tersangka dan untuk menetapkan fakta yang dapat mempengaruhi arah dan hasil akhir dari kasus kerja investigasi. Bukti gigi dapat digunakan untuk mengidentifikasi orang-orang yang hadir saat melakukan kejahatan atau saksi kecelakaan. Dokter gigi forensik berinteraksi dengan disiplin forensik dan medis lainnya seperti antropologi, patologi, anatomi manusia, dan ilmu biologi. Aspek pemulihan bukti forensik yang tepat membutuhkan basis pengetahuan yang meliputi langkah-langkah berikut: 1. Rekoknisi (deteksi) 2. Dokumentasi (rekaman) 3. Pengumpulan 4. Penjagaan 5. Interpretasi 1. Kategori dental evidence Berbagai jenis bukti gigi dapat dijelaskan karena berkaitan dengan pertanyaan yang diajukan oleh investigator.
Jenis bukti berikut harus dipertimbangkan:
• Gigi manusia atau fragmen gigi; • Sepotong tulang rahang manusia; • DNA diperoleh dari gigi, sikat gigi, rokok, dll.; • DNA diperoleh dari usapan bekas gigitan, bahan makanan, atau objek yang memiliki bukti transfer air liur; • Restorasi dan peralatan gigi yang dapat dikaitkan dengan orang tertentu melalui prasasti nama, jenis bahan gigi tertentu, komposisi, atau karakteristik desain yang tidak biasa; Penyelidik di tempat kejadian harus mengetahui enam skenario di mana sisa-sisa manusia memerlukan pemeriksaan gigi : 1. Badan utuh dengan sedikit atau tanpa pembusukan ditemukan tanpa identifikasi. 2. Sisa-sisa pembusukan manusia 3. Sisa-sisa kerangka manusia