Anda di halaman 1dari 38

PERBANDINGAN LINGKUP GERAK SENDI PANGGUL, LUTUT DAN

PERGELANGAN KAKI PADA LANSIA DENGAN RIWAYAT JATUH DAN TANPA


RIWAYAT JATUH DI UPT PSTW KHUSNUL KHOTIMAH PROVINSI RIAU

SKRIPSI

Oleh

NUR AFRIANI
NIM. 1308123629

PEMBIMBING I PEMBIMBING II
dr. Desby Juananda, M.Sc dr. Eka Bebasari, M.Sc

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU


PEKANBARU, 21 DESEMBER 2016
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang

Lansia risiko
tinggi cedera
Masalah Lansia di panti
kesehatan: jompo lebih
JATUH sering jatuh

Perbandingan
LGS pada lansia Faktor
Populasi lansia instrinsik jatuh:
meningkat
dengan riwayat penurunan
jatuh dan tanpa LGS
riwayat jatuh
• Apakah terdapat perbedaan rerata LGS panggul, lutut
dan pergelangan kaki pada lansia dengan riwayat jatuh
Rumusan Masalah dan tanpa riwayat jatuh di UPT PSTW Khusnul
Khotimah Provinsi Riau?

• Terdapat perbedaan rerata LGS panggul, lutut dan


pergelangan kaki pada lansia dengan riwayat jatuh dan
Hipotesis tanpa riwayat jatuh di UPT PSTW Khusnul Khotimah
Provinsi Riau.

• Tujuan Umum
Tujuan Penelitian • Tujuan Khusus
Manfaat Penelitian

Peneliti Pendidikan

UPT PSTW
Khusnul Masyarakat
Khotimah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi dan Batasan Lansia

▪Menurut UU Nomor 13 tahun 1998


Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas.
▪Menurut Kemenkes RI, lansia dikelompokkan menjadi:
1. Pra lansia : 45-59 tahun
2. Lansia : 60-69 tahun
3. Lansia risiko tinggi : > 70 tahun atau > 60 tahun dengan masalah kesehatan
Perubahan fisiologis penuaan

Muskuloskeletal

Saraf Penglihatan
LANSIA

Sistem
Pendengaran lainnya

Kardio-vaskular-
respirasi
Definisi Jatuh Faktor Risiko Jatuh
Jatuh adalah suatu kejadian yang
1. Faktor Intrinsik
dilaporkan penderita atau saksi mata
yang melihat kejadian, yang 2. Faktor Ekstrinsik
mengakibatkan seseorang mendadak
terbaring/terduduk di lantai/tempat
yang lebih rendah dengan atau tanpa
kehilangan kesadaran atau luka
Hubungan LGS dan
Definisi LGS
Jatuh pada Lansia

Lansia mengalami penurunan kondisi fisik.


Luas lingkup gerakan Pada sistem muskuloskeletal, terjadi
sendi yang mampu
dicapai atau dilakukan penurunan LGS yang merupakan salah
oleh suatu sendi. satu komponen pengontrol
keseimbangan. Sehingga lansia yang
mengalami penurunan LGS akan beresiko
untuk mengalami jatuh.
Kerangka teori

LANSIA

Perubaha FISIK,
Sosial dan Psikologis

Faktor Instrinsik:
JATUH Faktor Ekstrinsik
Penurunan LGS
Kerangka Konsep

Perubahan Penurunan
LANSIA Sistem JATUH
LGS
Muskuloskeletal
BAB III
METODE PENELITIAN
Desain Tempat dan waktu
Penelitian ini merupakan • UPT PSTW Khusnul
penelitian analitik Khotimah Provinsi Riau
observasional dengan yang beralamat di Jalan
menggunakan rancangan Kaharudin Nasution No. 116
penelitian potong lintang Pekanbaru.
(cross sectional).
• Oktober – November 2016
Populasi Sampel

Populasi penelitian ini adalah Sampel untuk penelitian ini

populasi terjangkau yaitu lansia menggunakan metode total

yang tinggal di UPT PSTW sampling, dengan mengambil

Khusnul Khotimah Provinsi Riau semua subjek lansia yang


memenuhi kriteria inklusi dan
.
eksklusi yang ditentukan oleh
peneliti
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi
▪ Lansia yaitu seseorang yang ▪ Terdapat luka atau disabilitas
telah berusia 60 tahun atau pada ekstremitas bawah yang
lebih. dapat menyebabkan gangguan
gerak berat.
▪ Lansia yang telah tinggal di UPT
PSTW Khusnul Khotimah ▪ Lansia yang memiliki riwayat
minimal dalam waktu 1 tahun. fraktur pada ekstremitas bawah
dalam 1 tahun terakhir.
▪ Lansia dapat berjalan dan full
weight bearing (dapat membawa ▪ Lansia yang didiagnosa
penuh beban tubuh saat berdiri mempunyai gangguan sistem
maupun berjalan) dengan atau vestibular, gangguan sistem saraf
tanpa alat bantu. pusat, gangguan penglihatan
berat dan hipotensi ortostatik.
Kriteria Eksklusi (2) Variabel Penelitian

▪ Lansia yang sama sekali tidak mampu ▪ Variabel bebas, yaitu


mengikuti instruksi yang diberikan karena lingkup gerak sendi (LGS)
mengalami gangguan pendengaran berat meliputi panggul, lutut dan
atau mengalami gangguan mental berat pergelangan kaki.
sehingga sulit untuk berkomunikasi.
▪ Variabel terikat, yaitu
▪ Lansia yang pada saat penelitian sedang riwayat jatuh pada lansia
dalam kondisi sakit berat yaitu lansia
tersebut menderita sakit tertentu yang
tidak memungkinkan untuk dilakukan
pengukuran (seperti dalam kondisi hanya
bisa terbaring di tempat tidur).
No Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Skala Ukur Hasil Ukur
Operasional
1 Lingkup Besarnya suatu Goniometer Goniometri, yaitu Rasio LGS dinyatakan dalam
Gerak Sendi gerakan yang Universal pemeriksaan yang sudut yang dimulai
Definisi Operasional
(LGS) terjadi pada suatu dilakukan untuk pada 0 derajat, dan
sendi atau disebut mengetahui luas/jarak bergerak menuju 180
juga sebagai yang bisa dicapai oleh derajat. Nilai rata-rata
range of motion suatu persendian saat LGS untuk panggul,
(ROM), dan bergerak, baik secara lutut dan pergelangan
dinyatakan dalam aktif maupun secara kaki terlampir
satuan derajat. pasif. Pada penelitian (Lampiran 4)
ini LGS diukur secara
aktif.
2 Riwayat Penilaian kejadian Kuesioner Wawancara Nominal 1.Pernah jatuh (lansia
Jatuh jatuh pada lansia Jatuh yang pernah
dalam satu tahun mengalami jatuh
terakhir. dalam satu tahun
terakhir).
2.Tidak pernah jatuh
(lansia yang tidak
pernah mengalami
jatuh dalam satu
tahun terakhir)
Instrumen Penelitian

▪ Kuesioner riwayat jatuh


– Dibuat oleh dr. Ii Husein Barnedh tahun 2006
– Untuk mengetahui riwayat jatuh selama 1 tahun terakhir

▪ Goniometer universal
– Alat yang digunakan untuk mengetahui luas/jarak yang
bisa dicapai oleh persendian saat bergerak.
– Hasil pengukuran dicatat dalam satuan derajat.
Pengolahan data Analisis Data

▪ Editing  Analisis Univariat 


Mengetahui rerata LGS panggul,
▪ Coding lutut dan pergelangan kaki dan
▪ Data entry distribusi frekuensi riwayat jatuh
pada lansia
 Analisis Bivariat 
Uji hipotesis yang digunakan yaitu
uji t tidak berpasangan. Data yang
tidak memenuhi kriteria uji t tidak
berpasangan, maka uji yang
dipakai adalah uji alternatifnya
yaitu uji Mann-Whitney.
Etika penelitian

Penelitian ini dapat dilaksanakan setelah lulus uji kaji etik oleh Unit Etik
Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Riau.
Alur Penelitian

Mendata jumlah Melakukan


responden yang Proses Pembahasan
Mengurus pengukuran LGS dan
sesuai kriteria dan pengolahan
perizinan dan penilaian penyajian
yang bersedia ikut dan analisis
penelitian riwayat jatuh pada data
serta dalam data
responden
penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Karakteristik lansia berdasarkan usia dan jenis kelamin
Jumlah
Karakteristik
f %
Kelompok Usia
- 60-74 tahun 19 63,3
- 75-90 tahun 11 36,7
Total 30 100
Jenis Kelamin
- Laki-laki 14 46,7
- Perempuan 16 53,3
Total 30 100
Lingkup gerak sendi pada lansia

Lingkup Gerak Sendi Panggul (derajat)


Gerakan
Rerata ± Simpangan baku Rerata LGS normal
Fleksi 120
a. Kanan 106,2 ± 7,6
b. Kiri 102,7 ± 6,7
Ekstensi 20
a. Kanan 14,2 ± 4,9
b. Kiri 13,2 ± 5,3
Abduksi 45
a. Kanan 29,3 ± 9,3
b. Kiri 30,3 ± 10,5
Adduksi 30
a. Kanan 17,3 ± 5,6
b. Kiri 18,5 ± 6,6
Lingkup gerak sendi pada lansia (2)

Lingkup Gerak Sendi (derajat)


Gerakan
Rerata ± Simpangan baku Rerata LGS normal
Rotasi Medial 45
a. Kanan 28 ± 5,5
b. Kiri 26,5 ± 5,4
Rotasi Lateral 45
a. Kanan 31,3 ± 6,9
b. Kiri 31,8 ± 7,4
Lingkup gerak sendi pada lansia

Lingkup Gerak Sendi Lutut (derajat)


Gerakan
Rerata ± Simpangan baku Rerata LGS normal
Fleksi 135
a. Kanan 127,5 ± 10,4
b. Kiri 127,7 ± 10,9
Ekstensi 10
a. Kanan 8,2 ± 2,5
b. Kiri 7,7 ± 2,9
Lingkup gerak sendi pada lansia

Lingkup Gerak Sendi Pergelangan Kaki (derajat)


Gerakan
Rerata ± Simpangan baku Rerata LGS normal
Dorsofleksi 20
a. Kanan 13,2 ± 6,4
b. Kiri 15,2 ± 6,5
Plantarfleksi 50
a. Kanan 43,8 ± 9,9
b. Kiri 44,5 ± 8,7
Inversi 35
a. Kanan 26,5 ±7,9
b. Kiri 26,5 ± 8,2
Eversi 15
a. Kanan 23,5 ± 8,5
b. Kiri 23 ± 7,4
Riwayat kejadian jatuh pada lansia

Jumlah
Riwayat Kejadian Jatuh
f %
Tidak ada riwayat jatuh 20 66,7
Ada riwayat jatuh 10 33,3
Total 30 100
Perbandingan LGS
pada lansia dengan riwayat jatuh dan tanpa riwayat jatuh

LGS lansia LGS lansia


Sendi Gerakan dengan riwayat jatuh (derajat) tanpa riwayat jatuh (derajat) p
Rerata ± Simpangan baku Rerata ± Simpangan baku
Panggul Fleksi kanan 102,0 ± 6,3 108,3 ± 7,5 .024
Fleksi kiri 99,5 ± 6,0 104,3 ± 6,5 .079
Ekstensi kanan 10,5 ± 2,8 16,0 ± 4,8 .003
Ekstensi kiri 10,0 ± 3,3 14,8 ± 5,5 .023
Abduksi kanan 24,5 ± 8,0 31,8 ± 9,1 .085
Abduksi kiri 24,0 ± 7,4 33,5 ± 10,5 .036
Adduksi kanan 12,5 ± 4,9 19,8 ± 5,0 .002
Adduksi kiri 14,0 ± 5,2 20,8 ± 6,1 .006
Perbandingan LGS dan
pada lansia dengan riwayat jatuh dan tanpa riwayat jatuh

LGS lansia LGS lansia


Sendi Gerakan dengan riwayat jatuh (derajat) tanpa riwayat jatuh (derajat) p
Rerata ± Simpangan baku Rerata ± Simpangan baku

Panggul Rotasi medial kanan 28,5 ± 4,7 27,8 ± 6,0 .632

Rotasi medial kiri 25,0 ± 7,8 27,3 ± 3,8 .811

Rotasi lateral kanan 29,5 ± 6,9 32,3 ± 7,0 .315

Rotasi lateral kiri 29,0 ± 4,6 33,3 ± 8,2 .210

Lutut Fleksi kanan 124,5 ± 13,6 129,0 ± 8,4 .356

Fleksi kiri 123,5 ± 13,6 129,8 ± 9,0 .209

Ekstensi kanan 6,0 ± 2,1 9,3 ± 1,8 .001

Ekstensi kiri 5,5 ± 2,8 8,8 ± 2,2 .004


Perbandingan LGS
pada lansia dengan riwayat jatuh dan tanpa riwayat jatuh

LGS lansia LGS lansia


dengan riwayat jatuh (derajat) tanpa riwayat jatuh (derajat)
Sendi Gerakan p
Rerata ± Simpangan baku Rerata ± Simpangan baku

Pergelangan kaki Dorsofleksi kanan 12,5 ± 8,9 13,5 ± 4,9 .278

Dorsofleksi kiri 13,0 ± 7,1 16,3 ± 6,0 .100

Plantarfleksi kanan 40,5 ± 13,4 45,5 ± 7,4 .197

Plantarfleksi kiri 43,5 ± 7,5 45,0 ± 9,5 .666

Inversi kanan 21,0 ± 4,6 29,3 ± 7,8 .005

Inversi kiri 21,0 ± 6,1 29,3 ± 7,8 .013

Eversi kanan 20,5 ± 6,0 25,0 ± 9,3 .243

Eversi kiri 20,5 ± 5,5 24,3 ± 8,0 .195


BAB V
PEMBAHASAN
Lingkup gerak sendi panggul, lutut dan
pergelangan kaki pada lansia di UPT PSTW
Khusnul Khotimah Provinsi Riau

▪ Semua rerata LGS aktif ▪ rerata LGS aktif panggul dan


panggul, lutut dan sebagian lutut untuk semua gerakan
besar pergelangan kaki lebih lebih rendah pada kelompok
rendah dibandingkan rerata usia lanjut dibandingkan
LGS normal kelompok usia muda
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
LGS RIWAYAT JATUH

Nilai rerata LGS pada semua gerakan Sepertiga dari jumlah


sendi panggul dan lutut serta sebagian responden lansia memiliki
besar gerakan sendi pergelangan kaki riwayat jatuh yaitu sebanyak
pada lansia lebih rendah dibandingkan
nilai reata LGS normal. 10 orang (33,3%).

PANGGUL LUTUT PERGELANGAN KAKI

Rerata LGS gerakan fleksi kanan,


ekstensi kanan dan kiri, abduksi Rerata LGS gerakan ekstensi Rerata LGS gerakan inversi
kiri, adduksi kanan dan kiri pada kanan dan kiri pada lansia kanan dan kiri pada lansia
lansia dengan riwayat jatuh lebih dengan riwayat jatuh lebih dengan riwayat jatuh lebih
rendah secara bermakna rendah secara bermakna rendah secara bermakna
dibandingkan lansia tanpa riwayat dibandingkan lansia tanpa dibandingkan lansia tanpa
jatuh. riwayat jatuh. riwayat jatuh.
Saran

Lansia di UPT PSTW Khusnul


Khotimah

Pengelola UPT PSTW


Khusnul Khotimah

Peneliti selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai