Anda di halaman 1dari 43

Nessa Novarisa, S.

Ked

Preseptor:
DR. dr. DARWIN AMIR, Sp.S (K)
Tumor Intrakranial
Tumor intrakranial (Tumor otak) adalah suatu
pertumbuhan jaringan yang abnormal di dalam otak.
Yang terdiri atas :
- Tumor otak benigna
- Tumor otak maligna
Epidemiologi
 primer  6 kasus per 100.000 populasi per tahun.
(41% glioma, 17% meningioma, 13% adenoma hipofisis
12% neurilemoma).

 Dewasa : 60% supratentorial


glioblastoma multiforme
Anak : 70% terletak infratentorial.
tumor serebellum (meduloblastoma
dan astrositoma)
Klasifikasi
Tumor otak dibagi menjadi dua tipe :
 Tumor primer  berasal dari sel otak sendiri.
(astrosit, oligodendrosit, ependimosit, fibroblast
arakhnoidal, neuroblas-meduloblas).

 Tumor sekunder  hasil metastasis


Berdasarkan lokasi, yaitu :
Tumor supratentorial
 Hemisfer otak :
 Glioma

 Glioblastoma multiforme

 Astrositoma

 Oligodendroglioma

 Meningioma

 Tumor metastasis

 Struktur median
 Adenoma hipofisis

 Tumor glandula pienalis

 Kraniofaringioma
Tumor infratentorial
 Schwanoma akustikus
 Tumor metastasis
 Hemangioblastoma
 Medulla blastoma
 Ependimomas
 Astositoma
 Meningioma
Etiologi
 Belum diketahui pasti
 Faktor-faktor yang perlu ditinjau :
- Herediter
- Sisa-sisa embrional
- Radiasi
- Virus
- Substansi karsinogenik
Gejala Klinik
 Gejala klinik umum
 Gejala klinik lokal
Gejala klinik umum
 Nyeri kepala
 Perubahan status mental
 Kejang
 Edema papil
 Muntah
Gejala klinik lokal
 Tumor Kortikal
Tanda lokal tumor frontal :
disartri, kelumpuhan kontralateral, anosmia unilateral.

 Tumor Lobus Temporalis


- disfungsi traktus kortikospinal kontralateral
- defisit lapangan pandang homonim
- perubahan kepribadian
- disfungsi memori
Gejala Klinik Lokal
Tumor di cerebello pontin angle (Neurinoma Akustikus)
 tumor jinak
 penekanan N.VIII, N.VII, N.V, serebelum, batang otak.
 Tersering  N VIII yaitu acustic neurinoma.
Gejala awal : gangguan fungsi pendengaran.
 Lokasi : sudut serebellopontin, unilateral, progresivitas
lambat.

Tumor Serebellar
 Pusing, vertigo dan nistagmus.
Diagnosis
 Anamnesis
 Pemeriksaan fisik neurologi
 edema papil, defisit lapangan pandang
 Pemeriksaan penunjang
 CT Scan dan MRI
Diagnosis Banding
 Abses intraserebral
 Epidural hematom
 Hipertensi intrakranial benigna
 Meningitis kronik.
Terapi
 Pemilihan jenis terapi pada tumor otak tergantung
pada beberapa faktor, antara lain :
 kondisi umum penderita
 tersedianya alat yang lengkap
 pengertian penderita dan keluarganya
 luasnya metastasis.
Terapi
Terapi Steroid
Mengurangi edema

Pembedahan
 untuk menegakkan diagnosis histologik
 untuk mengurangi efek akibat massa tumor.

Radioterapi
radioterapi konvensional (radiasi total sebesar 5000-6000 cGy)

Kemoterapi
BAB II ILUSTRASI KASUS
IDENTITAS PASIEN :
Nama : Tn. A
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 55 tahun
Suku bangsa : Minangkabau
Alamat : Khatib Sulaiman, Padang
Pekerjaan : Nelayan
Alloanamnesis :
Seorang pasien, Tn. A, laki-laki, umur 55 tahun dirawat
di bangsal Neurologi RSUP Dr. M. Djamil Padang pada
tanggal 15 Juni 2011 dengan:

Keluhan Utama :
Penurunan kesadaran
Riwayat Penyakit Sekarang :

Penurunan kesadaran sejak 2 hari sebelum masuk


rumah sakit, terjadi secara berangsur-angsur. Awalnya
pasien masih bisa membuka mata dan menyahut saat
dipanggil. Lama kelamaan pasien tidak merespon
panggilan lagi dan hanya terbaring di tempat tidur.
 Kelemahan anggota gerak sebelah kanan sejak 10 hari
sebelum masuk rumah sakit. Kelemahan terjadi secara
berangsur-angsur, makin lama makin berat. Pasien
awalnya masih dapat berjalan dengan menyeret
tungkai kanannya tetapi sulit mengangkat lengan
kanan.

 Sakit kepala di bagian kiri sejak 1 tahun sebelum


masuk rumah sakit, makin lama makin hebat. Sakit
kepala dirasakan meluas ke seluruh kepala sejak 2
minggu sebelum masuk rumah sakit.

 Mual tidak ada, muntah tidak ada


Riwayat Penyakit Dahulu :
 Riwayat demam sebelum timbul keluhan tidak ada.
 Riwayat keganasan ditempat lain tidak ada.
 Riwayat trauma kepala tidak ada.

Riwayat penyakit keluarga :


Tidak ada anggota keluraga yang menderita tumor.

Riwayat pribadi dan sosial :


Tidak ada yang berhubungan dengan penyakit pasien
PEMERIKSAAN FISIK
Umum
KU : buruk
Kesadaran : somnolen GCS 12 (E3M5V4)
TD : 140 / 80 TB :175 cm
Nadi : 56/mnt BB : 65 kg
Nafas : 20x/mnt Status gizi : kurang
Suhu : 36,4C
Status Internus
 Kulit : tampak krusta kehitaman
dengan dasar plak eritem pada
seluruh tubuh, penyebaran
generalisata, bilateral asimetris,
ukuran plakat sampai dengan
milier, batas tegas, bentuk tidak
khas.
 Kepala : tak ada kelainan
 Mata : konjungtiva tak anemis, sklera
tidak ikterik
 THT : tak ada kelainan
 KGB : tak membesar
 Leher : JVP 5 – 2 cmH2O
Thorak
 Paru-paru :
 Inspeksi : simetris kiri = kanan, statis dan dinamis
 Palpasi : sulit dinilai
 Perkusi : sonor kiri = kanan
 Auskultasi : vesikuler, ronkhi ( - ), wheezing ( - )
 Jantung :
 Inspeksi : iktus jantung tak terlihat
 Palpasi : iktus jantung teraba 1 jari medial LMCS RIC V
 Perkusi : jantung dalam batas normal
 Auskultasi : bunyi jantung murni, teratur, bising (- )
Abdomen
 Inspeksi : tidak membuncit
 Palpasi : hepar dan lien tak teraba
 Perkusi : timpani
 Auskultasi : bising usus (+) N

Korpus vertebrae
 Inspeksi : deformitas (-)
 Palpasi : gibus (-), nyeri tekan (-)
Status Neurologikus

GCS 12 (E3M5V4)
Tanda rangsangan selaput otak
Kaku kuduk : (-) Brudzinsky I: (-)
Tanda Lasque : (-) Tanda Kernig : (-)
Brudzinsky II : (-)
Tanda peningkatan tekanan intrakranial
Pupil : bulat, isokor, diameter 3mm/3mm, RC +/+
N. VI : gerak mata kiri dan kanan bebas.
Funduskopi : papil udem (+/+)
Nadi, TD :56x/menit, 140/80
Pemeriksaan nervus kranialis
N. I : tidak dapat dinilai
N. II : tidak dapat dinilai
N. III, IV, VI : doll’s eye movement (+)
reflex cahaya +/+, pupil bulat, isokor,
diameter 3mm.
N. V : reflex kornea +/+
N. VII : plika nasolabialis kanan lebih datar
N. VIII : tes okuloauditorik (+)
N. IX, X : reflex muntah (+)
N. XI : tidak dapat dinilai
N. XII : deviasi kearah kiri (posisi dalam)
Pemeriksaan koordinasi
tidak dapat dinilai

Pemeriksaan motorik
Lengan kanan jatuh terlebih dahulu dengan tes jatuh.
Tungkai kanan jatuh terlebih dahulu dengan tes jatuh.
(lateralisasi ke kanan), eutonus, eutrofi.

Pemeriksaan sensibilitas
Respon (+) dengan rangsang nyeri.
RF:
 Biseps : ++/+++
 Triseps : ++/+++
 KPR : ++/+++
 APR : ++/+++
RP :
 Babinsky : -/+
 Chaddok : -/-
 Oppenheim : -/-
 Gordon : -/-
 Hoffman trommer : -/-
Fungsi otonom :
 Miksi : terpasang kateter
 Defekasi : baik
 Keringat : baik

Fungsi luhur
Kesadaran terganggu
Pemeriksaan laboratorium
Darah Rutin :
Hb 13,1 gr/dl
Leukosit 9.900/mm3
Ht 40,2 %
Trombosit 90.000/mm3
Kimia Klinik :
GDR 129 gr/dl
Na/K/Cl 139/4,5/106
Ur/Kr 22/1,1
Pemeriksaan tambahan
 CT- scan kepala
Tampak lesi hipodense pada frontoparietal sinistra
disertai perifokal oedem dan mengobliterasi ventrikel
lateral. Pons dan CPA baik.
Kesan : tumor serebri
 EKG
Irama sinus, HR 50x/menit, T inverted (-), ST elevasi (-),
ST depresi (-), LVH/RVH (-).
Kesan : sinus bradikardi
Diagnosis :
 Klinik
penurunan kesadaran + hemiparese dekstra + parese
N VII N XII tipe sentral
 Topik
Subkorteks serebri hemisfer sinistra (frontoparietal)
 Etiologi
Tumor serebri

Prognosis :
 Quo ad vitam : malam
 Quo ad sanam : malam
 Quo ad fungsionam : malam
PENATALAKSANAAN
Umum:
 Elevasi kepala 30o
 O2 3L/menit
 IVFD RL 12 jam / kolf
 NGT, diet MC RG 6x300 kkal
 Kateter urin, balance cairan
Khusus:
 Dexamethason 4 x 10mgr (tappering off)
 Ranitidin 2 x 50 mgr IV
Kamis,16/06/2011:
S/ pasien sadar, nyeri kepala (+)
O/ KU Kes TD Nd Nf T
Sedang CMC 150/80 62x/ menit 19x/menit 36,70C

Status neurologikus :
GCS E4M6V5 15
TRM (-), ↑ TIK (-)
N. kranialis : Pupil isokor, diameter 3mm/3mm, reflek
cahaya +/+, plika nasolabialis
kanan lebih datar, lidah tertarik ke arah kiri
(posisi dalam),
Motorik : 444 | 555 , eutonus, eutrofi
444 | 555
Sensorik : eksteroseptif dan proprioseptif baik.
Otonom : BAB biasa, BAK melalui kateter, keringat biasa
RF dan RP : +++/++ dan +/-
Hasil konsul bedah saraf :
astrositoma, penatalaksanaan tumor removal.

A/ penurunan kesadaran (perbaikan) + hemiparese dekstra +


parese N VII N XII tipe sentral ec tumor serebri

P/ Umum : O2 3 lt/menit
Elevasi kepala 300
Diet MC RG 6x300 kkal
IVFD RL 12 jam/kolf
Khusus : Deksametason 4x10 mg (IV)
Ranitidin 2 x 50 mg (IV)
Jumat ,17/06/2011:
S/ lemah lengan dan tungkai kanan (+), nyeri kepala (-), mual (-),
muntah (-)
O/ KU Kes TD Nd Nf T
Sedang CMC 150/80 78 x/ menit 22 x/menit 37,10C

Status neurologikus :
GCS E4M6V5 15
TRM (-), ↑ TIK (-)
N. kranialis : Pupil isokor, diameter 3mm/3mm, reflek
cahaya +/+, plika nasolabialis
kanan lebih datar, lidah tertarik ke arah kiri
(posisi dalam),
Motorik : 444 | 555 , eutonus, eutrofi
444 | 555
Sensorik : eksteroseptif dan proprioseptif baik.
Otonom : BAB biasa, BAK melalui kateter, keringat biasa
RF dan RP : +++/++ dan +/-
A/ penurunan kesadaran (perbaikan) + hemiparese dekstra +
parese N VII N XII tipe sentral ec tumor serebri

P/ Umum : O2 3 lt/menit
Elevasi kepala 300
Diet MC RG 6x300 kkal
IVFD RL 12 jam/kolf
Khusus : Deksametason 4x10 mg (IV)
Ranitidin 2 x 50 mg (IV)
SABTU ,18/06/2011:
 S/ S/ lemah tungkai kanan sudah mulai berkurang, pasien mulai dapat
berjalan. Tangan kanan diangkat dan digunakan untuk beraktivitas,
nyeri kepala (-) mual (-), muntah (-)
O/ KU Kes TD Nd Nf T
Sedang CMC 150/80 81x/ menit 23x/menit 36,80C

Status neurologikus :
GCS E4M6V5 15
TRM (-), ↑ TIK (-)
N. kranialis : Pupil isokor, diameter 3mm/3mm, reflek
cahaya +/+, plika nasolabialis
kanan lebih datar, lidah tertarik ke arah kiri
(posisi dalam),
Motorik : 555 | 555 , eutonus, eutrofi
555 | 555
Sensorik : eksteroseptif dan proprioseptif baik.
Otonom : BAB biasa, BAK melalui kateter, keringat biasa
RF dan RP : +++/++ dan +/-
A/ penurunan kesadaran (perbaikan) + hemiparese dekstra
(perbaikan) + parese N VII N XII tipe sentral (perbaikan)
ec tumor serebri

P/ Umum : O2 3 lt/menit
Elevasi kepala 300
Diet MC RG 6x300 kkal
IVFD RL 12 jam/kolf
Khusus : Deksametason 4x10 mg (IV)
Ranitidin 2 x 50 mg (IV)
Tumor removal
Senin, 20/06/2011:
S/ Kelemahan lengan dan tungkai kanan (-), nyeri kepala (-), Mual (-),
muntah (-).
O/ KU Kes TD Nd Nf T
Sedang CMC 140/90 72 x/ menit 21 x/menit 36,60C

Status neurologikus :
GCS E4M6V5 15
TRM (-), ↑ TIK (-)
N. kranialis : Pupil isokor, diameter 3mm/3mm, reflek
cahaya +/+, plika nasolabialis simetris, posisi lidah
simetris (dalam dan luar mulut)
Motorik : 555 | 555 , eutonus, eutrofi
555 | 555
Sensorik : eksteroseptif dan proprioseptif baik.
Otonom : BAB biasa, BAK normal, keringat biasa
RF dan RP : ++/++ dan -/-
A/ penurunan kesadaran (perbaikan) + hemiparese
dekstra (perbaikan) + parese N VII N XII tipe sentral
(perbaikan) ec tumor serebri

P/ Umum : Elevasi kepala 300


Diet MC RG 6x300 kkal
Khusus : Deksametason 4x10 mg (IV)
Ranitidin 2 x 50 mg (IV)
Tumor removal (keluarga pasien menolak)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai