Masukkan jarum, jika menyentuh tulang tarik jarum keluar sedikit.
6. Aspirasi.
7. Suntikan bahan anastetikum 0,5 – 1,0 cc secara perlahan (15-30 detik).
EKSTRAKSI

• Ekstraksi
1) Posisi Operator
Dengan pengenalan sistem “four handed dentistry”, operator harus melakukan ekstraksi dalam posisi
duduk, setelah mengambil posisi yang benar tergantung pada kuadran mana dia bekerja.
Kuadran kanan dan kiri maksila serta kuadran kiri mandibula (Regio V, VI,VII): operator berada pada
posisi di depan sampai ke samping pasien (arah jam 7 sampai arah jam 9)
Kuadran kanan mandibula (Regio VIII): operator pada posisi di belakang sampai di samping pasien (arah
jam 9 sampai jam 11)
2) Teknik Pencabutan
Arah gaya dasar untuk ekstraksi gigi sulung untuk 6 gigi anterior maksila dan mandibula: tekanan ke
arah labial dengan rotasi ke arah mesial dan keluar ke arah labial.

• Observasi terhadap susunan gigi geligi tetep (3 bulan)


KUNJUNGAN 2

• Preventif, bila tampak gejala maloklusi menetap, lanjutkan dengan merujuk perawatan interseptif
ortodonsia / alat orto lepasan.
INSTRUMEN UNTUK PENCABUTAN GIGI
SULUNG RA
• Tang untuk rahang atas biasanya berbentuk tang biasa yang lurus antara kepala dan badang tang
tersebut, diantaranya :
• Gigi sulung anterior : Gigi sulung posterior: Akar gigi :

Tang dengan kepala yang lurus dengan badan tang. Tang dengan kepala tang agak tertekuk dan kedua

Tang dengan kepala agak membengkok dari badan tang. ujung tang saling bertemu.
INSTRUMEN UNTUK PENCABUTAN GIGI
SULUNG RB
• Berbeda dengan tang untuk rahang atas, pada tang untuk rahang bawah rata rata kepalanya membentuk
sudut 90° terhadap badannya sehingga terlihat seperti bengkok
• Gigi sulung anterior: Gigi sulung posterior : Akar gigi :

Tang dengan kepala yang sedikit runcing Tang dengan kepala yang sedikit membulat Tang untuk akar ini menyerupai tang untuk gigi
posterior namun tidak memiliki takik pada ujungnya,
penyerupai capit pada ujungnya. dibanding tang anterior dan ujungnya dan kedua ujung tang ini saling bertemu.
terdapat takik.
• Selain instrumen tang, dalam ekstraksi gigi untuk anak anak juga menggunakan alat bantu seperti
bend atau elevator, dan beberapa instrumen standar untuk pemeriksaan seperti :
• Kaca mulut
• Sonde
• Pinset
• Injektor
• Ekskavator
• Cotton roll
• Betadine cane yang diisi betadine
MEDIKAMENTOSA
• Instruksi Pasca Pencabutan Gigi
1. Menggigit tampon selama 30 menit, tetapi jangan dikunyah.
2. Tidak menggunakan sedotan pada saat minum setelah 24 jam.
3. Menggosok gigi setiap hari, tetapi tidak menggunakan mouthwash pada hari pencabutan.
4. Meminum obat analgesik jika terasa sakit.
PARACETAMOL 120 mg/ 5ml SIRUP
Indikasi : Mengurangi rasa sakit kepala,sakit gigi dan menurunkan panas.
Efek Samping : Reaksi hipersensitif, dosis tinggi merusak hati.
Dosis :
0 – 1 tahun : ½ sendok takar (2,5 ml) / 3 – 4 kali sehari
1 – 2 tahun : 1 sendok takar (5 ml) / 3 – 4 kali sehari
2 – 6 tahun : 1 – 2 sendok takar (5-10 ml) / 3 – 4 kali sehari
6 – 9 tahun : 2 – 3 sendok takar (10-15 ml) / 3 – 4 kali sehari
9 – 12 tahun : 3 – 4 sendok takar (15-20 ml) / 3 – 4 kali sehari
Kemasan : Botol 60 ml
5. Jika nyeri meningkat setelah 48 jam atau perdarahan abnormal terjadi segera hubungi dokter.
6. Untuk mencegah perdarahan dan pembengkakan, posisi kepala lebih ditinggikan saat tidur.
7. Jangan meludah, karena meludah dapt menyebabkan perdarahan.
8. Jika perdarahan terjadi lagi, pasang kembali lagi tampon.
9. Es dapat digunakan setelah pencabutan untuk mengurangi pembengkakan.
10. Makan dan minum seperti biasa.
PERESEPAN
PROGNOSIS

Bonam (baik), bila gigi sulung tercabut dengan baik.


TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai