Anda di halaman 1dari 35

Blok Keperawatan Komunitas I (2019-2020)

Epidemiologi

Ns. Arfiza Ridwan, MNS


Fakultas Keperawatan
Universitas Syiah Kuala
Sejarah
• Jumlah penyakit yang tinggi pada akhir
abad 19 (wabah)  penelitian
• Awalnya hanya tentang penyakit menular,
namun sekarang sudah meluas kepada
penyakit tidak menular juga.
• Penyakit tidak menular sangat berkaitan
dengan gaya hidup
Definisi
• Ilmu tentang penyebaran dan faktor
penentu (determinan) masalah kesehatan
masyarakat yang bertujuan untuk
pembuatan perencanaan (development)
dan pengambilan keputusan dalam
menanggulangi masalah kesehatan.
Tokoh sejarah epidemiologi
1. Hipocrates (460 BC – 377 BC)
2. Galen (129-199)
3. Thomas Sydenham (1624- 1689)
4. 4. Antonie van Leeuwenhoek (1632-1723)
5. Robert Koch
6. Max van Patternkofer
7. John Snow (1813-1858)
8. Percival Pott
9. James Lind
10.Dool dan Hill (1950)
Pengertian epidemiologi
• Asal: bahasa Yunani
Epi: kejadian, demos: penduduk, dan
logos: ilmu
• Ilmu tentang penyebaran dan faktor
penentu (determinan) masalah kesehatan
masyarakat yang bertujuan untuk
pembuatan perencanaan (development)
dan pengambilan keputusan dalam
menanggulangi masalah kesehatan.
Gambaran
• Epidemiologi merupakan salah satu
bagian dari ilmu kesehatan masyarakat
(Public health) yang menekankan
perhatiannya terhadap keberadaan
penyakit atau masalah kesehatan lainnya
dalam masyarakat
Ruang lingkup
• Epidemiologi Penyakit menular
• Epidemiologi Penyakit tidak menular
• Epidemiologi Klinik
• Epidemiologi Kependudukan
• Epidemiologi pengolahan pelayanan
kesehatan
• Epidemiologi lingkungan dan kesehatan kerja
• Epidemiologi kesehatan jiwa
• Epidemiologi gizi
Aplikasi epidemiologi dalam pencegahan
dan pengendalian penyakit
• Dengan mengetahui faktor-faktor yang
berpengaruh, perawat komunitas dapat
merancang strategi untuk mencegah penyakit
• Perawat komunitas harus memahami interaksi
antara penjamu (host) dan lingkungan terhadap
penyakit
• Model ini disebut dengan ‘trias epidemiologi”
atau “Epidemiologcal triangle”
Trias Epidemiologi/
epidemiological triangle
Merupakan konsep dasar epidemiologi yang
memberikan gambaran tentang hubungan
antara tiga faktor utama yang berperanan
dalam terjadi penyakit dan masalah
kesehatan lainnya
Menggambarkan interaksi antara tiga faktor
yakni Host (penjamu), agent (agen/
faktor penyebab) dan environment
(lingkungan).
TRIAS EPIDEMIOLOGI
• AGEN (penyebab penyakit): Unsur, organisme
hidup atau kuman infektif yang dapat
menyebabkan terjadinya suatu penyakit

• HOST (penjamu): manusia atau makhluk hidup


lainnya termasuk burung dan artropoda, yang
menjadi tempat terjadinya prose alamiah
penyakit

• ENVIRONMENT: semua faktor luar dari suatu


individu yang dapat berupa lingkungan fisik,
biologis dan sosial
Trias Epidemiologi

Sumber:
Nies & McEwen, 2011
Interaksi
• Sehat: penjamu, agen dan lingkungan
yang dinamis yang berada dalam
keseimbangan (equilibrium)
Inequilibrium
Klasifikasi faktor agent, host, environment
AGENTS OF DISEASE-ETIOLOGICAL
Example
FACTORS
Nutritive Elements

Excesses Cholesterol
Deficiencies Vitamins, proteins
Chemical Agents

Phoison Carbon monoxide, drugs


Allergens Medications, Ragweed
Physical agents Mechanical, Ionizing radiation

Infectious agents
Metazoa Onchocerciasis, schistosomiasis
Protozoa Amoeba, malaria
Bacteria Typhoid, TB, sypilis, Reumatic fever
Fungi Histoplasmosis
Rickettsia Typhus, Lyme disease
Viruses Measles, mumps, rabies, yellow fever
HOST FACTORS (i.e., INTRINSIC
FACTORS)- INFLUENCE EXPOSURE,
Example
RESPONSE TO AGENT
Genetic Cistic Fibrosis, Huntington’s disease
Age Alzheimer’s disease
Sex Rhematoid arthritis
Ethnic group Tay-Sach disease, sickle cell disease
Physiological state Fatigue, pregnancy, puberty, stress
Prior immunological experience Hypersensitivity, protection
Active Prior infection, immunization
Passive Maternal antibodies, gamma glubin
Intercurrent or preexisting disease prophylasis
Human behavior Personal hygiene, Food handing, diet,
occupational, recreation, interpersonal
contact, use of health resouces, tobacco
use
ENVIRONMENTAL FACTORS
(I.E., EXTRINSIC)- INFLUENCE
EXISTENCE OF THE AGENT, EXAMPLE
EXPOSURE OR SUSCEPTIBILITY
TO AGENT
Physical environment Geology, climate
Biological environment Density
Human populations Sources of food
Flora Food sources, vertebrata hosts,
Fauna arthropod vectors
Sosioeconomic environment Exposure to chemical agents
Occuption Urban crowding, tension and pressure,
Urbanization and economic cooperative efforts in health and
development education
Disruption Wars, floods
Karakteristis segitiga utama
A. Karakteristik Penjamu:
• Resistensi: kemampuan dari penjamu untuk
bertahan terhadap suatu infeksi.
• Imunitas: kesanggupan host untuk
mengembangkan suatu respon imunologis,
dapat secara alamiah maupun perolehan (non-
alamiah), sehingga tubuh kebal terhadap suatu
penyakit tertentu.
• Infektifnes: potensi penjamu yang terinfeksi
untuk menularkan penyakit kepada orang lain.
B. Karakteristik Agen
– Infektivitas: Kesanggupan dari organisme untuk
beradaptasi sendiri terhadap lingkungan dari
penjamu untuk mampu tinggal dan berkembang
biak (multiply) dalam jaringan penjamu
– Patogenesis:Kesanggupan organisme untuk
menimbulkan suatu reaksi klinik khusus yang
patologis setelah terjadinya infeksi pada penjamu
yang diserang
– Virulensi:Kesanggupan organisme tertentu untuk
menghasilkan reaksi patologis yang berat yang
selanjutnya mungkin menyebabkan kematian.
Virulensi kuman menunjukkan beratnya (severity)
penyakit.
C. Karakteristik Lingkungan
- Topografi: situasi lokasi tertentu, baik yang
natural maupun buatan manusia yang
mungkin mempungaruhi terjadinya dan
penyebaran suatu penyakit tertentu.

- Geografis: keadaan yang berhubungan


dengan struktur geologi dari bumi yang
berhubungan dengan kejadian penyakit.
– Toksisitas: Kesanggupan organisme untuk
memproduksi reaksi kimia yang toksis dari
substansi kimia yang dibuatnya untuk
merusak jaringan.
– Invasitas: Kemampuan organisme untuk
melakukan penetrasi dan menyebar setelah
setelah memasuki jaringan.
– Antigenisitas: Kesanggupan organisme untuk
merangsang reaksi imunologis dalam
penjamu.
Segitiga Distribusi
Epidemiologi
• Segitiga atau tiga faktor yang dapat
dipakai untuk menerapkan distribusi
epidemiologi adalah person, place, and
time
• Person; karakter dari individu yang
mempengaruhi kemudahannya untuk sakit
(genetik, umur, jenis kelamin, pekerjaan,
kebiasaan, dan status sosial ekonomi)
Segitiga Distribusi
Epidemiologi
• Place: karakter geografis

• Time: dalam jam, hari, bulan, dan tahun


(dapat menjadi tolak ukur masalah
kesehatan dalam masyarakat)
Tahapan Riwayat
Alamiah Penyakit
1. Tahap Prepatogenesis
– Individu berada dalam keadaan normal sehat
tetapi mereka pada dasarnya peka terhadap
kemungkinan terganggu oleh serangan agen
penyakit.
– Telah terjadi interaksi antara penjamu dengan
bibit penyakit diluar tubuh penjamu, dimana
kuman-kuman mengembangkan potensi
infektifitas, siap menyerang penjamu
– belum ada tanda-tanda sakit sampai sejauh
daya tubuh penjamu masih kuat
Tahapan Riwayat
Alamiah Penyakit
2. Tahap Patogenesis, dibagi menjadi 4
a. Tahap inkubasi: tenggang waktu antara
masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh yang
peka terhadap penyebab penyakit, sampai
timbulnya gejala penyakit.
b. Tahap dini: munculnya gejala penyakit
yang kelihatannya ringan.
c. Tahap lanjut: penyakit bertambah jelas dan
mungkin tambah berat dengan segala
kelainan patologis dan gejalanya.
d. Tahap akhir: berakhirnya penyakit dengan
5 pilihan keadaan:
– Sembuh sempurna, yaitu bibit penyakit menghilang
dan tubuh menjadi pulih, sehat kembali.
– Sembuh dengan cacat, yaitu bibit penyakit
menghilang, penyakit sudah tidak ada, tetapi tubuh
tidak pulih sepenuhnya, meninggalkan bekas
gangguan yang permanen berupa cacat.
– Karier, dimana tubuh penderita pulih kembali,
namun bibit penyakit masih tetap ada dalam tubuh
tanpa memperlihatkan gangguan penyakit.
– Penyakit tetap berlangsung secara kronik
– Berakhir dengan kematian
Upaya Pencegahan Penyakit
A) Primordial Prevention: menghindari
terbentuknya pola hidup sosial-ekonomi
dan kultural yang mendorong peningkatan
resiko penyakit
B) Primary Prevention:
(1) menjauhkan agen untuk dapat kontak atau
memapar penjamu
(2) menurunkan kepekaan penjamu
Intervensi ini dilakukan sebelum perubahan
patologis terjadi (fase prepatogenesis).
Upaya Pencegahan Penyakit
C) Secondary Prevention:
– penyakit sedini mungkin untuk mendapatkan
pengobatan tepat.
– menghambat atau memperlambat
progresifisitas penyakit
– mencegah komplikasi
– membatasi kemungkinan kecacatan.
– Bentuk kegiatan adalah skreening
(penyaringan)
– dilakukan pada fase patologenesis
Upaya Pencegahan Penyakit
D) Tertiary Prevention:
– Membatasi kecacatan (bagi yang irreversible)
– Rehabilitasi bagi yang cacat
– Contoh: terapi latihan untuk pasien stroke,
latihan penggunaan kaki palsu
PREVALENSI
• Prevalensi adalah ukuran tentang jumlah
atau proporsi dari kasus atau masalah
kesehatan pada suatu populasi tertentu
• Terbagi 2:
– Point Prevalence Rate
– Period Prevalence Rate
Point Prevalence Rate
Point Prevalence Rate adalah jumlah kasus
yang ditemukan pada suatu titik waktu
tertentu dibagi dengan populasi berisiko
pada suatu waktu tertentu dikali konstante.

• Rumus
Point prevalence rate=
jumlah semua kasus yang dicatat pada saat tertentu x k
jumlah penduduk
Period Prevalence Rate
Period Prevalence Rate yaitu banyaknya kasus
yang ditemukan pada suatu periode waktu
tertentu dibagi dengan besarnya populasi
yang diamati. Periode waktu di sini biasanya
setahun atau lebih.

Rumus:
Period prevalence rate =
jumlah semua kasus yang dicatat selama 1periode
jumlah penduduk
INSIDENSI
• Insidensi adalah banyaknya kasus baru
yang ditemukan pada suatu periode waktu
dibagi dengan populasi beresiko.

Incidence Rate (IR)


Rumus Insidensi = jumlah kejadian dalam waktu tertentu dibagi
penduduk yang mempunyai risiko (population at risk) waktu
tertentu dikalikan dengan konstanta “k”
Pengukuran Epidemiologi
Macam-macam perhitungan penting dalam
epidemiologi (hitungan rate):
• Angka kematian umum
• Angka morbiditas
• Angka maternal dan bayi
Pengukuran yang sering digunakan sebagai indikator kesehatan
sebuah populasi

Sumber:
Nies & McEwen, 2011

Anda mungkin juga menyukai