UNDANG UNDANG PERLINDUNGAN LANSIA Menurut UU No.12 tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia, lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia di atas 60 tahun. Usia lanjut adalah suatu tahap kehidupan manusia yang harus diterima sebagai kenyataan yang tidak dapat dihindari. DEFINISI ASKEP PADA LANSIA Asuhan keperawatan keluarga dengan lansia adalah bentuk pelayanan keperawatan yang komperhensif kepada lansia dan keluarga tujuan meningkatkan kesehatan, rehabilitasi kesehatan, memaksimalkan kemampuan lansia dan keluarga dalam meningkatkan status kesehatan, serta meminimalkan dampak proses penuan atau gangguan kesehatan yang terjadi pada lansia dengan pendekatan proses keperawatan keluarga. KLASIFIKASI LANSIA Klasifikasi berikut ini adalah lima klasifikasi pada lansia
1. Pralansia (prasenilis) Seseorang yang berusia antara 45-59 tahun
2. Lansia Seseorang yang berusia antara 60 tahun atau lebih.
3. Lansia resiko tinggi
Seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih/seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan. (Depkes RI, 2003) LANJUTAN..KLASIFIKASI LANSIA 4. Lansia potensial Lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan/atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang/jasa (Depkes RI, 2003)
5. Lansia tidak potensial
Lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain (Depkes RI, 2003) TUJUAN ASKEP PADA LANSIA Agar lansia dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri dengan: 1. Peningkatan kesehatan 2. Pencegahan penyakit. 3. Pemeliharaan kesehatan, sehingga ia memiliki ketenangan hidup dan tetap produktif sampai akhir hayat. LANJUTAN Fokus asuhan keperawatan lansia : 1. Peningkatan kesehatan. 2. Pencegahan penyakit. 3. Mengoptimalkan fungsi fisik dan mental. 4. Mengatasi gangguan kesehatan yang umum pada lansia. BAGAIMANA PERAN KELUARGA TERHADAP LANSIA a. Menjaga dan merawat kondisi fisik anggota keluarga yang lanjut usia, tetap dalam keadaan optimal atau produktif. b. Mempertahankan dan meningkatkan status mental pada lansia . c. Memotivasi dan memfasilitasi lansia untuk memenuhi kebutuhan spiritual, dengan demikian dapat meningkatkan ketaqwaan lansia kepada tuhan YME. PENDEKATAN PERAWATAN LANJUT USIA 1. Pendekatan secara fisik a. Klien lanjut usia yang masih aktif b. Klien lanjut usia yang pasif atau yang tidak dapat bangun, yang keadaan fisiknya mengalami kelumpuhan atau sakit 2. Pendekatan secara psikis 3. Pendekatan Sosial 4. Pendekatan spiritual PERAWATAN PADA LANSIA 1. Lansia dirawat dirumah 2. Lansia dirawat di unit pelayanan kesehatan Profesional: Panti Werdha PERAWATAN PADA LANSIA DI RUMAH image by: huffingtonpost.com LANJUTAN... Lansia biasanya lebih senang hidup mandiri meskipun mengalami kesulitan untuk hidup dirumah. Hal ini kadang bertentangan dengan keinginan anak yang telah dewasa. Seorang anak tentu tidak akan keberatan, orang tuanya tinggal sendiri manakala lansia tersebut dapat bertanggung jawab terhadap resiko yang timbul dan tidak membahayakan orang lain Namun meskipun lansia tinggal sendiri, tetap dapat mengakses dukungan komunitas, misalnya keluarga, sahabat, pengantar surat/ pos, tetangga, sesama anggota pengajian, warga gereja,dll MERAWAT LANSIA DI RUMAH 1. Bukanlah hal yang mudah, terutama jika mereka telah menunjukkan gejala kepikunan. 2. Diperlukan niat, waktu dan kemampuan 3. Membekali diri dengan pengetahuan yang terkait sehingga merawat orang tua lansia menjadi lebih mudah. LANJUTAN Merawat orang tua lansia tidak hanya terbatas pada perawatan kesehatan fisik saja,tapi juga pada kesehatan psikologis dan sosiologis. Kualitas hidup lansia cenderung terus menurun seiring dengan bertambahnya usia. Penurunan kapasitas mental, perubahan peran sosial, demensia (kepikunan), dan post power syndrom adalah beberapa hal sering dialami kaum lansia yang bisa memperburuk kondisi mereka. LANJUTAN Hal pertama yang sebaiknya dilakukan adalah 1. Menilai kemampuan orang tua dalam menjalankan fungsi tubuh mereka. Ada enam fungsi dasar yang harus diperhatikan. Enam fungsi dasar adalah - makan - buang air kecil dan besar, - bangun dan pergi tidur - masuk ke kamar mandi, - mandi - berpakaian. LANJUTAN Beberapa hal yang harus diperhatikan juga adalah fungsi instrumental al: 1. Bagaimana mereka menggunakan telepon 2. Menyiapkan makanan membersihkan rumah 3. Mencuci peralatan makan atau pakaian 4. Menggunakan sarana transportasi (mengemudi atau tidak), 5. Mengonsumsi obat-obatan 6. Menggunakan uang. LANJUTAN Untuk mengetahui bagaimana kondisnya, amatilah mereka saat melakukan berbagai kegiatan. - Perhatikan jika ada masalah yang timbul. - Satu hal yang penting, tidak perlu menawarkan bantuan terlebih dulu atau melarang mereka untuk melakukan sesuatu selama tidak berbahaya. - Jaga perasaan mereka; jangan membuat ego orang tua Anda tersinggung LANJUTAN - Menghargai pendapat mereka, jangan memaksakan kehendak - Lakukan tindakan manakala lansia tidak dapat melaksanakan kegiatan dengan baik, namun mereka menyangkalnya - lakukan modifikasi lingkungan - Pada lansia yang sudah mengalami penurunan daya ingat, bisa menerapkan berbagai latihan sederhana seperti membuat catatan kegiatan harian, mengisi teka teki silang, bermain catur, membaca, mengikuti latihan fisik untuk lansia LANJUTAN Untuk menjaga kesehatan fisik dan psikis, biarkan lansia untuk mengerjakan sendiri keperluanya selama lansia masih dapat melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Sarankan berbagai kegiatan yang disukai untuk menjaga fungsi motorik dan kognitif seperti menyiram tanaman, melukis, membaca, memasak, bermain dengan cucu, dan kegiatan lainnya Mengatur pola makan dan menu makan ( konsultasikan dengan ahli gizi) Rutin memeriksakan tanda-tanda vital LANSIA YANG HIDUP SENDIRI Penyakit akan menyebabkan masalah khusus bagi individu yang tinggal sendiri Bila sumber daya komunitas dan atau anaknya yang dewasa tidak mampu memberikan perawatan, maka lansia tersebut akan beresiko tinggi dimasukkan panti Kebiasaan sosial dan nilai kultural sering mengharuskan anak yang telah dewasa untuk melayani dan memberikan dukungan keuangan, dan terkadang anak menganggap beban bila orang tuanya tidak mampu merawat diri. LANJUTAN Bila tanpa didasari tanggung jawab dan cinta yang ditunjukkan oleh anak dewasa kepada orang tuanya, biasanya ketegangan akan timbul bila perawatan berlangsung dalam waktu yang lama Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ketika hubungan antara anak dewasanya dan lansia tidak berjalan baik, biasanya tingkat kesehatan lansianya juga rendah LANJUTAN Pada situasi tertentu dapat timbul ketegangan yang akan berakibat pada penganiayaan pada lansia. Penganiayaan lansia adalah tindakan aktif maupun pasif yang membahayakan individu lansia. Perilaku tersebut termasuk kekerasan fisik, diacuhkan, eksploitasi keuangan, pelanggaran hak, menyangkal perawatan kesehatan, dan penganiayaan yang membahayakan diri sendiri LANJUTAN Dalam situasi ketegangan demikian, seluruh sumber daya komunitas, masyarakat tenaga kesehatan harus berupaya dengan maksimal supaya kekerasan dna penganiayaan kepada lansia tidak terjadi Alteratif pilihan terbaik, manakala lansia tidak dapat tinggal bersama dengan keluarganya adalah rumah perawatan lansia atau di Panti Werdha Panti Werdha menawarkan dua pilihan, yaitu 1. Panti dengan pembiayaan keluarga 2. Panti dengan free pembiayaan ( biaya hidup menjadi beba negara dan donatur) PERAWATAN LANSIA DI PANTI WERDHA "Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara” isi dari pasal 34 UUD 1945. Dengan konsep yang mulia ini, Panti werdha didirikan untuk mengurangi lansia tuna wisma yang terlantar. PANTI WERDHA adalah Panti Sosial yang mempunyai tugas memberikan bimbingan dan pelayanan bagi lanjut usia terlantar agar dapat hidup secara baik dan terawat dalam kehidupan masyarakat baik yang berada di dalam panti maupun yang berada di luar panti. Tugas Pokoknya sbb :
1. Menyelenggarakan kegiatan penyantunan dan pelayanan sosial
lanjut usia. 2.Menyelenggarakan kegiatan penerimaan dan bimbingan kepada lanjut usia. 3. Menyelenggarakan koordinasi penyelenggaraan kegiatan panti sosial. 4. Melaksanakan informasi usaha kesejahteraan sosial lanjut usia. 5. Melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan kegiatan panti. 6. Melaksanakan Pengembangan Ilmu Pengetahuan tentang lanjut usia PANTI WREDA MEMPUNYAI FUNGSI
1. Pusat pelayanan pendampingan dan perlindungan
bagi lanjut usia. 2. Pusat informasi tentang kesejahteraan sosial lanjut usia. 3. Pusat pengembangan ilmu pengetahuan tentang lanjut usia. VISI DAN MISI PANTI WERDHA VISI : Lanjut usia yang sejahtera dan berguna MISI 1. Meningkatkan kualitas pelayanan lanjut usia yang meliputi : a. Kesehatan fisik, sosial, mental dan spiritual. b. Pengetahuan dan Ketrampilan. c. Jaminan sosial dan jaminan kehidupan. d. Jaminan perlindungan hukum. LANJUTAN MISI 2. Meningkatkan profisionalisme pelayanan kesejahteraan lanjut usia. 3. Meningkatkan Program Pelayanan Khusus, Day Care Services, Trauma Services, Home Care Services dan Tetirah. LANJUTAN Panti Werdha atau rumah perawatan lansia adalah alternatif pilihan manakala, lansia tidak memiliki keluarga yang sanggup merawat dengan baik, baik karena katerbatasan waktu, tenaga, kemampuan, keuangan maupun disebabkan adanya ketegangan antara hubungan anak dengan orang tuanya KAPAN LANSIA PERLU DIRUJUK KE PERAWATAN LEBIH LANJUT Lansia memerlukan tindakan lebih lanjut dalam penatalaksanaan kesehatan manakala pasien yang atas pertimbangan dokter / perawat / bidan memerlukan pelayanan di RS baik untuk diagnostik penunjang atau terapi. TERIMA KASIH