Anda di halaman 1dari 27

Mikrobiologi pertanian

Kelompok 6
Armiati (1610129120002)
Farida Hayati (1610129310009)
Humaidi (1610129110003)
Ida Irmawati (1610129120004)
Risnawati (1610129320011)
Rina Melya (1610129120010)
Pengertian
mikrobiologi terapan
Mengkaji peran mikroba dalam
produktivitas pertanian

Mengkaji gejala penyakit tumbuhan


khususnya pertanian
kebutuhan
pertanian
Tanah yang subur
Unsur hara yang cukup

Penggunaan varietas
unggul
mikroorganisme
- Fiksasi N2
- Siklus nutriren
- Pembusuk alami

Tanah yang subur

Unsur hara
terpenuhi
Mikroorganisme Pertanian pada
Lahan Gambut

Perombak Pengembangan Pengatusan


Manfaat Peran Mikroba dalam Berbagai
Aktivitas:

Mikroba Pelarut Fosfat

1.Meningkatkan
kandungan beberapa Jamur Mikoriza
unsur hara di dalam Arbuskula (CMA)
tanah
Peran Mikroba
Menekan mikroba
tular tanah patogen Mikroba penambat
melalui interaksi Unsur N
kompetisi.
NITROGEN bagi tanaman

• Salah satu fungsi • Pengambilan


pembentukan Ekstraksi oleh
beberapa senyawa tumbuhan dari
penting didalam sel. dalam tanah
Kandungan nitrogen
dalam tanah akan
menipis, sehingga
perlu pemupukan.
Bakteri pemfiksasi nitrogen
• Penambat nitrogen non- Penambat nitrogen simbiotik
simbiotik
• Azetobacter • Cyanobacteria :
Anabaena azolae
• Clostridium
pasteurianum • Rhizobium sp.
• Azospirilium sp.
Azetobacter

• Pada rizofer lahan


kering.
• Sifat pleomorfik.
• Bentuk basil, kokus,
bbrpa berflagel
peritrik.
• Konversi N2 menjadi
NH3
Clostridium pasteurianum

• Pada tanah tergenang.


• Penyelesaian siklus
nitrogen (denitrifikasi)
konversi nitrat menjadi
Nitrogen bebas.
• Jumlah lebih banyak
arena bersifat
anaerobik.
Azospirilium sp.

• Hidup dipermukaan
tanah dan pada akar.
• Fungsi: penambah
percabangan akar
dan pensintesis
substansi organik
komponen
fitohormon.
Cyanobacteria: Anabaena azolae
• Tanah lembab, pH
netral ke basa.
• Mengubah nitrogen
bebas menjadi nitrit,
nitrat atau ammonia.
• Bersimbion dengan
Azzola pinnata.
Rhizobium sp.

• Simbiotik dengan
akar leguminasae
(kacang2an) dengan
membentuk bintil
akar.
Mikroba yang merugikan dibidang pertanian.
Penyakit pada tanaman yang disebabkan
bakteri, jamur, dan virus :
1. Bakteriologi pertanian
Xanthomonas citri : pada tanaman jeruk
 Agrobacterium tumefaciens : batang kopi

 Erwina trachephila : busuk daun labu


2. Mikologi pertanian

 Fusarium : penyakit pada tomat, ubi, kentang

Perkembangan spora fusarium oxysporum berlangsung cepat pada


musim hujan. Dengan kondisi kelembaban tinggi pada lahan yang
tergenang air. Spora-spora cendawan fusarium oxysporum dapat
menyebar melalui peralatan pertanian, melalui bantuan air atau melalui
kegiatan budidaya lainnya. Misalnya dengan kontak langsung pada tangan
dan menginfeksi tanaman lainnya.
 Puccina graminis : penyakit pada
tebu dan jagung

3. Virologi pertanian
 virus mozoik (Tobacco mosaic virus,
TMV) : daun tanaman tembakau
Tanaman transgenik
Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah
disisipi atau memiliki gen asing dari spesies tanaman yang
berbeda atau makhluk hidup lainnya.

Biotekhnologi tanaman dengan transformasi genetik


membutuhkan 3 teknik, yaitu :
1. Teknik rekayasa genetik
2. Teknik transfer gen
3. Teknik kultur jaringan
Dengan melibatkan ketiga teknik tersebut pada akhirnya
akan menghasilkan tanaman hasil rekayasa genetik
(tanaman transgenik) :

1. Padi transgenik

Tanaman padi transgenik pada dasarnya merupakan hasil


upaya pemuliaan dari yang asalnya tidak menghasilkan provitamin A
menjadi tanaman yang menghasilkan pro vitamin A pada endosperma
bijinya.
2. Tomat Transgenik

Tomat dikenal tidak bisa tahan


lama. Karena mudah
membusuk. Namun setelah
mengalami rekayasa genetika,
tomat bisa berumur lebih
panjang dengan warna yang
tidak lagi merah, melainkan
ungu. Kelebihannya selain
lebih tahan lama dari asalnya
21 hari menjadi 48 hari, juga
memiliki kandungan nutrisi
lebih baik. Salah satunya
karena kandungan
anthocyanin yang terkandung
dalam tomat.
3. Jagung Transgenik

Jagung merupakan tanaman


transgenik yang mempunyai
ketahanan terhadap hama, di
mana sifat ketahanan tersebut
diperoleh dari bakteri Bacillus
thuringiensis . Salah satu
hambatan yang paling besar
dalam upaya peningkatan
produksi jagung adalah
serangan organisme
pengganggu tanaman. Seperti
hama dan penyakit tanaman.
4. Grapple Transgenik

Grapple merupakan hasil


rekayasa antara apel dan anggur.
Buah ini masih berbentuk apel,
namun memiliki tekstur seperti
anggur. Sedangkan rasanya
merupakan campuran dari rasa
kedua buah. Setelah mengalami
rekayasa genetika, keunggulan
dari grapple tidak hanya memiliki
rasa baru, tapi kandungan nutrisi
yang ada di dalamnya juga
mengalami peningkatan. Grapple
memiliki dosis vitamin c sangat
tinggi, melebihi kandungan yang
dimiliki apel dan anggur.
5. Cocamelon
Transgenik

Cucamelon merupakan buah


hasil rekayasa yang sungguh luar
biasa, karena melibatkan tiga
jenis buah, semangka, mentimun
dan jeruk nipis. Ukuran buah
seperti anggur, namun terlihat
seperti semangka mini, dan
rasanya seperti mentimun dan
jeruk nipis. Tanaman penghasil
cucamelon bisa dikembangkan
dengan mudah. Bahkan bisa
ditanam dalam pot dan di luar
ruangan.
6. Kapas Transgenik

Melalui rekayasa genetika sudah


dihasilkan kapas transgenik
yang memiliki sifat baru, yaitu
ketahanan terhadap CBW. Gen
yang ditransfer kedalam genom
tanaman kapas untuk
membentuk kapas transgenik
bisa berasal dari spesies lain
bakteri, virus, atau tanamana.
Salah satu contoh gen untuk
ketahanan serangga hama
adalah Bt.
kesimpulan
Mikrobiologi petanian adalah ilmu mikrobiologi yang bergerak dalam
meneliti, mengembangkan, serta meningkat produktivitas dari hasil
pertanian. Ada dua jenis kebutuhan utama dalam pertanian yaitu
komposisi tanah yang subur peilihan bibit yang unggul . tanah yang
subur ditentukan oleh keadaan geografis, iklim serta jenis mikroba
untuk mempercepat suatu daur ulang materi, dengan proses fiksasi
dan dekomposisi dengan bantuan dari beberapa jenis mikroba
berupa bakteri, jamur, protista serta beberapa jenis alga mikroskopis
yang memiliki peran menguntungkan dengan menerapkan proses
respirasi, serta metabolism bakteri untuk menghasilan prosuk yang
diinginkan sebagai pemenuh unsur hara. Proses dekomposisi dan
fiksasi merupakan proses alami yang terjadi pada tubuh mikroba,
namun lain dengannya hal pemuliaan tanaman, untuk mendapatkan
varietas unggul tau pendapatan tanaman transgenic yang memiliki
beberapa macam sifat unggul, maka digunakan rekayasa genetika
untuk mengubah DNA dari tumbuhan, diperlukan ilmu terapan yang
canggih.

Anda mungkin juga menyukai