Anda di halaman 1dari 13

Pengelolaan pertama pada

Kasus yang sering dijumpai


sehari-hari

By:
dr.Ibrahim,M.Hum
Jenis Kasus yang sering :
1) Vulnus appertum.
2) Vulnus ictum.
3) Vulnus scissum.
4) Electrical shock.
5) Sincope.
6) Convulsion.
7) Intosication.
8) Burn injury.
9) Haematoma.
1) Vulnus appertum :
-definisi : luka terbuka dengan tepi
yang tidak rata.
-causa : trauma tajam / tumpul.
-pengelolaan :
a) Aseptik-antiseptik luka.
b) Observasi-ekstraksi corpus
alienum.
c) Penghentian perdarahan dengan
bebat tekan.
2) Vulnus Ictum :
-definisi : luka tusuk ditandai
dengan dalam luka lebih besar
daripada lebar luka.
-Causa : Tusukan benda
tajam.
-Pengelolaan :
a) Aseptik-antiseptik luka.
b) Observasi-ekstraksi
benda asing.
c) Penghentian perdarahan
dengan bebat tekan.
3) Vulnus scissum :
-definisi : luka iris oleh benda tajam,
bila parah dapat
menyebabkan amputasi.
-causa : benda tajam.
-Pengelolaan :
a) Penghentian perdarahan.
b) Aseptik-antiseptik luka.
c) Bila terjadi amputasi :
-amputat dimasukan
dimasukkan dalam kantung plastik bersih
kedap air lalu kantung plastik tersebut
dimasukkan ke kantong plastik kedua yang
berisi es untuk menjaga tetap dingin/ 4’C.
-Amputat-luka amputasi JANGAN
dilakukan tindakan aseptik-
antiseptik, dilarang pembersihan
luka, penghentian perdarahan
hanya dengan bebat ringan.
-Luka amputasi dingkat lebih
tinggi dari kepala.
-pertolongan replantasi
hendaknya dalam 16 jam
pertama dan max 24 jam, dengan
kondisi amputat seperti diatas,
sedangkan pasien harus diberi injeksi
AB agar golden period memanjang.
4) Electrical shock :
-definisi : shock disebabkan
sengatan listrik, sering berupa
Cardiogenic shock.
-causa : sengatan listrik.
-pengelolaan :
a) Stabilisasi KU pasien
(ABCDE), bila perlu
dilakukan RJPO.
b) Luka sengatan berupa luka
bakar, kompres dengan
BWC.
5) Sincope :
-definisi : suatu keadaan hilang
kesadaran yang
disebabkan oleh berbagai
penyebab.
-causa : a) Perdarahan.
b) Respiratory distress.
c) Shock.
d) Sepsis/ infection.
e) GPDO.
f) Malnutrisi.
g) Epilepsi.
-pengelolaan :
a) Stabilisasi KU pasien, bila
perlu RJPO.
b) Mencari penyebab sincope
dan berusaha mengatasi-
nya.
6) Convulsion :
-definisi : suatu keadaan kontraksi
Otot lurik yang
berlebihan, diluar
kehendak, dapat berupa
tonik atau colik.
-causa : a) Metabolik, mis : hiper
K, epilepsi.
b) Non metabolik, mis :
infeksi.
-pengelolaan :
a) Stabilisasi Ku pasien,
hindari ancaman secondary brain
damage, gagal pernafasan, lidah
tergigit.
b) Berikan pertolongan
pertama sebelum dirujuk sesuai
dengan penyebab yang dapat
ditemukan.
7) Luka Bakar :
-definisi : suatu luka yang
disebabkan oleh termal, electrical,
chemical agent, mengenai kulit,
mukosa, jaringan lebih dalam.
-causa : benda panas, dingin.
arus listrik, petir.
bahan kimia asam-basa.
-pengelolaan :
a) Stabilisasi KU pasien,
cegah/ atasi shock yang
terjadi.
b) Rawat luka sesuai agent
penyebab.
8) Haematoma :
-definisi : suatu luka memar yang
menyebabkan rusaknya pembuluh
darah mikro dan jaringan lunak
lainnya, terjadi ekstravasasi darah
yang menyebabkan berwarna
kebiruan.
-causa : benturan.
-pengelolaan :
a) Kompres dingin agar
terjadi vasokonstriksi pembuluh
darah.
b) Berikan salep trombolitik
agent agar mempercepat
penyerapan luka memar.
c) Bila Parah ( cavitas
haematoma ) diperlukan tindakan
pembedahan.

Resume :
1) Pertolongan awal bertujuan untuk
life saving, to prevent secondary
damage-complication.
2) Persiapan Rujuk.

Anda mungkin juga menyukai