Anda di halaman 1dari 36

ERTAWATI

MANAJEMEN BANGSAL
SURABAYA - 2018
PENDAHULUAN

KEPERAWATAN
KONSEP MUTU:
Perawat harus mampu mendokumentasikan
kontribusinya dalam sistem pemberian pelayanan
kesehatan melalui “Patient out comes”
(Brown & Grimes,2003)

Memperhatikan kemampuan
Memperhatikan kemampuan
dan meningkatkan
meningkatkan kualitas kualitas
pelayanan
pelayanan keperawatan
keperawatan
M U T U

Meliputi usaha Mencakup Selalu berubah


memenuhi atau produk, jasa, seiring dengan
melebihi harapan manusia, proses berjalannya
pelanggan dan lingkungan waktu
Tujuan Peningkatan Mutu
Memenangkan
Persaingan

Kepuasan Kerja Menanggapi kebutuhan konsumen


Yang semakin meningkat -> kepuasan
konsumen

Menjamin Kelangsungan Menekan Biaya


Hidup Industri Tersembunyi
TUGAS MUTU PROFESI KEPERAWATAN

MENYUSUN DATA DASAR PROFIL TENAGA


KEPERAWATAN
MEREKOMENDASIKAN PERENCANAAN
PENGEMBANGAN PROFESIONAL BERKELANJUTAN
TENAGA KEPERAWATAN
MELAKUKAN AUDIT KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
MEMFASILITASI PR0SES PENDAMPINGAN SESUAI
KEBUTUHAN
TANGGUNG JAWAB

 Menyusun data dasar profil tenaga keperawatan sesuai


area praktik.

 Mengidentifikasi, merencanakan, melaksanakan dan


mengevaluasi CPD (Continuing Professional
Development)/PPB (Pengembangan Profesional
Berkelanjutan) tenaga keperawatan berkoordinasi
dengan Direktur Medik dan Keperawatan/Direktur
Keperawatan dan Direktur SDM.

 Melakukan audit keperawatan bersama Direktur Medik


dan Keperawatan / Direktur Keperawata.
TANGGUNG JAWAB

Merencanakan dan mengusulkan kepada Kepala


Bidang Keperawatan tentang program-program
ilmiah (pertemuan, pelatihan internal/eksternal RS)
berdasarkan hasil assesmen kompetensi dan
kemajuan IPTEK

Memfasilitasi proses pendampingan “couch”


(preceptorship/ mentorship) selama melaksanakan
praktik keperawatan
MEKANISME KERJA

 Koordinasi dengan bidang keperawatan untuk memperoleh data


dasar tentang profil tenaga keperawatan di Rumah Sakit sesuai
jenjang karirnya

 Mengidentifikasi kesenjangan kompetensi (data dari sub komite


kredensial) sesuai dengan perkembangan IPTEK. Kesenjangan
tersebut menjadi dasar perencanaan CPD baik dilakukan di dalam
maupun luar Rumah Sakit

 Koordinasi dengan supervisor, instruktur klinik dan KTKF melakukan


“couch”, bimbingan (presseptorship / mentorship) selama
melaksanankan praktik
MEKANISME KERJA
 Melakukan audit keperawatan dan pembahasan kasus bersama
bidang keperawatan.

 Mengidentifikasi fenomena klinik, telaah kompetensi perawat


sebagai bahan mengadakan pengembangan kompetensi.

 Memberi masukan kepada kepala bidang keperawatan dalam


pengembangan sumber daya manusia dalam hal peningkatan
dan mempertahankan kompetensi.

 Menyusun laporan kegiatan sub komite untuk disampaikan kepada


Ketua Komite Keperawatan.
7 PROGRAM CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT (CPD)

LEVEL KNOWLEDGE SKILL ATTITUDE


 Askep 12 core Competensi
 Komunikasi Terapiutik  Caring
 Etika Profesi
 Etika Profesi  Asuhan Keperawatan
 Caring
PK I  Caring  Pelayanan Prima
 Patient Safety
 Patient Safety  Etika Profesi
 Pengendalian infeksi
 Pengendalian infeksi  Komunikasi Terapiutik
 Team Building
 Askep
 Askep  Etika Profesi
 Etika Profesi  Komunikasi Terapiutik
 Komunikasi Terapiutik  Caring
 Caring
 Caring  Patient Safety
 Pelayanan Prima
PK II  Pengendalian infeksi  Pengendalian infeksi
 Etika Profesi
 Team Building  Mutu Pelayanan Kep.
 Askep
 Health Education  Manajemen Bangsal
 Manajemen Bangsal  Audit Keperawatan
 Evidence Base Practice  Health Education
 Metodologi Riset
 Askep Area Spesifik
 Etika Profesi
 Komunikasi Terapiutik  Komunikasi Terapiutik
 Askep Area Spesifik
 Manajemen Risiko  Askep Area Spesifik
 Etika Profesi
 Manajemen Bangsal  Etika Profesi
PK III  Komunikasi Terapiutik
 Manajemen Mutu Kep.  Askep Area Spesifik
 Caring
 Health Education  Manajemen Mutu Kep.
 RCA
 Etika Profesi  Leadership
 Evidence Base Practice
 Metodologi Riset
INDIKATOR MUTU

INDIKATOR MUTU KLINIK

INDIKATOR MUTU PROFESI ( INSTR A,B,C )


Menkes No. 436/MENKES/SK/VI/1993
INSTRUMEN PENILAIAN

DOKUMENTASI ASUHAN
KEPERAWATAN

PERSEPSI PX TTG MUTU


ASKEP

KEPT THD PROSEDUR


(SPO)
INDIKATOR MUTU PELAYANAN

PATIENT SAFETY
(dekubitus, patient fall,
error medicine, restrain
injury)
KENYAMANAN:
PENGETAHUAN
NYERI

INDIKATOR
MUTU YAN.KEP
KEPUASAN
PASIEN
SELF CARE
(CARING) DEFICIT

KECEMASAN
INDIKATOR MUTU
KLINIK KEPERAWATAN
Indikator : pengukuran tidak langsung suatu peristiwa atau kondisi,
variabel yang menunjukan satu kecenderungan sistem yang dapat
dipergunakan untuk mengukur perubahan (Green 1992)

Indikator klinik adalah ukuran kuantitas sebagai pedoman untuk


mengukur dan mengevaluasi kualitas asuhan pasien dan berdampak
pada pelayanan

Indikator mutu klinik keperawatan:


suatu variabel untuk mengukur dan mengevaluasi kualitas pelayanan
keperawatan dan berdampak terhadap pelayananan kesehatan
1. KESELAMATAN PASIEN
( KEJADIAN DEKUBITUS )

Jumlah Kejadian Dekubitus


X 100%
Jumlah Pasien Beresiko Terjadi Dekubitus

a. Usia lanjut
b. Ketidakmampuan bergerak pada bag. tertentu
c. Malnutrisi / Obesitas
d. Berbaring lama, penekanan lebih 2 jam di TT
e. Penggnaan korsi roda
f. Mengalami kondisi kronis: DM, Penyakit vaskuler
g. Inkontinentia urie, alvi
1. KESELAMATAN PASIEN
( KESALAHAN PEMBERIAN OBAT )

Angka KTD dalam pemberian obat:

JML KTD dalam pemberian obat

JML pasien pada hari tersebut


X 100%

Angka KNC dalam pemberian obat:

JML KNC dlm pemberian obat


X 100%
JML pasien pada hari tersebut
1. KESELAMATAN PASIEN
( KESALAHAN PEMBERIAN OBAT )
1. Salah pasien.
Salah nama, tidak sesuai MR
2. Salah waktu:
 Terlambat pemberian obat (30 mnt setelah jadual)
 Terlalu cepat (30 mnt sebelum jadual)
 Obat stop tetap dilanjutkan
3. Salah cara (rute)
 Oral, IV, IM, SC, Supp, Drip
4. Salah dosis:
 dosis berlebih
 dosis kurang
5. Salah obat:
 obat yang diberikan tidak sesuai
6. Salah dokumentasi:
 dokumentasi tidak sesuai dengan yang dilaksanakan
1. KESELAMATAN PASIEN
( PASIEN JATUH )

Jumlah Pasien Jatuh


X 100%
Jumlah Pasien Beresiko jatuh

Faktor intrinsik: Faktor extrinsik:


 Karakteristik pasien dan fungsi  Karakteristik lingkungan
fisik umum  Tingkat pencahayaan
 Diagnosis / perubahan fisik
 Permukaan lantai
 Medikasi dan interaksi obat
 Kondisi mental / gangguan alkohol  Furnitur
 Ketinggian TT, kunci TT
 Call bell
 Penggunaan alat bantu
 Lama dirawat
1. KESELAMATAN PASIEN
( CIDERA AKIBAT RESTRAIN )

Jumlah Pasien Cidera Akibat Restrain


X 100%
Jumlah Pasien yang Dipasang Restrain

Perhatian pada restrain pasien:


 Sirkulasi ektrimitas adekuat / tidak
 Ada atau tidak gangguan ektrimitas
 Keluarga mengerti tentang perlunya restrain
 Cek posisi restrain
 Jangan dipasang pada extrimitas yg tidak bisa
bergerak
2. KURANG PERAWATAN DIRI
( SELF CARE DEFICIT )

Jumlah Pasien Self Care Deficit


X 100%
Jumlah Pasien dengan Ketergantungan P/T

Angka tidak terpenuhinya kebutuhan mandi berpakaian,


eliminasi, yang disebabkan oleh keterbatasan diri

Angka tidak terpenuhinya kebutuhan diri pasien (pada tingkat


ketergantungan partial, total)
3. KEPUASAN PASIEN
Jumlah Pasien yang Menyatakan Puas
X 100%
Jumlah Pasien yang Disurvey dlm Waktu tertentu

No DIMENSI INDIKATOR
1. Ketepatan waktu
1 Keandalan 2. Pelayanan yang ramah
3. Sikap menolong
1. Cepat dalam menghadapi masalah
2 Ketanggapan
2. Cepat dalam menghadapi keluhan px
1. Pengetahuan / kecakapan
3 Keyakinan
2. Komunikasi efektif / terapiutik
1. Perhatian pada pasien
4 Empati
2. Tanggung jawab terhadap keamanan dan keselamatan
1. Kebersihan dan kerapian
5 Berwujud
2. Penataan ruangan
4. KENYAMANAN / NYERI
a. Angka tata laksana nyeri :
 Persentase pasien nyeri yang terdokumentasi dalam askep:
Jml total pasien nyeri yang terdokumentasi
Jml total pasien per periode waktu tertentu X 100%

 Persentase tata laksana pasien nyeri:


Jml total tindakan per sebab respon nyeri
Jml total pasien nyeri skala ≥4 per periode tertentu X 100%

b. Angka kenyamanan pasien :


Jml pasien dengan nyeri terkontrol
Jml pasien yang terdokumentasi nyeri per periode tertentu X 100%
6. PENGETAHUAN PASIEN

A. Pengetahuan tentang perawatan penyakitnya:

Jumlah pasien yang kurang pengetahuan

Jumlah pasien yang dirawat pada periode tertentu


X100%

B. Perencanaan pasien pulang (discharge planning)


Jml pasien yang tdk dibuat DP pada periode tertentu
X100%
Jml pasien yang dirawat pada periode tertentu
Prinsip dasar upaya peningkatan
mutu pelayanan adalah pemilihan
aspek yang akan ditingkatkan
dengan menetapkan indikator,
kriteria serta standar yang
digunakan untuk mengukur mutu
pelayanan
PERKEMBANGAN POLA
MANAGEMENT
 Memanusiakan organisasi
 SDM adalah asset utama
PARTISIPATIF  Membangun tata nilai dan
budaya

 Dikendalikan: Plan & SOP, Visi, Misi,


MANAJERIAL Strategi
 Orientasi Goals & Objective
 Fokus pada proses dan uraian tugas

 Dikendalikan oleh aturan


 Perilaku legalistik
BIROKRATIK  Kaku, tidak adaptif
 Negatif thd perubahan

 Tradisional & Primitif


 Dikendalikan kekuasaan
FEODALISTIK  Didasari hirarki
 Top-Down
Prinsip dasar upaya
peningkatan mutu pelayanan
adalah pemilihan aspek yang
akan ditingkatkan dengan
menetapkan indikator, kriteria
serta standar yang digunakan
untuk mengukur mutu
pelayanan
MANFAAT MANAJEMEN MUTU

BAGI BAGI
KARYAWAN PELANGGAN

a. Kejelasan tugas dan wewenang


b. Peningkatan prestasi kerja & a. Menumbuhkan rasa
kepuasan kerja keyakin
c. Keyakinan akan kebenaran cara
b. Menumbuhkan
penanganan pekerjaan
d. Peningkatan motivasi & prestasi kepuasan pelanggan
kerja
PROSES KENDALI MUTU

APAKAH
UKUR & BANDINGKAN SUDAH
SUSUN
MONITOR KINERJA DAN SESUAI
STANDAR
KERJA STANDAR DENGAN
STANDARD

YA

LANJUTKAN
PELAKSANAAN KOREKSI
TERSEBUT
METODE YANG DIPAKAI
Pengawasan terhadap masukan, proses, lingkungan
AUDIT dan keluaran apakah dilaksanakan sesuai standar

Penilaian tehadap pelayanan yang diberikan,


REVIEW penggunaan sumber daya, laporan kejadian

Dilaksanakan melalui quesioner atau


SURVEY interview, misal: survey kepuasan pasien

Dilaksanakan dengan melakukan penilaian terhadap


OBSERVASI mutu asuhan keperawatan yang diberikan
Pengendalian kualitas kerja dan
proses kegiatan untuk
menciptakan kepuasan
pelanggan (quality as
customer’s satisfaction) yang
dilakukan oleh setiap orang
Pengendalian kualitas pelayanan
mengacu pada siklus pengendalian
(control cycle) dengan memutar siklus
“Plan-Do-Check-Action”

RELAKSASI

(RENCANAKAN–LAKSANAKAN–PERIKSA–AKSI)
IMPLIKASI DALAM PELAYANAN

a. BUDAYA PATIENT SAFETY


b. BUDAYA DISIPLIN DLAM
MENJALANKAN SOP
c. BUDAYA PENCAPAIAN SPM
d. BUDAYA PROBLEM SOLVING
CYCLE
KATA KUNCI

a. MANAJEMEN PARTISIPATIF  TEAM


LEARNING
b. KOMPETENSI DIKEMBANGKAN MENJADI
KESADARAN DAN KOMITMEN  MINDSET
c. RUTINITAS DIRUBAH MENJADI
PENYESUAIAN TERUS MENERUS
(LINGKUNGAN, ORGANISASI, SDM)
d. ORIENTASI MANAJEMEN YANG JELAS
 KETEPATAN WAKTU MELAYANI
 KERAMAHAN
 KETRAMPILAN
 KOMUNIKASI
 RESPON PERAWAT
Jadilah perawat yang profesional
Jadikan tugas Anda sebagai bentuk ibadah

Anda mungkin juga menyukai