Anda di halaman 1dari 10

STUNTING

Paper ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Mengikuti Kepaniteraan


Klinik Senior Bagian Pediatri Rumah Sakit Umum Haji Medan

Disusun Oleh :
Yulia Angraeni Lubis (102119084)
Sinta Sandra Putri Astuti (102119085)
Revila Aulia (102119086)
Berlian (102119087)

Pembimbing :
dr. Titi, Sp.A

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU PEDIATRI RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN
TAHUN 2020
Definisi

● Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (Bagi


bayi dibawah lima tahun) yang diakibatkan kekurangan gizi
kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.
● Short stature (SS=perawakan pendek) adalah tinggi badan
kurang dari persentile-3 pada kurva yang sesuai untuk jenis
kelamin, usia dan ras.
● Short stature bukanlah suatu diagnosis akhir, tapi langkah awal
untuk menentukan apakah SS tersebut patologis atau fisiologis
(varian normal).
Epidemiologi

Prevalensi stunting secara global tahun 2017 adalah


22,2% atau sekitar 150,8 juta balita didunia
mengalami stunting, Namun angka ini sudah
mengalami penurunan jika dibandingkan dengan
angka stunting pada tahun 2015 (23,2%), 2010
(26,1%), 2005 (29,3%), dan tahun 2000 yaitu
(32,6%).

Menurut data World Health Organization (WHO),


Indonesia termasuk kedalam negara ketiga dengan
prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara/Sourth-
East Asia Regional (SEAR). Rata-rata prevalensi stunting
di indonesia tahun 2005-2017 adalah 36,4%
Etiologi
Penyebab Stunting pada anak dapat dibagi menjadi 4 (empat) kategori besar yaitu:

1. Faktor keluarga dan rumah tangga dibagi lagi menjadi faktor maternal dan faktor lingkungan
rumah.
2. Makanan komplementer yang tidak memenuhi syarat, yang dibagi menjadi tiga, yaitu
kualitas makanan yang rendah, cara pemberian yang tidak memenuhi syarat, dan
keamanan makanandan minuman.
3. Pemberian ASI (AirSusu Ibu) yang salah, karena inisiasi yang terlambat, tidak ASI
eksklusif, danpenghentian penyusuan yang terlalu cepat.
4. infeksi klinis dan sub klinis seperti infeksi pada usus :diare, environmental enteropathy,
infeksi cacing, infeksi pernafasan, malaria,nafsu makan yang kurang akibat infeksi, dan
inflamasi.
Patofisiologi
Kalsifikasi
Pemeriksaan Penunjang
malnutrisi dan penyakit kronik masih merupakan penyebab utama SS di
negara kita, maka pemeriksaan darah tepi lengkap, urin dan feces rutin, laju
endap darah, elektrolit serum dan urin dan usia tulang merupakan langkah
pertama yang strategismuntuk mencari etiologi SS. Setelah tidak ditemukan
kelainan pada pemeriksaan skrining tersebut maka dilakukan pemeriksaan
khusus yaitu kadar GH, IGF-I, analisis kromosom, analisis DNA dan lain-lain sesuai
indikasi.

Pemeriksaan penunjang yang sederhana dan menentukan adalah


menginterpretasikan data-data tinggi badan dengan menggunakan kurva
pertumbuhan yang sesuai. Pola pertumbuhan akibat bayi lahir Kecil Masa
Kehamilan (KMK), penyakit kronik, varian normal merupakan keadaan yang dapat
sangat membantu untuk diferensial diagnosis.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan

Anda mungkin juga menyukai