Dermatitis Seboroik
Pembimbing :
dr. Ayu Nur Ain H., Sp.KK
Disusun Oleh :
Putri Restu Wulandari (1813020009)
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. Y
Jenis Kelamin : laki-laki
Umur : 11 bulan
Alamat : Dukuhwaru, Tegal
Agama : Islam
Pekerjaan : Belum bekerja
Pendidikan : Belum bersekolah
Status Pernikahan : Belum menikah
Suku Bangsa : Jawa
II. ANAMNESIS
Anamnesis dengan ibu pasien (Alloanamnesis) dilakukan pada hari Rabu, tanggal
18 Desember 2019 pukul 11.00 WIB di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD DR. Soeselo
Slawi.
Keluhan Utama
Bercak kemerahan di leher.
Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang anak laki-laki berusia 11 bulan datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin
RSUD DR. Soeselo Slawi diantar oleh Ibunya. Ibunya mengatakan muncul bercak
kemerahan di leher anaknya. Keluhan dirasakan sejak 4 hari yang lalu. Bercak kemerahan
mulanya sedikit lama-kelamaan semakin banyak. Awalnya, pasien demam satu minggu
yang lalu, kemudian berobat ke Bidan, dari Bidan diberikan obat penurun demam, obat
antibiotik, obat batuk, dan obat pilek. Setelah diberikan obat, demam pasien turun namun
tiba-tiba muncul bercak kemerahan di leher. Keluhan yang sama di tangan, kaki, daerah
lipatan, kulit kepala, wajah, dan tubuh di sangkal. Adanya bintil-bintil berisi nanah
sebelumnya di sangkal. Adanya bintil-bintil berisi air (lepuh) sebelumnya disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa.
Riwayat Penyakit Keluarga
Menurut Ibu pasien, di keluarga tidak ada yang mengalami keluhan yang sama.
Tidak ada riwayat penyakit asma, bersin-bersin di pagi hari, dan alergi makanan. Kakak
pasien memiliki riwayat alergi obat antibiotik Amoxicillin.
Riwayat Pengobatan
Sebelum periksa ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD DR Soeselo Slawi pasien
belum diberikan obat apapun untuk bercak kemerahan dilehernya. Ibu pasien mengatakan
rutin melakukan imunisasi sesuai jadwal di Bidan tetapi belum melakukan imunisasi
campak karena saat jadwal imunisasi campak pasien sedang sakit.
Riwaya Kebiasaan
Pasien mandi 2 kali sehari, memakai handuk sendiri, di lap sampai kering, dan air
di rumah menggunakan air sumur. Selama mulai mengkonsumsi MPASI ibu pasien
mengatakan belum pernah memberikan ikan dan baru 2 minggu yang lalu memberikan
telur.
Riwayat Lingkungan Rumah
Pasien tinggal di rumah dengan kedua orangtua dan satu kakaknya. Di dalam
rumah cahaya matahari dapat masuk, dan ventilasi udara baik.
V. RESUME
Seorang anak laki-laki berusia 11 bulan datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin
RSUD DR. Soeselo Slawi diantar oleh Ibunya. Ibunya mengatakan muncul bercak
kemerahan di leher anaknya. Keluhan dirasakan sejak 4 hari yang lalu. Bercak kemerahan
mulanya sedikit lama-kelamaan semakin banyak. Awalnya, pasien demam satu minggu
yang lalu, kemudian berobat ke Bidan, dari Bidan diberikan obat penurunan demam, obat
antibiotik, obat batuk, dan obat pilek. Setelah diberikan obat, demam pasien turun namun
tiba-tiba muncul bercak kemerahan di leher. Keluhan yang sama di tangan, kaki, daerah
lipatan, kulit kepala, wajah, dan tubuh di sangkal. Adanya bintil-bintil berisi nanah
sebelumnya di sangkal. Adanya bintil-bintil berisi air (lepuh) sebelumnya disangkal. Di
keluarga tidak ada yang mengalami keluhan yang sama. Tidak ada riwayat penyakit
asma, bersin-bersin di pagi hari, dan alergi makanan. Kakak pasien memiliki riwayat
alergi obat antibiotik Amoxicillin.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan pada leher ditemukan lesi berdistribusi
regional di regio collum, lesi multiple papula eritema, makula eritema, lesi berbentuk
lentikular, dengan diameter 0,5 cm x 0,5 cm, berbatas tegas, permukaan kulit kering,
skuama kasar, erosi, dan patch eritema. Ujud kelainan kulit berupa papula eritema,
makula eritema, skuama kasar, erosi, dan patch eritema. Pada pemeriksaan kali ini tidak
dilakukan pemeriksaan penunjang.
IX. PENATALAKSANAAN
1. Non medikamentosa
a. Menghindari faktor pemicu atau pencetus misalnya:
1) Penggunaan pendingin ruangan (air conditioner) atau udara dengan kelembaban
rendah di lingkungan rumah
2) Hindari garukan yang dapat menyebabkan lesi iritasi
3) Hindari bahan-bahan yang dapat menimbulkan iritasi
4) Mengkonsumsi makanan rendah lemak
5) Tetap menjaga higiene kulit
b. Mencari faktor-faktor predisposisi yang diduga sebagai penyebab
c. Edukasi kepada keluarga pasien mengenai perjalanan penyakit (tujuan pengobatan,
hasil pengobatan yang diharapkan, lama terapi, cara penggunaan obat, dan efek
samping obat yang mungkin terjadi)
d. Edukasi mengenai pentingnya perawatan kulit dan menghindari pengobatan diluar
yang diresepkan.
2. Medikamentosa
a. Topikal
- Ketokonazol 2% krim 2x/hari
- Hidrokortison 1% krim 2x/hari
X. PROGNOSIS
- Quo ad vitam : Ad bonam
- Quo ad fungtionam : Ad bonam
- Quo ad sanationam : Dubia
- Quo ad kosmetikum : Ad bonam