tis
Dibuat oleh: TITA
NPM: 1102014265
1.Dermatomyositis klasik (CDM) Ada bukti penyakit kulit dan otot. DM klinis yang
amogenik berkembang menjadi DM klasik yang khas
pada pasien dengan DM kulit dengan onset penyakit
CDM adalah didefinisikan sebagai manifestasi kulit tanda
dengan tanda-tanda kelemahan otot proksimal setelah pada otot 6 bulan sebelum presentasi klinis.
timbulnya penyakit kulit dalam 6 bulan pertama
5.Berevolusi menjadi DM klasik (CADM → CDM)
2.Dermatomiositis amyopatik (ADM)
6.Dermatomositis juvenile (JDM)
ADM juga terkait dengan keterlibatan kulit, dapat terjadi
dalam 6 bulan atau lebih dari diagnosis DM, tanpa klinis
atau bukti laboratorium dari penyakit kulit atau otot. Subset DM yang terjadi pada pasien berusia
18 tahun atau kurang.
Okogbaa, John dan Lakeasha Batiste. 2019. Dermatomyositi: An Acute Flare and Current Treatments.
SAGE. Vol 12:1-8.
Manifestasi Klinis
Karakteristik umum DM meliputi
kelemahan otot proksimal, radang otot,
dan ruam kulit.1
Erupsi dermatomiositis
hiperpigmentasi
Hipopigmentasi
Telangiektasis
Paramitha, Larissa dan Evita H. Effendi. 2016. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Gambar: Goldsmith, Lowell. A, dkk. 2012. Fitzpatrick’s Dermatology In General Medicine Volume II.
P:1926-1942. The McGraw-Hill Companies
Manifestasi Klinis
Patonogmonik DM:
Paramitha, Larissa dan Evita H. Effendi. 2016. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Komplikasi
Salah satu komplikasi umum DM adalah
kalsinosis distrofi, yang merupakan kondisi yang
sering terlihat pada anak-anak dan remaja.
Calcinosis adalah deposit kalsium yang
ditemukan dalam jaringan lunak pada pasien
DM. Sebagian besar kasus kalsinosis
berkembang dalam 3 tahun pertama diagnosis.
Kehadiran kalsinosis merupakan indikasi
keterlambatan diagnosis, terapi obat yang tidak
memadai atau resistensi terhadap pengobatan,
durasi penyakit yang tidak diobati yang lebih
lama, dan keparahan penyakit kronis.
Okogbaa, John dan Lakeasha Batiste. 2019. Dermatomyositi: An Acute Flare and Current
Treatments. SAGE. Vol 12:1-8.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Pada stadium akut dapat diberikan kortikosteroid 1-1,5 mg/kgBB/hari hingga terjadi
perbaikan klinis.
Pemberian antihistamin baik sedatif, nonsedatif, dan atau dikombinasi dengan AH2
dapat membantu mengurangi gatal.
Kortikosteroid
Paramitha, topikal
Larissa dan Evita H.membantu
Effendi. 2016.mengurangi gatal
Ilmu Penyakit Kulit dan
dan peradangan
Kelamin. pada kulit.
Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Prognosis
Perawatan dermatomiositis melibatkan
pendekatan multidisiplin. Ketika pasien dikelola
dengan tepat menggunakan terapi farmakologis
dan nonfarmologik, hasil dan prognosis lebih
baik. Saat ini, tidak ada terapi farmakologis atau
nonfarmakologis tunggal untuk pengelolaan
atau pengobatan dermatomiositis.
Daftar Pustaka
Goldsmith, Lowell. A, dkk. 2012. Fitzpatrick’s Dermatology In General Medicine
Volume II. P:1926-1942. The McGraw-Hill Companies
Okogbaa, John dan .Lakeasha Batiste. 2019. Dermatomyositi: An Acute Flare and
Current Treatments. SAGE. Vol 12:1-8
Paramitha, Larissa dan Evita H. Effendi. 2016. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Terimakasih