LINDA OCTAVIONITA
SITTI AICA
KONSEP DASAR PERUBAHAN SISTEM INTEGUMEN PADA LANSIA
Menurut Reichel (2009), penuaan pada kulit dikategorikan menjadi dua, yaitu
penuaan instriknsik dan penuaan ekstrinsik.
• Penuaan instrinsik adalah perubahan kulit yang terjadi akibat proses penuaan
secara kronologis atau normal.
• Sedangkan penuaan ekstrinsik merupakan perubahan kulit yang disebabkan oleh
faktor-faktor lain, seperti gaya hidup, diet radikal bebas, paparan sinar UV, dan
kebiasaan lainnya. Secara struktural, kulit yang tersusun atas tiga lapisan,
diantaranya epidermis, dermis dan jaringan subkutan akan mengalami perubahan
akibat bertambahnya usia.
MASALAH KULIT PADA LANSIA
Menurut (Miller, 2012) dalam melakukan asuhan keperawatan khususnya di system integumen perlu
dilakukan beberapa pengkajian diantaranya :
• Identitas pasien: mencakup nama/inisial, umur, jenis kelamin, agama, status pernikahan, pekerjaan,
pendidikan, serta alasan lansia masuk ke pantai.
• Riwayat kesehatan saat ini: termasuk riwayat trauma, alergi kulit, dan setiap keluhan yang
dirasakan saat ini seperti gatal, luka, ulkus, ruam dan lecet.
• Aktifitas sehari-hari: yang perlu untuk ditanyakan kepada lansia mencakup : berapa banyak dan
kapan waktu yang anda habiskan di bawah sinar matahari? Seberapa sering anda mandi? Apakah
anda menggunakan sabun setiap kali mandi? Apa jenis sabun yang anda gunakan? Apakan anda
menggunakan segaja jenis lotion kulit, krim, atau salep?
• Pemeriksaan fisik : kondisi kulit, warna, kelembapan, dan turgor kulit dapat dilakukan dengan cara
inspeksi. Hidrasi dicerminkan dalam turgor kulit dan kelembapan membran mukosa. Tekstur kulit
harus dikaji melalui palpasi. Kulit mungkin terasa kasar dan kering terutama pada bagian telapak
kaki dan telapak tangan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Xerosis atau kulit kering merupakan masalah yang paling sering terjadi pada usia lanjut dan
merupakan penyebab gatal tersering pada usia lanjut. Apabila kondisi xerosis tidak segera diatasi
akan dapat menurunkan kualitas hidup individu. Gejala yang timbul akibat xerosis dapat berupa
gatal, rasa terbakar, rasa ketat atau stinging. Penyebabnya masih belum jelas.
• Penanganan utama untuk melindungi kulit dan mencegah kerusakan kulit adalah dengan
penggunaan skin cleanser (pembersih kulit) dan cara mengeringkan kulit yang tepat, serta
penggunaan pelembap.
• Perawatan kulit yang standar terdiri dari mencuci kulit dengan air dan samengeringkan segera
dengan kain flanel atau handuk dengan menepuk untuk mencegah maserasi.
• Sabun akan menyebabkan hilangnya natural oil sehingga menimbulkan kulit kering,
apalagi bila digunakan bersama dengan air hangat/air panas.Penggunaan sabun yang
bersifat basa akan menyebabkan pH kulit semakin basa dan mempengaruhi lapisan
pelindung asam pada kulit, Banyak pembersih kulit yang telah dikembangkan sebagai
alternatif penggunaan sabun dan air, yang tidak perlu dibilas kembali setelah
digunakan, sehingga diharapkan akan meminimalisasi kerusakan sawar kulit dan
mempertahankan pH kulit.
• Untuk menangani kekeringan pada kulit terdapat beberapa jenis pelembap. Pelembap
merupakan bahan eksternal yang berfungsi untuk meningkatkan hidrasi stratum
korneum sehingga akan membuat kulit menjadi lebih lembut. Pelembap dibedakan
menjadi bahan oklusif, humektan dan emolien. Bahan oklusif merupakan bahan
berbahan dasar minyak yang mencegah penguapan atau hilangnya kelembaban kulit
dengan membentuk lapisan film yang mencegah trans epidermal water loss (TEWL).