Anda di halaman 1dari 18

EFEKTIFITAS MEDITASI PERNAPASAN

DALAM MENGONTROL STRES


Oleh: Kelompok 12
Definisi Meditasi Pernapasan

• Meditasi, terkadang disebut juga semadi, adalah praktik relaksasi


yang melibatkan pelepasan pikiran dari semua hal menarik,
membebani, maupun mencemaskan dalam hidup kita sehari-hari.
Makna harfiah meditasi adalah kegiatan mental terstruktur, dilakukan
selama jangka waktu tertentu, untuk menganalisis, menarik
kesimpulan, dan mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk
menyikapi, menentukan tindakan atau penyelesaian masalah pribadi,
hidup, dan perilaku. (Web MD (2015). Meditation)
Indikasi Meditasi Pernapasan

• Meditasi banyak digunakan untuk mengurangi kecemasan, stress,


dan depresi. (T. Mattesion, 2006).
• Meditasi mampu menurunkan tingkat rangsangan seseorang dan
membawa suatu keadaan yang lebih tenang, baik secara psikologis
maupun fisiologis (T. Mattesion, 2006).
• Dengan meditasi mampu menurunkan kecemasan, perasaan reaktif
dan agresivitas (Hjelee,1974;Prabowo,2007).
Kontraindikasi Meditasi Pernapasan

• Meditasi Pernapasan dapat dilakukan oleh semua orang, karena


terapi ini tidak memiliki efek samping, justru memiliki banyak
sekali manfaat untuk kehidupa sehari-hari.
Tujuan Meditasi Pernapasan

• Tujuan meditasi adalah untuk menurunkan dan mengontrol stress.


Manfaat meditasi adalah merilekskan pikiran, menormalkan
tekanan darah, pernapasan teratur, dan tingkat hormone stress
menurun.
Cara Kerja Meditasi Pernapasan

• Tubuh merespons stres dengan melepaskan hormon epinefrin (adrenalin) dan


norepinefrin yang menyebabkan detak jantung, aliran darah, dan tekanan darah
meningkat.

• Meditasi dapat menurunkan detak jantung kembali. Selain itu, meditasi juga
dapat mengatur aliran dan tekanan darah menjadi normal. Saat bermeditasi,
Anda turut berlatih mengesampingkan berbagai pikiran negatif, yang bisa
menyebabkan datangnya stres. Hal ini membuat pikiran menjadi lebih tenang
dari sebelumnya.

• Di samping itu, meditasi juga diduga efektif dalam mengaktifkan gelombang
gamma di otak yang berperan dalam proses belajar, konsentrasi, ingatan, dan
kesadaran. Oleh sebab itu, meditasi dipercaya mampu menghasilkan emosi
positif berupa kebahagiaan. (Web MD, 2015)
Tujuan Meditasi Pernapasan
• Cari Tempat yang tenang
• Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman
• Bagi sebagian orang duduk bersila terasa tenang.
• Anda boleh duduk diatas bantalan atau handuk
• Bahu anda harus relaks dan tangan diletakkan di pangkuan
• Buka mata setengah tanpa benar-benar menatap apapun
• Tarik napas dalam secara perlahan-lahan berulang kali
• Fokuskan perhatian anda pada tarikan napas dan perasaan anda
• Sambil terus menarik napas perlahan, fokuskan pikiran pada berbagai
bagian tubuh secara bergantian.
• Sadari apa yang anda rasakan di bagian-bagian tubuh tersebut
Tujuan Meditasi Pernapasan
• Anda dapat mengombinasikan aktivitas ini dengan menyebut kata atau nama
sesuai kepercayaan masing-masing.
• Anda juga bisa melakukannya sambil mengucapkan doa dan ucapan sukur
• Setelah terbiasa melakuakn meditasi dengan duduk, anda bisa mencoba
bermeditasi dengan berjalan.
• Fokuskan pada pergerakan kaki dan hindari berjalan terlalu cepat.
• Lokasi berjalan bisa dimana saja.
• Bisa dilakukan ditaman, trotoar, atau lapangan.
• Membaca dan merefleksi bacaan bahkan bisa menjadi bagian dari meditasi.
• Music yang tenang juga dapat menjadi cara untuk menenangkan diri dalam
meditasi
• Meditasi dapat dilakukan selama 10 menit. (Hidayat, 2007)
Meditasi Pernapasan dalam Dunia Medis

• Penggunaan Meditasi dalam Psikoterapi


• Deatherage mengatakan meditasi sebagai formula pengobatan diri
yang membantu pasien tahu proses mental mereka sendiri dan
kesibukannya, mengembangkan "diri pengamat," dan mendapatkan
kemampuan untuk membentuk atau mengontrol proses mental
mereka (Bogart, 1991). Berbagai studi menunjukkan efektivitas dari
meditasi mindfulness dimasukkan ke dalam terapi untuk nyeri,
berbagai kanker, HIV, penyakit kardiovaskular, suasana hati, perinatal,
dan stres, premen-strual sindrom, insomnia, kecemasan, depresi dan
pengobatan mengatasi depresi, keinginan bunuh diri, dan batas
personality patologi (Sanders, 2010).
Definisi Stress

• Menurut Vincent Cornelli, sebagaimana dikutip oleh Grant Brecht,


2000 bahwa yang dimaksudkan " stres adalah gangguan pada tubuh
dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan,
yang dipengaruhi baik oleh lingkungan maupun penampilan individu
didalam lingkungan tersebut".
Jenis Stress

• Stres fisik
• Stres kimiawi
• Stres mikrobiologis
• Stres fisiologis
• Stres proses tumbuh kembang
Penyebab Stress

Menurut Brench Grand, 2004 stres ditinjau dari penyebabnya hanya


dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
• Penyebab makro, yaitu: menyangkut peristiwa besar dalam
kehidupan, seperti kematian, perceraian, pensiun, luka batin, dan
kebangkrutan.
• Penyebab mikro, yaitu: menyangkut peristiwa kecil sehari-hari,
seperti: pertengkaran rumah tangga, beban pekerjaan, masalah apa
yang akan dimakan, dan antri.
JURNAL 1

• Judul:
• Efektivitas Pelatihan Meditasi Pernafasan Dalam Menurunkan Stres Pada
Pendukung Sebaya ODHA
• Hasil:
• Hasilnya menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Dari penelitian ini juga diketahui
bahwa Ukuran Pengaruh latihan meditasi pernapasan pada stres
• menurun sebesar 64%. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa latihan
meditasi pernapasan efektif dalam mengurangi stres pada dukungan
teman sebaya ODHA.
JURNAL 2

• Judul:
• PENGARUH RELAKSASI PROGRESIF DAN MEDITASI
• TERHADAP TINGKAT STRES PASIEN HIPERTENSI
• Hasil:
• Ada pengaruh yang sangat signifikan
• relaksasi progresif terhadap tingkat strespada pasien hipertensi. Nilai
rerata sebelumnya
• 56.2571 dan sesudahnya 41.7429,t=7.992 dan p=0.000.
• Relaksasi progresif dan meditasi dapat menurunkan tingkat stres pada
pasien hipertensi (p=0.000).Meditasi lebih efektif untuk menurunkan
tingkat stres pada
JURNAL 3

• Judul:
• Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan
• Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Rsud Dr. Soeratno
• Gemolong Tahun 2018
• Hasil:
• Hasil penelitian
• dengan SPSS menunjukkan Ada pengaruh yang signifikan antara tekanan
darah sebelum dan sesudah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam pada
pasien hipertensi. Rata-rata tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah
dilakukan teknik relaksasi nafas dalam sebesar 153,80 mmHg dan 142,56
mmHg. Sedangkan pada tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah
sebesar 94,40 mmHg dan 84,80 mmHg. Ada pengaruh yang signifikan antara
tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam
pada pasien hipertensi yaitu p value 0,000 (p< 0,000).
JURNAL 4

• Judul:
• PERBEDAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DAN TERAPI MUSIK
• TERHADAP KECEMASAN PASIEN OPERASI SECTIO CAESAREA
• DENGAN SPINAL ANESTESI
• Hasil:
• Relaksasi nafas dalam efektif menurunkan kecemasan pasien operasi sectio
caesarea dengan signifikasi (p=0,000). Terapi musik juga efektif menurunkan
kecemasan pasien operasi sectio caesarea dengan signifikasi (p=0,000).
Namun Tidak ada perbedaan penurunan kecemasan sesudah pemberian teknik
relaksasi nafas dalam dan terapi musikdengansignifikansi (p) 0,317.
Kesimpulan Relaksasi nafas dalam dan terapi musik sama-sama dapat
menurunkan kecemasan pasien yang menjalani operasi sectio caesarea.
Kedua tindakan tersebut dapat digunakan untuk melengkapi intervensi
keperawatan yang sudah ada di rumah sakit.
JURNAL 5

• Judul:
• PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM
• TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI
• POSYANDU LANSIA RW IV DUSUN DEMPOK DESA GADING
• KEMBAR KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG
• Hasil:
• Hasil penelitian membuktikan bahwa sebelum melakukan teknik relaksasi
nafas dalam, sebagian besar 10 (77%) lansia mengalami kecemasan sedang
dan setelah melakukan teknik relaksasi nafas dalam, sebagian besar 10 (77%)
lansia mengalami kecemasan ringan, sedangkan hasil wilcoxon signed rank
test didapatkan nilai p value 0,001< 0,05 yang berarti ada pengaruh teknik
relaksasi nafas dalam terhadap kecemasan pada lansia. Lansia perlu
melakukan teknik relaksasi nafas dalam secara teratur minimal 3 kali sehari
untuk mengurangi tingkat kecemasan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • KKP
    KKP
    Dokumen25 halaman
    KKP
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • KKP
    KKP
    Dokumen20 halaman
    KKP
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 6
    Kelompok 6
    Dokumen15 halaman
    Kelompok 6
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • DHF
    DHF
    Dokumen32 halaman
    DHF
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Epilepsi
    Epilepsi
    Dokumen34 halaman
    Epilepsi
    AL - Hadi
    100% (1)
  • Terapi Komplementer Fiks
    Terapi Komplementer Fiks
    Dokumen24 halaman
    Terapi Komplementer Fiks
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Vertigo
    Vertigo
    Dokumen28 halaman
    Vertigo
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 7
    Kelompok 7
    Dokumen13 halaman
    Kelompok 7
    AL - Hadi
    Belum ada peringkat