Anda di halaman 1dari 11

ALJABAR LINEAR

TRANSFORMASI LINIER
Disusun :

AJI CAHYANI (18144100026)


MUHAMAD SIDIK ARYANTO (18144100013)
AZHA FIFINE ANDRASTYA (18144100003)
TRANSFORMASI LINIER
Definisi

Jika F:V W adalah sebuah fungsi dari ruang vektor V ke


dalam ruang vektor W, maka F disebut transformasi linier,
jika :

(i).F(u+v) = F(u) + F(v), untuk semua vektor u

dan v di V

(ii).F(ku) = kF(u) untuk semua vektor u didalam

V dan semua skalar k


Contoh
Misal F:R2  R3 adalah sebuah fungsi yang didefinisikan oleh :
F(v) = (x, x+y, x-y)
Jika u=(x1, y1) dan v=(x2, y2) maka u + v = (x1 + x2 , y1 + y2)
Sehingga ,
F(u + v) = (x1 + x2, [x1 + x2]+[ y1 + y2], [x1 + x2]-[ y1 + y2])
= (x1, x1 + y1, x1 - y1) + (x2, x2 + y2, x2 – y2)
= F(u) + F(v)

Demikian juga jika k adalah sebuah skalar, ku = (kx1, ky1) sehingga


F(ku) = (kx1, kx1 + ky1, kx1 - ky1)
= k(x1, x1 + y1, x1 - y1)
= k F(u)

Jadi F adalah sebuah transformasi linier


Transformasi Linier dari Rn  Rm
Misalkan e1, e2, . . . , en adalah basis baku untuk Rn dan
misalkan A adalah sebuah matrik m x n yang mempunyai
T(e1), T(e2), . . . , T(en) sebagai vektor – vektor kolomnya.
Misal jika T:R2  R2 diberikan oleh :

  x1    x1  2 x 2 
Maka    
T  
  x2    1x  x 2 
T(e1) = T = dan T(e2) = T =
 1  1 0  2
 
 0  1 1   1
      
Jadi A = adalah matrik baku untuk T di atas.
1 2 
1 1
 
Contoh-contoh Transformasi Linier
1 . Pemetaan Nol
Pemetaan Nol adalah fungsi yang memetakan setiap vektor di V ke vektor nol.
Misalkan T: V → W dengan T(x) = (0) adalah pemetaan yang menghubungkan
vektor nol 0 ϵ W ke setiap vektor v ϵ V. Untuk sebarang vektor u, v ϵ V, maka

diketahui T( u+v) = 0

T(u+v) = 0 + 0

T(u+v) = T(u) + T(v)

T(ku) = 0

T(ku) = k.0

T(ku) = kT(u)

Oleh karena itu, T transformasi linier


2. Pemetaan Identitas
Pemetaan identitas adalah fungsi yang memetakan v ke dirinya sendiri .
Pemetaan T : V → V yang didefinisakan oleh T(v) = V, biasanya
dinotasikan oleh I.
Perhatikan pemetaan identitas I : V → V, dengan T(x,y) = x,y yang
memetakan tiap v V ke dirinya sendiri. Maka untuk sebarang vektor u,v
ϵV kita mempunyai
I(u+v) = u + v = I(u) +
I(v)
Ambil u ϵ V dan k skalar, maka
I(ku) = k l.u
I(ku) = k I (u)
Jadi, I transformasi linier.
3. Pemetaan Konstan
Pemetaan konstan adalah suatu fungsi yang menghasilkan suatu konstanta
(tetapan).
Pemetaan T : V → W yang didefinisikan oleh T(u) = c. Dengan u ϵ V dan c
adalah suatu konstanta. Karena suatu konstanta tidak bisa menjadi suatu vektor,
maka pemetaan konstan bukan merupakan suatu transformasi linier.

Bukti:
Misalkan T : R2 → C adalah fungsi yang didefinisikan oleh T(v) = (x,y) dengan
v = (x,y) di R2 dan C ϵ R. Tunjukkan apakah T merupakan suatu transformasi
linier!
Misalkan u = (x1, y1) dan v = (x2, y2)
T (u + v ) = T ((x1,y1) + (x2, y2))
= T (x1 +x2, y1 + y2)
= ((x1+x2), (y1+y2))
= ((x1,y1) + (x2, y2))
= T (u )+T (v)
4. Pemetaan dari R2 ke R2
Misalkan T : R2 → R2 adalah fungsi yang didefinisikan oleh
T(v) = (2x,y) dengan v = (x,y) di R2
Bukti :
T : R 2 → R2
T(v) = (2x,y)
Misalkan u = (x1, y1) dan v =( x2,y2 )
(i) T(u+v) = T((x1, y1) + ( x2,y2 ))
= T(x1+ x2, y1+ y2)
= (2(x1+ x2 ) (y1+ y2)
= ((2 x1, y1 ) + (2 x2, y2 ))
= T(u)+T(v)
(ii) T(ku) = T(k x1 k y1 )
= (k 2 x1, k y1 )
= k (2 x1, y1)
= k T(u)
5. Pemetaan dari R3 ke R

Periksa linearitas transformasi,

T: R3→ R dengan T(x,y,z) = (x+y+z)


Penyelesaian :

T: R3→ R
T(x,y,z) = (x+y+z)

Misalkan u = (x1+y1+z1) dan v= (x2+y2+z2)


T(u+v)= T((x1,y1,z1) + (x2,y2,z2))
= T(x1+ x2, y1+ y2, z1+ z2)
= x1+ x2, y1+ y2, z1+ z2
= T (x1+y1+z1) + T (x2+y2+z2)
= T(u)+T(v)
T(ku) = T(kx1 + ky1 + kz1)
= kx1 + ky1 + kz1
= k(x1+y1+z1)
= kT (x1+y1+z1)
= kT(u)
Dengan demikian, T transformasi linier
6. Pemetaan dari R ke R2
Periksa linearitas transformasi, T : R→R2 dengan
\T(x+y) = (x,y)
Misalkan x+y = 8 maka
x+y = 8 →(1,7)
→(2,6)
→ (... , ... )
Karena fungsi di atas mempunyai banyak pemetaan, sehingga T bukan
merupakan suatu transformasi linear.

Anda mungkin juga menyukai