Anda di halaman 1dari 21

PENERAPAN PP NO.

11 TAHUN 1979
Tentang Keselamatan Kerja Pada Pemurnian Dan Pengolahan Minyak Dan Gas Bumi
KE DALAM PRAKTEK
Pertemuan - 3
PP NO. 11 TAHUN 1979 - BAB XV LISTRIK
Pasal 28

(1) Pesawat pembangkit tenaga listrik, pesawat yang menyalurkan


tenaga listrik atau menggunakan tenaga listrik peralatan listrik,
pemasangan dan penggunaan tenaga listrik, harus memenuhi
syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam standar yang diakui
oleh Menteri, kecuali apabila ditentukan lain dalam Peraturan
Pemerintah ini atau oleh Kepala Inspeksi.
(2) Untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang disebabkan oleh
terputusnya aliran listrik, Kepala Teknik wajib menjamin
kelangsungan aliran listrik tersebut di lokasi-lokasi tertentu atau
instalasi-instalasi tertentu di tempat pemurnian dan pengolahan.
2
Pasal 29

(1) Pesawat pembangkit tenaga listrik, pesawat yang menyalurkan


tenaga listrik atau menggunakan tenaga listrik dan peralatan
penyalur tenaga listrik lainnya, harus dipasang dan dilindungi
sedemikian rupa sehingga percikan api yang mungkin timbul tidak
akan menimbulkan kebakaran terhadap bahan-bahan yang mudah
meledak atau terbakar.
(2) Alat pembantu yang menyalurkan tenaga listrik ke pesawat yang
menggunakannya harus disusun, diatur dan dipasang dengan baik.
(3) Dilarang menggunakan kawat atau kabel listrik yang tidak disalut di
tempat yang menimbulkan bahaya.
3
(4) Pengamanan kawat atau kabel baik disalut maupun tidak, termasuk
jarak antara kawat atau kabel tersebut dengan dinding, baik di luar
maupun di dalam bangunan, tingginya dari permukaan tanah dan
jarak antara kawat atau kabel masing-masing harus cukup. Luas
penampang kawat atau kabel tersebut harus sesuai dengan
kekuatan arus listrik yang mengalir di dalamnya untuk mencegah
timbulnya bahaya.
(5) Kawat atau kabel listrik diatas tanah dan di luar bangunan harus
dilengkapi dengan penangkal petir yang baik dalam jumlah yang
cukup.

4
(6) Bagian-bagian pesawat, penyalur atau peralatan lainnya yang
menggunakan arus listrik harus terlindung dan yang menggunakan
tegangan tinggi harus dilengkapi dengan tanda peringatan.
(7) Daya tahan isolasi seluruh jaringan saluran listrik dan tiap-tiap
bagiannya harus memenuhi syarat-syarat keselamatan kerja.
(8) Dalam penyaluran tenaga listrik harus dipasang sejumlah
sambungan pengaman yang cukup dan dapat bekerja dengan baik.

5
Pasal 30

(1) Pekerjaan pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan instalasi listrik


hanya boleh dilakukan oleh atau dibawah pengawasan ahli yang
ditunjuk oleh Kepala Teknik.
(2) Pekerjaan termaksud pada ayat (1) dapat dilakukan terhadap
pesawat dan penyalur yang sedang dialiri arus listrik tegangan
rendah dengan mengindahkan tindakan pencegahan kecelakaan.
Dilarang melakukan pekerjaan apapun terhadap pesawat dan
penyalur yang sedang dialiri arus listrik tegangan tinggi.

6
PP NO. 11 TAHUN 1979 - BAB XVI PENERANGAN LAMPU
Pasal 31

(1) Penerangan lampu dalam instalasi dan di seluruh tempat pemurnian dan
pengolahan harus baik.
(2) Dalam tempat pemurnian dan pengolahan serta unit-unitnya tidak boleh
digunakan penerangan lampu selain daripada lampu listrik yang
dilindungi dengan tutup gelas yang kuat dan kedap gas. Di tempat-
tempat yang dianggap perlu sebelah luar tutup lampu tersebut harus
dilindungi dengan keranjang pelindung yang baik dan cukup kuat.
(3) Pada tempat dan instalasi tertentu harus disediakan alat penerangan
lampu darurat yang aman yang setiap waktu siap digunakan.
(4) Pada tempat dan pekerjaan tertentu harus digunakan arus listrik
tegangan dibawah 50 (lima puluh) volt.
7
BAHAYA KARENA ARUS LISTRIK
Karena tidak ada alat-indera kita yang dapat melihat arus
listrik, ia merupakan sumber bahaya istimewa.

Pengaruh utama dari arus listrik terhadap jasad manusia ialah:


1. Pengaruh Kimiawi
2. Pengaruh Fisiologi
3. Pengaruh suhu tinggi

8
1. Pengaruh Kimiawi: Hal ini sangat penting berkenaan dengan
arus searah. Cairan di dalam tubuh manusia diubah secara
elektrolit.
2. Pengaruh Fisiologi: Arus listrik mempengaruhi jaringan saraf
dan pada kekuatan tertentu dapat mengakibatkan kekejangan
otot, terutama pada tegangan bolak balik. Mempercepat
denyutan jantung dan dapat mengakibatkan getaran jantung,
dan paling celaka juga menghentikan denyutan jantung.
3. Pengaruh Suhu Tinggi: Setiap benda yang dilalui arus listrik
akan meningkat suhunya. Khusus pada titik masuk dan titik
keluar ia dapat mengakibatkan luka terbakar.
9
KUAT ARUS YANG MEMBAHAYAKAN
Pada kekuatan tertentu arus listrik akan membahayakan bagi
manusia. Dibedakan 4 rentangan kuat arus (Penelitian oleh Dr.
Med. Skoeppen dari Rumah Sakit Khusus Kecelakaan di
Wolfsburg):

0 …... 25 ….. 80 ….. 5000 …... (dalam bilangan mA)


1 2 3 4

10
TABEL GAYA ARUS, PENGARUH DAN AKIBATNYA
Rentang Gaya Arus Pengaruhnya Akibatnya
1 2 mA Kejutan ringan. Gerakan tubuh tak terkendali
10 mA ‘Batas melepaskan tangan’ karena terkejut.
25 mA Kekejangan otot Kelumpuhan pernapasan lalu
pingsan
2 20 …. 80 mA Getaran ruang jantung setelah Peredaran darah terganggu
dipengaruhi selama beberapa jam. Otak tidak menerima zat
asam, lalu setelah k.l. 4 menit,
sel otak mati
3 80 …. 5000 mA Getaran ruang jantung setelah 0,1 Denyutan jantung terhenti
detik kena arus. kemudian mati.
4 Di atas 5 A Luka bakar parah acapkali terhenti Mati karena akibat luka bakar,
denyutan jantung. setelah beberapa hari atau
Tiada getaran ruang jantung. beberapa minggu.
11
Kuat arus yang mengalir pada pengantar arus, seperti telah
diketahui ditentukan oleh besarnya tahanan.

𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
Kuat arus = (Hukum ohm);
𝑇𝑎ℎ𝑎𝑛𝑎𝑛

𝑈
𝐼=
𝑅

12
Lampu pijar 60 W mempunyai tahanan k.l. 807 Ω (ohm) dan pada tegangan 220 V
mengantar arus sebanyak 0.27 A (270 mA).

Tahapan lampu pijar 20 W ialah 1210 Ω dan pada tegangan 220 V mengantar arus
0,18 A (180 mA). Kedua kuat arus itu mematikan! Untuk menghitung gaya arus
hanya perlu diketahui tahanan tubuh manusia karena umumnya besar tegangan
arus listrik besarnya telah diketahui.

Jumlah tahanan tubuh manusia berfluktuaksi. Tahanan tubuh manusia ditentukan


oleh tingkat kelembaban kulit, luas bidang sentuhan serta jarak yang dilalui arus
pada tubuh. Lapisan atas kulit merupakan tahanan terhadap arus listrik. Tetapi
tahanan ini dapat ditembus pada tegangan di atas 50 V, sehingga cairan darah yang
merupakan penghantar arus listrik yang baik akan terbuka dan arus listrik tersebut
akan dialirkan melalui tubuh.
13
Pada tegangan 50 V diperhitungkan tubuh manusia mempunyai tahanan sebesar
3000 Ω. Pada tegangan 500 – 700 V tahanan itu menurun menjadi 1000 Ω.
Berdasarkan hukum Ohm (I = U/R).

65 𝑉 5
= = 0,5 𝐴 = 500 𝑚𝐴
1300Ω 10

Arus akan mengalir melalui tubuh tersebut. Dan jumlah ini mutlak mematikan.

Lalu bila ditentukan tahanan tubuh manusia berjumlah 1300 Ω maka menurut
hukum Ohm (I=U/R) pada tegangan 65 V akan mengalir arus sebesar:

65 𝑉
= 0,05 𝐴
1300Ω
14
Dalam arus 50 mA, jika mengalir di tubuh manusia sudah
mematikan. Karena itu mulai tegangan 65 V sudah perlu diadakan
tindakan pengamanan. Dan karena tubuh manusia dalam keadaan
tertentu akan berkurang tahanannya, maka dalam keadaan yang
kurang baik (udara lembab, bertugas pada ketel uap, dsb) batas
tegangan yang dibolehkan harus ditetapkan lebih rendah lagi.

Untuk penerangan ketel, lampu genggam dan mesin genggam,


harus ditetapkan tegangan rendah maksimal 42 V atau lebih baik
24 V.

15
Di samping tahanan tubuh manusia harus pula diperhatikan tahanan
lingkungan yang harus dilintasi arus listrik dari kutub yang satu ke kutub
lainnya, misalnya ke bumi. Bila arus itu mengalir dari tangan ke kaki
tahanannya akan berkurang bila orangnya berdiri di lantai besi atau
lantai yang lembab; tahanan itu bertambah besar bila ia berdiri di
lantai kayu atau bahan sintetik yang bersifat isolator.

Tahanan akan berkurang bila orangnya mengenakan kaos kaki yang


lembab, dan bertambah bila kakinya kering. Karena kita tidak
mengetahui segala faktornya, kita selalu harus menjaga jangan sampai
tersentuh bagian pengantar arus dari suatu aliran listrik.

16
Setiap alat perusahaan atau rumah tangga yang memakai rumah-rumah dari logam
harus dihubung-bumikan (steker pengaman), agar bila terjadi kontak berbahaya
pada alat itu, arusnya langsung diantar ke bumi dan tidak melalui tubuh manusia.
Hal ini tidak berlaku untuk alat listrik yang rumah-rumahnya dibuat dari bahan
sintetik.

Kawat Pengaman
(kuning hijau) Kontak Pengaman

Gambar Steker untuk Pengaman

17
Kontak pengaman berarti bahwa rumah-rumah dari suatu alat listrik
dibumikan melalui steker kontak pengaman itu. Bila pada alat yang tidak
dibumikan ada kawat yang rusak (gambar VI-11), maka akan terjadi
hubungan badan. Kemudian bila rumah-rumahnya disentuh, arusnya akan
mengalir ke bumi melalui tubuh manusia. Hal ini dapat mengakibatkan
cedera parah bahkan juga kematian!

Namun bila rumah-rumahnya disalurkan melalui saluran pengaman yang


dihubungkan ke bumi, maka jika terjadi kontak pada rumah-rumah
arusnya akan mengalir langsung ke bumi melalui pengantar pengaman itu.
Dan bila kekuatan arusnya meningkat terlampau tinggi, sekeringnya akan
putus dan lingkaran arus akan terputus.
18
Gambar Arus Lingkaran

Alat-alat dan instalasi listrik di ruang kerja hanya boleh dilayani oleh petugas listrik
yang telah ditentukan. Bagaimanapun juga pada awal bertugas setiap instalasi
harus diputuskan sakelar tegangannya.
19
FOTO KEGIATAN DALAM RUANGAN TERBATAS

20
TERIMA KASIH 21

Anda mungkin juga menyukai