• Trauma HEMOPTISIS
• Erosi granulomatosa
• Kalsifikasi getah bening
• Tumor
• Kateterisasi arteri paru
• Radang kapiler paru
PERBEDAAN HEMOPTISIS DAN
HEMATEMESIS
TUBERCULOSIS PARU
DEFINISI
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan
oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis complex
PATOGENESIS
Tuberkulosis Primer
Kuman tuberkulosis yang masuk melalui saluran
napas akan bersarang di jaringan paru sehingga
akan terbentuk suatu sarang pneumoni, yang
disebut sarang primer atau afek primer. Sarang
primer ini mungkin timbul di bagian mana saja
dalam paru, berbeda dengan sarang reaktivasi.
Dari sarang primer akan kelihatan peradangan
saluran getah bening menuju hilus (limfangitis
lokal). Peradangan tersebut diikuti oleh
pembesaran kelenjar getah bening di hilus
(limfadenitis regional).
TB PARU
Tuberkulosis Post-Primer
Tuberkulosis postprimer akan muncul bertahun-
tahun kemudian setelah tuberkulosis primer,
biasanya terjadi pada usia 15-40 tahun.
Tuberkulosis postprimer mempunyai nama yang
bermacam-macam yaitu tuberkulosis bentuk
dewasa, localized tuberculosis, tuberkulosis
menahun, dan sebagainya.
KLASIFIKASI TUBERKULOSIS
Berdasar hasil pemeriksaan dahak (BTA)
Tuberkulosis paru BTA (+) adalah:
Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen
dahak menunjukkan hasil BTA positif.
Hasil pemeriksaan satu spesimen
dahak menunjukkan BTA positif dan kelainan
radiologi menunjukkan gambaran tuberkulosis aktif.
Hasil pemeriksaan satu spesimen
dahak menunjukkan BTA positif dan biakan positif
Tuberkulosis paru BTA (-)
Hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan
BTA negatif, gambaran klinis dan kelainan
radiologi menunjukkan tuberkulosis aktif.
Hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan
BTA negatif dan biakan M. tuberculosis
Berdasarkan tipe pasien
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Terapi pembedahan
EVALUASI PENGOBATAN
Evaluasi klinik
Evaluasi bakteriologi (0-2-6/9)
Batuk darah
Pneumotoraks
Luluh paru
Gagal napas
Gagal jantung
Efusi pleura
TB EKSTRA PARU
DEFINISI
Tb adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi
myobacterium tb complex.
batuk darah
sesak napas
nyeri dada
Gejala sistemik
Demam
PDPI
Definisi
Suatu penyakit yang ditandai dengan adanya
dilatasi (ektasis) dan distorsi bronkus lokal yang
bersifat patologis dan berjalan kronik, persisten,
atau irreversibel
Etiologi
Disebabkan oleh perubahan dalam dinding
bronkus berupa destruksi elemen elastis, otot-
otot polos bronkus, tulang rawan, dan
pembuluh darah
Patofisiologi
DIAGNOSIS
Gambaran klinis :
Batuk
Hemoptisis
Sesak Nafas
Demam Berulang
Pemeriksaan Fisik
Sianosis
Jari tabuh (clubbing finger)
Retraksi dinding dada
Berkurangnya gerakan dinding dada
Ronki basah pada basal paru
Wheezing sering ditemukan apabila terjadi obtruksi bronkus
Pemeriksaan penunjang
Darah Rutin:
Lekositosis ringan (tidak selalu) dengan shift to the right
(pergeseran ke kanan) tanda infeksi kronis
Lekositosis berat dengan shift to the left eksaserbasi
akut
Kultur darah: bakteriemia (sering negatif, bila +)
kemungkinan metastasis pernanahan
Analisis gas darah : hipoksemia ringan (semakin
parah penderita hipoksemia semakin nyata)
Sputum :
Makroskopis indikasi bagaimana keadaan
penderita
Makin purulen makin bahaya, karena
sedang/hampir terjadi eksaserbasi
akut/super-infeksi
Bau busuk indikasi infeksi bakteri
anaerob
Kumpulan sputum selama 24 jam (tidak
diencerkan, tidak dikocok, tidak diaduk):
volume? warna? bau? konsistensi?
PENATALAKSANAAN
Terapi konservatif :
Meningkatkan higiene paru
-Membatukkan keluar dahak setuntas mungkin, dengan:
o Ekspektoran : GLISERIL GUAIAKOLAT dalam bentuk sirup
100mg/5ml dalam dosis dewasa yang dianjukan 2-4 kali
kali 200-400 mg sehari.
o Ambroxol : Dewasa dan anak diatas 12 tahun: 1 tablet (30
mg) 2-3 kali sehari; Anak 6-12 tahun: ½ tablet 2-3 kali sehari.
o Inhalasi uap air dahak longgar
o Memilih posisi tubuh yang tepat untuk evakuasi sputum
(postural drainage)
o Tidak merokok/hindari polutan udara (debu/kimia)
Antibiotika dibatasi hanya bila terjadi eksaserbasi akut
atau bila ada superinfeksi, untuk mencegah resistensi
kuman terhadap antibiotika yang sering dipakai
KOMPLIKASI
Bronkitis kronis
Pneumonia
Pleuritis
Empiema
Hemoptisis
Gagal napas
PROGNOSIS
Prognosis bergantung pada berat ringannya.
Serta pemilian obat yang tepat dapat
mempengarui prgnosis
DEFINISI
• batuk darah
• batuk kronik
• Sesak napas
PROSEDUR DIAGNOSTIK
Anamnesis
• Batuk darah
• Sesak napas
• Suara serak
• Sakit dada
2. CT-Scan toraks : lebih baik daripada foto toraks, tumor lebih kecil
dari 1 cm, mendeteksi meski tanpa gejala, menentukan stage juga
lebih baik karena pembesaran KGB (N1s/dN3), mendeteksi
kemungkinan metastasisintrapulmoner.
PEMERIKSAAN KHUSUS
1. Bronkoskopi : jaringan atau bahan agar dapat dipastikan ada
tidaknya sel ganas.
Jenis histologis
kanker paru karsinoma sel kecil (KPKSK atau small cell lung cancer,
SCLC) atau kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK,
nonsmall cell lung cancer, NSCLC).
3. Adenokarsinoma (adenocarcinoma)