LAPORAN JAGA

RESIDEN KESEHATAN MATA

Senin, 23 Desember 2019 pkl 07.00 WIB s/d
Selasa, 24 Desember 2019 pkl 07.00 WIB

Konsulen Jaga :
dr. H. Alie Solahuddin, SpM (K)
Residen Jaga:
Jaga 2 : dr. Ria Mutiara
Jaga 1B : dr. Rika Anggraini
Jaga 1A : dr. Ratri Prasetya
Jaga Magang : dr. Putri Dwi Kartini
dr. M. Dani Hamid Arma
 Data Dasar Permasalahan Asessment Planning
Tn. S/53 th/ Dalam Kota VOD: 6/9 ph 6/6 - Keratitis Punctate OD • Komunikasi,
TIOD: P=N+0 Informasi, dan
KU: VOS: 6/6 ICD X: Edukasi
Mata kanan terasa ada • H16.149 • Levofloxacin EDMD
yang mengganjal sejak 2 1gtt/4jam OD
Pemeriksaan Oftalmologi :
hari yang lalu • Cendo Lyteer
Konjungtiva OD : Mix injeksi, 1gtt/4jam OD
RPP: sekret (+)
mata kabur (-) , mata Kornea OD : Jernih, FT (+)
merah (+), berair-berair punctate
(+), kotoran mata(+) Iris OD : Gambaran baik
kekuningan terutama saat
bangun tidur, nyeri (-), Pupil OD : B, C, RC (+), Ø 3mm
riwayat pasien mengucek Lensa OD : Jernih
mata (+) , Segmen Posterior: RFODS (+)
R/ Kacamata (-) FOD: Tidak dilakukan
R/ alergi (-) pemeriksaan
R/ Hipertensi (-)
R/ Kencing Manis (-)
 Riwayat Perjalanan Penyakit
(Autoanamnesis)

Pasien mengeluh mata kanan terasa mengganjal sejak ± 2

hari yang lalu. Keluhan mata merah disertai keluhan mata
berair dan kotoran mata yang berwarna putih kekuningan
terutama ketika bangun tidur. Pasien mengeluhkan mata
kanan terasa mengganjal. Pasien menyangkal keluhan
pandangan silau. Keluhan timbul bintik putih pada mata
disangkal. Keluhan mual dan muntah disangkal.
 Riwayat Penyakit Dahulu
• R/ Hipertensi sejak 11 tahun yang lalu,terkontrol
• R/ DM disangkal
• R/Kacamata ada, kacamata baca +2,5ODS
sejak 5 tahun yang lalu
• R/ Sulit menutup kelopak mata (-)
• R/ Kelilipan (-)
 Status Generalis

Keadaan Umum • Kompos mentis

TD • 120 / 80 mmHg
Nadi • 84 x/menit
Laju napas • 20 x/menit
Suhu • 36,8°C
 Status Oftalmologikus

Okuli Dextra Okuli Sinistra

VA 6/9 ph 6/6 6/6

TIO P= N+0 P= N+0
KBM Ortoforia
GBM
 Status Oftalmologikus
OD OS
Palpebra Tenang Tenang
Konjungtiva Mix injeksi (+) Tenang

Kornea Jernih, FT (+) Jernih

punctata
BMD Sedang Sedang
Iris Gambaran Baik Gambaran Baik
Pupil Bulat, Sentral, RC Bulat, Sentral, RC (+),
(+), ø 3 mm ø 3 mm
Lensa Jernih Jernih
 Segmen Posterior
Seg. RFOD (+)
Posterior RFOS (+)

FODS : Tidak dilakukan pemeriksaan

Foto Mata Pasien
A/
- Keratitis Punctata

P/
• Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
• Levofloxacin ED MD 1gtt/4jam OD
• Cendo Lyteers ED 1gtt/4jam OD
Retinal Drawing
15
16
NVG
33
Diabetic Retinopati
 Definisi Retinopati Diabetika

• RD kelainan retina pada pasien DM yg

berlangsung lama
• Manifestasi klinis awal : mikroaneurisma &
perdarahan
• Stadium lanjut : sumbatan arteriol dan venula serta
proliferasi pemb. darah baru pada diskus optikus, iris
dan sudut filtrasi, edema makula, nonperfusi kapiler
makula, perdarahan vitreus dan ablasio retina
traksional
• Sumbatan Mikrovaskular
Patofisiologi

Penebalan membran basalis kapiler

Kerusakan sel endotel dan proliferasi
Perubahan sel darah merah  transport O2 buruk  Peningkatan
agregasi trombosit

Nonperfusi kapiler   Hipoksia retina  

Merangsang faktor2 pembentukan pembuluh darah baru di retina, N

II, dan iris
• Kebocoran Mikrovaskular

Kapiler retna terdiri dari sel endotel & sel perisit, sebagai blood
retinal barier.

N: 1 sel perisit pada 1 sel endotel.

Penurunan sel perisit  dinding p.d kehilangan integritas 

permeabilitas p.d meningkat  merusak BRB  kebocoran p.d,
perdarahan & edema retina
 RETINOPATI DIABETIKA
Gejala klinis :
• Umumnya tidak ada gejala awal, sekalipun pada
pemeriksaan fundus sudah ada gangguan pembuluh darah
retina
• Penglihatan buram terjadi bila terdapat edema makula
• Floaters terjadi akibat adanya bercak-bercak perdarahan
vitreus
• Penglihatan buram mendadak terjadi pada perdarahan
vitreus yang lebih masif

38
 RETINOPATI DIABETIKA

Patofisiologi:
• Hiperglikemia menyebabkan kerusakan mikrovaskular retina :
kehilangan perisit, kerusakan endotel, penebalan membran basal,
dan agregasi platelet
• Timbul mikroaneurisma yang berakibat gangguan inner blood-
retinal barrier berupa peningkatan permeabilitas pembuluh darah
retina
• Terjadi oklusi dan kebocoran (leakage) vaskular
• Oklusi mikrovaskular menyebabkan nonperfusi sehingga lama
kelamaan terjadi iskemia retina
• Edema makula diabetik terjadi bila kebocoran mikrovaskular
menyebabkan akumulasi cairan dan lipid ke daerah makula
39
• Anamnesis
Diagnosis
• Lama
• Kontrol GD (HbA1C)
• Terapi
• Keadaan lain (Obesitas, gang. Ginjal, HT, serum lipid, kehamilan)
• Penyakit mata yang pernah diderita
• Pemeriksaan Oftalmologi
• Visus
• Dengan snellen, log MAR
• Slit lamp
• Menilai kondisi segmen anterior, katarak sub kapsularis posterior
• TIO
• Kemungkinan glaukoma
• Gonioskopi
• Funduskopi pupil lebar
• Evaluasi polus posterior
• Retina perifer & vitreous
• Edema makula
• NVD dan atau NVE
• Tanda-tanda NPDR berat (perdarahan retina,
mikroaneurisma,venous beading, IRMA)
• Perdarah Vitreous atau pre retina
• Pemeriksaan Penunjang
• Foto Fundus
• Gold standard  foto stereoskopik 30° dari 7 lapang standar
dengan foto fundus berwarna.
• Memiliki sensitifitas dan spesifitas tinggi untuk D/ DR.
• OCT
• Mengitung ketebalan retina
• Melihat edema makula
• Mengidentifikasi adanya traksi vitreomakula
• FFA
• Petunjuk terapi CSME
• Mengevaluasi penyebab penurunan penglihatan yang tidak diketahui
sebabnya
Mengidentifikasi kapiler makula non perfusi / sumber kapiler yang
bocor
Sodium Fluorescein 10%, bolus intravena.
Ada 5 fase: koroidal, arterial, kapiler, vena dan lanjut

• USG
• Mendeteksi ablasio pada pasien DR dengan media yang keruh
(katarak / perdarahan vitreous)
 Microaneurysms
• Earliest clinical sign of diabetic retinopathy
• Secondary to capillary wall outpouching due to pericyte loss
• Appear as small red dots in the superficial retinal layers
• Rupture produces blot/flame hemorrhages
 Dot and blot hemorrhages
• Occur as microaneurysms rupture in the deeper layers of the
retina such as the inner nuclear and outer plexiform layers
• Appear similar to microaneurysms if they are small; may need
fluorescein angiography to distinguish between the two
 Flame-shaped hemorrhages
• Splinter hemorrhages that occur in the more superficial nerve
fiber layer
 Retinal edema and hard exudates
• Caused by the breakdown of the blood-retina barrier, allowing
leakage of serum proteins, lipids, and protein from the vessels
GONIOSKOPI
Obat glaucoma
Retinal Drawing
Retinal Drawing
Funduscopy
 Cara Pemeriksaan

• Periksa oftalmoskop terlebih dahulu, sesuaikan

dengan kelainan refraksi pemeriksan dengan
kekuatan dioptri pada oftalmoskop.
• Berdiri dengan sopan disamping pasien, beritahu apa
yang akan dikerjakan.
• Mata kanan pasien diperiksa dengan mata kanan
pemeriksa.
• Teliti segmen posterior yang diperiksa.
 Hasil Pemeriksaan

• Gambaran media (termasuk Vitreus posterior)

• Gambaran Papil N. Optik, pembuluh darah,
Retina, makula dan fovea
• Lakukan pada kedua mata