Merist Salsa Biela Nur (1702012350) Wahyu Tunjung Oktabela (1702012377) Qurrotul Aini (1702012362) Teknologi informasi yang mengintegrasikan ilmu keperawatan, komputer, ilmu pengetahuan, dan ilmu informasi untuk mengelola dan mengkomunikasikan data, informasi, dan pengetahuan dalam praktek keperawatan Dengan penerapan telenursing dalam memberikan pelayanan keperawatan akan meningkatkan kepuasan klien dan peningkatan parstisipasi aktif keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh. Melalui telenursing, perawat mampu melakukan monitoring, pendidikan, follow up, pengkajian dan pengumpulan data, melakukan intervensi, memberikan dukungan pada keluarga dan perawatan multidisiplin yang inovatif serta kolaborasi. 1. Efektif dan efisien 2. meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis 3. menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu tinggal di rumah sakit 4. meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis tanpa memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan teknologi. 5. menurunkan total biaya perawatan kesehatan dan meningkatkan akses untuk perawatan kesehatan tanpa banyak memerlukan sumber. Kelebihan 1. Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kunjungan yang tidak perlu. 2. Mempersingkat hari rawat dan mengurangi biaya perawatan. 3. Membantu memenuhi kebutuhan kesehatan. 4. Memudahkan akses petugas kesehatan yang berada di daerah yang terisolasi. 5. Berguna dalam kasus-kasus kronis atau kasus geriatik yang perlu perawatan di rumah dengan jarah yang jauh dari pelayanan kesehatan. 6. Meningkatkan rasa aman dan nyaman Kekurangan 1. Tidak adanya interaksi langsung perawat dengan klien 2. kemungkinan kegagalan teknologi seperti gangguan koneksi internet atau terputusnya hubungan komunikasi akibat gangguan cuaca dan lain sebagainya a. Aplikasi telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat telenursing dan melalui unit mobil. b. Telepon triase dan home care berkembang sangat pesat dalam aplikasi telenursing . Hal ini juga mendorong perawat menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan dukungan secara online. c. Kontinuitas perawatan dapat ditingkatkan dengan menganjurkan sering kontak antara pemberi pelayanan kesehatan maupun keperawatan dengan individu pasien dan keluarganya. d. Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif di dalam perawatan, khususnya dalam management penyakit kronis. Hasil riset jurnal Telenursing keperawatan No. Jurnal Ringkasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh Penelitian ini bertujuan Sebelum diberikan telenursing untuk mengetahui Pengaruh intervensi Telenursing terhadap Telenursing Terhadap melalui telepon dan sms manajemen Manajemen Nutrisi pada manajemen nutrisi pada nutrisi pada Pasien dengan Penyakit kelompok perlakuan, pasien dengan Kronis Setelah Keluar dari rata-rata berada pada penyakit kronis Ruang Mawar kategori buruk, yang pernah dan Ruang Ratna RSUP sedangkan pada dirawat di ruang Sanglah Denpasar. Jenis kelompok control rata- mawar dan penelitian ini adalah quasi rata berada pada ruang ratna RSUP experimental dengan kategori sedang. Setelah Sanglah rancangan pre-test and diberikan intervensi Denpasar posttest control group Telenursing malalui design. Jumlah sampel pada telepon dan sms masing-masing kelompok manajemen nutrisi pada adalah 30 orang. Intervensi kelompok perlakuan dan telenursing diberikan ketika kontrol, rata-rata berada responden sudah dirumah pada kategori sedang. yaitu selama tiga minggu. No. Jurnal Ringkasan Hasil Penelitian 2. Upaya Tujuan: Dukungan Tabel 1 meningkatkan keluarga terbukti Hasil uji t berpasangan (paired t dukungan meningkatkan test) dukungan keluarga keluarga kepatuhan penderita sebelum dan setelah penderita DM Tipe 2 dalam telenursing pada kelompok diabetes menjalankan terapinya, intervensi menunjukkan nilai p mellitus tipe tidak hanya pada value 0,000 (<0,05) 2 dalam penderita yang tidak Tabel 2 menjalankan mempunyai Ada perbedaan antara sebelum terapi melalui komplikasi, tetapi juga dan setelah. Selain itu juga telenursing sebagai salah satu diketahui nilai mean -9,0 komponen pendukung (bernilai negatif) artinya ada dari perawatan paliatif kecenderungan kenaikan pada penderita DM dukungan keluarga dengan Tipe 2 yang telah rata-rata kenaikan nilainya memiliki banyak adalah 9. komplikasi. Penelitian Tabel 3 ini adalah penelitian Rata-rata selisih mean nilai kuantitatif yang dukungan keluarga setelah menggunakan intervensi telenursing antara rancangan penelitian kelompok intervensi dan Quasy experiment kelompok kontrol pretest posttest with menggunakan uji t independen control group design sebesar -15,7 (selisih SD=4,0) No. Jurnal Ringkasan Hasil Penelitian
3. Telenursing Tujuannya adalah untuk Beberapa hasil
sebagai suatu memberikan gambaran penelitian lain yang solusi pemberi secara umum tentang terkait dengan asuhan telenursing. Berdasarkan telenursing adalah keperawatan pada hasil telaah didapatkan sebagai berikut: masyarakat di era bahwa telenursing 1. Robert et al (2007) teknologi merupakan suatu peluang menyatakan telenursing informasi. dalam peningkatan dapat meningkatkan kualitas dan pemerataan partnership dan pelayanan kesehatan, komunikasi yang lebih khususnya di wilayah baik antara petugas dengan kondisi geografis kesehatan dengan yang berjauhan seperti keluarga dan klien, dan Indonesia. Untuk meningkatkan melakukan telenursing kemampuan keluarga diperlukan kesiapan untuk memberikan dalam sumberdaya perawatan palliative manusia, infrastuktur, dan care di rumah. regulasi dari pemerintah dan organisasi profesi. No. Jurnal Ringkasan Hasil Penelitian 4. Dampak bantuan Tujuan dari penelitian ini Hasil analisis data telenursing pada adalah untuk menentukan numerik disajikan dalam tingkat dampak dari bantuan bentuk rata-rata, glikemikklien telenursing pada tingkat standar deviasi, tipe 2 di klinik glikemik klien DM tipe II di minimum, maksimum, kesehatan local Puskesmas Kampung Baru dan 95% CI, sedangkan kampong baru Luwuk di Banggai. Desain analisis data kategori. luwuk di banggal penelitian yang digunakan Rata-rata usia 2016. adalah kuasi-eksperimental responden termuda pre dan post test tanpa berusia 48 tahun dan desain kelompok kontrol yang tertua adalah 60 dengan klien DM tipe 2 tahun. Jenis kelamin, sebagai sampel. Hasil responden laki-laki dan menunjukkan ada perempuan untuk perbedaan rata-rata puasa masing-masing 5 dan 9 tingkat glikemik pada DM responden. Penderitaan Tipe II klien sebelum terpendek dari diabetes intervensi, yang merupakan adalah 1 tahun dan 230,64 mg / dl. paling lama adalah 5 tahun. No. Jurnal Ringkasan Hasil Penelitian 5. Telenursing Responden dan 1. Ponsel menggunakan durasi intervensi penggunaan telepon seluler di fitur ponsel elenursing negara-negara berpenghasilan untuk pasien berdasarkan itur rendah dan menengah serta kepatuhan ponsel (Short berbagai fitur yang disediakan pengobatan Message Service, oleh Tuberculosis : Telepon, dan ponsel, seperti; video, audio, tinjauan Videophone) antara pesan teks, telepon, dll untuk sistematis. 2 bulan sampai berkomunikasi satu sama lain. dengan 18 bulan. 2. Videophone Semua penelitian Smartphone bisa menjadi releted dengan intervensi untuk mengatasi telenursing adalah ketidaktaatan pengobatan pasien efektif sebagai DOT TB dengan mengembangkan dan meningkatkan DOT. Layanan telenursing dapat kepatuhan menghilangkan masalah pengobatan pasien pengamatan langsung dari TB melalui fitur pasien dalam minum dan ponsel. menelan, videophone dapat digunakan sebagai pengamatan langsung real time dari aktivitas pasien TB.