Anda di halaman 1dari 37

SOSIALISASI

PFR LEPTOSPIROSIS
DESA TRENGGULI
PKM WONOSALAM I

Wonosalam, 05 Juli 2019


Lepto
PKM Wonosalam I, Programer Lepto
Bakteri Leptospira
Leptospirosis
• Dikenal sebagai
penyakit kencing tikus

• Penyakit infeksi disebabkan oleh


bakteri Leptospira.

• Dapat menular dari hewan ke manusia (Zoonosis)

• Sering terlewatkan diagnosisnya

3
TANDA GEJALA AWAL
• Demam tinggi (lebih dari 380C)
• Dengan atau tanpa sakit kepala
• Nyeri otot betis/punggung
• Lesu
• Mata kemerahan

“TIDAK KHAS”
perlu pemeriksaan tenaga
kesehatan
Penyakit dapat berlangsung
3 hari - 3 minggu atau lebih lama jika
tidak diobati.
4
Tanda-tanda penyakit parah/
komplikasi
 Perdarahan pada organ dalam.
 Gangguan hati = mata, badan menjadi
kuning
 Gangguan ginjal = gagal ginjal, tidak
dapat kencing,
 Keguguran (pada ibu hamil)

5
Tipe leptospirosis (Levett, 2001)

1. Leptospirosis daerah persawahan


Leptospirosis yang sering terjadi pada Daerah persawahan
petani, saat sawah tergenang air.
2. Leptospirosis daerah banjir
Leptospirosis pada warga korban banjir,
terjadi setelah banjir (lbh kurang 2-4
Daerah banjir
minggu), karena genangan air
terkontaminasi bakteri leptospirosis
3. Leptospirosis pemukiman kumuh
Leptospirosis pada warga dipemukiman
kumuh baik musim kemarau maupun hujan.
Daerah kumuh
6
Bagaimana kita dapat tertular?

7
Jenis binatang berpotensi sumber leptospirosis
1. Jenis binatang mamalia kecil, khususnya binatang
pengerat peridomestik (tikus, mencit dll.) dan
insektivora (cecurut);
Tikus
2. Hewan domestik ( lembu, babi, anjing, jarang terjadi
pada domba-domba, kambing, kuda dan kerbau liar)
Sapi 3. Binatang berbulu/berambut lain seperti, rubah perak,
cerpelai dan berang-berang yang mempunyai manfaat
untuk produksi bulu binatang.
Kambing
Babi 4. Binatang melata dan binatang ampibi diduga juga
membawa leptospirosis
Anjing
CARA PENULARAN bakteri dalam air
kencing hewan sakit
Bakteri dalam kencing
hewan sakit

Air, Air,
tanah lembab/becek, tanah lembab/becek,
lumpur lumpur

Bakteri dalam
kencing hewan sakit

9
HEWAN SAKIT

LINGKUNGAN
Penularan langsung
Bersentuhan langsung dengan bangkai hewan atau hewan
yang sakit leptospirosis.

11
Penularan tidak langsung

Dari air, tanah lembab/becek, makanan atau


alat makan yang tercemar kencing hewan sakit.
12
Dari mana bakteri dapat masuk?
Bakteri dapat masuk melalui :
 Luka terbuka
 Kulit lecet
 Kulit pecah-pecah
 Mata

13
Cara pencegahan ??

15
Mencegah kontak dengan bakteri

16
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
• Selalu cuci tangan dan kaki dengan sabun setelah kontak
dengan tempat berair dan kotor.

17
Alat Perlindungan Diri
• Memakai sarung tangan , alas kaki atau sepatu karet
saat di tempat berair, becek atau tempat kotor.
• Lindungi luka dengan penutup luka kedap air.

18
Edukasi Publik Penanggulangan Leptospirosis

• Pencegahan melalui pendidikan publik disertai dengan


tindakan partisipasi masyarakat atau pejabat publik.
• Kampanye untuk mendidik masyarakat tentang risiko paparan
sumber penular leptospirosis.
SITUASI LEPTOSPIROSIS
DI KABUPATEN DEMAK TAHUN 2019

BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT


DINAS KESEHATAN KABUPATEN DEMAK
DATA PENDERITA LEPTOSPIROSIS DI KABUPATEN DEMAK
JUMLAH PENDERITA
NO TAHUN P M CFR KET

1 2008 72 8 11,1
2 2009 43 7 16,2
3 2010 33 3 9,0
4 2011 20 1 5,0

5 2012 13 2 15,3

6 2013 17 2 11,7

7 2014 30 5 16,6

8 2015 12 0 0

9 2016 11 5 45,4

10 2017 34 6 17,6

11 2018 92 24 26,09
12 2019 ( smp juni) 54 9 16,6
Kasus di PKM Wonosalam I
sampai juni 2019

Puskesmas Desa 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020


Wonosalam I Botorejo 1
Getas
Kuncir 1
Trengguli 1 2
Mranak 1 1
Pilangrejo
Kerangkulon 1
Sidomulyo 1
Bunderan
Mojo demak
Mrisen

: meninggal
: hidup
GAMBARAN VEKTOR

Survey Tikus Kerjasama B2P2VRP Salatiga


Di Desa Gebang dan Desa Morodemak Kecamatan Bonang
23
HASIL SURVEI HEWAN TERNAK
Lokasi Penelitian
Jenis Hewan Jumlah
Kabupaten Demak Kabupaten Banyumas
Ternak
Jumlah MAT Serovar Jml MAT Serovar Jml MAT
Domba 12 2 Bangkinang 2 0 - 14 2
 Bangkinang
Kambing 19 6 28 2 Bangkinang 47 8
 Hebdomadis
Sapi 3 3 Bangkinang 0 0 - 3 3
Kucing 3 1 Bataviae 0 0 - 3 1
Total 37 12 30 2 67 14
HASIL SURVEI LINGKUNGAN

Kode Tersangka Suhu Air


No Tempat sampling ph air ph tanah Suhu lingkungan (C) Kelembaban % Salinitas % Waktu sampling
leptospirosis (C)

1 21.18.001 kubangan air 8,4 3 33 31 81 0 10.30


2 21.18.002 Sungai 7,9 5 35 37 52 0 10.45
3 21.18.003 sumur rumah 7,8 - 28 36 50 0 11.00
4 21.18.004 gentong air 7,4 - 30 33,6 51 0 11.30

Lingkungan daerah tersangka leptospirosis


TINDAKAN YANG SUDAH DI LAKUKAN DI TAHUN 2018
• Pertemuan PFR(pengendalian faktor resiko sebanyak 6 kali
pertemuan PFR)
• Kerjasama dengan B2P2VRP Salatiga
• Pembuatan Media Promosi tentang leptospirosis
(film,broadcast radio,MMT,spanduk,baliho)
• Penyelidikan Epidemiologi pada setiap kasus Leptospirosis
yang muncul.
• Kaporitisasi di daerah daerah kasus yang di curigai sumber
penularannya di sekitar rumah tempat tinggal
PENGENDALIAN LEPTOSPIROSIS
KONDISI-KONDISI YANG SERING KITA JUMPAI SEKARANG INI

MEMBUANG BANGKAI TIKUS


DI JALAN RAYA
tanpa menggunakan apd

X
29
Beberapa aktifitas yang beresiko
terjadinya penularan Kuman
Leptospira secara langsung
X

X
X
PENANGGULANGAN LEPTOSPIROSIS
Dapat dilakukan dengan cara memutus rantai penularan :

Pada Hospes Manusia


(Pengobatan)
Pada Rute Transmisi
(Lingkungan Air)
Pada Sumber Infeksi
(Resevoir atau Pembawa)
Membunuh Bakteri Leptospira

32
Faktor lingkungan yang dapat
membunuh bakteri leptospira :
 Suhu panas >55°C
 Sinar Ultraviolet
 Pengeringan
 Sentrifuge kecepatan tinggi
 Sebagian besar logam berat juga dapat membunuh
bakteri leptospira
 Bakteri leptospira tidak dapat bertahan dalam air laut,
namun dalam larutan garam solusi dapat beradaptasi
hingga kadar garam 1%.
33
Lanjutan.........

 Leptospira di badan air dapat dibunuh dengan


cara desinfektan menggunakan kaporit :
Kaporit bekerja dengan cara melepaskan zat
klorin yang mampu membunuh mikroorganisme.
Kaporit bentuk bubuk maupun cair (sodium
hipoklorit)
Permenkes no.492/Menkes/PER/IV/2010 tentang
persyaratan kualitas air minum dosis
Chlorine 5 ppm
34
B2P2VRP Salatiga 2017
Kendala-Kendala dalam Penangulangan
Penyakit Leptospirosis
• Kurangnya kesadaran masyarakat akan PHBS
• Tingginya Populasi Tikus di kabupaten Demak
• Keterlambatan Pasien untuk mendapatkan perawatan di
karenakan kurang tahunya tanda dan gejala Leptospirosis
• Kurangnya dukungan lintas sektor dalam penanggulangan
Leptospirosis
KESEPAKATAN
• Mengalokasikan Pembuatan Rumah Burung
Hantu/Rubuha di masing-masing desa.

Anda mungkin juga menyukai