Anda di halaman 1dari 34

MEKANISME PERIJINAN PEMBUANGAN

DAN PEMANFAATAN AIR LIMBAH

Oleh :
Rosita Erliwahyuni Siregar, SP, M.Si

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI


PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION SUMATERA
INSTRUMEN
PENGENDALIAN PENCEMARAN
(UU 32 TAHUN 2009)
Pencegahan Penanggulangan Pemulihan

KLHS a Pemberian a Penghentian dan


informasi pembersihan
Tata ruang b sumber a
peringatan
Baku mutu LH c
pengisolasian b
remediasi b
Kriteria baku
kerusakan LH d Penghentian
rehabilitasi c
sumber c
restorasi d
AMDAL e
Cara lain d Cara lain e
UKL-UPL f
Perizinan g
DASAR HUKUM

UUPLH
No 32
Th 2009 PP 82
Th. 2001
Permen LH No. 12 Th 2006 tentang Persyaratan dan
Tata Cara Perizinan Pembuangan Air Limbah Ke Laut

KepMENLH No.29/2003 ttg Perizinan LA tentang


Pedoman Perizinan Pemanfaatan air limbah ke lahan
perkebunan
KepMENLH No. 28/2003 Pengkajian LA tentang
Pengkajian Pemanfaatan air limbah ke lahan
perkebunan

Permen LHK No. P.102 Th 2018 tentang Tata Cara


Perizinan Pembuangan Air Limbah Melalui Pelayanan
Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
Permen LH No. 01 Th
2010 tentang Tata
Laksana Pengendalian
Pencemaran Air
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang PPLH

Pasal 69 ayat 1 huruf a :


Setiap orang dilarang melakukan perbuatan yang
mengakibatkan pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup

Pasal 20 ayat 3 :
Setiap orang diperbolehkan membuang limbah ke
media lingkungan hidup dengan persyaratan :
a.Memenuhi baku mutu lingkungan hidup
b.Mendapat izin
Jenis Izin Terkait Air Limbah
1.Izin Pembuangan Air Limbah ke sumber air
2.Izin Pembuangan Air Limbah ke Laut
3.Izin Pemanfaatan Air Limbah
4.Izin injeksi Air Limbah ke Formasi untuk
Industri Migas
Semua industri wajib memiliki izin sesuai
dengan ketentuan yang dipersyaratkan
untuk kegiatannya
FUNGSI IZIN
Perangkat Penaatan PUU:
- Pengawasan Penaatan terhadap perizinan
- Persyaratan izin pemanfaatan dan pembuangan air limbah
- pengawasan penaatan persyaratan dalam izin
Perangkat Pengendalian Pencemaran  Penurunan
Dampak
- Pengendalian pencemaran merupakan bagian dari perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan
- Pencegahan merupakan bagain pengendalian pencemaran
- Perizinan merupakan bagian dari pencegahan
Mengapa - Izin wajib mencantumkan persyaratan yang dimuat dalam keputusan
diperlukan? atau rekomendasi UKL/UPL
- Izin dibatalkan apabila penerbitannya tanpa memenuhi syarat
sebagaimana tercantum dalam keputusan komisi tentang kelayakan
lingkungan hidup atau rekomendasi UKL-UPL
- Daya tampung beban pencemaran digunakan sebagai dasar penetapan
izin pembuangan air limbah

Pendorong inovasi teknologi  Proses Produksi (3R or more),


Pengelolaan air limbah:
- diperbolehkan melakukan pembuangan limbah sepanjang memenuhi baku
mutu lingkungan hidup dan memiliki izin
- Pemanfaatan air limbah
OPTIMALISASI PERIZINAN:
Faktor-faktor yang mempengaruhi sehingga izin dapat berfungsi sebagaimana mestinya

Mekanisme Perizinan:
Manual & Pengaturan, Proses Permohonan , Proses Evaluasi
terhadap permohonan izin, Proses Penetapan Izin, Proses Monitoring
dan Evaluasi, Proses Publikasi

Pengawasan:
Pengawasan terhadap persyaratan di dalam izin:
Pemantuan kualitas lingkungan: menjadi instrumen untuk
mengidentifikasi adanya korelasi antara penaatan
persyaratan izin dan perbaikan kualitas lingkungan

Pemahaman dan Pengetahuan pemroses, pemohon dan masyarakat:


Sosialisasi, Publikasi, dan edukasi tentang penyelenggaraan perizinan
terhadap 3 pihak dalam penyelenggaraan perizinan  tahu, mau, dan
mampu
Usaha dan/atau Kegiatan Wajib Memiliki Izin Lingkungan

Usaha
dan/atau
Kegiatan
Wajib AMDAL

Wajib Memiliki IZIN


LINGKUNGAN
Usaha
dan/atau Setiap usaha dan/atau kegiatan yang
Kegiatan wajib memiliki Amdal atau UKL-UPL
Wajib UKL/UPL wajib memiliki izin lingkungan

Sumber: - Pasal 26 ayat 1 UU 32 tahun 2009


- Pasal 2 PP 27/2012 Izin Lingkungan
Tata Laksana Izin Pembuangan Air Limbah ke Laut
Berdasarkan PerMENLH No 12 Tahun 2006

 Menerbitkan atau menolak permohonan izin pembuangan air limbah ke laut


selambat lambatnya 90 hari kerja sejak permohonan izin diterima dan
dinyatakan lengkap; Menteri/
 Penolakan terhadap permohonan izin pembuangan air limbah ke laut wajib Gubernur
disertai dengan alasan penolakan;

 Persyaratan Administrasi: Pengisian Formulir Permohonan Izin Pembuangan Air


Limbah ke Laut, Lampiran I dan II PerMENLH No 12 tahun 2006
PERSYARA
 Persyaratan Teknis: Upaya pencegahan, minimisasi air limbah, efisiensi SDA TAN
dan pengelolaan air limbah serta kajian dampak pembuangan air limbah

 Habis masa berlaku


 Pembaharuan Izin: Perubahan Peraturan, Perubahan titik penaatan, pengalihan
penanggungjawab usaha dan atau kegiatan
BERAKHIR-
 Pencabutan Izin: Tidak memenuhi persyaratan izin, melakukan perubahan total NYA
terhadap jenis kegiatan/usaha, kegiatan/usaha tutup/brangkut IZIN
 Pembatalan Izin: ketidakbenaran data yang disampaikan dalam permohonan
izin
MEKANISME IZIN PEMBUANGAN AIR
LIMBAH KE LAUT
Permohonan
Pengajuan izin Integrasi
Kajian pembuangan air
Usaha / AMDAL limbah sesuai Lamp I & II
kegiatan /UKL-UPL

persyaratan
Cacat hukum, kekeliruan Menteri atau Gubernur
penyalahgunaan, ketidakbenaran,
pemalsuan data, dokumen/informasi
batal menerbitkan atau
menolak permohonan
Izin pembuangan izin pembuangan air
Penerbitannya tidak memenuhi syarat air limbah ke laut limbah ke laut selambat-
dalam Kajian pembuangan air limbah lambatnya 90 hari kerja
sesuai Lamp I & II PermenLH No.
12/2006
(QW 60 hari kerja)

Izin berlaku 5 tahun dan


dapat diperpanjang
Penerbitan/penolakan
Izin/Perpanjangan izin Menteri atau Gubernur
menerbitkan surat
keputusan
perpanjangan atau
penolakan perpanjangan
Keputusan izin pembuangan air
MenLH/Gubernur limbah ke laut dalam
waktu paling lambat 30
(tiga puluh) hari kerja
TATA LAKSANA PERIZINAN
BERDASARKAN PERATURAN MENLH No. 01 Tahun 2010 :
Pembagian Kewenangan, Persyaratan dan Pencabutan Perizinan

 Menetapkan persyaratan dan tatacara perizinan lingkungan yang berkaitan


dengan pembuangan air limbah dan pemanfaatan air limbah pada tanah:
penunjukan instansi pemroses, persyaratan dan prosedur, jangka waktu
berlakunya izin, dan berakhirnya izin; BUPATI/
 Memberikan informasi kepada masyarakat: status perizinan, persyaratan dan WALIKOTA
tata cara perizinan terkait dengan pembuangan air limbah dan pemanfaatan air (Ps. 28 )
limbah pada tanah;
 Melakukan penetapan/penolakan/pencabutan/pemberhentian izin

 Persyaratan Administrasi: Pengisian Formulir Permohonan, Izin Terkait


 Persyaratan Teknis: Upaya pencegahan, minimisasi air limbah, efisiensi SDA PERSYARAT
dan pengelolaan air limbah serta kajian dampak pembuangan air limbah AN TEKNIS
terhadap ikan, hewan, dan tanaman, kualitas tanah dan air tanah dan (Ps. 22-23,
kesehatan masyarakat Ps. 25-27)

 Jangka Waktu Berlaku Izin: 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang (Ps. 24 ayat (4) )
 Berakhirnya izin: Berakhir masa berlaku (Ps. 24 ayat (5) a), BERAKHIR-
 Pencabutan Izin: Tidak memenuhi persyaratan izin, melakukan perubahan total NYA IZIN
terhadap jenis kegiatan/usaha, kegiatan/usaha tutup/brangkut (Ps. 24 ayat (5) b) (Ps. 24 ayat
 Pembatalan Izin: ketidakbenaran data yang disampaikan dalam permohonan izin (Ps. (4) dan (5))
24 ayat (5) c)
PROSES PERIZINAN PPA
(Lampiran V PerMENLH No. 01/2010 butir IV.2.)
• Pengajuan/Penyampaian Permohonan Pembuangan Air Limbah kepada Bupati/Walikota:
– Surat Permohonan pengajuan perizinan
– Persyaratan Administrasi: Pengisian formulir permohonan dan Izin yang bekaitan dengan usaha dan/.atau kegiatan (pasal 23 aya t
(1) PerMENLH No. 01/2010)
– Pelengkapan persyaratan teknis: Dokumen AMDAL UKL/UPL, atau dokumen yang dipersamakan yang mempunyai muatan
minimum kajian dampak pembuangan/pemanfaatan air limbah terhadap pembudidayaan ikan, hewan, dan tanaman, kualitas
tanah dan air tanah, dan kesehatan masyarakat (pasal 23 ayat (2) dan (5) PerMENLH No. 01/2010). Dalam hal Menteri belum
menetapkan Pedoman Pemanfaatan Air Limbah untuk jenis air limbah dari proses produksi spesifik untuk jenis pemanfaat air
limbah pada tanah keiatan pertanian spesifik maka Bupati/Walikota tidak dapat menetapkan Izin Pemanfaatan Air Limbah.
• Evaluasi Adminsistrasi: keabsahan isian formulir dan dokumen pendukung
• Evaluasi Teknis:
– Pertemuan teknis: Instansi terkait, Masyarakat, pakar yang relevan
– Acuan untuk evaluasi teknis: informasi daya tampung beban pencemaran, kemajuan teknologi terkait dengan evaluasi pollution
prevention, minimisasi dan efisiensi sumberdaya, Pendapat masyarakat, Pendapat/masukan instansi lain
– Klarifikasi dan verifikasi di lapangan untuk mengetahui kesesuaian informasi dalam dokumen dan kondisi lapangan

• Penetapan Izin
– Muatan Perizinan: siapa, acuan peraturan, proses prizinan, apa, dimana, bagaimana, kapan dan sanksi
– Muatan izin sebagai basis pengawasan penaatan: Baku Mutu, Batas Maximum debit dan/atau volume air limbah per satuan
produk, Titik penaatan: jumlah dan lokasi (titik ordinat) , Badan Air Penerima: sungai, danau, waduk, dsb. Persyaratan Teknis:
kewajiban dan larangan. Persyaratan teknis yang tertuang di dalam izin menacu pada Psl 38 (2) PP 82/2001, Psl. 6
Masa Berlaku Izin: karakteristik air limbah (parameter dominan), potensi dampak bagi hewan dan biota air, tanaman, manusia,
Hahal
dll., yang membatalkan izin (membuat izin tidak berlaku); Kewajibanl-
penanggulangan/pemulihan dalam hal terjadi pencemaran air, Kewajiban penaatan terhadap seluruh ketentuan dan persyaratan
di dalam Izin, Sanksi atas ketidaktaatan terhadap persyaratan izin
MUATAN INFORMASI
DALAM FORMULIR PERMOHONAN IZIN:

 Identitas pemohon izin

 Ruang lingkup air limbah yang akan dimintakan izin

 Sumber dan karakteristik air limbah;

 Sistem pengelolaan air limbah untuk memenuhi kualitas air limbah yang akan
dibuang;

 Debit, volume dan kualitas air limbah ;


 Lokasi titik penaatan dan pembuangan air limbah;
 Jenis & Kapasitas Produksi Bulanan senyatanya;
 Jenis dan jumlah bahan baku yang digunakan;
 Hasil pemantauan kualitas badan air;
 Penanganan sarana dan prosedur penanggulangan keadaan darurat;
Pasal 38 PP 82/2001
(1) Setiap penanggung jawab usaha dan atau kegiatan yang membuang air limbah ke air atau
sumber air wajib mentaati persyaratan yang ditetapkan dalam izin.
(2) Dalam persyaratan izin pembuangan air limbah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib
dicantumkan :
a. kewajiban untuk mengolah limbah;
b. persyaratan mutu dan kuantitas air limbah yang boleh dibuang ke media lingkungan;
c. persyaratan cara pembuangan air limbah;
d. persyaratan untuk mengadakan sarana dan prosedur penanggulangan keadaan darurat;
e. persyaratan untuk melakukan pemantauan mutu dan debit air limbah ;
f. persyaratan lain yang ditentukan oleh hasil pemeriksaan analisis mengenai dampak
lingkungan yang erat kaitannya dengan pengendalian pencemaran air bagi usaha dan atau
kegiatan yang wajib melaksanakan analisis mengenai dampak lingkungan;
g. larangan pembuangan secara sekaligus dalam satu saat atau pelepasan dadakan;
h. larangan untuk melakukan pengenceran air limbah dalam upaya penaatan batas kadar yang
dipersyaratkan;
i. kewajiban melakukan swapantau dan kewajiban untuk melaporkan hasil swapantau.
(3) Dalam penetapan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bagi air limbah yang
mengandung radioaktif, Bupati/ Walikota wajib mendapat rekomendasi tertulis dari lembaga
pemerintah yang bertanggung jawab di bidang tenaga atom.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM EVALUASI PERMOHONAN
IZIN

• Batas Waktu Evaluasi


• Prosedur evaluasi persyaratan administrasi
• Prosedur evaluasi persyaratan teknis:
 Tahapan evaluasi:
– Pertemuan Teknis:Instansi teknis terkait, masyarakat, dan pakar
– Klarifikasi/verifikasi lapangan: Kesesuaian data di dalam dokumen permohonan izin dengan
kondisi lingkungan
– Pelengkapan data
 Hal-hal yang dievaluasi
– Proses produksi: jenis produk, bahan baku, bahan penolong, kapasitas, unit-unit potensial
penghasil air limbah
– Karakteristik Air Limbah: karakteristik air limbah (parameter
dominan, debit, volume), potensi dampak bagi hewan dan biota air, tanaman, manusia, dll.
– Teknologi: teknologi proses, teknologi pengelolaan air limbah, kinerja jenis pengelolaan air
limbah yang digunakan, ketersediaan teknologi proses produksi dan pengelolaan air limbah
yang dapat mendukung penerapan waste minimization, teknologi pemantauan (terkait
dengan analisis sampel), teknologi penanggulangan kondisi darurat, dan teknologi
pemulihan bila terjadi pencemaran
– Rencana Penanggulangan kondisi darurat: Kesesuaian Manual (SOP) penanggulangan
dengan teknologi yang ada.
– Kesesuaian dengan Daya Tampung Beban Pencemaran Air.
• Mekanisme Komunikasi dalam Proses evaluasi: Hasil pembahasan, hasil
verifikasi sebagai bahan perbaikan dan pelengkapan data lebih lanjut.
KAJIAN IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH
AMDAL/
UKL-UPL

PENANGGUNG
JAWAB USAHA BUPATI/
DAN ATAU WALIKOTA
KEGIATAN

Perbaikan

DITOLAK DIIZINKAN PENGAWASAN


PPLH
PERSYARATAN
IZIN & BMAL
- ReLokasi –
daya tampung
tak memadai
KEGIATAN
PEMBUANGAN
AIR LIMBAH
PERSYARATAN TEKNIS PENGKAJIAN PEMANFAATAN AIR LIMBAH
KepMENLH 28 Th 2003
Pengkajian Pemanfaatan Air Limbah Dari Industri Minyak Sawit Pd. Tanah di
Perkebunan Kelapa Sawit

• Mengajukan permohonan kepada Bupati/ Walikota (Ps. 1(1))


• Permohonan pengkajian didasarkan pada:
AMDAL/UKL&UPL/SEMDAL/DPL (Ps.1(2))
• Memenuhi persyaratan teknis (Ps. 2&3)
• Mendapat persetujuan dari Bupati/Walikota (Ps. 4)
• Pelaksanaan Pengkajian selama 1 tahun dan 1 kali untuk 1 lokasi
(Ps. 6)
• Persetujuan pengkajian dicabut apabila dlm 30 hari kerja stlh
evaluasi ditemukan pelanggaran (Ps. 8)
KepMENLH 29 Th 2003
Pedoman Syarat dan Tata Cara Perizinan Pemanfaatan Air Limbah

• Telah melakukan pengkajian (Ps. 2(1))


• Memenuhi persyaratan teknis minimal (Ps.3)
• Pelaksanaan mengacu pada lampiran Kep. MENLH 29/2003
(Ps. 2 (2))
• Tidak melakukan hal-hal yang menjadi larangan (Ps. 5)
• Syarat Administrasi (Lamp. KepMENLH 29/2003)
Syarat Teknis
Pemanfaatan Air Limbah (LA) Dalam Pasal 2-3 KepMENLH 29 Tahun 2003

• BOD air limbah < 5000 mg/liter (Ps 3(1))


• pH air limbah berkisar antara 6-9 (Ps 3(1))
• Dilakukan di lahan selain: (Ps 3(1))
 Lahan gambut
 Lahan berpermeabilitas > 15 cm/jam atau < 1,5 cm/jam
 Lahan yang kedalaman air tanahnya < 2 meter
• Membuat sumur pantau (Ps 3(1))
LARANGAN:
Pasal 5 KepMENLH No. 29 Tahun 2003

• Ada air larian (run off)


• Pengenceran air limbah yang dimanfaatkan
• Membuang air limbah pada tanah di luar lokasi pemanfaatan
• Membuang air limbah ke sungai dalam kondisi melebihi
Baku Mutu
Permen LHK No. 102 Tahun 2018
Tentang Tata Cara Perizinan Pembuangan Air Limbah Melalui Pelayanan Perizinan
Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik (OSS)

• Bagi kegiatan yg termasuk dalam 20 sektor lingkup OSS


• Pelaku usaha mengajukan permohonan izin melalui lembaga OSS
• Lembaga OSS menerbtkan izin dengan komitmen  pelaku usaha mengajukan
permohonan pemenuhan komitmen kpd Menteri/Gubernur/ Bupati/Walikota
sesuai kewenangannya
• Permohonan disertai dgn:
 NIB
 Izin Lingkungan Definitif
 Izin komersial/operasional dengan komitmen
 Pernyataan pemenuhan komitmen dilengkapi Dokumen Teknis
• Instansi LH melakukan pengawasan thd pemenuhan komitmen dgn tahap:
• Validasi  (hasilnya lengkap dan benar atau tdk lengkap/tdk benar)
• Verifikasi  Berita Acara (komitmen terpenuhi atau tidak terpenuhi)
• Penerbitan Notifikasi (berupa Rekomendasi) telah terpenuhinya komitmen/belum
terpenuhinya komitmen. Kalau terpenuhiDefinitif Izin Pembuangan Air Limbah
Dokumen Teknis

Kegiatan Pembuangan Air Limbah


• Kajian pembuangan air limbah
• Informasi tata letak industri keseluruhan dan penandaan unit yg berkaitan dengan
pengelolaan air limbah
• Neraca air yg menggambarkan keseluruhan system pengelolaan air limbah
• Deskripsi system IPAL
• Upaya pengelolaan air limbah
• Penanganan kondisi darurat
• SOP Tanggap Darurat
• Pakta Integritas

Kegiatan Pemanfaatan Air Limbah


• Informasi mengenai produksi
• Neraca massa air dan air limbah
• Rencana pengelolaan air limbah
• Rona Lingkungan lokasi LA
• Pakta Integritas
MEKANISME PERUBAHAN IZIN PPLH

Perubahan ini dipengaruhi sekurang-kurangnya oleh beberapa faktor


berikut:
– Perubahan peraturan yang menjadi acuan penerbitan izin;
– Perubahan proses produksi ataupun teknologi proses produksi
yang potensial mempengaruhi kualitas air limbah yang dihasilkan;
– Perubahan teknis pengelolaan air limbah;
– Perubahan titik penaatan karena adanya penambahan sarana
pengolahan (perubahan treatment air limbah di IPAL); dan/atau
– Pengalihan perusahaan dari penanggungjawab usaha dan/atau
kegiatan yang lama kepada pihak lain;

Apabila tidak terdapat perubahan-perubahan yang signifikan


sebagaimana tersebut di atas, sebaiknya dokumen izin yang telah
diterbitkan sekurang-kurangnya ditinjau dalam 5 (lima) tahun sekali.

Permohonan pembaharuan karena perubahan pada kondisi butir 2,3,4,5,


disampaikan oleh penanggungjawab usaha dan atau kegiatan yang
mendapatkan izin satu bulan sebelum perubahan tersebut
dilaksanakan/direalisasi.
MEKANISME PERUBAHAN IZIN PPLH
• Pencabutan izin tersebut sekurang-kurangnya dipengaruhi beberapa
hal berikut:
– Penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan yang disebut di dalam
dokumen izin tidak memenuhi baku mutu dan persyaratan teknis yang
diwajibkan dalam dokumen izin walaupun sudah berkali-kali dikenakan
teguran maupun sanksi lainnya;
– Penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan melakukan perubahan total
terhadap jenis usaha dan/atau kegiatannya; dan/atau
– Usaha dan/atau kegiatan yang telah tutup atau tidak melakukan
kegiatannya.

Pencabutan izin dalam kondisi tersebut di atas akan dilakukan oleh


pemberi izin dalam hal ini Bupati/Walikota segera setelah ketiga
kondisi tersebut diidentifikasi atau ditemukan pada saat pengawasan
dan menjadi tindaklanjut hasil pengawasan tersebut. Pencabutan juga
dapat dilakukan berdasarkan pemberitahuan pemegang izin untuk
kondisi 2 dan 3 sekurang-kurangnya satu bulan sebelum kegiatan
kondisi tersebut direalisasikan.

• Pembatalan Izin:
– Pembatalan Izin dilakukan antara lain apabila ditemukan ketidakbenaran
data dan/atau informasi yang disampaikan oleh pemohon.
Hal-hal yang harus DIPERHATIKAN
Debit: yang diperbolehkan dibuang
Baku mutu: konsentrasi & beban pencemaran,
disesuaikan dengan kondisi ekosistem setempat,
disesuaikan dengan jenis kegiatan
Titik penaatan: jelas jumlah dan lokasinya, titik
koordinat
Sumber air penerima: jelas lokasinya, disesuaikan
dengan titik pembuangannya
Kewajiban
Larangan
27
Hal-hal yang harus DIPERHATIKAN
Parameter: sesuai dengan jenis kegiatan (karakteristik
air limbah)
Frekwensi pemantauan: frekwensi yang ditetapkan
dalam izin
Pelaporan: waktu yang ditetapkan untuk melaporkan
pelaksanaan izinnya
Masa berlaku izin

28
Permasalahan Izin
PERDA: Belum adanya PERDA yang menjadi
dasar Hukum
Muatan Izin: tidak sesuai dengan kaidah yang
berlaku sehingga tidak dapat dijadikan acuan
dalam pelaksanaan pengawasan dan penerapan
sanksi
Masa Berlaku Izin: “beragam”
Cth: Pembaharuan setiap tahun, pada saat
belum ada perubahan yang signifikan baik dari
sisi peraturan, proses produksi, teknologi,
karakteristik air limbah, dan
ekosistem/lingkungan
• TIDAK MEMLIKIKI IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH.
• Saluran yang diduga dapat digunakan untuk bypass/pembuangan air limbah tanpa
diolah/belum memenuhi baku mutu.
• Melakukan pengenceran.
• Parameter yang dipantau tidak sesuai dengan parameter YANG DIATUR dalam izin
atau peraturan /baku mutu.
• Tidak memasang flow meter.
• Mencampur air limbah proses produksi dengan limbah B3 (pH<2/pH>12)
• Tidak memenuhi ketentuan teknis;
• Perusahaan sering tidak memperhatikan/mencermati hasil Laboratorium.
• Tidak melakukan pemantauan parameter secara harian;
• Tidak menyampaikan laporan pelaksanaan izin;
• Tumpahan bahan kimia yang masuk pada saluran air hujan.
• Air limbah dari cerobong boiler (berasal dari kolom penangkap debu).
TIDAK MELAKUKAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH
TIDAK MELAKUKAN PEMBUANGAN SECARA
MENDADAK/SEKALIGUS
MASUK KE BAK PENGENDAPAN

PINTU AIR YANG DIMANFAATKAN


UNTUK MEMBUANG AIR LIMBAH
LANGSUNG KE LINGKUNGAN
SALURAN TANPA DILENGKAPI
FLOW METER
SALURAN SILUMAN
TERIMA KASIH
Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sumatera
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Jl. HR. Soebrantas Km 10,5 Pekanbaru
Telp/Fax : 0761-62962, 65421

Anda mungkin juga menyukai