Naili NSN
PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit I
Nama : Tn. DS
Usia : 40 tahun
Alamat : Tegal Krapyak RT 001 Panggungharjo,
Sewon, Bantul
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Status Perkawinan : Kawin (Cerai)
Kunjungan : 27-10-2018 jam 21.24
Bangsal : Isolasi Raudhah
Identitas
Sesak nafas
Keluhan Utama
Sesak nafas
3 Minggu SMRS
2 Minggu SMRS
4 jam SMRS
Pasien berobat ke
dirasakan tetapi dokter umum
tidak terlalu diberi antibiotik
sering. Tidak dan obat batu Sesak nafas dirasa
dipengaruhi oleh (pasien lupa nama memberat disertai
aktifitas. Batuk obatnya) tapi keluhan
berdahak (+), tidak ada pandangan kabur
Demam sumer- perubahan. Pasien dan mual
sumer (+), keringat mengeluh pusing
dan sering
malam hari (+),
pingsan.
penurunan BB (+)
Riwayat Kebiasaan
Pasien merupakan seorang karyawan dengan
menggunakan pembiayaan umum. Pasien sudah pernah
menikah 2 kali dan pernikahan terakhir berakhir sekitar 1
tahun yang lalu. Pasien memiliki orientasi seksual kepada
sesama jenis (riwayat berhubungan (+)).
Kesan:
TB pulmo
RO. Thorax
Obs. Dispneu ec susp TB pd susp B20
Oral thrush
Riw. sinkop
Assessment
1. O2 NK 5 lpm
2. IVFD RL 24 tpm
3. Nebu ventolin: pulmicort = 1:1
4. Inj. Ondancetron 4 mg
5. Inj. Ranitidin 50 mg
Manajemen
No Tanggal KU & TTV Bidang Diagnosis Terapi
1 28-10-2018 S: sesak nafas Interna Pneumoni 1. IVFD NS 0.9% 26 tpm
berkurang a / pcp on 2. Inj. Ceftazidim 1 gr/ 12
O: TD: 181/59 tb jam
HR: 99 B20 3. Inj. Fluconazol 200 mg/
RR: 22 24 jam
t: 37.0 4. Duviral tab 2x1
5. Neviral tab 1x1
Follow Up
No Tanggal KU & TTV Bidang Diagnosis Terapi
3 29-10-2018 S: sesak nafas (+) Paru Presumtif 1. Kotrimoksazol tab 1x960
O: TD: 110/69 TB dd pcp mg
HR: 89 2. OAT profilaksis (tunggu
RR: 22 hasil gen expert)
t: 38.0 3. Plan: gen expert
SDV (+/+), RBK (+/+)
4 30-10-2018 S: sesak nafas (+) Paru Presumtif Tx lanjut
O: TD: 125/70 TB dd pcp
HR: 79
RR: 24
t: 36.2
SDV (+/+), RBK (+/+)
Follow Up
No Tanggal KU & TTV Bidang Diagnosis Terapi
5 30-10-2018 S: sesak nafas Interna Pneumoni Tx lanjut
berkurang a / pcp on
O: TD: 119/76 tb
HR: 78 B20
RR: 20
t: 36.0
Follow Up
Hasil Lab Darah (01 November 2018)
Jenis Hasil
Pemeriksaan
Gen Xpert MTb not
detected
No Tanggal KU & TTV Bidang Diagnosis Terapi
7 01-11-2018 S: sesak nafas Interna Pneumoni 1. Tx lanjut
berkurang a / pcp on 2. Duviral dan Neviral tab stop
O: TD: 116/73 tb
HR: 98 B20
RR: 22
t: 36.0
Follow Up
No Tanggal KU & TTV Bidang Diagnosis Terapi
9 01-11-2018 S: sesak nafas (+) Interna Pneumoni 1. APS
O: TD: 109/73 a / pcp on 2. Flukonazol tab 1x100 mg
HR: 98 tb
RR: 19 B20
t: 36.8
Follow Up
Tinjauan Pustaka
HIV dan TB
Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh kuman berbentuk batang, Mycobacterium
tuberculosis. Kuman ini biasanya menyerang paru-paru
(TB paru), tetapi dapat menyerang organ-organ tubuh
lainnya (TB Ekstra paru)
Definisi
Mycobacterium tuberculosis adalah agen menular yang
dapat muncul sebagai reaktivasi dari infeksi laten pada
pasien imunokompromais atau sebagai infeksi primer
setelah adanya transmisi dari manusia ke manusia pada
berbagai stadium infeksi HIV
Etiologi
Patofisiologi
Onset perlahan dan perjalanan penyakit kronik
Gejala Respirasi
• Batuk (biasanya berdahak) > 2-3 minggu
• Batuk darah
• Nyeri dada (biasanya nyeri pleuritik)
Gejala Klinis
Gejala sistemik yang tidak khas
• Demam 65-80% kasus
• Menggigil/ keringat malam hari
• Lekas lelah/ malaise
• Anorexia/ turun berat badan
• 10-20% kasus TB tidak ada bergejala saat
diagnosis
Demam dan berat
badan adalah gejala Batuk jarang dijumpai
yang penting
Diagnosis banding
lebih banyak
Diagnosis
Standard 1: batuk yang Standard 2: Standard 3:
lama pemeriksaan dahak pemeriksaan
mikroskopik histopatologi
Tipe Penderita TB
• 1/3 ODHA terinfeksi TB
• TB merupakan IO terbanyak dan penyebab kematian
utama pada ODHA
• 40% kematian ODHA terkait dengan TB
Epidemiologi ko-infeksi
TB-HIV
Jumlah Infeksi Oportunistik
HIV-AIDS tahun 1995-2014
HIV merupakan faktor risiko utama menyebabkan TB aktif
Interaksi TB-HIV
Dini Lanjut
Klinis Tipikal Atipikal
PPD Biasanya (+) Biasanya (-)
Ro. Thoraks Tipikal Atipikal
Gambaran paru Lobus atas Lobus bawah/ tengah
TB ekstra paru Jarang Sering/ banyak
Mikrobakteremi Tidak ada Ada
Adenopati hilus/ Tidak ada Ada
mediastinum
Efusi pleura Jarang Sering
Manifestasi Klinis TB
pada HIV
1. Menjamin terapi yang lengkap
2. Terapi TB/ HIV sama seperti HIV 9-), kecuali:
• Jangan gunakan pengobatan rifampin atau rifabutin 2x
seminggu jika jumlah sel CD4 < 100 sel/uL
3. Waspada terhadap interaksi obat dan reaksi
pardoksikal (IRIS)
4. Terapi ko-infeksi TB-HIV paling sedikit diberikan
selama 6 bulan dan pada kasus tertentu diberikan 9
bulan
Manajemen
• Mulai ART pada semua TB-HIV berapapun jumlah CD4
nya
• Mulai dengan terapi TB dan dilanjutkan ART secepat
mungkin
• Gunakan EVF jika ODHA sedang dalam terapi TB
• Jika tidak ada EFV, bisa dipergunakan NVP (2 minggu I
200 mg/hari, selanjutnya 2x200 mg)
Manajemen
Menunda Memulai
Pemberiaan HAART
Terima Kasih