Anda di halaman 1dari 23

 Formulasi sistem penghantaran obat mucoadhesif mulai

diperkenalkan pada tahun 1947 ketika gom tragacanth dan


serbuk adhesif dental yang mengandung penisilin untuk
aplikasi kedokteran gigi.
 Tahun 1950, Orahesif dan Orabase sebagai mukoadhesif untuk
jaringan oral.
 Awal tahun 1980-an, dilakukan penelitian dan pengembangan
sediaan mukoadhesif secara terarah dan sistematis.
Definisi
• Adhesi : gaya tarik-menarik antar molekul
yang tidak sejenis atau keadaan dimana 2
permukaan yang diadakan bersama oleh gaya
antarmuka, yang dapat terdiri dari gaya-gaya
valensi, aksi atau keduanya saling terkait.

• Bioadhesi : adhesi pada jaringan hidup.

• Mucoadhesi : adhesi pada lapisan mucus.


Bioadhesi
 Untuk tujuan penghantaran obat, istilah bioadhesi
menyiratkan pelengkap sistem pembawa obat menuju
lokasi biologis spesifik.
 Apabila tambahan perekat adalah sebuah lapisan
mukus, maka fenomena ini disebut sebagai
mukoadhesi.
 Mukoadhesif adalah polimer sintetik atau alam yang
berinteraksi dengan lapisan mukus yang menutupi
permukaan epitelial-permukaan, dan molekul musin
yang merupakan konstituen utama dari mukus.
Mukus

 Mukus : sekresi kental jernih yang terutama terdiri


dari air, elektrolit dan campuran beberapa
glikoprotein yang terdiri dari sejumlah besar
polisakharida yang berikatan dengan protein dalam
jumlah sedikit.
 Komposisi : Air (95%), Glikoprotein dan lipid (0,5-5%),
Garam mineral (1%), dan Protein bebas (0,5-1%).
 Fungsi : Proteksi, Barrier, Adhesion, Lubrication
Concept
• Obat dapat disatukan dengan suatu polimer yang akan
tertahan di membran mukosa, kemudian obat dapat
berpindah masuk ke jaringan.

• Mengurangi frekuensi pemberian hanya dengan dosis kecil


dan menurunkan kecepatan eliminasinya.

• Dapat menghindari first past metabolisme tidak seperti


oral.
Step 1
Tahap 1, melibatkan kontak yang rapat antara bioadhesif dan
membran, baik dari permukaan bioadhesif yang memiliki
pembasahan bagus, maupun dari pengembangan bioadhesif.

Step 2
• Pada tahap 2, setelah diadakan kontak, penetrasi bioadhesif
ke dalam celah-celah permukaan jaringan atau antar rantai
dari bioadhesif dengan mukus terjadi. Interaksi tersebut
terdiri dari daya tarik dan daya tolak. Interaksi daya tarik
muncul dari gaya Van der Waals, daya tarik elektrostatik,
ikatan hidrogen, dan interaksi hidrofobik. Interaksi daya tolak
terjadi karena tolakan elektrostatik dan tolakan sterik.

• Untuk terjadi mukoadhesif, interaksi daya tarik harus lebih


besar daripada tolak-menolak non-spesifik.
Ada 7 teori tentang mucoadhesion :
1. Teori elektronik
2. Teori adsorpsi
3. Teori pembasahan
4. Teori difusi
5. Teori dehidrasi
6. Teori fracture
7. Teori mekanik
Teori Elektronik

Adanya perpindahan elektron diantara


permukaan karena adanya perbedaan struktur
elektrik yang dihasilkan antara kedua lapisan
elektrik sehingga menimbulkan gaya tarik.
Teori Adsoprsi
Setelah kontak awal bahan adheren ke
permukaan karena kekuatan aksi antara atom
di kedua permukaan lapisan, menghasilkan
pembentukan ikatan yang terkait dengan
keberadaan kekuatan intermolekuler, seperti
ikatan hidrogen dan van der waals untuk
interaksi perlekatan antara substrat
permukaan.
 Absorpsi obat adalah perpindahan obat dari tempat
pemberian ke sirkulasi sistemik.
Passive diffusion Facilitated passive diffusion

Active transport Pinocytosis


.
Teori Pembasahan
• Digunakan pada sistem cairan dimana terdapat
afinitas pada permukaan untuk menyebar.
• Afinitas ini dapat diukur dengan menggunakan
berbagai cara seperti sudut kontak.
• Menurunkan sudut kontak dapat meningkatkan
afinitas.
Teori Difusi
• Penetrasi antara Polimer dan Mucus.
• Menghasilkan ikatan adhesif semipermanen.
• Kekuatan adhesi meningkat dengan
meningkatnya penetrasi.
• Tergantung dari koefisien difusi 0,2-0,5 micro
meter.
Teori Dehidrasi
• Pada teori dehidrasi, bahan yang bersifat gel pada saat
berada di lingkungan cair, ketika kontak dengan mukus
akan menyebabkan dehidrasi dari mukus karena adanya
perbedaan tekanan osmotik.
• Perbedaan gradien konsentrasi antara cairan dengan
formulasi akan terjadi hingga tercapai keseimbangan
osmotik.
• Proses tersebut meningkatkan waktu kontak formulasi
dengan membran mukus.
Teori Fracture
• Teori ini menganalisi kekuatan yang diperlukan untuk
memisahkan dua permukaan setelah terbentuk adhesi.
• Teori ini terfokus pada kekuatan yang diperlukan
untuk memisahkan suatu bagian, tidak
mempertimbangkan penetrasi atau difusi dari rantai
polimer.
Teori Mekanik

Menjelaskan tentang difusi cairan adhesif ke


dalam mikro-cracks dan ketidakteraturan pada
permukaan substrat dengan demikian
pembentukan struktur yang saling menyambung
dapat meningkatkan sifat adhesinya.
Faktor terkait Polymer
1. Berat molekul polimer
2. Konsentrasi polimer yang digunakan
3. Fleksibilitas rantai polimer
4. Faktor pengembangan
5. Stereokimia dari polimer
Faktor terkait Lingkungan
1. pH polimer-antarmuka substrat
2. Kekuatan yang digunakan
3. Waktu kontak
Faktor Fisiologi
1. Kondisi mukus
2. Kondisi penyakit
• Memperlama waktu tinggal sediaan pada tempat
absorpsi.
• Dengan meningkatnya waktu tinggal dapat
meningkatkan absorpsi dan efikasi terapetik dari obat.
• Absorpsi cepat karena supply darah besar dan
kecepatan aliran darah baik.
• Meningkatkan bioavailabilitas karena tidak adanya
first pass metabolisme.
• Obat dilindungi dari degradasi pada lingkungan asam
pada saluran pencernaan.
• Meningkatkan kepatuhan pasien karena pemberian
obat disukai.
Solid Mucoadhesive Formulations
1. Tablet
2.Inserts
3. Lozenges
Semi-solid Mucoadhesive Formulations
1. Gel
2.Films
Liquid Mucoadhesive Formulations
1. Cairan kental
2.Gel yang membentuk cairan
•Ocular Delivery
•Nasal Cavity
•Buccal Cavity
•Vaginal dan Rectum
•Gastrointestinal Delivery

Anda mungkin juga menyukai