Anda di halaman 1dari 14

PERITONSILLAR

ABSCESS
Pembimbing : dr. Roosseno, Sp. THT-KL
Oleh : Nailil Khusna
(201810401011100)
Abses peritonsillar

– Infeksi paling umum pada kepala dan leher


– Terdapat 30 kasus per 100.000 orang di Amerika Serikat
– Insiden tertinggi terjadi pada orang dewasa 20 hingga 40 tahun
– Abses peritonsillar merupakan komplikasi dari tonsilitis streptokokus
Anatomi
Galioto NJ. Abses peritonsillar. Am Fam Tabib. 2008; 77 (2): 200.
Etiologi

– Tonsilitis eksudatif akut  selulitis  abses.


– Abses tidak berasal dari tonsil itu sendiri. Kelenjar Weber berkontribusi pada
pembentukan abses peritonsillar.
– Variabel klinis lain yaitu penyakit periodontal yang signifikan dan merokok.
Manifestasi Klinis
Diagnosis
– Berdasarkan Manifestasi klinis dan pemeriksaan fisik
– Diagnosis diferensial : selulitis peritonsillar, abses
retrofaringeal, abses retromolar, mononukleosis
infeksius, epiglottitis (terutama pada anak-anak),
dan neoplasma (limfoma atau karsinoma)
– Ultrasonografi intraoral akurat mengidentifikasi
dan membedakan abses dari selulitis
– CT dan MRI  ada kecurigaan infeksi menyebar di
luar ruang peritonsillar atau jika ada komplikasi yang
melibatkan ruang leher lateral
– Computed tomography (CT) dengan peningkatan
media kontras dapat  menunjukkan keberadaan
dan luasnya abses
Galioto NJ. Abses peritonsillar. Am Fam Tabib. 2008; 77 (2): 200.
Tatalaksana
– Drainase, terapi antibiotik,
dan terapi suportif
Tatalaksana : Drainase
Tatalaksana : Antibiotik
– Abses peritonsillar adalah campuran
polimikroba dari bakteri aerob dan
anaerob
– Terapi antibiotik empiris awal harus
mencakup antimikroba yang efektif
terhadap streptococcus dan anaerob
oral
Tatalaksana :
Rawat Jalan Rawat Inap
– Setelah drainase dan Observasi – Dehidrasi
– Ketidakmampuan untuk mengelola asupan cairan
oral
– Masalah jalan napas
– Kegagalan manajemen rawat jalan
– Kondisi komorbiditas lain
– Diabetes mellitus
– Penyakit imunosupresif
– Penggunaan obat kortikosteroid berkepanjangan
– tanda-tanda sepsis
Tatalaksana : Kortikosteroid

– Gejala akut abses peritonsillar terjadi akibat peradangan dan edema palatum
mole. Kortikosteroid  edema dan peradangan
– Kortikosteroid secara empiris untuk pengobatan abses peritonsillar
mempercepat pemulihan
Komplikasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai