Anda di halaman 1dari 36

Asuhan Keperawatan Jiwa

Pada Nn. S dengan Halusinasi


di Ruang ARIMBI
RSJD dr. Amino Gondohutomo
Semarang
Kelompok 1
Nama Anggota
1. Anggara Febrimilajianti
2. Aliyaturrofiah
3. Antonius Sugiharto
4. Aprilia Bella F
5. Arfi Delian Firdaus
IDENTITAS PASIEN

Nama : Nn. S
Umur : 17 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Juwana Pati
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Tidak bekerja
No. CM : 001xxxxx
Tanggal masuk : 09/10/2019
Tanggal pengkajian : 23/10/2019
IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB

Nama : Ny. S
Agama : Islam
Alamat : Juwana Pati
Hubungan dengan pasien : Orang Tua
ALASAN MASUK
Kurang lebih 3 hari pasien mulai marah-marah, bingung, sering
mondar-mandir, lari dari rumah, kadang diam diri, dan kadang menangis
sendiri. Pasien di bawa oleh keluarga. ADL di ingatkan.

FAKTOR PREDISPOSISI-PRESIPITASI
Pasien sudah pernah di rawat di RSJD dr.Amino Gondohutomo
Semarang selama 4 kali. Tahun 2017 pasien masuk RSJ di karenakan
merasa kesepian di rumah saat kedua orang tuanya sibuk bekerja dan
pasien merasa takut dengan kakaknya, ditambah lagi pasien mendapat
bullying ketika masuk SMA. Dan opname terakhir pada Februari 2019
dengan masalah yang sama.
Lanjutan...
Pasien sering masuk RSJ dengan keluhan marah-marah,
tersenyum sendiri, dan menangis sendiri. Pasien mendapatkan terapi
rawat jalan dan mendapatkan obat Seroquell 200mg. Pasien kambuh di
karenakan putus minum obat selama beberapa bulan.
Pada tanggal 9/10-2019 pasien kembali masuk ke rumah sakit
dengan keluhan marah-marah tanpa sebab, suka lari dari rumah, kadang
berdiam diri, dan menangis sendiri. Pasien mempunyai trauma pada
psikisnya karena sering mendapat bully-an oleh teman maupun
tetangganya. Dalam keluarga pasien tidak ada yang mengalami
gangguan jiwa.
(MK : Halusinasi Pendengaran)
PEMERIKSAAN FISIK
• TTV
TD : 110/70 mmHg
N : 88x/ menit
S : 36,2 C
RR : 20x/ menit

• UKUR
TB : 145 cm IMT : 18
BB : 37 kg

• KELUHAN FISIK
Pasien tidak ada keluhan fisik. (Tidak ada DM, HT, Asma, dll)
PSIKOSOSIAL
• Genogram

Ket :
= laki-laki
= perempuan
X = meninggal
= pasien
--- = tinggal serumah
Pasien adalah anak kedua dari dua bersaudara. Pasien memiliki kakak
laki-laki. Pasien tinggal bersama orang tuanya. Pasien baik pada ayah dan
ibunya. Komunikasi pasien dengan keluarga baik. Pasien tidak mengambil
keputusan sendiri tanpa bantuan orang lain
Lanjutan...
• Ideal
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan segera
pulang ke rumah.
• Harga Diri
Pasien mengatakan malu dan sedih karena harus kembali
masuk ke rumah sakit jiwa. Pasien suka menyendiri, dan
jarang berkomunikasi dengan orang lain
(MK : Harga Diri Rendah)
Hubungan Sosial
• Orang Terdekat
Pasien mengatakan dekat dengan ibunya, sering bercerita dengan
ibunya dan saat dirumah sakit sering memanggil ibunya.
• Peran serta Dalam Kegiatan Kelompok atau Masyarakat
Pasien selama di RSJ tidak kooperatif, dan masih sering berdiam
diri. Selama di masyarakat pasien tidak mengikuti organisasi atau kegiatan
masyarakat karena mendapat bullying dari orang sekitar
• Hambatan dalam Hubungan Dengan orang Lain
Pasien mempunyai hambatan dalam berhubungan dengan orang
lain, di karenakan pasien malu dengan penyakit gangguan jiwanya.
Spiritual
Pasien tidak beribadah selama di rumah sakit jiwa, dan
hanya mengikuti pengajian apabila berada di rehabillitasi
STATUS MENTAL
• Penampilan
Pasien tampak rapi, pakaian bersih, rambut sebahu, mulut bersih, kuku
bersih, penampilan sesuai dengan jenis kelamin dan seusianya.
• Pembicaraan
Pasien berbicara tidak berbelit, namun pasien masih sering diam dan
tidak nyambung, pasien sering berbicara sendiri, sering tertawa sendiri dan
tiba-tiba menangis
• Aktivitas Motorik
Pasien agresif, tidak tremor, tidak gelisah, dan sering duduk di
kasurnya. Pasien kontak mata kurang, mudah tersinggung, sering melamun,
dan tatapan mata tajam.
(MK : Resiko Perilaku Kekerasan)
Lanjutan...
• Alam perasaan
Pasien mengatakan sedih dan ingin pulang.
• Afek
Pasien mempunyai sikap yang labil, memiliki emosi yang
berubah-ubah, pasien mengatakan kadang ingin marah tanpa sebab
hingga tak dapat mengontrol emosinya dan hanya menangis
• Interaksi Selama wawancara
Pasien selama wawancara tidak kooperatif, kontak mata kurang,
tidak curiga dan mudah tersinggung.
(MK : Harga Diri Rendah)
Lanjutan...
• Persepsi
Pasien mempunyai gangguan presepsi yaitu halusinasi
pendengaran. Pasien mengatakan mendengarkan bisikan yang isinya
menyuruh dia untuk menjadi anak kecil, yang di saat dia bosan dan
tertekan, suara bisikan tersebut terdengar 3 menit-an. Pasien
mengatakan biasanya akan mengikuti suara tersebut saat muncul dan
kadang ia akan menangis.

(MK : Perubahan Persepsi Perceptual Pendengaran)


Lanjutan...
• Proses Fikir
Pasien berbicara singkat dan tidak berbelit. Pasien menjawab
seadanya.
• Isi pikir
Pasien megatakan dirinya sehat tidak mau dirawat di RSJ dan
ingin pulang.
• Tingkat kesadaran
Pasien mengatakan bingung pada keadaannya,mengapa ia bisa
masuk RSJ.
Lanjutan...
• Memori
Pasien ingat dia keluar dari SMA dan ingin bersekolah kembali.
Pasien ingat dia suka membuat origami (kertas lipat) dan mengingat
nama-nama anime (kartun jepang) yang dia sukai. Pasien ingat di bawa
ke RSJ di bawa oleh orang tuanya.
• Tingkat konsentrasi dan berhitung
Pasien mudah beralih, kurang berkonsentrasi, dan jarang
berbicara. Pasien dapat berhitung secara urut dengan baik
Lanjutan...
• Kemampuan pasien
Pasien mampu memberikan kemampuan,penjelasan dan
menjawab pertanyaan yang diberikan perawat. Pasien mampu
melakukan kegiatan yang disukainya yaitu membuat origami (kertas
lipat).
• Daya tilik
Pasien tidak menyadari penyakitnya, pasien menolak bahwa ia
sedang sakit dan dirawat di RSJ saat ini.
KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
• Makan
Pasien makan sendiri, makan 3xsehari habis 1 porsi dengan
komposisi nasi, lauk pauk, sayur, buah dan teh, pasien merapikan
tempat makan setelah selesai.
• Keamanan
Pasien merasa aman dan tidak ada yang menganggunya
• Keperawatan kesehatan
Pasien mampu menjaga kesehatan tubuhnya, misal jika lapar ia
meminta makanan pada perawat dan jika haus ia mengambil minumna
sendiri.
Lanjutan...
• Pakaian
Pasien mampu berpakain secara mandiri dan tidak kotor.
• Transportasi
Pasien dianter ke RSJ oleh keluarga menggunakan mobil,
dan akan dijemput pulang oleh keluarganya.
• Tempat tinggal
Pasien tinggal bersama orang tua, dan kakak laki-lakinya
• Uang
Pasien tidak membawa uang selama di RSJ dan segala
pembayaran ditanggung keluarga lewat BPJS.
Kegiatan Hidup Sehari-hari
(Perawatan Diri)
• Mandi
Pasien mampu mandi secara mandiri 2x sehari dengan memakai
sabun, shampoo dan gosok gigi.
• Kebersihan
Pasien mampu membersihkan dirinya, rambut rapi, kuku bersih,
tidak bau badan.
• Makan
Pasien dapat makan secara mandiri dan selesai makan merapikan
tempat makannya
Lanjutan...
• BAK/BAB
Pasien dapat BAK 3-4x per hari dengan mandiri di kamar mandi
dan BAB 1x per hari secara mandiri tanpa bantuan.
• Ganti pakaian
Pasien mampu berganti pakaian secara mandiri tanpa dibantu
orang lain.
Kegiatan Hidup Sehari-hari
(Nutrisi)
• Puas dengan pola makan
Pasien mengatakan puas dan lahap dengan pola makannya. Sehari
makan 3x dan porsi selalu habis dengan komposisi lauk pauk, nasi,
sayur, buah dan air putih/teh. Pasien juga mendapat ekstra susu pada
saat siang hari dan snack saat sore.
• Makan
Selama di RSJ pasien tidak mengalami perubahan pola makan
dan nafsu makan meningkat.
Lanjutan...
• Badan
Pasien tidak mengalami kenaikan dan penurunan berat badan.
• Tidur
Pasien mengatakan dapat tidur malam kurang lebih 7jam. Setelah
bangun tidur terasa segar. Namun pasien kadang tidak bisa tidur siang,
kadang bisa tidur. Pasien tidak memerlukan bantuan saat tidur, dapat
melakukan aktivitas secara mandiri. Pasien dapat dukungan dari terapis
dan perawat.
MEKANISME KOPING
Pasien mampu berbicara dengan orang lain, namun berbicara
seadanya dan singkat. Pasien mampu mengikuti rehabilitasi makrame
secara baik. Pasien sering berbicara sendiri, tersenyum sendiri, kadang
marah tanpa sebab.

MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Pasien mengatakan sedih karena pendidikannya baru lulus SMP
dan ingin kembali ke sekolah.
KURANG PENGETAHUAN
Pasien tidak mengerti tentang penyakit jiwanya, obat-
obatan yang di minum dan resiko apabila putus obat.

ASPEK MEDIS
Diagnosa Medis : Skinzofrenia Tak Terinci
• Terapi :
Seroquell 2x200mg / 12jam
Lorazepam 1x2mg / 24jam
Hexymer 2x2mg / 12jam
DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
• Resiko Perilaku Kekerasan
• Halusinasi Pendengaran
• Harga Diri Rendah
POHON MASALAH
ANALISA DATA
Lanjutan...
Lanjutan...
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama : Nn S No. CM : 00xx
Umur : 17th Ruang : Arimbi
Lanjutan....
Lanjutan....
Lanjutan....
Lanjutan....
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai