Pencegaha
n WD dan
DD
Rumusa
n
Komplikasi
Masalah Etiologi
RIW. OBSTETRI
TERDAHULU
RIW. KEHAMILAN
Jumlah kehamilan RIW. SOSIAL EKONOMI
RIW. PENYAKIT
Usia ibu hamil Adanya hipertensi dalam
Jumlah Persalinan kehamilan pada kehamilan
HPHT, siklus haid terdahulu Kebiasaan
Jantung, merokok,
Tekanan darah menggunakan
tinggi, DM,
Perdarahan
Persalinan per
premature obat-obatan dan alkohol,
TBC, Pernah operasi, Alergi Pekerjaan dan
Vaginam Berat bayi <2,5 kg /berat aktivitas sehari-hari,
obat/makanan, Pendidikan
Ginjal, Asma, Penyakit
Mual
Jumlah dan
anak muntah
hidup bayi > 4 kg
hati
Jumlah keguguran
Pemeriksaan fisik
• Tanda-tanda vital
• Tanda-tanda anemis
• Tanda-tanda ikterus
Pemeriksaan penunjang
• Darah Lengkap : Hb, Hematokrit, indeks eritrosit, retikulosit, status besi.
Terjadi ketika tidak terbentuknya antigen D Bisa terjadi selama kelahiran atau menembus
pada sel darah ibu dan keberadaan antigen D sawar plasenta, memerlukan vaksinasi dengan
pada sel darah merah fetus bisa menyebabkan titer yang cukup sehingga bisa terhindar dari
autosensitifitas, pemeriksaan darah ABO dan infeksi ini. Biasanya dikenal dengan infeksi
Rh serta mungkin dilakukan USG untuk melihat TORCH, yaitu toxoplasmosis, other infections,
adana hydrops fetalis rubella , cytomegalovirus , herpes simpleks
virus.
Thalassemia
Terdapat 2 jenis:
Thalassemia-α (kurangnya produksi rantai globin α)
Thalassemia-β (kurangnya produksi rantai globin β)
Klasifikasi Thalassemia-α
3. Menimbulkan tetramer yang larut yakni rantai γ4, Hb Barts dan β4,
sedangkan pada thalassemia β terjadi peningkatan rantai α.
• Rantai globin diatur oleh :
1. Medikamentosa
1. Aspek diagnostik
2. Perkiraan risiko
3. Tindakan suportif
Indikasi Konseling Genetik
• Kelainan genetik atau cacat bawaan dan keturunan di keluarga
• Cacat mental/ mental retardasi pada anak sebelumnya yang tidak diketahui sebabnya
• Pernikahan dengan golongan suku/ ras tertentu yang berpotensi kelainan genetik
• Pemakaian obat-obatan, paparan dengan bahan kimiawi tertentu atau zat-zat yang kemungkunan
bersifat teratogen.