- KANKER
Kelompok IV NASOFARING
- KANKER PAYUDARA
Farah Indriyani
- KANKER SERVIKS
Leni Rosianty - HEPATOMA
Mesri Ulina
DEFINISI
Kanker adalah suatu penyakit pertumbuhan sel karena di dalam organ tubuh timbul dan
berkembang biak sel-sel baru yang tumbuh abnormal, cepat dan tidak terkendali dengan
bentuk, sifat dan gerakan yang berbeda dari sel asalnya serta merusak bentuk dan fungsi
organ asalnya. Kanker sering dikenal sebagai tumor, tetapi tidak semua tumor disebut kanker.
KANKER NASOFARING
Klasifikasi stadium TNM (sistem tumor-kelnjar-metastasis) American Joint Committee on Cancer (AJCC) 2010, Edisi 7 untuk Kanker Nasofaring dalam Perhimpunan
Onkologi Indonesia (POI) 2010
Kelenjar Getah Batasan
Bening Regional
(N)
Infeksi telinga
Mimisan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis Diet
Diet yang diberikan bagi penderita kanker adalah Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein
(TKTP) (Almatsier, 2004). Pada pasien kanker nasofaring selama pengobatan, seringkali
kehilangan nafsu makan, mual, muntah, diare, pembengkakan pada mulut, kesulitan
menelan dan lain sebagainya yang menyebabkan pasien perlu asupan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein untuk meningkatkan kekebalan tubuh penderita dan
mengurangi efek yang lebih parah dari pengobatan kanker (Moore, 2002).
PROGNOSIS
PENCEGAHAN
Prognosis atau tingkat
kesembuhan kanker nasofaring
dapat bervariasi, tergantung Tidak ada cara yang terbukti
dari stadium dan penyebaran
kanker. Umumnya, tingkat
secara pasti dapat mencegah
harapan hidup pasien kanker timbulnya karsinoma nasofaring.
nasofaring akan lebih tinggi jika Namun, upaya yang dapat
terdeteksi sejak dini atau pada dilakukan adalah menghindari
stadium awal. Namun, banyak kebiasaan yang dikaitkan dengan
faktor yang juga berperan dalam kondisi ini.
tingkat kesembuhan dan tingkat
harapan hidup.
TERIMAKASIH
Human Papilloma Virus
(HPV)
Kanker yang tumbuh pada bagian sel-sel
leher rahim atau mulut rahim yang Merupakan virus yang menyerang kulit dan
disebabkan oleh infeksi Human Papilloma membran mukosa manusia dan hewan.
Virus (HPV) dan ditularkan langsung melalui
kontak kulit saat melakukan hubungan
seksual pada penderita yang telah terinfeksi Kebanyakan dari Human Papilloma Virus
virus HPV. (HPV) tidak berbahaya dan tidak
menimbulkan gejala.
Ada dua golongan HVP :
- HVP resiko tinggi penyebab kanker
- HVP resiko rendah
Tipe yang paling berbahaya dari HPV
adalah jenis HVP 16 dan 18 yang
menyebabkan 80% kanker serviks.
Pernularan umumnya 90% hubungan
seksual dan 10% non seksual
EPIDEMIOLOGI
SINGAPORE
THAILAND
Pada Ras Cina Pada Ras Melayu
per 100.000
25,0 17,8 23,7 penduduk
Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) di Indonesia pada tahun 2010, kasus
rawat inap pada kanker serviks sebesar 5.349 kasus (12,8%) di seluruh
sebesar 1.5%.
ETIOLOGI
Perumpuan yg merokok
Biopsi Serviks
Sebuah penyedia layanan kesehatan mengambil sampel jaringan, atau biopsi dari serviks untuk memeriksa kanker
serviks atau kondisi lainnya. Biopsi serviks sering dilakukan selama kolposkopi.
Kolposkopi
Sebuah tes tindak lanjut untuk tes Pap abnormal. Serviks dilihat dengan kaca pembesar, yang dikenal sebagai
kolposkopi, dan dapat mengambil biopsi dari setiap daerah yang tidak terlihat sehat.
LANJUTAN...
Biopsi Kerucut (cone biopsy)
Biopsi serviks di mana irisan berbentuk kerucut jaringan akan dihapus dari serviks dan diperiksa di bawah mikroskop
disebut biopsi kerucut. Biopsi kerucut dilakukan setelah Tes Pap abnormal, baik untuk mengidentifikasi dan
menghilangkan sel-sel berbahaya dalam serviks.
CT scanner
CT scanner membutuhkan beberapa sinar-X, dan komputer menciptakan gambar detail dari serviks dan struktur
lainnya dalam perut dan panggul. CT scan sering digunakan untuk menentukan apakah kanker serviks telah
menyebar, dan jika demikian, seberapa jauh.
(aktivitas seksual dini, merokok, wanita dgn mita multiple, infeksi virus HPV dll)
Kurang pengetahuan
tentang penyakit dan
Ca. Serviks Penatalaksanaan penatalaksanaan
a. Menghindari berbagai faktor risiko, yaitu hubungan seks pada usia muda, pernikahan pada usia muda, dan berganti-ganti pasangan
seks.
b. Wanita usia di atas 25 tahun, telah menikah, dan sudah mempunyai anak perlu melakukan pemeriksaan pap smear setahun sekali atau
c. Pilih kontrasepsi dengan metode barrier, seperti diafragma dan kondom, karena dapat memberi perlindungan terhadap kanker serviks.
d. Dianjurkan untuk berperilaku hidup sehat, seperti menjaga kebersihan alat kelamin dan tidak merokok.
kemampuan ahli atau tim yang menangani, dan sarana pengobatan yang tersedia. Kemampuan mempertahankan kelangsungan
hidup pasien (survival live) 5 tahun setelah pengobatan adalah sebagai berikut:
Tingkat Incidence Rate (IR) bervariasi hampir empat kali lipat di seluruh wilayah dunia, mulai dari 27 kasus per
100.000 di Afrika Tengah dan Asia Timur sampai 92 kasus per 100.000 di Amerika Utara.
Menurut IARC (InternationalAgency For Research On Cancer) pada tahun 2012 menyebutkan prevalensi
kejadian kanker payudara sebesar 40 per 100.000 wanita. Estimasi Globocan angka kematian di Indonesia
untuk kanker payudara adalah 16.6 kematian per 100.000 penduduk.
Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2010, kasus rawat inap kanker payudara 12.014
kasus (28,7%). Penyakit kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan prevalensi tertinggi di Indonesia
pada tahun 2013, yaitu sebesar 0.5%. DI Yogyakarta menjadi wilayah yang memiliki prevalensi kanker
payudara tertinggi yaitu sebesar 2.4%.
ETIOLOGI
Berdasarkan data tahun 1992 – 1996 Science and Engineering Education Center (SEEC) mengungkapkan
USIA
kemungkinan terjadinya kanker payudara pada usia 15 – 39 tahun sebesar 59/100.000 dan usia 55 – 59 tahun
sebesar 296/100.000. Data WHO menunjukkan bahwa 78% kanker payudara terjadi pada wanita usia 50 tahun ke
atas. Hanya 6%-nya terjadi pada mereka yang berusia kurang dari 40 tahun. Meski demikian, semakin hari
semakin banyak penderita kanker payudara yang berusia 30-an
GENETIK
Adapun faktor keturunan yang mempengaruhi risiko kanker payudara pada wanita, antara lain:
terdapat tiga orang atau lebih keluarga sedarah yang terkena kanker payudara, adanya riwayat
kanker payudara pada keluarga, adanya riwayat kanker payudara pada pria dalam keluarga.
RIWAYAT
TUMOR JINAK
Adanya riwayat penyakit tumor payudara juga dapat menjadi penyebab timbulnya kanker payudara.
Beberapa sel tumor jinak pada payudara dapat berubah menjadi ganas, seperti pada jenis tumor
hyperplasia dan duktus atipik.
ETIOLOGI
HORMONAL Faktor hormonal yang berperan meningkatan risiko kanker payudara, yaitu: faktor endogen dan faktor eksogen.
Faktor endogen yang dimaksud yaitu faktor menarche dini (usia 12 tahun). Di negara – negara berkembang
terjadi pergeseran usia menstruasi awal dari sekitar 16 – 17 tahun menjadi kurang dari 12 tahun. Risiko kanker
payudara 1,7 - 3,4 lebih tinggi dari wanita dengan menarche usia normal.
Sedangkan faktor eksogen yang dikatakan dapat meningkatkan risiko kanker payudara yaitu penggunaan terapi
hormonal (Hormon Replace Therapy) dalam jangka waktu lama. Terapi hormon esterogen yang berlebih dari luar
juga dapat meningkatkan resiko kanker payudara pada wanita disebabkan karena dapat merangsang pertumbuhan
sel – sel menjadi lebih cepat dan tidak terkontrol.
LINGKUNGAN Faktor lingkungan yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara yaitu pengaruh pekerjaan dan radiasi.
& GAYA HIDUP
Gaya hidup adalah pola hidup seseorang didunia yang diekspresikan dalam aktifitas, minat dan opininya. Gaya
hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya. Adapun gaya
hidup yang berperan dalam hal memperbesar risiko terkena kanker payudara terdiri dari merokok aktif,
konsumsi alkohol, konsumsi lemak berlebih, serta aktifitas fisik. Oleh sebab itu angka kejadian kanker
payudara terus meningkat, bahkan tidak hanya terjadi pada wanita di atas umur 50 tahun tetapi pada wanita
yang masih tergolong muda.
Pada stadium lanjut
dapat timbul nyeri
tulang, penurunan
berat badan,
pembengkakan
lengan dan ulserasi
kulit.
Berdasarkan sifatnya, kanker payudara Stadium Kriteria
dibedakan menjadi dua. Pertama, kanker I Terbatas pada payudara dengan diameter ≤ 2 cm
payudara invasif, sel kanker merusak II Terbatas pada payudara dengan diameter 2 cm sampai
saluran dan dinding kelenjar susu, serta
≤ 5 cm atau tumor yang lebih kecil dan secara klinis
menyerang lemak dan jaringan
melibatkan kelenjar limfe aksila yang kecil dan dapat
konektif payudara disekitarnya. Kanker
ini bersifat invasif hanya menyerang digerakkan.
tanpa menyebar (metastatik) ke simpul
IIIa Tumor dengan diameter 5 cm dengan pembesaran
limpa ataupun organ lain dalam tubuh.
Kedua, kanker payudara noninvasif, sel limfe aksila, melekat satu dengan yang lain atau pada
payudara non invasif yang paling sering ipsilateral; kanker mengalami inflamasi.
terjadi (90%).
IV Metastasis jauh
PEMERIKSAAN
Penatalaksanaan Diet Kanker Payudara
Fungsi hati :
• Penting dalam menyaring darah agar tetap
bersih dan membuang racun atau zat sisa
dari dalam darah.
• Menyimpan energi dalam bentuk gula
(glikogen)
• Menghasilkan empedu untuk memecah
lemak di saluran pencernaan.
Hepatocellular Carcinoma
(HCC) atau disebut juga
hepatoma atau Karsinoma
Hepato Selular (KHS)
merupakan tumor ganas
hati primer yang berasal
dari hepatosit
Hepatoma biasa Hepatitis virus Kebiasaan
dan sering terjadi kronik adalah merokok juga
pada pasien faktor risiko dikenali sebagai
dengan sirosis hati penting hepatoma, faktor resiko,
yang merupakan virus penyebabnya khususnya disertai
komplikasi adalah virus kebiasaan minum
hepatitis virus hepatitis B dan C minuman keras.
kronik
EPIDEMIOLOGI
RISKESDAS
• Asia tenggara menduduki peringkat
kedua dalam insiden tumor hepar di
• Prevalensi tumor/kanker di
dunia Indonesia menunjukkan adanya
• Indonesia berada di peringkat ketiga peningkatan dari 1.4 per 1000
penduduk di tahun 2013
setelah Vietnam, dan Thailand menjadi 1,79 per 1000
• KHS merupakan 10-20% dari seluruh penduduk pada tahun 2018
Pemeriksaan
Radiologi
Imaging study yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis
karsinoma hepatoseluler adalah pemeriksaan Multidetector CT scan
atau MRI yang diperkuat dengan kontras
Biopsi
DIAGNOSA
Kebanyakan pasien kanker hati yang datang sudah stadium
lanjut, yaitu stadium 3 atau 4
–Kemoembolisasi Trans-Arteri (TACE) Bagi mereka yang terinfeksi Pasien dengan trombosis vena
kanker hati primer dan kanker portal yang tidak cocok dengan
bagi pasien yang tumornya telah
menyebar ke kedua sisi hati, hati metastatik. TACE juga bisa diobati dengan
namun belum menyebar ke organ –Transplantasi hati SABR
lain
Khusus bagi pasien yang fungsi respons objektif mencapai 80-90%
–Injeksi alkoholm pada KHS
hatinya telah memburuk, dan
pasien dengan ukuran tumor lebih pasien yang telah menjalani
kecil dari 3 cm atau yang jumlah
tumornya kurang dari 3 buah
tindakan pengobatan
KOMPLIKASI PROGNOSA
Komplikasi umum • Angka ketahanan hidup 3
teramati pada pasien tahun untuk stadium A (60-
kanker hati, antara lain: 75%), stadium B (50%),
stadium C (10%) dan stadium
– Gagal hati D (0%)