memiliki fungsi dan berkhasiat sebagai obat dan di pergunakan untuk penyembuhan ataupun mencegah berbagai penyakit. Pemanfaatan Tanaman Obat
Tanaman obat tidak hanya dapat digunakan
sebagai obat tradisional dan konsumsi rumah tangga, namun juga dapat dikembangkan dan diolah untuk berbagai macam kebutuhan, seperti industri makanan/minuman, sebagai bahan pembuatan kosmetik dan juga digunakan dalam industri spa tradisonal (Pribadi, 2009). beberapa bagian dari tanaman obat dapat digunakan untuk keperluan yang berbeda- beda, antara lain: Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan obat tradisional atau jamu; Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pemula bahan baku obat (Precursor); Tanaman atau bagian tanaman yang diekstraksi dan ekstrak tanaman tersebut digunakan sebagai obat. Pengolahan Tanaman Obat
Berdasarkan Keputusan Kepala BPOM Nomor
HK.00.05.4.2411 Tahun 2004 Tentang Ketentuan Pokok Pengelompokan dan Penandaan Obat Bahan Alam Indonesia, obat tradisional Indonesia dapat dikelompokkan menjadi Jamu, Obat Herbal Tersandar (OHT) dan Fitofarmaka. Potensi tumbuhan obat Indonesia Salah satu upaya pemerintah melalui Ditjen POM dalam mendukung pengembangan agroindustri tumbuhan obat Indonesia adalah ditetapkannya 13 komoditi tumbuhan obat unggulan yaitu temulawak, jati belanda, sambiloto, mengkudu, pepagan, daun ungu, sanrego, pasak bumi, daun jinten, kencur, pala, jambu mete, dan tempuyung dengan pertimbangan bahwa komoditi tersebut bernilai ekonomi yang tinggi, mempunyai peluang pasar dan potensi produksi yang tinggi, serta berpeluang dalam pengembangan teknologi (Sumarno dalam Biofarmaka, 2002). Peluang pengembangan obat tradisional Indonesia masih terbuka lebar karena permintaan pasar yang terus meningkat seiring dengan laju pertambahan penduduk Indonesia yang tinggi dan menyadari mahalnya harga obat sintetik Nama tanaman obat herbal dan khasiat
Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza)
anti oksidan, penawar racun, pencegah sel-sel kanker, Mengobati penyakit kulit (jerawat), anti inflamasi, anti kolesterol, menambah nafsu makan. Jahe (Zinger Officinale) Mengobati asma, sakit tenggorokan, mengobati sakit pinggang, mengurangi mual, mengobati masuk angin. Lengkuas ( Languas Galanga ) Mengobati rematik, mencegah radang, mengurangi pusing mabuk laut, mengobati diare, mengobati luka lambung, mengobati penyakit kulit Kencur (Kaempferiagalanga) Melancarkan metabolisme tubuh, Penambah nafsu makan, mengobati sakit kepala dan batuk Kunyit (Curcuma Domestica) Sebagai anti oksidan, anti penuaan, penawar racun, mencegah leukimia, untuk diet, mengobati sakit maag. Lempuyang (Zingiber Zerumbet) Jenis Usaha Industri Tanaman Obat Saat ini pengembangan obat tradisional sudah semakin pesat karena mulai didukung oleh berbagai penelitian serta menggunakan teknologi tinggi. Dalam rangka memberikan iklim usaha yang kondusif bagi para produsen obat tradisonal, maka perlu dilakukan pengaturan industri dan usaha obat tradisional dengan memperhatikan keamanan, khasiat dan manfaat serta mutu obat tradisional. Serapan tanaman obat di Indonesia Dalam perkembangannya hampir 94% bahan baku industri jamu berasal dari dalam negeri. Pada tahun 2005 pembelian bahan baku dari pasar domestik sempat mengalami penurunan menjadi Rp 76,66 miliar dari Rp 346,44 miliar pada tahun 2004 (Pribadi, 2009). Perilaku konsumen tanaman obat Bahan baku tanaman obat banyak dikonsumsi masyarakat dalam berbagai bentuk. Selain digunakan sebagai sebagai jamu dan obat, tanaman obat juga digunakan dalam dunia kecantikan dalam bentuk kosmetik. Perbedaan konsumsi varian tanaman obat dalam bentuknya yang berbeda-beda tersebut memang berdasarkan preferensi konsumen. Dari beberapa bentuk varian tanaman obat yang disebutkan diatas, konsumsi jamu oleh konsumen biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dan khasiat jamu, seperti beras kencur memberikan tambahan vitamin B dan bermanfaat sebagai pengobatan nyeri (analgesik). Thank you