Anda di halaman 1dari 32

PERAWATAN PROFESIONAL DAN FRANSISKA ERNA D

SISTEM RUJUKAN PADA LANSIA


UNDANG UNDANG PERLINDUNGAN LANSIA
Menurut UU No.12 tahun 1998 tentang kesejahteraan
lansia, lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai
usia di atas 60 tahun.
Usia lanjut adalah suatu tahap kehidupan manusia yang
harus diterima sebagai kenyataan yang tidak dapat
dihindari.
DEFINISI ASKEP PADA LANSIA
Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia
adalah bentuk pelayanan keperawatan yang
komperhensif kepada lansia dan keluarga
tujuan meningkatkan kesehatan, rehabilitasi
kesehatan, memaksimalkan kemampuan lansia dan
keluarga dalam meningkatkan status kesehatan, serta
meminimalkan dampak proses penuan atau gangguan
kesehatan yang terjadi pada lansia dengan pendekatan
proses keperawatan keluarga.
KLASIFIKASI LANSIA
Klasifikasi berikut ini adalah lima klasifikasi pada lansia

1. Pralansia (prasenilis)
Seseorang yang berusia antara 45-59 tahun

2. Lansia
Seseorang yang berusia antara 60 tahun atau lebih.

3. Lansia resiko tinggi


Seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih/seseorang yang berusia 60
tahun atau lebih dengan masalah kesehatan. (Depkes RI, 2003)
LANJUTAN..KLASIFIKASI LANSIA
4. Lansia potensial
Lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan/atau
kegiatan yang dapat menghasilkan barang/jasa (Depkes
RI, 2003)

5. Lansia tidak potensial


Lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga
hidupnya bergantung pada bantuan orang lain (Depkes
RI, 2003)
TUJUAN ASKEP PADA LANSIA
Agar lansia dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara
mandiri dengan:
1. Peningkatan kesehatan
2. Pencegahan penyakit.
3. Pemeliharaan kesehatan, sehingga ia memiliki
ketenangan hidup dan tetap produktif sampai akhir hayat.
LANJUTAN
Fokus asuhan keperawatan lansia :
1. Peningkatan kesehatan.
2. Pencegahan penyakit.
3. Mengoptimalkan fungsi fisik dan mental.
4. Mengatasi gangguan kesehatan yang umum pada
lansia.
BAGAIMANA PERAN KELUARGA TERHADAP
LANSIA
a. Menjaga dan merawat kondisi fisik anggota keluarga
yang lanjut usia, tetap dalam keadaan optimal atau
produktif.
b. Mempertahankan dan meningkatkan status mental
pada lansia .
c. Memotivasi dan memfasilitasi lansia untuk memenuhi
kebutuhan spiritual, dengan demikian dapat meningkatkan
ketaqwaan lansia kepada tuhan YME.
PENDEKATAN PERAWATAN LANJUT USIA
1. Pendekatan secara fisik 
a. Klien lanjut usia yang masih aktif
b. Klien lanjut usia yang pasif atau yang tidak dapat
bangun, yang keadaan fisiknya mengalami kelumpuhan
atau sakit
2. Pendekatan secara psikis
3. Pendekatan Sosial
4. Pendekatan spiritual
PERAWATAN PADA LANSIA
1. Lansia dirawat dirumah
2. Lansia dirawat di unit pelayanan kesehatan Profesional:
Panti Werdha
PERAWATAN PADA LANSIA DI RUMAH
image by: huffingtonpost.com
LANJUTAN...
Lansia biasanya lebih senang hidup mandiri meskipun mengalami
kesulitan untuk hidup dirumah. Hal ini kadang bertentangan
dengan keinginan anak yang telah dewasa.
Seorang anak tentu tidak akan keberatan, orang tuanya tinggal
sendiri manakala lansia tersebut dapat bertanggung jawab
terhadap resiko yang timbul dan tidak membahayakan orang lain
Namun meskipun lansia tinggal sendiri, tetap dapat mengakses
dukungan komunitas, misalnya keluarga, sahabat, pengantar
surat/ pos, tetangga, sesama anggota pengajian, warga
gereja,dll
MERAWAT LANSIA DI RUMAH
1. Bukanlah hal yang mudah, terutama jika mereka telah
menunjukkan gejala kepikunan.
2. Diperlukan niat, waktu dan kemampuan
3. Membekali diri dengan pengetahuan yang terkait
sehingga merawat orang tua lansia menjadi lebih mudah.
LANJUTAN
Merawat orang tua lansia tidak hanya terbatas pada
perawatan kesehatan fisik saja,tapi juga pada kesehatan
psikologis dan sosiologis.
Kualitas hidup lansia cenderung terus menurun seiring
dengan bertambahnya usia.
Penurunan kapasitas mental, perubahan peran sosial,
demensia (kepikunan), dan post power syndrom adalah
beberapa hal sering dialami kaum lansia yang bisa
memperburuk kondisi mereka.
LANJUTAN
Hal pertama yang sebaiknya dilakukan adalah
1. Menilai kemampuan orang tua dalam menjalankan fungsi tubuh
mereka. Ada enam fungsi dasar yang harus diperhatikan.
Enam fungsi dasar adalah
- makan
- buang air kecil dan besar,
- bangun dan pergi tidur
- masuk ke kamar mandi,
- mandi
- berpakaian.
LANJUTAN
Beberapa hal yang harus diperhatikan juga adalah fungsi
instrumental al:
1. Bagaimana mereka menggunakan telepon
2. Menyiapkan makanan membersihkan rumah
3. Mencuci peralatan makan atau pakaian
4. Menggunakan sarana transportasi (mengemudi atau tidak),
5. Mengonsumsi obat-obatan
6. Menggunakan uang.
LANJUTAN
Untuk mengetahui bagaimana kondisnya, amatilah
mereka saat melakukan berbagai kegiatan.
- Perhatikan jika ada masalah yang timbul.
- Satu hal yang penting, tidak perlu menawarkan
bantuan terlebih dulu atau melarang mereka untuk
melakukan sesuatu selama tidak berbahaya.
- Jaga perasaan mereka; jangan membuat ego orang
tua Anda tersinggung
LANJUTAN
- Menghargai pendapat mereka, jangan memaksakan kehendak
- Lakukan tindakan manakala lansia tidak dapat melaksanakan
kegiatan dengan baik, namun mereka menyangkalnya
- lakukan modifikasi lingkungan
- Pada lansia yang sudah mengalami penurunan daya ingat, bisa
menerapkan berbagai latihan sederhana seperti membuat catatan
kegiatan harian, mengisi teka teki silang, bermain catur, membaca,
mengikuti latihan fisik untuk lansia
LANJUTAN
Untuk menjaga kesehatan fisik dan psikis, biarkan lansia untuk
mengerjakan sendiri keperluanya selama lansia masih dapat
melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.
Sarankan berbagai kegiatan yang disukai untuk menjaga fungsi
motorik dan kognitif seperti menyiram tanaman, melukis, membaca,
memasak, bermain dengan cucu, dan kegiatan lainnya
Mengatur pola makan dan menu makan ( konsultasikan dengan
ahli gizi)
Rutin memeriksakan tanda-tanda vital
LANSIA YANG HIDUP SENDIRI
Penyakit akan menyebabkan masalah khusus bagi individu yang
tinggal sendiri
Bila sumber daya komunitas dan atau anaknya yang dewasa tidak
mampu memberikan perawatan, maka lansia tersebut akan
beresiko tinggi dimasukkan panti
Kebiasaan sosial dan nilai kultural sering mengharuskan anak yang
telah dewasa untuk melayani dan memberikan dukungan
keuangan, dan terkadang anak menganggap beban bila orang
tuanya tidak mampu merawat diri.
LANJUTAN
Bila tanpa didasari tanggung jawab dan cinta yang
ditunjukkan oleh anak dewasa kepada orang tuanya,
biasanya ketegangan akan timbul bila perawatan
berlangsung dalam waktu yang lama
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ketika
hubungan antara anak dewasanya dan lansia tidak
berjalan baik, biasanya tingkat kesehatan lansianya
juga rendah
LANJUTAN
Pada situasi tertentu dapat timbul ketegangan yang akan
berakibat pada penganiayaan pada lansia.
Penganiayaan lansia adalah tindakan aktif maupun pasif
yang membahayakan individu lansia.
Perilaku tersebut termasuk kekerasan fisik, diacuhkan,
eksploitasi keuangan, pelanggaran hak, menyangkal
perawatan kesehatan, dan penganiayaan yang
membahayakan diri sendiri
LANJUTAN
Dalam situasi ketegangan demikian, seluruh sumber daya
komunitas, masyarakat tenaga kesehatan harus berupaya dengan
maksimal supaya kekerasan dna penganiayaan kepada lansia
tidak terjadi
Alteratif pilihan terbaik, manakala lansia tidak dapat tinggal
bersama dengan keluarganya adalah rumah perawatan lansia
atau di Panti Werdha
Panti Werdha menawarkan dua pilihan, yaitu
1. Panti dengan pembiayaan keluarga
2. Panti dengan free pembiayaan ( biaya hidup menjadi beba
negara dan donatur)
PERAWATAN LANSIA DI PANTI WERDHA
"Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara
oleh Negara” isi dari pasal 34 UUD 1945.
Dengan konsep yang mulia ini, Panti werdha
didirikan untuk mengurangi lansia tuna wisma yang
terlantar.
PANTI WERDHA
adalah Panti Sosial yang mempunyai tugas
memberikan bimbingan dan pelayanan bagi lanjut
usia terlantar agar dapat hidup secara baik dan
terawat dalam kehidupan masyarakat baik yang
berada di dalam panti maupun yang berada di
luar panti.
Tugas Pokoknya sbb :

1. Menyelenggarakan kegiatan penyantunan dan pelayanan sosial


lanjut usia.
2.Menyelenggarakan kegiatan penerimaan dan bimbingan
kepada lanjut usia.
3. Menyelenggarakan koordinasi penyelenggaraan kegiatan panti
sosial.
4. Melaksanakan informasi usaha kesejahteraan sosial lanjut usia.
5. Melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
panti.
6. Melaksanakan Pengembangan Ilmu Pengetahuan tentang lanjut
usia
PANTI WREDA MEMPUNYAI FUNGSI

1. Pusat pelayanan pendampingan dan perlindungan


bagi lanjut usia.
2. Pusat informasi tentang kesejahteraan sosial lanjut usia.
3. Pusat pengembangan ilmu pengetahuan tentang lanjut
usia.
VISI DAN MISI PANTI WERDHA
VISI  : Lanjut usia yang sejahtera dan berguna
MISI 
1. Meningkatkan kualitas pelayanan lanjut usia yang meliputi :
a. Kesehatan fisik, sosial, mental dan spiritual.
b. Pengetahuan dan Ketrampilan.
c. Jaminan sosial dan jaminan kehidupan.
d. Jaminan perlindungan hukum.
LANJUTAN MISI
2. Meningkatkan profisionalisme pelayanan
kesejahteraan lanjut usia.
3. Meningkatkan Program Pelayanan Khusus, Day
Care Services, Trauma Services, Home Care Services
dan Tetirah.
LANJUTAN
Panti Werdha atau rumah perawatan lansia adalah
alternatif pilihan manakala, lansia tidak memiliki keluarga
yang sanggup merawat dengan baik, baik karena
katerbatasan waktu, tenaga, kemampuan, keuangan
maupun disebabkan adanya ketegangan antara hubungan
anak dengan orang tuanya
KAPAN LANSIA PERLU DIRUJUK KE PERAWATAN
LEBIH LANJUT
Lansia memerlukan tindakan lebih lanjut dalam
penatalaksanaan kesehatan manakala
 pasien yang atas pertimbangan dokter / perawat /
bidan memerlukan pelayanan di RS baik untuk
diagnostik penunjang atau terapi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai