Anda di halaman 1dari 24

JOURNAL READING

ANALISIS KEBISINGAN TERHADAP KARYAWAN DI LINGKUNGAN


KERJA PADA BEBERAPA JENIS PERUSAHAAN

Oleh:
ABD. AZIZ HAFID AMRULLAH (6120018030)

Pembimbing: dr. Andi Roesbiantoro, Sp.THT-KL

Departemen / SMF THT-KL


Fakultas Kedokteran
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
2019

08/10/2019 1
Pendahuluan
• Peningkatan pemanfaatan teknologi dalam dunia industri
memberikan dampak yang signifikan terhadap optimalisasi
proses produksi namun juga memberikan dampak yang lain
terhadap kesehatan dan keselamatan kerja.

• Salah satu gangguan terhadap kesehatan pekerja yang


disebabkan oleh potensi bahaya fisik adalah kebisingan dengan
intensitas tinggi.

1/8/2020 2
• Tingkat kebisingan yang melebihi nilai ambang batas
mendorong timbulnya gangguan pendengaran dan risiko
kerusakan pada telinga baik bersifat sementara maupun
permanan setelah terpapar dalam periode waktu tertentu
tanpa penggunaan alat proteksi yang memadai.
• Kebisingan paparan kerja pada industri  kurang dari 90 dBA
dengan rata-rata waktu 8 jam (OSHA, 1988).
• Pemerintah Indonesia melalui Menteri Kesehatan No. 1405
tahun 2002  maksimal 85 dBA.

1/8/2020 3
• Karyawan masih rendah dalam penggunaan alat pelindung diri
yang disediakan perusahaan dan rendahnya pemahaman
terhadap budaya kesehatan dan keselamatan kerja oleh
karyawan  masalah yang semakin besar.

• Ketidaknyamanan dan gangguan komunikasi  alasan


karyawan tidak menggunakan pelindung pendengaran.

1/8/2020 4
• Faktor kebisingan di lingkungan tempat kerja  munculnya
potensi risiko :

– gangguan stress
– percepatan denyut nadi
– peningkatan tekanan darah
– kestabilan emosional
– gangguan komunikasi dan penurunan motivasi kerja

1/8/2020 5
• Upaya pengendalian kebisingan :
– identifikasi masalah kebisingan di pabrik
– menentukan tingkat kebisingan yang diterima oleh karyawan

• Penelitian ini bertujuan untuk melakukan suatu pengendalian


potensi bahaya kebisingan ditempat kerja agar tenaga kerja
dapat bekerja dengan sehat dan selamat.

1/8/2020 6
TINJAUAN PUSTAKA
• Definisi suara adalah sensasi yang dihasilkan apabila getaran
longitudinal molekul-molekul dari lingkungan luar mengenai
membrane timpani

• Kebisingan sebagai seluruh jenis suara atau bunyi yang tidak


diharapkan yang bersumber baik dari suatu proses alat-alat
produksi maupun peralatan kerja pada tingkat tertentu yang
dapat mendorong terjadinya gangguan pendengaran.

1/8/2020 7
• Kebisingan dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada
manusia :
– Gangguan Fisiologis
– Gangguan Psikologis
– Gangguan Komunikasi
– Gangguan Keseimbangan
– Ketulian

1/8/2020 8
• Sumber bising  sumber bunyi yang kehadirannya dianggap
mengganggu pendengaran baik dari sumber bergerak maupun
tidak bergerak
– kegiatan industri
– Perdagangan
– Pembangunan
– alat pembangkit tenaga
– alat pengangkut dan kegiatan rumah tangga.

1/8/2020 9
• Penyakit akibat kerja  setiap penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan atau lingkungan kerja yang berhubungan dengan
faktor penyebab spesifik di tempat kerja, sepenuhnya
dipastikan dan faktor tersebut dapat diidentifiksi, diukur dan
dapat dikendalikan.

• Langkah-langkah pencegahan penyakit akibat kerja


– kesadaran manajemen untuk mencegah penyakit akibat kerja
– pengaturan tata cara pencegahan

1/8/2020 10
METODOLOGI PENELITIAN
• Terdapat tiga jenis industri yang berbeda menjadi tujuan dari
penelitian ini
– bengkel permesinan
– industri daur ulang biji plastik
– industri konveksi

• Responden dipilih secara acak, dimana terdapat sekitar 400


orang yang terdiri dari 325 pria dan 75 wanita

1/8/2020 11
• Kuesioner  menganalisis hubungan penggunaan alat pelindung
diri kebisingan dan paparan kebisingan di lingkungan kerja.

• Kuesioner meliputi
– pengetahuan tentang kebisingan
– pengetahuan tentang APD
– penyakit terkait lingkungan kerja.

• Tingkat kebisingan di lingkungan kerja  sound level meter (Bruel


dan Kjaer Model 2260) dan dosimeter kebisingan (Bruel dan Kjaer
Model 4436).

1/8/2020 12
HASIL DAN PEMBAHASAN
• Tingkat pengembalian kuesioner 300 laki-laki dan 54 wanita
atau sekitar 88.5% dari total keseluruhan kuesioner

1/8/2020 13
• Karakteristik responden yang didasarkan pada usia 32%
responden atau sekitar 21-35 tahun, berusia di atas 45 tahun
adalah sekitar 28 % atau sekitar 98 pekerja dan 8 % atau 30
orang pekerja berusia di bawah 20 tahun

1/8/2020 14
• Karakteristik pekerja didasarkan pada latar belakang
pendidikan SMA sederajat yaitu sekitar 199 orang atau sekitar
56%, SMP sederajat atau sekitar 33%, diploma/sarjana yaitu
sekitar 4% atau sekitar 15 orang, dan pendidikan sekolah dasar
sekitar 7% atau sejumlah 23 karyawan.

1/8/2020 15
• Karakteristik pekerja didasarkan masa kerja 11 – 15 tahun
sekitar 35% atau sekitar 123 pekerja, lebih dari 15 tahun
sekitar 75 responden atau sekitar 25%, 5 – 10 tahun dan
kurang dari 5 tahun masing-masing 25% dan 19%.

1/8/2020 16
1/8/2020 17
• Penilaian kuesioner menggunakan skala linkert untuk
menyatakan persepsi responden, yaitu menggunakan sangat
setuju sampat sangat tidak setuju serta pernyataan selalu dan
tidak pernah pada faktor pengetahuan APD dan penyakit
terkait lingkungan kerja. Analisis reliabilitas (alpha Cronbach)
dilakukan untuk semua jenis pertanyaan pada responden,
dimana hasil yang diperoleh adalah 0.76

1/8/2020 18
1/8/2020 19
• Motivasi diri  prediktor penting dari penggunaan alat
pelindung diri. Analisis Chi-Square memberikan gambaran
bahwa terdapat tingkat perbedaan yang signigikan pada alat
pelindung diri diantara beberapa kategori seperti
– gender (α = 0.005)
– usia (K2 = 67.65; df=6; α = 0.005)
– masa kerja (K2 = 67.65; df=6; α = 0.005)
– latar belakang pendidikan (K2 = 67.65; df=6; α = 0.005).

1/8/2020 20
1/8/2020 21
Saran
• Motivasi diri untuk menggunakan alat pelindung diri
merupakan salah satu hal yang paling utama dalam rangka
pencegahan kerusakan pendengaran.
– program pelatihan penggunaan alat pelindung diri
– dasardasar kesehatan dan keselamatan kerja di lingkungan kerja
– fasilitas yang terkait dengan peningkatan pengetahuan, kepedulian
dan motivasi diri

1/8/2020 22
Kesimpulan
• Para stakeholder mempunyai peranan yang cukup penting
dalam upaya mereduksi potensi risiko yang dapat muncul dari
paparan tingkat kebisingan pada lingkungan pekerjaan serta
senantiasa memperhatikan faktor-faktor kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) karyawan.

1/8/2020 23
Jazakumullah Khairan Katsir

1/8/2020 24

Anda mungkin juga menyukai