Materi :
OVERVEW PSAK BERBASIS IFRS
Fiantonius Sihotang, M.Ak, CA, CPMA, CPA
1
OVERVEW PSAK BERBASIS IFRS
2
Agenda
• Pillar SAK di Indonesia
• Konvergensi IFRS : Mengapa, Manfaat dan
Karakteristik IFRS
• Overview Standar dan Interpretasi terbaru tahun
2015-2016
Standar Akuntansi
4
Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan memberikan infomasi posisi keuangan, kinerja
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan
Laporan perusahaan
• Laporan keuangan,
• Laporan Tahunan (Annual Reporting),
• Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting),
• Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Tripple bottom line
5
Lima Pilar Standar Akuntansi Indonesia
IFRS hanya diadopsi PSAK full 2012. Tahun 2013 dilakukan revisi standar dan ditambahkan
standar baru 65, 66, 67, 68 yang efektif pada 2015.
Pada 2015 dikeluarkan PSAK 69 Agrikultur dan revisi beberapa standar.
Pada tahun 2016 dikeluarkan PSAK 70 dan PSAK 71 & PSAK 72; tahun 2017 dikeluarkan PSAK 73.
SAK ETAP dikeluarkan tahun 2010, dan 2016 dikeluarkan SAK EMKM
Pada 26 Mei 2016: Revisi PSAK 108 Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah dan PSAK 101 LK Syariah
SAK ETAP
• SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa
akuntabilitas publik signifikan
• ETAP adalah entitas yang:
– Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
– Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose
financial statement) bagi pengguna eksternal.
• Menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises.
• Lebih sederhana antara lain:
– Aset tetap, tidak berwujud menggunakan harga perolehan
– Entitas anak tidak dikonsolidasi tetapi sebagai investasi dengan
metode ekuitas.
– Pajak menggunakan konsep pajak terutang bukan pajak tangguhan
– Mengacu pada praktik akuntansi yang saat ini digunakan.
• Tahun 2011 perusahaan harus memilih menjadi menggunakan
PSAK-IFRS atau PSAK-ETAP
7
Karakteristik Standar ??
Principle Based :
Dinamis Judgment
8
PSAK
PSAK Baru
• PSAK yang terkait dengan pengaturan baru misal PSAK 69, PSAK 70
• PSAK yang merubah pengaturan lama namun berbeda sangat substansial misal
PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian menggantikan PSAK 4 Laporan
Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, PSAK 66 Pengaturan Bersama
menggantikan PSAK 12 Pengendalian Bersama
PSAK Revisi
• Perubahan PSAK berdampak signifikan pada pengukuran, penyajian atau
pengunkapan misal PSAK 24 (Revisi 2013), PSAK 1 (Revisi (2013)
• Didahului dengan penerbitan Exposure draft
PSAK Amandemen
• Perubahan tidak signifikan misal PSAK 1 Revisi 2015 – eff 1 Jan 2017
• Didahului dengan pengeluaran ED
PSAK Penyesuaian
• Merupakan kumpulan amandemen dengan ruang lingkup sempit (narrow-
scope) yang hanya bersifat mengklarifikasi sehingga tidak terdapat usulan
prisip baru ataupun perubahan signifikan pada prinsip-prinsip yang telah ada.
• Sebagai dampak dari perubahan PSAK lain
PSAK non IFRS di dalam SAK
1. PSAK 28: Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian;
2. PSAK 36: Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa;
3. PSAK 38: Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali;
4. PSAK 44 Pendapatan Real Estate
5. PSAK 45: Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba;
6. PSAK 70 : Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak
7. ISAK 25: Hak atas Tanah
8. ISAK 31: Interpretasi atas ruang lingkup PSAK 13:
Properti Investasi
9. ISAK 32 : Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi
Keuangan
10. Plus PSAK-PSAK Syariah
PSAK Berlaku 2015 dan 2016
• PSAK 68 Nilai Wajar (berlaku 1 Jan 2015)
• PSAK 69 Agrikultur (berlaku 1 Jan 2018)
• PSAK 70 Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak
(Berlaku Juni 2016, sesuai tgl efektif UU
Pengampunan pajak)
11
Perkembangan IFRS & PSAK Tahun 2015 & 2017
• IFRS 9 Financial Instruments (efektif 1 Januari 2018) – Sudah diadopsi
menjadi PSAK 71
• IFRS 14 Regulatory Deferral Accounts (efektif 1 Januari 2016) – belum
diadopsi karena dirasa tidak relevan untuk Indonesia
• IFRS 15 Revenue from Contracts with Customers (efektif 1 Januari 2017) –
Akan diadopsi menjadi PSAK 72
• IFRIC 21 Levies (efektif 1 Januari 2014) – Sudah diadopsi menjadi ISAK 30
• Amandemen IAS 41 Agriculture (efektif 1 Januari 2016) – Sudah Diadopsi
menjadi amandemen PSAK 16
• IFRS 16 Leases – ED PSAK 73 sudah dikeluarkan
• IFRS 17 Insurance Contract – Akan diadopsi & masuk agenda DSAK 2017
• IFRIC 22 Foreign Currency Transactions and Advance Transaction – Telah
diadopsi menjadi ED ISAK 33
• IFRIC 23 Uncertainty over Income Tax Treatment – Akan diadopsi menjadi
ISAK
12
Daftar PSAK Berbasis IFRS sampai 1
September 2017
13
PSAK & ISAK per 1 September 2017
14
PSAK & ISAK per 1 September 2017
15
PSAK & ISAK per 1 September 2017
16
PSAK & ISAK per 1 September 2017
17
PSAK & ISAK per 1 September 2017
18
KERANGKA
KONSEPTUAL PENYAJIAN
19
Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan
• Konsep dasar yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan
keuangan bagi para pemakai ekternal
• Tujuan menjadi acuan bagi:
– Penyusun standar akuntansi keuangan dalam pelaksanaan
tugasnya
– Penyusun laporan keuangan untuk menanggulangi masalah
akuntansi yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan
– Auditor dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan
keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum
– Para pemakai laporan keuangan dalam menafsirkan informasi
yang disajikan dalam laporan keuangan
20
PSAK 2016 – 28 September
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyusunan Laporan
Keuangan - (eff pada saat terbit)
BAB 1 TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN BERTUJUAN UMUM
• Pendahuluan
• Tujuan kegunaan dan keterbatasan pelaporan keuangan bertujuan umum
• Informasi tentang sumber daya ekonomi entitas pelapor, klaim terhadap entitas,
serta perubahan sumber daya dan klaim
22
PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan
Latar Belakang Perubahan 2013
23
Laporan Keuangan - 2013
24
Tujuan Laporan Keuangan
25
Komponen Laporan Keuangan
a. laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode;
b. laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama
periode;
c. laporan perubahan ekuitas selama periode;
d. laporan arus kas selama periode;
e. catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan
akuntansi penting dan informasi penjelasan lain; dan
ea informasi komparatif untuk mematuhi periode sebelumnya
sebagaimana ditentukan dalam paragraf 38 dan 38A
f. laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif sebelumnya
yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan
akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-
pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos
dalam laporan keuangannya sesuai dengan paragraf 40A-40D.
45
Informasi Komparatif
Minimum 38,38A, 38B
• Entitas menyajikan informasi komparatif terkait dengan periode
sebelumnya untuk seluruh laporan keuangan periode berjalan, kecuali
diizinkan atau disyaratkan lain oleh SAK.
• Informasi komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari laporan
keuangan periode sebelumnya diungkapkan jika relevan.
• Entitas menyajikan minimal, dua laporan posisi keuangan, dua laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain, dua laporan laba rugi terpisah (jika
disajikan), dua laporan arus kas dan dua laporan perubahan ekuitas, serta
catatan atas laporan keuangan terkait.
• Dalam beberapa kasus, informasi naratif yang disajikan dalam laporan
keuangan periode sebelumnya masih tetap relevan pada periode berjalan.
47
Informasi Komparatif - Tambahan
• Entitas dapat menyajikan informasi komparatif sebagai tambahan atas
laporan keuangan komparatif minimum yang disyaratkan PSAK/ISAK,
sepanjang informasi tersebut disusun sesuai dengan PSAK/ISAK.
• Informasi komparatif ini dapat berisi terdiri satu atau lebih laporan
keuangan, namun tidak terdiri dari laporan keuangan lengkap.
• Misalnya, entitas dapat menyajikan tiga laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain (sehingga menyajikan periode berjalan, periode
sebelumnya, dan satu periode komparatif tambahan).
• Entitas tidak disyaratkan untuk menyajikan seluruh laporan keuangan saat
menyajikan informasi komparatif tambahan.
• Entitas disyaratkan menyajikan, dalam catatan atas laporan keuangan,
informasi komparatif yang terkait dengan laporan tambahan.
48
Perubahan Kebijakan Akuntansi, Penyajian kembali,
retrospektif atau reklasifikasi
49
Penghasilan Komprehensif Lain
50
Informasi dalam Penghasilan Komprehensif Lain
51
Penghasilan Komprehensif Lain
51
Penghasilan Komprehensif Lain
– Tidak Direklasifikasi
• Entitas melakukan revaluasi aset tetap pada 2 Januari 2015. Nilai
perolehan 600.000 akumulasi depresiasi 200.000. Aset direvaluasi
menjadi 500.000 dan masa manfaat tersisa 10 tahun.
• Jurnal saat revaluasi
– Akumulasi Depresiasi 200.000
– Aset tetap 200.000
– Aset tetap 100.000
– Surplus revaluasi 100.000
• Jurnal saat depresiasi
– Beban Depresiasi 50.000
– Akumulasi Depresiasi 50.000
– Surplus Revaluasi 10.000
– Saldo Laba 10.000
Ref: PSAK 1
55
Penghasilan Komprehensif Lain
– Direklasifikasi
• Entitas membeli investasi tersedia dijual seharga 100.000 pada 1
Desember 2015. Pada 31 Desember nilainya naik menjadi 115.000.
Inbvestasi ini dijual dengan harga 110.000 pada 1 Maret 2016.
• Jurnal saat pembelian
– Aset keuangan – tersedia untuk dijual 100.000
– Kas 100.000
• Jurnal saat penilaian 31 Desember 2015
– Aset keuangan – tersedia untuk dijual 15.000
– Penghasilan komprehensif lain 15.000
• Jurnal saat penjualan 1 Maret 2016
– Kas 110.000
– Penghasilan komprehensif lain 15.000
– Aset keuangan – tersedia untuk dijual 115.000
– Penghasilan penjualan AFS 10.000
56
Ilustrasi Penerapan PSAK 1 R2013
35
Ilustrasi Penerapan PSAK 1 R2013
37
Laporan Laba Rugi Komprehensif - 2011
38
PSAK 2: LAPORAN ARUS KAS
• Informasi arus kas entitas berguna sebagai dasar untuk
menilai kemampuan entias dalam menghasilkan kas
dan setara kas serta menilai kebutuhan kas entitas
untuk menggunakan arus kas tersebut.
39
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
40
Laporan Arus Kas
• Arus kas bunga dan dividen diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasikan
secara konsisten.
– Beban bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau pendanaan
(alternatif)
– Pendapatan bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau investasi
(alternatif)
– Dividen yang dibayarkan dapat disajikan sebagai arus kas pendanaan atau
operasi (alternatif)
– Pendapatan dividen dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau
investasi (alternatif)
• Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan dan bunga pinjaman
diungkapkan secara terpisah.
• Perubahan nilai tukar dilaporkan dalam LAK untuk merekonsiliasi saldo awal
dan akhir kas dan setara kas
41
AMANDEMEN PSAK 2 – 44A-44E
• entitas menyediakan pengungkapan yang memungkinkan
pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan
liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk
perubahan yang timbul dari arus kas maupun perubahan
nonkas. (44A)
• Entitas mengungkapkan perubahan pada liabilitas yang
timbul dari aktivitas pendanaan :
a) perubahan dari arus kas pendanaan;
b) perubahan yang timbul dari perolehan atau kehilangan
pengendalian entitas anak atau bisnis lain;
c) dampak perubahan tingkat kurs valuta asing;
d) perubahan pada nilai wajar; dan
e) perubahan lainnya.
•
PSAK 3 : Laporan Interim
• Laporan keuangan interim: laporan keuangan, baik laporan keuangan
lengkap atau laporan keuangan ringkas untuk suatu periode interim.
• LK Interim dapat disajikan secara lengkap atau ringkas
• Komponen Minimal Laporan Interim
– Laporan posisi keuangan ringkas
– Laporan laba rugi komprehensif ringkas.
• Kebijakan akuntansi yang sama dalam laporan keuangan tahunan
diterapkan dalam laporan keuangan interim, kecuali untuk perubahan
kebijakan akuntansi yang dilakukan setelah tanggal laporan keuangan
tahunan terkini.
• Untuk laporan posisi keuangan, komparasi dengan laporan keuangan
tahun sebelumnya, bukan interim tahun sebelumnya
43
Referensi : Laporan Interim Indo Tambang Raya Tbk. 30 Juni 2015
44
Ketentuan LK Tersendiri
• Investasi dicatat
dengan
Hanya untuk Sebagai bagian
menggunakan
entitas dari informasi
metode biaya atau
terkonsolidasi tambahan
metode ekuitas*
• Dividen diakui saat
ditetapkan
45
Penyusunan LK Tersendiri
• LK keuangan tersendiri disusun sesuai dengan SAK yang berlaku
kecuali yang diatur dalam ketentuan khusus.
• Jika entitas induk menyusun LK tersendiri, maka entitas induk
mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama dan entitas
asosiasi pada (Par 10):
– Biaya perolehan atau
– Sesuai PSAK 55: Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran
• Entitas induk menerapkan akuntansi yang sama untuk setiap
kategori investasi.
• Jika investasi akan dijual PSAK 58: Aset tidak lancar yang dimiliki
untuk dijual dan operasi dihentikan.
• Pengukuran investasi yang dicatat sesuai PSAK 55 tidak berubah.
• Entitas Induk mengakui dividen dari entitas anak, ventura
bersama, atau entitas asosiasi pada laba rugi dalam laporan
keuangan tersendiri ketika hak menerima dividen ditetapkan.
46
Segmen Operasi – PSAK 5
47
Segmen Operasi
• Segmen operasi adalah komponen dari entitas:
– Terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan
menimbulkan beban,
– Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan
operasional untuk alokasi sumber daya dan menilai kinerja, dan
– Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan
• Kriteria suatu unit dianggap sebagai segmen: 10% dari pendapatan, laba
rugi atau aset.
• Pengungkapan:
– Jika tidak memenuhi ambang batas dapat dipertimbangkan (10% pendapatan,
laba rugi atau aset) jika manjemen percaya informasi tersebut berguna bagi
pengguna.
– Yang tidak memenuhi ambang batas dapat digabung jika memenuhi kriteria
agregasi.
– Jika yang dilaporkan kurang dari 75% dari pendapatan entitas tambahan
segmen diidentifikasi (walau tidak memenuhi kriteria).
– Segmen operasi lain yang tidak dilaporkan digabungkan dan diungkapkan
dalam kategori “semua segmen lain”.
48
Ilustrasi Segmen
Pelaporan segmen ad. Segment reporting
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil
keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya,
menilai kinerja segmen operasi dan membuat keputusan strategis.
49
PSAK 7 Pengungkapan Pihak Berelasi
Mengapa perlu ??
Laporan Posisi
Transaksi dan
Keuangan
Saldo
Dan Laba Rugi
Dipengaruhi
50
PSAK 7 Pengungkapan Pihak Berelasi
51
Pihak Berelasi
a. Pihak-pihak Berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas
tertentu dalam menyiapkan laporan keuangannya.
b. Pihak berelasi substansi hubungan tidak hanya dalam bentuk hukum
c. Pihak berelasi
Orang / anggota keluarga terdekat jika memiliki pengendalian atau
pengendalian bersama atas entitas pelapor, memiliki pengaruh signifikan,
personel manajemen kunci.
Suatu entitas terkait dengan entitas pelapor jika (salah satu);
anggota dari kelompok usaha sama
Entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain
Ventura bersama dari pihak ketiga yang sama
Program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas
pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang
diidentifikasi dalam butir (a).
Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan
52
Ilustrasi Pengungkapan Pihak Berelasi
Transaksi-transaksi pihak berelasi d. Related party transactions
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak berelasi sesuai PSAK 7 Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan konsolidasian.
53
Ilustrasi Pengungkapan Pihak Berelasi
54
PSAK 8 - Peristiwa setelah Periode Pelaporan
55
PSAK 8 Peristiwa setelah Periode Pelaporan
56
Ilustrasi PSAK 8
Peristiwa setelah Periode Pelaporan
• PERISTIWA SETELAH TANGGAL PERIODE PELAPORAN (ANTM 2013)
– Pada tanggal 12 Februari 2014 Perusahaan telah melakukan penarikan
fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk sebesar AS$50.000.000 yang
akan jatuh tempo pada 12 Mei 2014 dengan suku bunga yang ditentukan
adalah 2% per tahun.
• PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (PLN 2012)
– Pada tanggal 23 Januari 2013, PJBS membeli 92% saham PT Mitra Karya
Prima (MKP) dengan biaya perolehan sebesar Rp 2.500 juta.
– Pada tanggal 23 Januari 2013, PT Haleyora Power (HP) membeli 90% saham
PT Mitra Insan Utama dengan biaya perolehan sebesar Rp 10.174 juta.
– Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik
Indonesia No. 30 Tahun 2012, tanggal 21 Desember 2012, tentang tarif
tenaga listrik yang disediakan oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Perusahaan Listrik Negara, ditetapkan tarif tenaga listrik untuk konsumen
yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2013.
57
PSAK 10 :
Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
• Entitas menyajikan laporan keuangan dengan menggunakan mata uang
fungsionalnya.
– Mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkungan ekonomi utama
dimana suatu entitas beroperasi
– Mata uang asing : mata uang selain mata uanng fungsional
• Akuntansi transaksi dan saldo dalam mata uang asing, kecuali transaksi
dan saldo derivatif (PSAK 55) disajikan dengan mata uang fungsional.
Selisih kurs diakui dalam laba rugi:
– Suatu transaksi mata uang asing harus dicatat dalam mata uang fungsional
– Dihitung ke dalam mata uang fungsional dengan kurs spot antara mata uang
fungsional dan mata uang asing pada tanggal transaksi
• Menjabarkan hasil dan posisi keuangan dari kegiatan usaha luar negeri
yang termasuk dalam laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian.
– Translasi dari mata uang fungsional ke mata uang pelaporan yang berbeda.
Selisih akan diakui sebagai penghasilan komprehensif lain.
– Remeasurement dari non mata uang fungsional ke mata uang fungsional
58
Properti Investasi – PSAK 13
59
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Fair Value Model
60
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
• Perubahan nilai wajar diakui dalam • Perubahan nilai wajar diakui dalam
laporan laba rugi pada periode ekuitas atau laporan laba rugi jika rugi
terjadinya. (loss) impairment
61
Ilustrasi - Investasi Properti
62
Ilustrasi - Investasi Properti
• PT, Melati membeli tanah dan bangunan pada 1 Januari 2012 senilai 4.500juta.
Berdasarkan informasi, harga beli tanah saja 2.000 dan bangunan saja 3.000.
Perusahaan menggunakan metode fair value untuk penilaian properti investasi
tersebut. Nilai wajar tanah dan bangunan dapat dilihat dalam tabel berikut:
31/12/2012 31/12/2013
Tanah 2.000 2.100
Bangunan 3.000 2.800
63
Persediaan – PSAK 14
64
Penilaian Persediaan
Biaya atau Nilai Realisasi Bersih yang Lebih Kecil
Persediaan Kuantitas Biaya NRV Total Biaya Total NRV Lebih Kecil
NRV: Net Realizable Value = harga jual dikurangi biaya untuk menjual.
Penurunan dihitung secara total = 139.000 – 134.000 = 5.000
Penurunan dihitung tiap produk = 139.000 – 130.000 = 9.000
Jurnal COGS* 9.000
Penyisihan penurunan nilai persediaan 9.000
Jika penurunan nilai sifatnya operasional dapat dimasukkan ke COGS, namun jika sifatnya material dan tidak rutin
dimasukkan dalam beban/pendapatan lain-lain (setelah laba operasi)
65
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura
Bersama PSAK 15
66
Penerapan Metode Ekuitas
• Entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh
signifikan atas investee mencatat investasinya pada entitas
investasi atau ventura bersama dengan menggunakan metode
ekuitas, kecuali jika investasi tersebut memenuhi syarat
pengecualian penerapan metode ekuitas
67
Penghentian Metode Ekuitas
68
Metode Ekuitas
Pada 1 Desember dibeli investasi sebesar 500.000 yang merupakan 25%
kepemilikan pada PT. Mutiara. Pada 31 Desember Mutiara melaporkan laba
bersih yang dihasilkan oleh perusahaan sebesar 200,000. dan penghasilan
komprehensif lain 40.000. dan membagikan dividen 150.0000
69
Pengaturan Aset Tetap dalam PSAK
Bunga Penurunan
Nilai Aset
Pinjaman
PSAK PSAK
26 48
Aset Tetap
PSAK PSAK – Terkait
16 PSAK
Aset tetap
58
PSAK
13 & 19 Aset Tidak Lancar Dimiliki
ISAK 25 untuk Dijual dan Operasi
PSAK yang Dihentikan
Sewa 30
ISAK 8 Investasi Properti
Aset tak berwujud Tanah
70
Pengertian Aset Tetap
• Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6)
1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan
barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk
tujuan administratif; dan
2. Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode.
Ciri
► “Used in operations” and not
for resale.
► Long-term in nature and
Tidak berlaku untuk
usually depreciated.
Hak penambangan
► Possess physical substance. Reservasi tambang
71
Sifat Aset Tetap
72
Pengakuan Aset Tetap
73
Biaya Diatribusikan Langsung
1. Biaya imbalan kerja yang timbul dari
pembangunan atau akuisisi aset tetap.
2. Biaya penyiapan lahan untuk pabrik;
3. Biaya handling dan penyerahan awal;
4. Biaya perakitan dan instalasi
5. Biaya pengujian aset apakah aset berfungsi
dengan baik (setelah dikurangi hasil
penjualan produk tersebut)
6. Komisi profesional
74
Bukan Komponen Biaya Perolehan
75
Ilustrasi : Biaya Perolehan
76
Dismantling Cost
Example
PT. ABC membangun instalasi minyak lepas pantai. Biaya yang dikeluarkan
sebesar 300 milyar. Peraturan pemerintah mengharuskan entitas
memindahkan instalasi tersebut di akhir konsesi (20 tahun yang akan
datang). Estimasi biaya untuk melakukan pemindahan dan restorasi
sebesar 80 milyar. Tingkat bunga yang berlaku 6%. PV dari biaya restorasi
24,94.
77
Pertukaran Aset
Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran diukur sebesar
nilai wajar
kecuali:
78
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
79
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap dicatat sebesar :
Cost Model
– Biaya perolehan
– dikurangi
Akumulasi penyusutan dan
Akumulasi rugi penurunan nilai aset
80
Pengukuran nilai wajar
• Nilai wajar tanah dan bangunan biasanya ditentukan melalui penilaian oleh
penilai yang memiliki kualifikasi professional berdasarkan bukti pasar.
• Nilai wajar pabrik dan peralatan biasanya menggunakan nilai pasar yang
ditentukan oleh penilai.
• Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar penentuan nilai karena sifat
aset yang khusus dan jarang diperjualbelikan, kecuali sebagai bagian dari
bisnis yang berkelanjutan, maka
Entitas mengestimasi nilai wajar menggunakan pendekatan
penghasilan atau
biaya pengganti yang telah disusutkan (depreciated replacement
cost).
81
Frekuensi Penilaian
82
Revaluation Model
83
Akumulasi Penyusutan – Revalution Model
84
Revaluation Model
Example
85
Revaluation Model
Example
86
Pengukuran setelah Pengakuan Awal
87
Revaluation Model
Revaluation Model
• Surplus revaluasi di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke sado laba
pada saat aset tersebut dihentikan penggunaannya.
• Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring dengan
penggunaan aset oleh Entitas (partially realized) saat
penyusutan
– Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan revaluasian
dan penyusutan dengan biaya perolehan (atau nilai surplus
revaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis)
Dr Surplus Revaluasi
Cr Saldo Laba
• Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan melalui
Laporan Laba Rugi.
88
Revaluation Model Example
89
Revaluation Model
Example
90
Penyusutan
Cost Model
Penyusutan
Revaluation Model
91
Penyusutan
• Metode penyusutan yang Metode Penyusutan
digunakan:
– Harus mencerminkan ekspektasi pola
konsumsi manfaat ekonomis masa
depan atas aset oleh entitas.
– Harus di-review minimum setiap
akhir tahun buku, dan
– Perubahan metode diperlakukan
sebagai perubahan estimasi.
92
PSAK 18: Program Purna Karya
93
PSAK 18: Program Purna Karya
94
PSAK 18: Program Purna Karya
95
Aset tak berwujud – PSAK 19
• Aset tak berwujud memiliki manfaat ekonomi di masa
mendatang, dapat diukur dengan andal
• Masa manfaat –
– terbatas dan tidak terbatas
– Direview setiap tanggal laporan keuangan
• Ketentuan tentang masa manfaat tak terbatas
• Model Biaya dan Model Revaluasi
• Akuisisi aset tak berwujud dalam kombinasi bisnis
• Akuisisi melalui hibah pemerintah
• Biaya situs web bukan aset tak berwujud kecuali memenuhi
konsep pengembangan
96
PSAK - 22
ISI
Akuntansi dan
Metode Akuisisi Pengukuran setelah Pengungkapan
Pengakuan Awal
Pedoman Aplikasi
97
Teori konsolidasi
• Entity Theory menganggap entitas konsolidasi sebagai satu entitas
tersendiri yang dimiliki oleh induk dan non pengendali
• Parent Theory menganggap konsolidasi sebagai perpanjangan entitas
induk
Atribut Entity Theory Parent Theory
Perbedaan fair value dari
Diakui penuh,
aset dan liabilitas Hanya diakui sebesar hak
mencerminkan hak untuk
terindentifikasi pada saat induk
induk dan non pengendali.
akuisisi
Tidak sebagai equity
Penyajian pihak non
Sebagai bagian dari ekuitas atau utang (sebelum
pengendali / NCI
ekuitas)
Goodwill merupakan aset
Goodwill hanya milik
Goodwill entitas yang diakui penuh
induk
pada tanggal akuisis
98
PSAK – 22 dan IFRS 3R Business Combination
PSAK 22 2010
PSAK 22 1994 • Kecuali
• UCC
• Kecuali • Ventura bersama
• Under common control Ruang Lingkup
• Akuisisi aset
• Ventura bersama
• Purchase dan Polling of • Metode Akuisisi
interest Metode Pencatatan
• Komponen harga perolehan • Dibebankan periode
• Panduan tersendiri untuk berjalan
nilai wajar
Biaya akuisisi
• Mengikuti SAK lain
• Diukur dengan nilai wajar Pengukuran aset dan liab
saat perolehan tidak ada • Diukur kembali, selisih
penilaian kembali diakui laba/rugi
• Berdasarkan nilai tercatat Akuisisi bertahap
netto • Berdasarkan nilai wajar
• Goodwill parent / porsi aset identifikasi
• Diamortisasi Non Pengendali • Goodwill entity
• Neg goodwiil diakui
• impairment
• Neg goodwiil –
Goodwill laba/rugi
99
Identifikasi Kombinasi Bisnis
100
Bisnis
101
Prinsip dalam PSAK 22 / IFRS R3
Elemen yang
dikeluarkan
Goodwill
Imbalan diberikan
102
Ilustrasi Penggabungan Usaha
• PT. Melati membeli 80% saham kepemilikan PT. Kenanga pada 2 Januari 2011,
8000 lembar dengan harga 10/lembar., nilai nominal saham 5/lembar Nilai total
aset bersih PT. Kenanga pada tanggal akuisisi sebesar 80.000. Berdasarkan
informasi apraisal, nilai aset PT. Kenangan dalam rangka akuisisi dinilai kembali
dengan kenaikan sebesar 10.000. Dalam rangka akuisisi tersebut dikeluarkan
biaya konsultan, akuntan sebesar 4.000. Biaya registrasi akuisi saham sebesar
2.000.
• Jurnal akuisisi PT. Kenanga
Investasi dai PT. Kenanga 80.000
Biaya akuisisi 4.000
Modal saham 40.000
Tambahan modal saham 40.000
Kas 4.000
Tambahan modal saham 2.000
Kas 2.000
Nilai investasi 80.000 ;
Nilai buku 80.000 ; nilia wajar = 90.000.
Jumlah yang dibeli 80% = 64.000 dan nilai wajar 72.000 .
Goodwill parent = 8.000 Goodwill total = 10.000
103
Ilustrasi Penggabungan usaha
• PT. Induk mengakuisi 80% saham PT. Anak. Aset yang diserahkan untuk
akuisisi 1.200.000. Non pengendali 20%. Nilai buku Ekuitas PT. Anak pada
(1/1/20x1): 1.000.000). Dalam akuisisi terdapat perbedaan nilai buku dengan
nilai wajar 300.000 untuk tanah 200.000 dan gedung 100.000 (10thn).
Laba Anak selama tahun tersebut 200.000, dividen yang dibagikan 100.000
Induk Anak Induk Anak
Aset lancar 3.200.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000
8.200.000 2.000.000 8.200.000 2.000.000
Induk Anak Induk Anak
Aset lancar 2.000.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000
Investasi di anak 1.200.000
8.200.000 2.000.000 8.200.000 2.000.000
104
Ilustrasi Penggabungan usaha
• Goodwill = Investasi S – (% P’ownership x fair value asset)
• Nilai wajar aset = 1.000.000 + 300.000 = 1.300.000
• Goodwill = 1.200.000 – 80% * 1.300.000 = 160.000 goodwill untuk parent
• Goodwill untuk np = 160.000/80% * 20% = 40.000 Aset
• Jika goodwilll hanya untuk parent = 160.000 menjadi
• Jika untuk parent dan non pengendali = 200.000 lebih besar
105
Ilustrasi Penggabungan usaha
Induk Anak FV Induk Anak FV
Aset lancar 2.000.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000
Aset tidak lancar 5.000.000 1.800.000 Ekuitas 6.000.000 1.300.000
Investasi di anak 1.200.000
8.200.000 2.300.000 8.200.000 2.300.000
Konsolidasi Konsolidasi
Aset lancar 2.500.000 Liabilitas 3.200.000 Knsl Knsl
Aset tidak lancar 6.800.000 Ekuitas 6.000.000 AL 2.500 L 3.200
Goodwill 160.000 Non pengendali 260.000 ATL 6.800 E 6.000
9.460.000 9.460.000 GW 200 NP 300
9.500 9.500
Knsl Knsl
AL 2.500 L 3.200 Goowill parent Goowill parent & NCI
106
Ilustrasi Penggabungan Usaha Bertahap
• Entitas A sebelumnya memiliki entitas B sebesar 20% dengan nilai 320 juta.
Nilai buku entitas B total sebesar 1.500 juta.
• Entitas A membeli tambahan saham entitas B sebanyak 60% dengan harga
1.200. Nilai wajar aset B saat akuisisi sebesar 1.800.
108
Ruang Lingkup PSAK 24
Imbalan Kerja
Imbalan Kerja
Imbalan Kerja Imbalan Paska
Pesangon Jangka Panjang
Jangka Pendek Kerja
Lainnya
109
Latar Belakang Perubahan
• Untuk melaporkan perubahan kewajiban imbalan pasti dan aset program
didefinisikan dengan cara yang lebih mudah dipahami
• Beberapa opsi penyajian diizinkan dalam standar yang ada, membatasi
komparabilitas opsi ditiadakan
• Amandemen diperlukan untuk mengklarifikasi area dimana keragaman
dalam praktik yang ada
• Penyempurnaan pengungkapan tentang risiko yang timbul dari program
imbalan pasti yang diperlukan
PERUBAHAN YANG SIGNIFIKAN
• Pengakuan keuntungan dan kerugian aktuaria
• Perubahan komponen imbalan pasti dan aset program
• Persyaratan pengungkapan
PERUBAHAN LAINNYA
• Imbalan kerja jangka pendek
• Pesangon
• Perubahan penting lainnya
110
Perubahan Signifikan
PSAK 24 R 2010 PSAK 24 R 2013
Melalui Melaui
OCI OCI
Melalui
Koridor
Laba Rugi
Pengakuan
keuntungan
Pengakuan dan kerugian
keuntungan Aktuaria
dan kerugian
Aktuaria
111
Pengakuan dan Pengukuran
Imbalan Jangka Pendek
Diakui saat
pekerja telah Liabilitas jangka pendek sebagai:
memberi jasa
Liabilitas setelah dikurangi yang
telah dibayar, beban dibayar dimuka
jika terjadi kelebihan pembayaran
112
Program Bagi Laba dan Bonus
113
Imbalan Paska Kerja
Defined
Contribution DEFINED VOLATILE
Plans
RISK LIMIT
Defined
VOLATILE DEFINED
Benefit Plans
RISK LIMIT
114
Program Iuran Pasti
Pengakuan dan Pengukuran Pengungkapan
115
Program Manfaat Pasti
• Perusahaan memiliki kewajiban hukum dan konstrukstif
untuk memenuhi pembayaran imbalan setelah pekerja
pensiun.
• Mungkin tidak didanai, seluruhnya atau sebagian didanai
• Imbalan dihitung dengan asumsi aktuarial asumsi
demografi dan keuangan.
• Dana diakumulasikan dalam Aset Program
• Risiko atas manfaat pasti:
– Risiko aktuarial jumlah kewajiban imbalan pasti berbeda dari
yang diharapkan karena perubahan asumsi aktuaria
– Risiko investasi hasil investasi atas aset program berbeda dari
yang diharapkan.
RISIKO MENIMBULKAN KEUNTUNGAN/KERUGIAN AKTUARIAL
116
Program Manfaat Pasti
Faktor-faktor:
Biaya Jasa:
• Biaya Jasa Kini
• Biaya Jasa Lalu Nilai Kini Kewajiban
• Biaya Bunga Imbalan Pasti (NKKIP)
• Remeasurement (Keuntungan dan
kerugian aktuarial)
• Pendapatan Bunga
• Iuran pensiun oleh perushaan
Nilai Wajar Aset Program
• Penarikan uang pensiun dr Dapen
(NWAP)
• Remeasurement (Keuntungan dan
kerugian aktuarial)
117
Laporan Posisi Keuangan
118
Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Kesalahan
- PSAK 25
119
Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Kesalahan
- PSAK 25
• Estimasi akuntansi mungkin perlu direvisi jika terjadi perubahan keadaan yang
menjadi dasar estimasi atau akibat informasi baru atau tambahan pengalaman.
• Perubahan estimasi akuntansi adalah: Penyesuaian jumlah tercatat yang berasal dari
penilaian status kini, dan ekspektasi manfaat masa depan dan kewajiban yang terkait
dengan, aset dan liabilitas.
• Dampak perubahan estimasi akuntansi, diakui secara prospektif dalam laporan laba
rugi pada:
a) Periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada periode itu; atau
b) Periode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan berdampak pada
keduanya.
• Kesalahan dapat timbul dalam pengakuan, pengukuran, penyajian atau
pengungkapan unsur-unsur laporan keuangan.
• Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara retrospektif pada laporan
keuangan lengkap pertama yang diterbitkan setelah ditemukannya dengan:
a) Menyajikan kembali jumlah komparatif untuk periode lalu atau
b) Jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling awal, maka menyajikan
kembali untuk periode lalu sajian paling awal
120
Ilustrasi
Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Kesalahan
- PSAK 25
• Berdasarkan surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam-LK) No. S-2366/BL/2009 tertanggal 30 Maret
2009, penyediaan tenaga listrik oleh IPP kepada Perusahaan dan
entitas anak termasuk dalam kategori perjanjian pelaksanaan jasa
publik ke swasta, yang dikecualikan dari penerapan ISAK 8, sampai
DSAK–IAI menerbitkan interpretasi standar akuntansi yang spesifik
mangatur transaksi tersebut.
• Selanjutnya, sesuai dengan surat manajemen tanggal 22 Desember
2011 kepada Ketua Bapepam-LK, manajemen telah memutuskan
untuk menerapkan ketentuan ISAK 8, sesuai dengan PSAK 30 (revisi
2011), terhadap Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik mulai tanggal 1
Januari 2012. Perusahaan dan entitas anak menerapkan ISAK 8
secara restrospektif, pengaruh perubahan tersebut menyebabkan
penyajian kembali pada laporan keuangan konsolidasian Perusahaan
(Catatan 58).
121
PLN LK tahun 2012
Bunga Pijaman PSAK 26
• Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung
dengan perolehan, konstruksi, atau produksi aset kualifikasian
adalah bagian dari biaya perolehan aset tersebut.
– biaya pinjaman aktual yang terjadi atas pinjaman tersebut selama
periode berjalan dikurangi
– penghasilan investasi dari investasi temporer pinjaman tersebut.
• Menggunakan dana secara umum tingkat kapitalisasi untuk
pengeluaran atas aset tersebut.
• Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi selama suatu
periode tidak boleh melebihi jumlah biaya pinjaman yang
terjadi.
• Biaya pinjaman yang dikapitalisasi menambah aset
122
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman
123
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman
124
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman
Up to
specific loan, 45.833
500.000 at avoidable
10% x 11/12
Expenditure +
840.000
Excess
(840,000 less 11.333
500.000 = 340.000) avoidable
At 8% x 5/12
600
Revenue -
56.567
125
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman
126
PSAK 28 Kontrak Asuransi Kerugian
• Kontrak asuransi diatur secara umum dalam PSAK 62, untuk kontrak
asuransi kerugian diatur lebih khusus dalam PSAK 28
• Pendapatan premi pengakuan pendapatan berdasarkan kontrak polis
atau berdasarkan risiko.
• Reasuransi : prospektif dan retroaktif dipertanggungjawabkan secara
terpisah.
• Beban klaim : diakui saat timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim
disetuju; poses penyelesaian; sudah terjadi tapi belum dilaporkan.
• Liabilitas utang klaim; estimasi klaim retensi
• Pengungkapan kebijakan akuntansi; piutang premi dari penutupan polis
bersama dan jumlah premi jangka panjang
127
PSAK 30 & ISAK 8 SEWA
128
Kontrak Konstruksi - PSAK 34
• Mengatur perlakuan akuntansi yang berhubungan dengan kontrak
konstruksi.
• Pendapatan kontrak diukur pada nilai wajar dari imbalan yang
diterima atau akan diterima. Pengukuran dipengaruhi oleh
ketidakpastian di masa mendatang.
• Jika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, maka
pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berhubungan dengan
kontrak konstruksi diakui sebagai pendapatan dan beban dengan
memperhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada tanggal
akhir periode pelaporan.
• Metode menentukan tahap penyelesaian: proporsi biaya kontrak,
survei atas pekerjaan dan penyelesaian suatu bagian secara fisik.
• Taksiran rugi pada kontrak konstruksi tersebut segera diakui sebagai
beban
129
PSAK 36 Kontrak Asuransi Jiwa
• Kontrak asuransi diatur secara umum dalam PSAK 62, untuk kontrak
asuransi jiwa diatur lebih khusus dalam PSAK 36
• Kontrak asuransi dibedakan menjadi kontrak jangka pendek dan kontrak
jangka panjang.
• Pendapatan premi kontrak jangka pendek; premi kontrak jangka
panjang; pendapatan lain.
• Beban klaim klaim yang disetujui; klaim dalam proses penyelesaian;
klaim yang terjadi tapi belum dilaporkan; klaim reasuransi (pengurang
beban klaim)
• Liabilitas manfaat polis masa depan disajikan dalam aktuaria berdasarkan
perhitungan aktuaria harus memenuhi tes kecukupan liabilitas sesuai
PSAK 62.
• Estimasi liabilitas klaim kesehatan dan kecelakaan taksiran
perhitungan teknis asuransi
130
Aktivitas Pengembangan Real Estat
- PSAK 44
• Diterapkan untuk perusahaan yang melakukan aktivitas pengembangan real
estat, walaupun aktivitas pengembangan real estat tersebut bukan aktivitas
utama perusahaan.
• Pendapatan penjualan bangunan rumah, ruko, bangunan sejenis lainnya
beserta kapling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual
method) apabila seluruh kriteria berikut:
– proses penjualan telah selesai;
– harga jual akan tertagih;
– tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan
datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan
– penjual telah mengendalikan risiko dan manfaat kepemilikan tersebut.
• Apabila suatu transaksi real estat tidak memenuhi kriteria metode akrual
penuh, pengakuan penjualan ditangguhkan dan transaksi tersebut diakui
dengan metode deposit (deposit method) sampai seluruh kriteria
penggunaan metode akrual penuh terpenuhi.
131
PSAK 45 : Organisasi Nirlaba
• Mengatur pelaporan keuangan entitas nirlaba.
• Diharapkan laporan keuangan entitas nirlaba dapat lebih mudah dipahami, memiliki
relevansi, dan memiliki daya banding yang tinggi.
• Pemisahan perolehan dana untuk tujuan pertanggungjawaban
• Laporan keuangan Organisasi Nirlaba
• Pernyataan ini menetapkan informasi dasar tertentu yang disajikan dalam laporan
keuangan entitas nirlaba.
• Pengaturan yang tidak diatur dalam Pernyataan ini mengacu pada SAK, atau SAK
ETAP untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan.
132
Akuntansi Pajak Penghasilan – PSAK 46
133
Perbedaan Pajak dan Akuntansi -1
PSAK Undang-Undang
AKUNTANSI PAJAK
PERBEDAAN
Permanen Temporer
BOOK TAX GAP/ DFFERENCE –
Tax Planning atau
Tax Avoidance
Pajak Tangguhan:
Aset / Liabilitas
Beban/Pendapatan
134
Definisi
135
Pengakuan pajak kini
• Jumlah pajak kini, yang belum dibayar harus
diakui sebagai liabilitas.
• Apabila jumlah pajak yang telah dibayar melebihi
jumlah pajak terutang, maka selisihnya, diakui
sebagai aset.
• Manfaat dari rugi pajak yang dapat ditarik kembali
untuk memulihkan pajak kini dari periode
sebelumnya diakui sebagai aset.
• Beban Pajak Kini
• Pajak dibayar dimuka = pajak kini < jumlah yang
dibayarkan (PPh 28)
• Utang pajak = pajak kini >jumlah yang dibayarkan
(PPh 29)
• Kompensasi kerugian yang dapat digunakan
untuk memulihkan pajak = aset
136
Pajak Tangguhan
• Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak > Penghasilan
kena pajak ada pengakuan pajak menurut akuntansi
sehingga diakui beban pajak tangguhan dan kewajiban pajak
tangguhan.
• Pada saat entitas memiliki Laba sebelum pajak < Penghasilan
kena pajak pajak yang dibayarkan lebih besar daripada laba
menurut akuntansi sehingga diakui aset pajak tangguhan dan
manfaat pajak tangguhan.
• Perusahaan memiliki kerugian dapat dikompensasikan di
masa mendatang manfaat tersebut diakui pada saat
kerugian tersebut terjadi Aset pajak tangguhan dan
manfaat pajak tangguhan.
137
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1
138
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1
139
Ilustrasi Perbedaan Temporer – Liabilitas 1
141
Ilustrasi Perbedaan Permanen dan Temporer
2013 Aset Pajak Liabilitas Pajak
Tangguhan Tangguhan
Laba sebelum pajak (PSAK) 3.000.000
Perbedaan depresiasi (800.000) 800.000
Perbedaan pendapatan sewa 1.000.000 1.000.000
Perbedaan sumbangan 400.000
Total penghasilan kena pajak 3.600.000
Pajak terutang (fiskal) 900.000
Pajak tangguhan 250.000 200.000
Jurnal
Beban Pajak penghasilan 850.000 900.000 – 50.000
143
Identifikasi Aset Penurunan Nilai
144
Pendekatan Umum dari Pengukuran Penurunan Nilai
Akumulasi
Penyusutan
Carrying dan Akumulasi
Nilai Aset Rugi
Amount Penurunan
Nilai
145
Ilustrasi Penurunan Nilai 1
Contoh: Misalkan PT Anggrek melakukan uji penurunan nilai terhadap
pabrik yang dimilikinya. Nilai tercatat dari peralatan sebesar Rp 400 juta,
nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual Rp360 juta dan nilai pakainyaRp
410 juta.
Rp 400 juta Rp 410 juta
Tidak ada
penurunan nilai
Illustration 11-15
Rp 400 juta Rp 360 juta
147
Unit Penghasil Kas (UPK)
148
Unit Penghasil Kas
149
Pembalikan Rugi Penurunan Nilai
150
Kasus
151
Instrumen Keuangan 50,55,60
Instrumen Keuangan
152
Klasifikasi Instrumen Keuangan
Liabilitas keuangan
Ekuitas
Kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah ikurangi
dengan seluruh kewajibannya
153
Instrumen Keuangan
• setiap kontrak yang menambah nilai:
► aset keuangan entitas , dan (disisi lain)
► kewajiban keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.
►Aset Keuangan ►Kewajiban Keuangan
Kas Kewajiban kontraktual:
Instrumen ekuitas yang diterbitkan • untuk menyerahkan kas atau aset
entitas lain keuangan lain kepada entitas lain;
Hak kontraktual:
• untuk menerima kas atau aset atau
keuangan lainnya dari entitas lain; • untuk mempertukarkan aset
atau keuangan atau kewajiban keuangan
• untuk mempertukarkan aset dengan entitas lain dengan kondisi
keuangan dengan entitas lain yang berpotensi tidak
dengan kondisi berpotensi untung; menguntungkan entitas;
atau kontrak yang akan atau mungkin
Kontrak yang akan diselesaikan diselesaikan dengan menggunakan
dengan penerbitan instrumen ekuitas instrumen ekuitas yang diterbitkan
entitas
• nonderivatif entitas dan merupakan suatu:
• derivatif • non derivatif; atau
• derivatif
154
Ketentuan Umum Penyajian
• Definisi
• Penyajian
– Liabilitas dan Ekuitas
– Instrumen Keuangan majemuk
– Saham Treasuri
– Bunga Dividen, keuntungan dan kerugian
– Saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan
155
Penyajian Liabilitas dan Ekuitas
156
Saham Treasuri
157
PSAK 53
158
PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham
159
Jenis Instrumen Keuangan
Instrumen Keuangan
Aset Keuangan
yang diukur pada Liabilitas Instrumen Derivatif Atas Nilai Wajar
nilai wajar Keuangan yang Ekuitas Biasa Biasa
melalui laporan diukur pada nilai
laba rugi wajar melalui
Investas dimiliki laporan laba rugi Instrumen Derivatif Atas Arus Kas
hingga jatuh Ekuitas Melekat
tempo Majemuk
Kewajiban Atas Investasi
Pinjaman Lainnya Neto pada
diberikan dan Operasi Luar
Instrumen
Piutang Negeri
Ekuitas
Aset keuangan Sinstesis
tersedia untuk
dijual
160
PSAK 55
• Pada pengakuan awal menggunakan nilai wajar. Biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung:
Dibebankan untuk aset keuangan atau kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi dan menambah nilai perolehan untuk lainnya
• Pengukuran aset keuangan
• Nilai wajar
• Biaya diamortisasi
• Biaya (penggunaan terbatas hanya jika nilai wajar tidak dapat ditentukan)
• Penyisihan piutang mengikuti aturan penurunan nilai instrumen keuangan,
berdasarkan bukti obyektif pada tanggal neraca.
• Reklasifikasi antar instrumen mengikuti aturan tainting rule.
• Derecognition kombinasi pendekatan risk & reward dan control. Evaluasi atas
risk and reward dilakukan terlebih dahulu setelah itu baru transfer of control.
• Harga pasar atas aset yang dimiliki atau liabilitas yang akan diterbitkan adalah
harga penawaran(bid price) dan untuk aset yang akan dibeli atau liabilitas yang
dimiliki adalah harga permintaan (asking price).
• Alokasi nilai buku atas utang dan ekuitas untuk gabungan instrumen keuangan,
utang ditentukan lebih dahulu.
161
PSAK 55 R
– Instrumen keungan pengakuan dan Pengukuran
162
Pengukuran Awal
163
Pengukuran Selanjutnya
Biaya Dikapitalisasi
Pinjaman diamortisasi - Laba rugi Laba rugi Laba rugi
Diberikan dan
Piutang
164
Pengukuran Selanjutnya
Laporan Keuntungan Bunga Penurunan Pemulihan
Klasifikasi Jenis / Biaya Posisi atau dan Nilai Penurunan
Transaksi Keuangan Kerugian Dividen Nilai
Nilai Wajar
Utang/ Nilai wajar Pendapatan Laba Rugi Laba Rugi Laba Rugi
Dikapitalisasi komprehensif
lain*
Ekuitas/ Nilai wajar Pendapatan Laba Rugi Laba Rugi Pendapatan
Dikapitalisasi komprehensif komprehensif
AFS lain* lain
165
Transfer / Reklasifikasi
Loans &
Receivable HTM
Diijinkan jika ada
perubahan intensi.
Situasi
yang langka
Diijinkan namun
harus memenuhi
TAINTING RULE
AFS
FVTPL
166
Suku bunga efektif
167
Ilustrasi Provisi
168
Ilustrasi Provisi 1
Piutang 576.000
Kas 576.000
(sebagai alternatif pinjaman dapat dicatat sebesar 600.000 dan
dikurangi diskon sebesar 4.000)
170
Penurunan Nilai – Konsep Umum
Jika terdapat bukti objektif maka akan diakui kerugian penurunan nilai
Bukti objektif terjadi akibat dari satu atau lebih peristiwa setelah
pengakuan awal yang merugikan dan berdampak pada arus kas di masa
depan
171
Impairment of Financial Assets
Measured at Amortized Cost
172
PSAK 56 : Laba Per Lembar Saham
• Menetapkan teknik perhitungan, penyajian, dan
pengungkapan LPS.
• Meningkatkan daya banding kinerja antar perusahaan dan
antar periode.
LPS Dasar
LPS Dilusian
173
Ilustrasi Laba Per Lembar Saham
PT. Melati memiliki income sebesar 210.000 untuk tahun 2014 dan
rata-rata jumlah lembar saham beredar 100.000 saham.
Perusahaan memiliki dua obligasi konversi.
174
Ilustrasi Laba Per Lembar Saham
Menghitung Diluted EPS, dimulai dari EPS Dasar 2,1
Basic 6% Debentures 7% Debentures
EPS
Basic EPS
= 2,10 Pengaruh Pengaruh LPS = 1,50
LPS= 1,86
LPS Dilusian = 1,97
175
Provisi dan Kontijensi – PSAK 57
• Provisi liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti, diakui jika
(a) Memiliki kewajiban kini
(b) Penyelesaian mengakibatkan arus keluar sumber daya
(c) Estimasi yang andal
• Kewajiban kontinjensi adalah:
(a) kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan
keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu
peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak sepenuhnya berada
dalam kendali entitas; atau
(b) kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak
diakui karena:
(c) tidak terdapat kemungkinan besar entitas mengeluarkan sumber daya
yang mengan dung manfaat ekonomis (selanjutnya disebut sebagai
“sumber daya”) untuk menyelesaikan kewajibannya; atau
(d) jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal.
176
Contoh
• PT. Matahara perusahaan ritel yan mempunyai kebijakan mengembalikan
uang pembelian dari pelanggan yang tidak puas, meskipun tidak ada
kewajiban hukum yang mengharuskan entitas untuk mengembalikan uang
konsumen.
177
Contoh
• Pemerintah mengumumkan perubahan dalam peraturan Pajak Penghasilan.
• Akibatnya, perusahaan yang bergerak di sektor jasa keuangan harus
melakukan pelatihan ulang terhadap sejumlah besar pegawai penjualan dan
administrasi agar dapat terus memenuhi peraturan yang berlaku di bidang
jasa keuangan.
• Pada akhir periode pelaporan, pelatihan ulang terhadap karyawan belum
dilakukan.
178
PSAK 58
• Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi dihentikan
• Kriteria :
• aset (atau kelompok lepasan) harus berada dalam keadaan yang dapat
dijual dengan segera
• penjualan tersebut dapat dikatakan sangat mungkin terjadi,
manajemen pada hirarki yang memadai harus mempunyai komitmen
terhadap rencana penjualan aset.
– Diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar
setelah dikurangi biaya untuk menjual, dan penyusutan atas aset tersebut
dihentikan
– Aset yang Dimiliki untuk Dijual disajikan sebagai aset lancar dan terpisah
dari pos lainnya.
179
Klasifikasi Aset Tidak Lancar Dimiliki untuk Dijual
JIKA
180
Pengukuran – contoh 1
• PT XYZ mempunyai aset tetap yang diperoleh 1 Desember 2004 pada biaya perolehan
Rp100juta.
• Nilai residu aset diestimasikan sebesar Rp10juta dan masa manfaat 10 tahun. Pada 1
Desember 2007, aset tsb diklasifikasikan sebagai “aset dimiliki untuk dijual”.
• Nilai wajar diestimasikan Rp80juta dan biaya untuk menjual adalah Rp3juta.
• Aset tersebut terjual pada 30 Juni 2008 pada harga Rp77juta.
181
Contoh 1
• Jurnal:
• 1 Desember 2007
Dr. Aset dimiliki untuk dijual Rp73juta
Dr. Akumulasi depresiasi Rp27juta
Cr.Aset tetap Rp100juta
• 30 Juni 2008
Dr. Kas Rp77juta
Cr. Aset dimiliki utk dijual Rp73juta
Cr. Keuntungan penjualan aset Rp4juta
182
Pengukuran – Contoh 2
• Sama seperti contoh sebelumnya, namun nilai wajar aset diestimasi Rp40juta dan
biaya menjual Rp2juta. Aset dijual pada tgl 30 Juni 2008 seharga Rp30juta.
• 1 Desember 2007
– Nilai tercatat = Rp73juta
– Nilai wajar – biaya menjual = Rp40 – Rp2 juta = Rp38juta
– Nilai aset direklasifikasi dan diukur pada nilai wajar dikurangi biaya menjual sebesar
Rp38juta (lebih rendah)
– Rugi penurunan nilai diakui = Rp73 – Rp38 juta = Rp35juta
183
PSAK 60 – Instrumen Keuangan Pengungkapan
184
Ilustrasi – Pengungkapan Nilai Wajar
• Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana suatu aset dapat dipertukarkan
atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan
berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar.
• Perbedaan pada setiap tingkatan metode penilaian dijelaskan sebagai
berikut:
– Harga dikutip (tidak disesuaikan) dari pasar yang aktif untuk aset atau liabilitas yang
identik (Tingkat 1);
– Input selain harga yang dikutip dari pasar yang disertakan pada Tingkat 1 yang dapat
diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (yaitu sebagai sebuah harga)
atau secara tidak langsung (yaitu sebagai turunan dari harga) (Tingkat 2);
– Input untuk aset atau liabilitas yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat
diobservasi (informasi yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).
186
PSAK 62: Kontrak Asuransi
• Mengatur Kontrak Asuransi: Life dan non-life, kontrak asuransi langsung
(direct insurance) dan reasuransi.
• Karakteristik:
Salah satu pihak (insurer) secara signifikan menerima risiko asuransi
(insurance risk);
Ketidakpastian kejadian masa depan;
Mengandung risiko asuransi (insurance risk) dan risiko lain. Namun risiko
asuransi dan risiko lain seperti risiko keuangan (financial risk) yang timbul
dalam kontrak asuransi harus dipisahkan.
Tes kecukupan liabilitas
– Insurer menilai kecukupan liabilitas asuransi dengan menggunakan
estimasi kini atas arus kas masa depan
– Jika nilai tercatat liabilitas asuransi tidak mencukupi dibandingkan
estimasi arus kas masa depan, maka kekurangan harus diakui dalam
laporan laba rugi.
187
Implikasi Penerapan PSAK 62
PSAK 62
Jika PSAK 62 diterapkan, maka kontrak yang mempunyai bentuk hukum sebagai
kontrak asuransi belum tentu memenuhi definisi sebagai kontrak asuransi, begitu
juga sebaliknya.
188
PSAK 63 : Akuntansi Hiperinflasi
189
Langkah-langkah
190
PSAK 64
Akuntansi Aset Eksplorasi & Evaluasi
192
Laporan Keuangan Konsolidasian PSAK 65
Entitas induk yang mengendalikan satu atau lebih entitas lain menyajikan
laporan keuangan konsolidasian
Investor mengendalikan investee ketika investor terekspos atau memiliki
hak imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee melalui
kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaan
investee; jika dan hanya jika memiliki
Kekuasaan atas invesste
Eksposure atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan
investee
Kemampuan untuk menggunakaan kekuasaaanya atas investee untuk
mempengaruhi imbal hasil investor.
Entitas menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan
kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam
keadaan yang serupa
193
Kehilangan pengendalian –
entitas induk (31)
• Mereklasifikasi ke laporan laba rugi, atau mengalihkan
secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh SAK
lain, sejumlah yang diidentifikasi dalam paragraf 32; dan
• Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai
keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi yang
dapat diatribusikan pada entitas induk.
Saham / Aset
Nilai investasi diterima (pembayaran)
SELISIH
tercatat Nilai wajar investasi
tersisa
194
Contoh
• A memiliki 45% hak suara B; sisa 55% hak suara B dimiliki oleh berbagai pihak
yang tersebar secara luas (tidak ada salah satu pihak yang memiliki > 1% hak
suara)
• A memiliki kekuasaan atas B, karena A mempunyai hak suara mayoritas B
(berdasarkan ukuran absolut)
• C memiliki 45% hak suara D; sisa 55% hak suara D dimiliki oleh dua pihak lain
(masing‐masing memiliki 26%) dan 3% dimiliki oleh tiga pihak lain yang
masingmasing memegang 1%.
• C tidak memiliki kekuasaan atas D, karena jika dua pihak yang memiliki
masing‐masing 26% bersamas-ama dapat mencegah pihak C untuk mengambil
keputusan terkait aktivitas relevan.
195
Pengaturan Bersama PSAK 66
Pengaturan bersama adalah pengaturan yang dua atau lebih pihak memiliki
pengendalian bersama.
Karakteristik pengaturan bersama:
Para pihak terikat suatu pengaturan kontraktual
Pengaturan kontraktual memberikan pengendalian bersama kepada dua
atau lebih pihak dalam pengaturan tersebut
Pengendalian bersama persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian
atas suatu pengaturan, yang ada hanya ketika keputusan mengenai aktivitas
relevan mensyaratkan persetujuan dengan suara bulat dari seluruh pihak yang
berbagi pengendalian
Jenis pengaturan :
operasi bersama mencatat bagian atas aset. Liabilitas, pendapatan, beban
Ventura bersama investasi, metode ekuitas
196
Perubahan Standar
197
Jenis dan Klasifikasi Pengaturan Bersama
198
Laporan Keuangan Para Pihak – Operator Bersama
199
PSAK 67
200
Pengungkapan Kepentingan dalam
Entitas Lain PSAK 67
Entitas mengungkapkan pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat
dalam menentukan bahwa entitas memiliki pengendalian, pengendalian
bersama, pengaruh signifikan dan jenis pengaturan.
Entitas mengungkapkan informasi pengguna LK konsolidasian
Memahami komposisi kelompok usaha dan kepentingan yang dimiliki
dalam aktivitas & arus kas
Mengevaluasi sifat dan luas pembatasan; sifat dan perubahan risiko;
konsekuensi perubahan kepemilikan; konsekuensi hilangnya pengendalian
Entitas asosiasi dan pnengaturan bersama sifat, luas dan dampak keuangan
dari kepentingannya; sifat dan perubahan risiko signifikan
Entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi sifat dan luas kepentingan; sifat
dan perubahan risiko
201
Konsep Nilai Wajar PSAK 68
• Tujuan :
a. mendefinisikan nilai wajar (fair value);
b. menetapkan kerangka pengukuran nilai wajar; dan
c. mensyaratkan pengungkapan mengenai pengukuran nilai wajar.
• Konvergensi US GAAP dengan IFRS menggunakan konsep yang sama
• nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk menjual
suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan
suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar
pada tanggal pengukuran.
202
Assets
PP&E Intangible
Inv
Inventory Property
Assets
Etc Financial
Defined Biological
Benefit assets
203
© IFRS Foundation | 30 Cannon Street | London EC4M 6XH | UK. www.ifrs.org
Hirarki Fair Value 204