Oleh :
Dinda Sahyati Rizki Nalia Pohan, S.Ked
G1A218096
Pembimbing: dr. Samsirun Halim, Sp.PD, KIC, FINASIM
Alergi terjadi akibat adanya paparan terhadap faktor-faktor penyebab alergi yang disebut
alergen.
Anafilaksis disebabkan oleh degranulasi sel mast dan basofil serta pelepasan mediator
inflamasi seperti histamin, triptase, prostaglandin, leukotrin, sitokin, dan juga kemokin.
Efek paparan tersebut bervariasi dari satu individu terhadap individu lainnya.
DEFINISI
Sindorm klinis Rx imunologis (reaksi alergi) bersifat sistemik,
cepat dan hebat yang dapat menyebabkan gangguan respirasi,
01 sirkulasi, pencernaan dan kulit.
Reaksi hipersensitifitas
sistemik akut
Mengancam nyawa
Bentuk terberat dari
reaksi alergi obat
anafilaksis atau
syok anafilaktik
Epidemiologi
• Prevalensi anafilaksis antara 0,05 – 2%
• Tingkat mortalitas pasien dengan
anafilaksis berat berkisar antara 0,65 –
2%.
• Kematian disebabkan anafilaksis
sebesar 80 – 87% dikarenakan
keterlambatan pemberian adrenalin.
• Insiden syok anafilaktik 40 – 60 %
akibat gigitan serangga.
• 20 – 40 % akibat zat kontras radiografi
• 10 – 20 %akibat pemberian obat
penisilin.
ETIOLOGI
Mekanisme dan obat pencetus anafilaksis
Anafilaksis (melalui ig E) Anafilaktoid (tidak melalui ig E)
timbul segera
Hipersensitivitas setelah tubuh
Anafilaksis Tipe 1 terpajan dengan
alergen
Patofisiologi
terdiri dari 3 fase
Umum
Prodromal Lesu, lemah, rasa tak enak
yang sukar dilukiskan, rasa tak
enak di dada dan perut, rasa
gatal di hidung dan palatum.
Pernafasan
Hidung Hidung gatal, bersin, dan
tersumbat
Laring Rasa tercekik, suara serak,
sesak nafas, stridor, edema,
spasme
Lidah Edema
Bronkus Batuk, sesak, mengi, spasme
Sistem Gejala dan Tanda
• sistem respirasi,
kulit hypoxia, hipotensi,
• Kardiovaskuker,
jaringan mukosa deficit neurologis
• Gastrointestinal
Derajat anafilaksis berdasarkan keparahan dari gejala klinis
TINJAUAN PUSTAKA
DIAGNOSIS
Penurunan TD
Awitan yang cepat Terjadi segera,
segera,
Tes kulit
Serum tryptase menentukan
mengidentifikasi reaksi antibodi spesifik
IgE spesifik Tes provokasi
anafilaksis yang baru terjadi
atau reaksi lain karena dalam kulit
aktivasi sel mast. pasien
DIAGNOSIS BANDING
• Reaksi vasovagal
• Infark miokard akut
• Reaksi hipoglikemik
• Reaksi histeris
• Sindrom Angioedema neurotic herediter
• Carsinoid syndrome
• Asma bronkial
• Rhinitis Alergika
Tatalaksana
Primary Survey
“
• Reaksi anafilaktik adalah suatu respons hipersensitivitas yang
diperantarai oleh Immunoglobulin E (hipersensitivitas tipe I).
• Reaksi anafilaksis lebih sering terjadi pada mereka yang
mempunyai riwayat atopi atau reaksi alergi sebelumnya.
• Dilaporkan reaksi anafilaktoid karena zat kontras lebih sering
pada orang dewasa.
• Terdapat beberapa golongan alergen yang dapat menimbulkan “
reaksi anafilaksis, yaitu makanan, obat-obatan, bisa atau racun
serangga dan alergen lain yang tidak bisa di golongkan.
KESIMPULAN
“
• Gejala dari reaksi anafilaksis dapat melibatkan dua atau lebih
organ tubuh, seperti kulit kemerahan, terasa hangat, dan
gatal, pembengkakan periorbital, bersin-bersin, sesak,
muntah, dan diare.
• Penatalaksanaan farmakologis seperti pemberian epinephrine