Anda di halaman 1dari 18

POTENSI BAHAYA DAN PENYAKIT

AKIBAT KERJA
di RSUD PANEMBAHAN SENOPATI
OLEH KELOMPOK I
AGUNG KURNIAWAN (P07133216009)
NADA DHIA KAMILIA (P07133216014)
AISYAH (P07133216027)
RIKA YULVITA (P07133216033)
POTENSI BAHAYA

Berikut adalah lokasi yang kami jadikan


sebagai tempat observasi di dalam analisis
potensi bahaya:
1) Instalasi Gizi
2) Laundry
3) Tempat Pengelolaan Sampah RS
Potensi bahaya di dapur / INSTALASI GIZI

IDENTIFIKASI RISIKO / PELUANG PENILAIAN RISIKO / PELUANG AWAL


SUMBER PENGENDALIAN RISIKO
NO AKTIVITAS
BAHAYA YANG ADA
FRE- KEPARAH-
DESKRIPSI DAMPAK RISIKO KET
KUENSI AN
1 Penggantian tabung gas Fisik Terjadi kebocoran gas Ledakan 1 5 5 High SPO pemasangan tabung gas
Luka melepuh Pemakaian sarung tangan
2 Proses memasak (kompor) Fisik Paparan panas 3 2 6 Moderate
pada kulit tahan panas
3 Memotong bahan masakan Fisik Jari tergores pisau Luka 3 3 9 Moderate Kehati-hatian
Petugas
4 Pengambilan piring kotor Biologi Potensi infeksi penyakit terpapar agent 2 4 8 High APD lengkap
penyakit
Pemakaian blender, oven,
5 Fisik Tersetrum listrik Kaget, konslet 2 4 8 High Checking alat berkala
dsb.
POTENSI BAHAYA DI LAUNDRY
IDENTIFIKASI RISIKO / PELUANG PENILAIAN RISIKO / PELUANG AWAL
SUMBER PENGENDALIAN RISIKO
NO AKTIVITAS
BAHAYA YANG ADA
FRE- KEPARAH-
DESKRIPSI DAMPAK RISIKO KET
KUENSI AN
Penggantian tabung gas mesin
1 Fisik Terjadi kebocoran gas Ledakan 1 5 5 High SPO pemasangan tabung gas
pengering
Luka melepuh
2 Menyetrika pakaian Fisik Panas tinggi, listrik pada kulit, 2 3 6 Moderate Kehati-hatian
tersetrum
Petugas
Mencopot linen kotor di APD lengkap, SPO
3 Biologi Potensi infeksi penyakit terpapar agent 3 4 12 High
bangsal pencopotan linen kotor
penyakit
Petugas
Memasukkan linen kotor ke Fisik - Potensi infeksi penyakit, terpapar agent APD lengkap, SPO mencuci
4 1 5 5 High
dalam mesin cuci Biologi Terjepit penyakit, linen
Tangan terjepit
Mengoperasikan mesin Pengecekan alat berkala, SPO
5 Fisik Ledakan, panas tinggi Luka berat 2 5 10 High
produksi uap setrika pengoperasian alat
POTENSI BAHAYA DI TPS-RS
IDENTIFIKASI RISIKO / PELUANG PENILAIAN RISIKO / PELUANG AWAL
SUMBER PENGENDALIAN RISIKO
NO AKTIVITAS
BAHAYA YANG ADA
FRE- KEPARAH-
DESKRIPSI DAMPAK RISIKO KET
KUENSI AN
Memotong drigen bekas kimia Jari tangan tergores Pemakaian sarung tangan,
1 Fisik Terjadi luka 2 2 4 Moderate
(reuse) cutter SPO Pemotongan drigen
Mencuci drigen bekas kimia Radang jaringan Pemakaian sarung tangan,
2 Kimia Terjadi luka 1 2 2 Low
(reuse) dengan kaporit epidermis kulit SPO Pencucian drigen
Penularan agent
Pemakaian APD lengkap,
Menimbang sampah medis Biologi - penyakit kepada Timbul infeksi
3 2 5 10 High SPO Penimbangan sampah
rumah sakit Fisik petugas akibat tertusuk nosokomial
medis infeksius
jarum bekas
Penularan agent Pemakaian APD lengkap,
Pengepulan sampah medis
Biologi - penyakit kepada Timbul infeksi SPO Pengepulan sampah
4 rumah sakit ke dalam truk 2 5 10 High
Fisik petugas akibat tertusuk nosokomial medis infeksius ke dalam truk
angkut
jarum bekas angkut
SPO Pengelolaan limbah B3
Radiasi akibat limbah Terjadi dampak
Kimia - non infeksius dan APD
Pengelolaan sampah B3 non radiologi, accu bekas, kesehatan
5 Fisik - 2 5 10 High lengkap, tempat khusus
infeksius lampu halogen, lumpur sesuai paparan
Radiasi penimbunan sampah B3 non
IPAL spesifik
infeksius
INSIDEN PAJANAN DI RS
No. Inisial Korban Penyebab Pajanan Keterangan

1. IP Jarum suntik insulin Hasil Lab (-)

2. AR Jarum lido Hasil Lab (-)

3. MH Jarum suntik sampah B3 Hasil Lab (-)

4. VS Jarum suntik/jari tangan kiri Hasil Lab (-)

5. KLV Jarum suntik/telunjuk Hasil Lab (-)

6. LN Tertusuk air ketuban yang mengandung darah Hasil Lab (-)


pasien
7. BH Tertusuk jarum abocatch tidak tertutup Hasil Lab (-)

8. DH Terpecik darah pasien saat persalinan Hasil Lab (-)

9. SH Handscoon melorot saat pasang IUD Hasil Lab (-)

10. ET Tertusuk jarum insulin Hasil Lab (-)

11. MD Tertusuk jarum insulin Hasil Lab (-)

DATA 2018 DARI PPI / K3RS


KECELAKAAN KERJA
JAWABAN RESPONDEN
NO URAIAN PERTANYAAN KETERANGAN
A B C D E F G H I J
9 dari 10 pernah ikut
1 Mengikuti pelatihan K3 Y Y Y Y Y T Y Y Y Y
pelatihan K3
6 dari 10 pernah ikut
2 Mengikuti ceramah K3 T Y T Y Y T T Y Y Y
ceramah K3
Membaca buku, majalah, 7 dari 10 pernah
3 T Y T T Y Y Y Y Y Y
koran, artikel ttg K3 membaca ttg K3
4 dari 10 pernah
Tertusuk, tergores benda
4 T Y T T T Y T T Y Y tertusuk, tergores benda
tajam
tajam
10 tidak pernah terkena
5 Terkena percikan api T T T T T T T T T T
percikan api
5 dari 10 pernah
6 Terpeleset / jatuh Y Y T T Y T T T Y Y
terpeleset / jatuh
2 dari 10 pernah
7 Terbentur benda keras Y T T T T T T T T Y
terbentur benda keras
10 tidak pernah terkena
8 Terkena percikan api T T T T T T T T T T
percikan api
Cidera akibat APD tidak 3 dari 10 cidera akibat
9 Y T T T Y T T T T Y
lengkap APD tidak lengkap
10 Terkilir Y T T T Y T T T Y T 3 dari 10 pernah terkilir
1 dari 10 pernah
11 Kejatuhan benda T T T T T T T T Y T
kejatuhan benda
1 dari 10 pernah
Kecelakaan kerja akibat suara mengalami kecelakaan
12 Y T T T T T T T T T
bising atau getaran kerja akibat suara bising
atau getaran
1 dari 10 pernah stress
13 Stress kerja T Y T T T T T T T T
kerja
Menggunakan APD saat 10 menggunakan APD
14 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
bekerja saat bekerja
UNIT LAMA
NO NAMA JK KODE USIA
KERJA KERJA
1 Nur Wijayanto L A 30 IBS 5

2 Joko Santoso L B 35 Laundry 9

3 Agus Subardi L C 54 Jenazah 32

4 Hartanto L D 34 CS 7

5 Singgih Maulana L E 26 Laundry 4

6 Marjilah P F 28 IPSRS 5

7 Imran L G 45 CS 21

8 Rashid L H 24 ISLRS 8 bln

9 Dwi Hermawan L I 37 CS 9
10 Suroyo L J 33 CS 5
Kecelakaan kerja berdasarkan wawancara
didapatkan hasil pekerja lebih sering mengalami
insiden terpeleset, disamping itu, pekerja mayoritas
menyatakan telah mengikuti pelatihan K3. Hal ini,
merupakan syarat masuk menjadi pekerja di
fasyankes RS.
PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK)
JAWABAN RESPONDEN
NO URAIAN PERTANYAAN KETERANGAN
A B C D E F G H I J
1 Jarak rumah dg tempat kerja 10 km 14 km 23 km 13 km 20 km 9 km 3 km 22 km 15 km 5 km Jarak terjauh 23 km
Buang Sortir linen,
Cleaning
sampah, melipat Memandika Ambil linen Memoto-ng Cleaning Monitor-ing Potong Potong Pekerjaan didominasi
2 Kegiatan sehari-hari tumpahan
Nyapu, linen, n jenazah dr bangsal drigen service sanitasi rumput rumput oleh kerja dinamis
darah, KM
Ngepel washer

3 dari 10 pernah cidera


3 Cidera otot Y T T T Y Y T T T T
otot
Nyeri otot terlama
4 Sudah berapa lama nyeri otot < 1 bln < 1 bln < 1 bln < 1 bln 6 bln 3 bln 3 bln T T T
selama 6 bln
2 Memeriksakan cidera
5 Periksa ke dokter T Y T T Y T T T T T
otot ke dokter
7 dari 10 mengalami
6 Kelelahan saat bekerja Y Y T T Y Y Y T Y Y
kelelahan
rata-rata jam kerja sesuai
7 Jam kerja dalam satu hari 8 jam 8 jam 8 jam 8 jam > 12 jam 4 jam 8 jam 8 jam 8 jam 8 jam
perundangan
Tidak pernah terjadi
8 Pernah luka bakar T T T T T T T T T T
luka bakar

Ya, tindakan apa yang Ke Ke Obati Obati Tindakan umum bila


9 T T T T T T
dilakukan Puskesmas Puskesmas sendiri sendiri cidera, obati sendiri / ke
puskesmas

Lelah, pegal-
10 Keluhan Lelahan Pegal-pegal T Lelahan Lelahan Lelah T Lelah Lelah
pegal Kelelahan mendominasi
keluhan dari responden

11 Sejak kapan keluhan dirasakan 1 thn 1 thn T T 3 bln T T T T T Kelelahan terjadi sejak 1
tahun yang lalu
Keluhan didapat setelah 5 dari 10 kelelahan
12 Y Y T T Y Y T T T Y
bekerja setelah bekerja

Minum
Istirahat, Istirahat, ke Istirahat, Istirahat, Istirahat dan minum air
13 Langkah yang anda lakukan suplemen T T Istirahat Istirahat T
minum air puskesmas minum air minum air adalah langkah mudah
otot
agar kelelahan membaik

Keluhan sering muncul saat 8 dari 10 menyatakan


14 Y T T T T T T T T Y
bekerja kelelahan bukan karena
sering bekerja
Ya, sesering apa keluhan Kadang- Kadang- Kadang- Kadang- Kadang- Kadang- Kelelahan muncul
15 T T T Sekali saja
muncul kadang kadang kadang kadang kadang kadang kadang-kadang
UNIT LAMA
NO NAMA JK KODE USIA
KERJA KERJA
1 Sumipriyanti P A 31 CS 5

2 Joko Santoso L B 35 Laundry 9

3 Agus Subardi L C 54 Jenazah 32

4 Hartanto L D 34 CS 7

5 Singgih Maulana L E 26 Laundry 4

6 Marjilah P F 28 IPSRS 5

7 Imran L G 45 CS 21

8 Rashid L H 24 ISLRS 8 bln

9 Dwi Hermawan L I 37 CS 9

10 Suroyo L J 33 CS 5
Penyakit akibat kerja yang sering terjadi adalah
gangguan otot, sehingga pekerja mengeluhkan sering
terjadi pegal-pegal (lelah), namun akan sembuh
apabila mereka istirahat. Jam kerja yang diterapkan
telah memenuhi standard yaitu 8 jam/hari dan
sesuai dengan kemampuan pekerja.
PSIKOSOSIAL KERJA
JAWABAN RESPONDEN
NO URAIAN PERTANYAAN KETERANGAN
A B C D E F G H I J
RS menyediakan APD RS menyediakan APD
1 Y Y Y Y Y Y Y Y Y Y
lengkap lengkap bagi pekerja
7 dari 10 pekerjaan tidak
2 Pekerjaan monoton Y T T T Y T Y T T T
monoton
Hubungan kerja antara atasan 4 dari 10 tidak serasi
3 Y Y T Y T T T T T Y
kurang serasi dengan atasan
Hubungan kerja antara sesama 3 dari 10 tidak serasi
4 Y T Y Y T T T T T T
kurang serasi dengan sesama pekerja
Pekerjaan melampaui Pekerjaan sesuai
5 T T T T T T T T T T
kemampuan kemampuan
Saat bekerja ada yang 3 dari 10 tertekan saat
6 Y T T T Y T T T Y T
membuat tertekan bekerja
Keluhan stress, jenuh,
Stress, Jenuh,
7 Uraikan keluhan Jenuh T T Bosan T T Lelah Lelah bosan, lelah, malas
malas gerak stress
gerak
UNIT LAMA
NO NAMA JK KODE USIA
KERJA KERJA
1 Sumipriyanti P A 31 CS 5

2 Joko Santoso L B 35 Laundry 9

3 Agus Subardi L C 54 Jenazah 32

4 Hartanto L D 34 CS 7

5 Singgih Maulana L E 26 Laundry 4

6 Marjilah P F 28 IPSRS 5

7 Imran L G 45 CS 21

8 Rashid L H 24 ISLRS 8 bln

9 Dwi Hermawan L I 37 CS 9

10 Suroyo L J 33 CS 5
faktor psikososial kerja bahwa ketidakserasian
dengan atasan cukup mendominasi, selain itu antar
sesama pekerja pun demikian. Itu artinya, perlu
adanya perbaikan hubungan kerja, salah satunya
dengan diadakannya refreshing tahunan. Selain itu,
keluhan yang mendominasi berupa kelelahan, dan
jenuh. Kemungkinan adalah faktor lain yang terjadi
di rumah dan terbawa pada saat bekerja, hal ini
berdasarkan jawaban bahwa pekerjaan mereka di
tempat kerja tidaklah monoton, dan sesuai dengan
kemampuan.
Kesimpulan
1. Potensi bahaya yang ada pada instalasi gizi diantaranya adalah
ledakan tabung gas, tersetrum perkakas listrik, tersayat pisau dapur,
dan bahaya dehidrasi akibat paparan suhu dan kelembaban tinggi di
area memasak.
2. Potensi bahaya yang ada pada instalasi laundry diantaranya adalah
paparan agent penyakit akibat pemrosesan linen kotor, ledakan
tabung gas, bahaya fisik berupa terjepit oleh benda berputar.
3. Potensi bahaya yang ada pada tempat pengelolaan sampah rumah
sakit, diantaranya adalah potensi penularan penyakit akibat tertusuk
oleh sampah infeksius, bahaya spesifik dari sampah B3 non infeksius.
4. Analisis mengenai penyakit akibat kerja, keluhan yang mendominasi
adalah pegal-pegal (kelelahan). Selain itu, faktor psikososial
disebabkan karena ketidakserasian antar pekerja, misalnya kurangnya
komunikasi atau tegur sapa. Kecelakaan kerja yang umum terjadi
adalah terpeleset/jatuh.
Saran
1. Pengelolaan potensi bahaya pada masing-masing instalasi menjadi
kewenangan kepala instalasi dengan selalu berkonsultasi dengan unit
K3RS sebagai pengawas/inspektur, sehingga diharapkan dapat
meminimalisir adanya kecelakaan atau insiden, dan dapat
meningkatkan produktivitas kerja, menjadikan karyawan menjadi
lebih sejahtera lahir dan batin, karena adanya jaminan perlindungan
bekerja oleh tempat pemyelenggara kerja.
2. Upaya pengelolaan dan pengendalian terhadap insidensi Penyakit
Akibat Kerja, Kecelakaan Kerja, dan Psikososial Kerja menjadi
tanggungjawab antar sektoral unit/instalasi lebih lanjut kepada unit
PPI, perlu adanya sosialisasi rutin dan inspeksi terkait kepatuhan
pemakaian Alat Pelindung Diri pada saat bekerja, dan menjalankan
Standard Prosedur Operasional Kerja, peningkatan budaya cuci tangan
pakai sabun setelah melakukan segala aktifitas kerja perlu menjadi
perhatian penting, pengaturan jam kerja harus sesuai dengan
peraturan perundangan, serta melakukan evaluasi dan rotasi kerja

Anda mungkin juga menyukai