DALAM KEPERAWATAN
Ns. Muhammad Ardi, Sp.Kep.M.B
Learning Outcomes :
Setelah mengikuti pertemuan ini, mahasiswa
mampu
• Menjelaskan definisi berfikir kritis
• Menjelaskan tingkatan pemikiran kritis dalam
praktek keperawatan
Apa pendapat anda
tentang berpikir kritis?
DEFINISI
berjalan secara
berkesinambungan
mencakup interaksi
dari suatu
rangkaian pikiran
dan persepsi
• John Dewey, the American philosopher,
psychologist and educator, is widely regarded
as the “father” of the modern critical thinking
tradition. He called it “reflective thinking” and
defined it as :
Active, persistent, and careful consideration of a belief or
supposed form of knowledge in the light of the grounds which
support it and the further conclusions to which it tends.
• Menurut para ahli (Pery dan Potter, 2005),
berpikir kritis adalah suatu proses dimana
seseorang atau individu dituntut untuk
mengintervensikan atau mengevaluasi informasi
untuk membuat sebuah penilain atau keputusan
berdasarkan kemampuan, menerapkan ilmu
pengetahuan dan pengalaman.
• Menurut Bandman (1988), berpikir kritis adalah
pengujian secara rasional terhadap ide-ide,
kesimpulan, pendapat, prinsip, pemikiran,
masalah, kepercayaan, dan tindakan.
• Menurut Strader (1992), berpikir kritis adalah
suatu proses pengujian yang menitikberatkan
pendapat atau fakta yang mutahir dan
mengintervensikan serta mengevaluasikan
pendapat-pendapat tersebut untuk
mendapatkan suatu kesimpulan tentang adanya
perspektif pandangan baru.
KOMPONEN BERPIKIR KRITIS
5 Pengetahuan dasar
Komponen
Berpikir
Kritis Pengalaman
Perilaku
Standar
Pengetahuan dasar
Menyusun
pertanyaan
Menentukan atau membuat
Tujuan kerangka
masalah
Menunjukkan bukti
• Menentukan Tujuan
– Tujuan merupakan hasil yang ingin dicapai untuk
mengatasi masalah yang dihadapi atau dikeluhkan
oleh pasien.
– Dengan berpikir kritis tujuan yang dirumuskan
atau ditentukan oleh perawat bisa tercapai
dengan menetapkan kreteria hasil sesuai dengan
standar asuhan keperawatan
• Menyusun pertanyaan atau membuat kerangka
masalah
– Menyusun masalah keperawatan (diagnosa
keperawatan yang tepat dibutuhkan beberapa
pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki
oleh perawat, seperti kemampuan memahami
beberapa masalah, faktor yang menyebabkan
masalah, batasan dan karakteristiknya, batasan atau
ukuran normal dari masalah tersebut, sehingga dapat
diambil keputusan yang tepat untuk memecahkan
masalah yang diangkat secara rasional dan objektif
• Menunjukkan bukti
– Kemampuan perawatan untuk menunjukkan bukti
atau data dengan cara memvalidasi data
merupakan upaya untuk memberikan justifikasi
pada data yang telah dikumpulkan dengan
melakukan perbandingan data subjektif dan
objektif yang didapatkan dari berbagai sumber
dengan berdasarkan standar nilai normal. Untuk
itu diperlukan kemampuan atau keterampilan
berpikir kritis oleh perawat
TINGKATAN PEMIKIRAN KRITIS
DALAM KEPERAWATAN
Model of Kataoka-Yahiro and Saylor (1994), tiga
tingkatan critical thinking:
1 Basic
2 Complex
3 Commitment
• Basic
– Pemikiran konkrit dan berdasarkan seperangkat
aturan atau prinsip.
– Pada pemikiran kritis tingkat dasar, seorang
pembelajar mempercayai bahwa para ahli memiliki
jawaban yang tepat untuk setiap masalah
• Complex
– Menganalisis, dan memeriksa pilihan secara lebih
mandiri. Bersedia mempertimbangkan opsi yang
berbeda
• Commitment
– Memilih tindakan atau keyakinan berdasarkan
alternatif dan dukungan.
– Pada tingkat ini seseorang membuat pilihan
tanpa bantuan dari orang lain dan menerima
pertanggungjawaban atas keputusan yang
dibuat
Critical Thinker melakukan hal berikut :