Assalamualaikum wrwb
Ani Setiyowati
Fatimah Qonitah Diyanah
Gylang Adi Prakoso
Putri Restu Wulandari
Venda Happy Pinesa
Pembimbing:
dr. Serisa Irrila, Sp.M
REVIEW JOURNAL
3
Diagram klasifikasi mata merah dan penyebab yang paling sering terjadi, diferensiasi dan klasifikasi penyebab mata
merah untuk dokter non-spesialis. Temuan bilateral sering dimulai di satu mata dan kemudian mempengaruhi mata
lainnya. “Emergensi" berarti rujukan langsung ke dokter mata direkomendasikan.
6
Pemeriksaan Diagnostik
Apakah mata Apakah ada
merah merupakan Nyeri? Jika terdapat benda
fenomena Durasi? asing atau trauma,
akut/kronis? Unilateral/bilateral? rujuk ke dokter
(akut berdurasi 7 Apakah ada benda spesialis mata.
hari atau kurang) asing?
• Kornea harus diperiksa lebih lanjut, perubahan superfisial seperti erosi kornea atau
kelainan struktural yang lebih dalam seperti ulkus kornea dapat dilihat dengan mata
telanjang.
• Jika tidak ada lesi yang teridentifikasi, tekanan intra okular harus diukur dengan palpasi,
bandingkan kedua mata, untuk menyingkirkan adanya glaukoma akut. Jika tekanan intra
okular normal pada pasien dengan mata merah unilateral akut yang mengeluh nyeri, kita
harus mempertimbangkan peradangan sklera, uvea, atau iris sebagai penyebabnya.
• Pemakai lensa kontak yang memiliki mata merah uni lateral akut yang mengeluh nyeri
disertai dengan injeksi siliaris difus dan / atau opasitas kornea harus dirawat.
8
Pemeriksaan Diagnostik
✖ Mata merah bilateral akut yang menyakitkan sering disebabkan oleh
konjungtivitis virus, pasien dengan konjungtivitis virus menunjukkan
adanya sekresi serosa (air mata berlebih = epifora), fotofobia, dan
blepharospasm. Ini juga merupakan keadaan darurat oftalmologis.
✖ Setiap pasien dengan mata merah unilateral akut tanpa nyeri harus
diperiksa oleh dokter spesialis mata dalam waktu 24 jam untuk
mengecualikan adanya fistula sinus karotis-kavernosa.
✖ Rujukan oftalmologis yang mendesak juga disarankan untuk mata
merah unilateral kronis tanpa rasa sakit dengan lagophthalmos. Selain
itu, setiap pasien dengan mata merah setelah operasi mata harus
segera dirujuk ke dokter spesialis mata
9
Penatalaksanaan
Konjungtivitis non-infeksi adalah menghindari faktor
pemicu.
Konjungtivitis Virus
Konjungtivitis Virus
• Menghindari kontak
Pengobatan • Tidak berjabat tangan
dan • Tidak menggunakan handuk yang sama
Pencegahan • Menjaga kebersihan
16
Konjungtivitis Virus
Pencegahan
• Ruang tunggu terpisah
penularan di • Menggunakan sarungtangan disposible
lingkungan • Tidak boleh pergi bekerja
kantor
Reaksi Alergi
Konjungtivitis
Kebanyakan kronis biasanya
kasus berat, bukan Contohnya
konjungtivitis dikarenakan IgE konjungtivitis
alergi di mediasi tapi oleh limfosit vernal dan atopic
oleh IgE T, dapat juga kerato
(Hipersensitifitas disebut dengan konjungtivitis
type I) Type IV (delayyed
alergy)
18
Reaksi Alergi
Gejala akut berupa:
o Bengkak kelopak mata
o Mata mengeluarkan air
o Gatal
o Konjungtiva merah
o Kemosis
Perdarahan Subkonjungtiva
Gejalanya berupa:
• Nyeri
• Sensasi benda asing di mata
• Silau
• Mata berair dengan blefarospasme
Inflamasi yang lebih dalam dapat menjadi
keratitis dan atau ulserasi, kemudian
terjadi perforasi kornea.
• Paparan pada kornea harus segera
diambil
• Setelahnya dapat diberikan salep Prognosisnya dalah buruk karena dapat
kloramfenikol menjadi scar dan astigmatisma.
21
Fotokeratitis
Inflamasi kornea dikarenakan cahaya Biasanya setelah paparan selama 6-8
ultraviolet, UV-C irriadiation jam
menyebabkan nekrosis akut dari epitel
yang terpapar langsung oleh sinar.
Penatalaksanaan:
• Mata tidak boleh di gosok,
• Pelembab (ointment) yang mengandung vitamin A
• Dapat diberikan lokal anestetic oxybrupocain hydrochloride 0,4% untuk gejala mata
sulit di tutup
22
Episkleritis
Episcleritis adalah peradangan
yang menyakitkan pada jaringan
ikat antara sklera-konjungtiva
dengan memerahnya mata pada
satu sektor, biasanya injeksi
konjungtiva.
Episkleritis
Umumnya dipicu oleh: Penatalaksanaan:
✖ Faktor eksogen ✖ Obat tetes mata yang
✖ Penyakit sistemik yang melembabkan dan non-
mendasarinya (misalnya steroid anti rheumatoid drugs
artritis rheumatoid atau (NSARD)
vaskulitis) misalnya diklofenak.
✖ Penyakit sistemik bersifat ✖ Kondisi yang mendasari
infeksius (misalnya virus ditatalaksana dengan obat
varicella zoster). antiinflamasi dan
imunosupresan.
✖ Penatalaksanaan terbaru
menggunakan
biologik/biosimilar seperti
tocilizumab atau rituximab.
24
Gangguan Intraokular
Gangguan Intraokular
Gangguan Intraokular
Terima Kasih
Wassalamualaikum wrwb