Anda di halaman 1dari 44

 SKENARIO 3

 Perut Kembung
Kelompok B12

KETUA : Sabila Zasarosa 1102011249


SEKRETARIS : Reksi Andrianol 1102011226

ANGGOTA : Leora Annastiti H 1102009158


Muhammad H. Adha 1102011178
Nadira Danata 1102011188
Ovienanda Kristi 1102011205
Pria Dinda Tri 1102011210
Raras Mayang 1102010231
Reza Akbar Nst 1102011230
Sibro Milsi Sa’Dani 1102011259
Perut Kembung
Seorang pria , 40 tahun, datang dengan keluhan perut
kembung disertai dengan muntah, nyeri perut, tidak bisa buang
angin dan tidak bisa buang air besar sejak 3 hari yang lalu.
Pada pemeriksaan fisik terlihat distensi abdomen,
pemeriksaan colok dubur didapatkan tonus spincter ani baik,
ampula kolaps, serta tidak ditemukan feses, lendir, dan darah.
Untuk memastikan diagnosis dilakukan pemeriksaan radiologi
foto polos abdomen dan BNO 3 posisi. Kemudian dokter
merencanakan untuk melakukan tindakan operasi. Pasien bersedia
dilakukan tindakan operasi karena tidak bertentangan dengan
ajaran islam.
Sasaran Belajar
LI 1. Mempelajari Makroskopis dan Mikroskopis Saluran Pencernaan Bagian
Bawah
 LO 1.1 Memahami dan menjelaskan anatomi
 LO 1.2 Memahami dan menjelaskan histologi

LI 2. Mempelajari Fisiologi Saluran Pencernaan Bagian Bawah

LI 3. Mempelajari Obstruksi Ileus


 LO 3.1 Memahami dan menjelaskan definisi
 LO 3.2 Memahami dan menjelaskan etiologi
 LO 3.3 Memahami dan menjelaskan patofisiologi
 LO 3.4 Memahami dan menjelaskan manifestasi klinis
 LO 3.5 Memahami dan menjelaskan diagnosis
 LO 3.6 Memahami dan menjelaskan diagnosis banding
 LO 3.7 Memahami dan menjelaskan komplikasi
 LO 3.8 Memahami dan menjelaskan tatalaksana
 LO 3.9 Memahami dan menjelaskan prognosis

 LI 4. Mempelajari Operasi dan Tindakan Bedah Menurut Pandangan Islam


LI 1. Mempelajari Makroskopis dan Mikroskopis
Saluran Pencernaan Bagian Bawah

LO 1.1 Memahami dan menjelaskan anatomi


Usus Halus (Usus Kecil= intestinum tenue)

 Usus dua belas jari (Duodenum)


Bagian usus dua belas jari merupakan bagian
terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo
duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz.
Ph = 9

 Usus Kosong (jejenum)


Panjang 1-2 meter
Permukaan dalam usus kosong berupa membran
mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang
memperluas permukaan dari usus

 Usus Penyerapan (illeum)


Panjang 2-4 meter
Ph = 7-8
Usus Besar (Colon = intestinum crassum)
 Usus Buntu (Caecum)
suatu kantung yang terhubung pada usus
penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus
besar
Terdapat tiga pita yang disebut taenia koli
 Umbai Cacing (Appendix)
ujung buntu tabung yang menyambung dengan
caecum.Umbai cacing terbentuk dari caecum pada
tahap embrio
Banyak orang percaya umbai cacing tidak berguna
dan organ vestigial (sisihan), sebagian yang lain
percaya bahwa apendiks mempunyai fungsi dalam
sistem limfatik.
 Rektum dan anus
Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”
Anus : lubang diujung saluran pencernaan
Perdarahan

 Arteria
mesentrika superior memperdarahi
belahan kanan (sekum, kolon asenden, dan
duapertiga proksimal kolon tranversum)

 Arteriamesentrika inferior mendarahi bagian kiri


(sepertiga distal kolon tranversum, kolon
desenden, kolon sigmoid, dan bagian proksimal
rektum).

 Suplai darah tambahan ke rektum berasal dari


arteri hemoroidalis media dan inferior yang
dicabangkan dari arteria iliaka interna dan aorta
abdominalis.
Persarafan

 Rangsangan simpatis menghambat sekresi dan


kontraksi, serta merangsang sfingter rektum.

 Rangsangan parasimpatis mempunyai efek yang


berlawanan.
LO 1.2 Memahami dan menjelaskan histologi
Usus Halus
 Duodenum
 Jejenum
 Ileum
Usus Besar
 Colon
 Appendiks
 Rektum
LI 2. Mempelajari Fisiologi Saluran Pencernaan
Bagian Bawah
Usus Halus

 Prosesmotalitas yang terjadi di dalam usus halus


mencakup:
1. Segmentasi
2. Komplek motilitas migratif

 Proses pencernaan di usus halus dilakukan oleh


enzim-enzim pankreas.
 Dalam keadaan normal, semua produk
pencernaan karbohidrat, protein dan lemak serta
sebagian besar elektrolit, vitamin, dan air diserap
oleh usus halus. Sebagian besar penyerapan terjadi
di duodenum dan jejenum.
Usus Besar

 Fungsi usus besar yang pling penting adalah


absorbsi air dan elektrolit yang sudah hampir
selesai
 Menampung feses pada colon sigmoid
 Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus
besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan
membantu penyerapan zat-zat gizi.
 Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi
membuat zat-zat penting, seperti vitamin K
LI 3. Mempelajari Obstruksi Ileus
LO 3.1 Memahami dan menjelaskan definisi

 Obstruksi usus (mekanik) adalah keadaan dimana


isi lumen saluran cerna tidak bisa/hanya sebagian
disalurkan ke distal atau anus karena ada
sumbatan/hambatan yang disebabkan kelainan
dalam lumen usus, dinding usus atau luar usus yang
menekan atau kelainan vaskularisasi pada suatu
segmen usus yang menyebabkan nekrose segmen
usus tersebut.
Klasifikasi, berdasarkan :

 Kecepatan timbul (speed of onset) : akut, kronik, kronik


dengan serangan akut

 Sifat sumbatan
Simple obstruction : sumbatan tanpa disertai gangguan
aliran darah
Strangulated obstruction : sumbatan disertai gangguan
aliran darah sehingga timbul nekrosis, gangren dan
perforasi

 Etiologi : Kelainan dalam lumen, di dalam dinding dan di


luar dinding usus

 Letak sumbatan
Obstruksi tinggi, bila mengenai usus halus (dari gaster
sampai ileum terminal)
Obstruksi rendah, bila mengenai usus besar (dari ileum
terminal sampai anus)
LO 3.2 Memahami dan menjelaskan etiologi
 Kira-kira 15% obstruksi usus terjadi di usus besar

 Obstruksi
usus halus dapat disebabkan oleh :
- Perlekatan usus atau adhesi
- Jaringan parut
- Hernia inkarserata
- Neoplasma.
- Intususepsi
- Volvulus.
- Benda asing, kumpulan cacing askaris
- Batu empedu .
- Penyakit radang usus, striktur, fibrokistik dan
hematoma.
 Obstruksi usus besar dapat disebabkan oleh :

- Karsinoma.
- Volvulus.
- Kelainan divertikular (Divertikulum Meckel),
Penyakit Hirschsprung
- Inflamasi.
- Tumor jinak
- Impaksi fekal.
LO 3.3 Memahami dan menjelaskan
patofisiologi
LO 3.4 Memahami dan menjelaskan
manifestasi klinis

Terdapat 4 tanda kardinal gejala ileus obstruktif:


 Nyeri abdomen
 Muntah
 Distensi
 Kegagalan buang air besar (konstipasi)atau gas

Gejala tersebut bervariasi tergantung kepada:


 Lokasi obstruksi
 Lamanya obstruksi
 Penyebabnya
 Ada atau tidaknya iskemia usus
LO 3.5 Memahami dan menjelaskan diagnosis
1. Anamnesis
 Pada ileus obstruksi usus halus kolik dirasakan di sekitar
umbilkus, sedangkan pada ileus obstruksi usus besar kolik
dirasakan di sekitar suprapubik.
 Muntah pada ileus obstruksi usus halus berwarna
kehijaun dan pada ileus obstruktif usus besar onset
muntah lama.

2. Pemeriksaan Fisik
 Inspeksi
 Auskultasi : metalic sound
 Palpasi
 Perkusi : hipertimpani
 Rectal Touche
3. Radiologi
 BNO 3 posisi :
- Posisi supine
- Posisi setengah duduk / tegak
- Left lateral dicubitus
 Air fluid level
 Step ladder

4. Laboratorium
 Leukositosis, dengan pergeseran ke kiri, biasanya
terjadi bila terdapat strangulasi, tetapi hitung darah
putih yang normal tidak menyampingkan
strangulasi.
 Peningkatan amilase serum kadang-kadang
ditemukan pada semua bentuk ileus obstruktif,
khususnya jenis strangulasi
Obstruksi usus halus
LO 3.6 Memahami dan menjelaskan diagnosis
banding
 Ileus
paralitik
 Gastroenteritis akut
 Apendisitis akut
 Pankreatitis akut

LO 3.7 Memahami dan menjelaskan komplikasi

 Peritonitissepticemia
 Syok hipovolemia
 Perforasi usus
 Nekrosis usus
 Perfusi usus
LO 3.8 Memahami dan menjelaskan
tatalaksana
 Tujuan utama penatalaksanaan adalah dekompresi
bagian yang mengalami obstruksi untuk mencegah
perforasi.
 Terapi ileus obstruksi biasanya melibatkan intervensi
bedah.
 Operasi dapat dilakukan bila sudah tercapai
rehidrasi dan organ-organ vital berfungsi secara
memuaskan.
 Tindakan bedah dilakukan bila :
-Strangulasi
-Obstruksi lengkap
-Hernia inkarserata
-Tidak ada perbaikan dengan pengobatan
konservatif
LO 3.9 Memahami dan menjelaskan prognosis

 Mortalitas ileus obstruktif ini dipengaruhi banyak


faktor seperti umur, etiologi, tempat dan lamanya
obstruksi.

 Pada obstruksi colon mortalitasnya lebih tinggi


dibandingkan obstruksi usus halus.
LI 4. Mempelajari Operasi dan Tindakan
Bedah Menurut Pandangan Islam

Dalam kasus operasi (rekonstruksi atau bedah


restroratif) karena kepentingan medis dapat menjadi
boleh bahkan wajib dengan alasan-alasan :
 dilakukan unuk memperbaiki cacat alami/cacat
bawaan
 cacat karena penyakit
 cacat karena komplikasi pengobatan penyakit
 Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israel,
bahwa: barang siapa yang membunuh seorang manusia,
bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan
karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan
dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa
yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-
olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan
sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami
dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas,
kemudian banyak di antara mereka sesudah itu sungguh-
sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan di muka
bumi. (Q.s. AL-Maidah (5) : 32)
Jabir bin ‘Abdillah meriwayatkan ada beberapa
sahabat, diantaranya adalah Ubay bin Ka’b
melakukan bekam, disebutkan :

“Rasulullah pernah mengirim dokter (untuk


mengobati) Ubaiy bin Ka’b (maka dokter
mengoperasinya) memotong urat kemudian
menyulutnya dengan besi panas” (HR Muslim , Abu
Dawud, Ahmad, Ibnu Majah)
DAFTAR PUSTAKA
 Basson, M.D. Colonic Obstruction. Editor: Ochoa, J.B.,
Talavera, F., Mechaber, A.J., and Katz, J. Diakses melalui :
http://www.emedicine.com 28 Mei 2013 . 22.06 WIB
 Omar Hasan (2008) . Masalah Etika KedokteranHukum-Fiqh:
Sebuah Perspektik Islam . Diakses melalui: http://omarkasule-
05.tripod.com/id293.html . 28 Mei 2013 . 20.04 WIB
 Price SA, Wilson LM (2005). Patofisiologi konsep klinis proses-
proses penyakit. Vol 1 Ed 6. Jakarta : EGC
 Sherwood, lauralee (2001). Fisiologi Manusia “Dari Sel ke
Sistem”. edisi 2. Jakarta: EGC
 Sjamsuhidajat, R.; Dahlan, Murnizat; Jusi, Djang (2003). Gawat
Abdomen. Dalam Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Hal: 181-192
.Jakarta: EGC
 Zuhroni (2012) . Hukum Islam Terhadap Berbagai Masalah
Kedokteran dan Kesehatan Kontemporer . Jakarta : Bagian
Agama Universitas YARSI
Any questions ? 

Anda mungkin juga menyukai