No. RM : 03.02.97 Tanggal lahir : 09 November 2009 Jenis kelamin : Peempuan Agama : Islam Suku / Bangsa : Jawa /Indonesia Alamat : Jl. Barito 3 69 Sawo Keringan Mangundikarang Tanggal masuk : 18 November 2017 Keluhan Utama DEMAM Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang dengan keluhan demam hari ke 5, awal demam tinggi hari senin pagi (13-11- 17). Hari ke 3 turun, hari kamis kembali demam. Muntah 1x tadi pagi, pasien sulit makan, lemas, minum (+). BAB (+) warna agak hitam BAK (+) terakhir jam 06.30 banyak warna coklat seperti teh. Mimisan (-) gusi berdarah (-) sesak (-). Riwayat penyakit dahulu : Alergi (+) dingin Riwayat penyakit keluarga : Ibu pasien Asma +) Kesan umum Keadaan Umum : Lemas Kesadaran : Compos mentis (GCS 456) Tekanan Darah : 100/60 mmHg Denyut Nadi : 112 x/i lemah reguler Pernapasan : 20 x/i Suhu : 36,3 C Berat Badan : 17 kg Kepala : Bentuk normal, simetris, rambut tumbuh lebat, warna hitam dan tidak mudah dicabut
Mata : edema palpebra (-/-) konjungtiva anemis (-
/-), sclera ikterik (-/-), pupil bulat isokor dengan diameter (3mm/3mm), dan reflek cahaya (+/+) mata cowong (+)
Telinga : Bentuk aurikula normal (+/+), liang
telinga sempit (+/+), serumen (+/+), nyeri tekan tragus (-/-), cairan/darah (-/-) gendang telinga intak, fungsi pendengaran baik (+/+) Hidung : Bentuk normal, septum nasi di tengah, tidak ada deviasi, mukosa tidak hiperemis, tidak ada edema konka, tidak terdapat sekret pada kedua lubang hidung,
Gigi dan mulut : Mukosa bibir terlihat kering, tidak ada
sianosis dan tidak ada deviasi, lidah terlihat kotor, tepi hiperemis, gigi geligi normal dan tidak ada karies, tidak ada gusi berdarah, pharing tidak hiperemis, uvula di tengah, dan tonsil T1-T1
Leher : Tidak tampak adanya luka maupun
benjolan, tidak teraba adanya pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid Thorak Paru-paru Inspeksi : Bentuk dada normal, tidak terlihat nafas tertinggal, tidak terlihat massa, dan tidak terlihat jejas Palpasi : Vocal tactil fremitus simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa, dan tidak ada krepitasi Perkusi : Sonor di semua lapang paru Auskultasi: Vesikuler di semua lapang paru, ronki basah (-/-),ronki kering (-/-), wheezing (-/-) Abdomen Inspeksi : Soefel, turgor baik, dinding abdomen simetris, tidak terlihat penonjolan massa ataupun adanya luka. Auskultasi : Bising usus (+) normar Palpasi : nyeri tekan epigastrica + Perkusi : Tympani Extremitas : Akral dingin pada kedua kaki DIAGNOSIS ◦ DHF grade 2 ◦ Demam tifoid Inf Asering 5 120 cc/ 1 jam ◦ Lanjut Asering 5 100 cc/ 1 jam ◦ Lanjut Asering 5 70 cc/ 1 jam ◦ Lapor KU & TTV Inj Cefotaxim 3x600 mg Inf Sanmol 3x200 mg (k/p) Inj Gastridin 2x20 mg Inj Invomit 3x2 mg PO Episan syr 3x1,5 cth 6 jam lagi cek DL ulang KU : Baik CM GCS 456 TD : 100/60 N : 96 x/i kuat angkat regular S : 35,5 C RR : 32 x/I
Extremitas : akral dingin pada kedua kaki (+)
GDA = 88 Lanjut Inf Asering 5 1600 cc/ 24 jam Bolus Inf D10% 20 cc Nanti jam 2 cek DL S : Demam (-).BAK terakhir jam 15.00 ( 250 ml) ma/mi mau sedikit- sedikit O : KU : Lemah TD : 100/70 N : 80 x/I RR : 24 x/I S : 35,6 GDA : 109 K/L : CA -/- SI -/-/ mata cowong (-) THX : VES +/+ RH -/- WH -/- ABD : Flat, BU (+) normal timpani EXT : akral hangat (+) hasil lab terlampir A : DHF grade 2 P : terapi dr Yunita Sp. A ◦ Monitor tiap jam kalo ada pendarahan lapor ◦ Terapi di lanjut ◦ DL jam5 pagi S : Tidak ada keluhan . BAK jam 03.30 dan 05.30 ( 115 ml) ma/mi mau sedikit-sedikit O : KU : Lemah TD : 100/70 N : 98 x/I RR : 24 x/I S : 35,8 GDA : 108 hasil lab terlampir A : DHF grade 2 P : terapi dr Yunita Sp. A ◦ Terapi di lanjut ◦ Banyak minum susu ◦ DL jam 15.00 S : Tidak ada keluhan O : KU : Lemah TD : 90/60 N : 100 x/I RR : 24 x/I S : 36,2 GDA : 118 hasil lab terlampir A : DHF grade 2 P : terapi dr Yunita Sp. A ◦ Inf Asering 5 1300 cc/ 24 jam ◦ Curcuma syr 1x1 cth ◦ Cek DL besok pagi ◦ Lapor jika ada tanda-tanda pendarahan S : Pasien tidak ada keluhan , BAK (+) jernih O : KU : Lemah TD : 100/70 N : 120 x/I RR : 24 x/I S : 35,8 hasil lab terlampir A : DHF grade 2 P : terapi dr Yunita Sp. A ◦ Terapi di lanjut S : pasien tidak ada keluhan O : KU : cukup N : 110 x/I RR : 24 x/I S : 36,2 hasil lab terlampir A : DHF grade 2 P : terapi dr Yunita Sp. A ◦ ACC KRS ◦ Curcuma syr 1x1 cth DBD GRADE 2 Dengue Hemoragic Fever (DHF) adalah penyakit yang dapat ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti yang ditandai dengan demam tinggi, nyeri otot dan sendi, syok serta dapat menimbulkan kematian. Peningkatan permeabilitas dinding kapiler mengakibatkan terjadinya perembesan plasma ke ruang ekstra seluler akibatnya terjadi pengurangan volume plasma, penurunan tekanan darah. Plasma merembes sejak permulaan demam dan mencapai puncaknya saat terjadi renjatan (syok). Hemokonsentrasi (peningkatn hematokrit lebih dari 20%) menunjukkan atau menggambarkan adanya kebocoran sehingga nilai hematokrit menjadi penting untuk patokan pemberian cairan intravena. DHF dapat diklasifikasikan berdasarkan derajat beratnya penyakit, WHO membagi menjadi empat kategori. 1. Derajat I Adanya demam tanpa perdarahan spontan, manifestasi perdarahan hanya berupa torniket tes yang positif. 2. Derajat II Gejala demam yang diikuti perdarahan spontan, biasanya berupa perdarahan di bawah kulit. 3. Derajat III Ditemukan kegagalan sirkulasi yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan darah rendah, gelisah, cianosis sekitar mulut, hidung dan ujung jari (tanda – tanda awal renjatan). 4. Derajat IV Renjatan berat (DSS) dengan nadi tak teraba dan tekanan darah tidak dapat diukur. 1. Demam tinggi yang timbul secara mendadak tanpa sebab yang jelas disertai dengan keluhan lemah, lesu, nafsu makan berkurang, muntah, nyeri pada anggota badan, punggung, sendi, kepala dan perut. Gejala menyerupai influenza biasa. Ini berlangsung selama 2-7 hari 2. Hari ke 2 dan 3, timbul demam. Uji tourniquet positip karena terjadi perdarahan di bawah kulit (peteki, ekimosis) dan di tempat lain seperti epistaksis, perdarahan gusi, hematemisis akibat perdarahan dalam lambung, melena dan juga hematuria massif 3. Antara hari ke 3 dan ke 7 syok terjadi saat demam menurun. Terdapat tanda kegagalan sirkulasi (renjatan), kulit teraba dingin dan lembab terutama pada ujung jari tangan dan kaki, nadi cepat dan lemah sampai tak teraba, takanan darah menurun, gelisah, capillary refill lebih dari 2 detik. 4. Hepatomegali(pembesaran hati) pada umumnya dapat ditemukan pada permulaan penyakit, bervariasi dari yang hanya sekedar diraba sampai 2-4 cm dibawah lengkung iga sebelah kanan. Nyeri tekan pada hepar tampak jelas pada anak besar, ini menandakan telah terjadi perdarahan.