Anda di halaman 1dari 22

RELIGI DAN ALAM GAIB

OLEH

EKO PUTUT WIJAYANTO, S,Pd. M.Pd


Apa Religi itu ?
Religi adalah segala system perbuatan manusia
untuk mencapai maksud dengan cara
menyandarkan diri pada kekuasaan “sesuatu”
(roh-roh nenek moyang, dewa-dewa, Tuhan
dsb.) yang diagungkan.
TEORI ASAL MUNCULNYA RELGI

Teori Faham
Jiwa

Teori Firman Teori Batas


Tuhan Akal

Teori asal
munculnya
religi

Teori Masa
Teori
Krisis dalam
Sentimen
hidup
Masyarakat
individu

Teori
Kekuatan
Luar Biasa
TEORI FAHAM JIWA
(E.B. TYLOR)
yang mengatakan bahwa kelakuan manusia yang bersifat religi itu
terjadi karena manusia mulai faham akan faham jiwa. Kesadaran
faham jiwa itu meliputi dua aspek penting, yaitu:
1). Perbedaan antara manusia yang hidupdan yang mati,
kemanakah mereka pergi? Mengapa manusia bisa bergerak dan
mengapa bisa tidak bergerak (saat mati)? Pertanyaan- pertanyaan
itu yang membuat manusia sadar bahwa disamping tubuh
jasmaniah kita, ada sesuatu yang menggerakkan, yang disebut jiwa
(soul).
2). Dalam mimpinya, manusia melihat tubuhnya sedang berjalan di
tempat lain daripada tempatnya tidur. Yang akhirnya manusia bisa
membedakan antara tubuh jasmaniahnyaang ada di tempatnya
tidur waktu itu dan bagian tubuh lainnyayang sedang berjalan di
tempat lain dalam mimpinya. Dari situ bisa ditarik kesimpulan,
bahwa jiwa bisa hidup mandiri dan bisa meninggalkan tubuh pada
saat-saat tertentu, seperti pada saat tidur atau pingsan.
TEORI FAHAM JIWA
(E.B. TYLOR)
• Namun menuru t E.B. TYLOR
pada saat manusiatidur ataupun pingsan, jiwa masih berhubungan
dengan tubuhmanusia, kecuali pada saat manusia itu meninggal
dunia. Jiwa dantubuhnya sudah berpisah dan terputus
hubungannya secara permanen, sehingga jiwa-jiwa yang lepas dari
tubuh ini merdekadan mengisi seluruh alam ini dan
oleh E.B. TYLOR
, Jiwa-jiwa yang merdeka ini sudah tidak bisa disebut
lagi soul namun disebut spirit .

Dari sinilah akhirnya manusia memercayai adanya roh-rohhalus


yang dapat menjaga mereka sewaktu-waktu dari kejadianapapun
yang menimpa mereka, teruatama roh-roh halus dari garisnenek
moyang mereka sendiri.
TEORI BATAS AKAL
(J.G. FRAZER)
• Bahwa manusia memecahkan semua persoalan
dalam hidupnya denganmenggunakan akal dan
system pengetahuan mereka, namunmenurutnya
akal dan system pengetahuan manusia itu
ada batasnya, makin maju sebuah kebudayaan
manusia, makin luas batas akal itu. Akhirnya soal-
soal hidup yang tidak dapat dipecahkan oleh
manusia dengan segala keterbatasannya
itumembawa manusia kepada magic atau biasa
kita sebut dengan ilmu gaib untuk memecahkan
masalah-masalah tersebut.
MAGIC
(Frazer)
Menurut Frazer
Magic adalah segala perbuatan manusia untuk mencapai
suatu maksud dengan menggunakan kekuatan alam
dan segala sesuatu yang ada di belakangnya.
Namun menurut Frazer, pada waktu itu sebagian besar
kegiatan magic tersebut tidak berhasil, dan akhirnya
manusia mulai percaya pada alam yang dihuni oleh
makhluk-makhluk halus yang lebih berkuasa dari
mereka dan mereka anggap punya kekuatan untuk
mengatur alam, maka dari sinilah timbul religi
Teori masa krisis dalam hidup individu
(A.VAN GENNEP dan M. CRAWLEY)
Bukunya:” tree of life M. Crawley ”
Bahwa religi muncul dari adanya krisis dalam
individu yang menakutinya. Krisis tersebut berupa
sakit, dan maut yang tidak bisa diatasi oleh
kepandaian, tekhnologi dan kemampuan
manusia. Dalam menghadapi masa krisis itu
manusia melakukan perbuatannya untuk
memperkuat iman dan menguatkan dirinya.
Dimana sering dilakukan dengan upacara –
upacara yang hal itu merupakan pangkal dari
religi.
Teori kekuatan luar biasa
(R.R.MARRET)
• Menjelaskan bahwa pangkal dari terbentuknya
religi ini adalah manusia merasa rendah terhadap
hal-hal yang dianggap manusia pada waktu itu
luar biasa seperti contohnya: petir, gempa bumi,
gunung meletus dsb.
Tempat-tempat terjadinya peristiwa itu dianggap
oleh manusia dihuni oleh kekuatan-kekuatan
yang melebihi kekuatan-kekuatan yang lebih dulu
dikenal manusia.Menurut R.R. MARRET hal
tersebut bisa disebut the Supernatural.
Teori kekuatan luar biasa
(R.R.MARRET)
Bukunya ”The Threshold Of Religion”
• bahwa pangkal dari segala kelakukan religi ditimbulkan
karena suatu perasaan rendah terhadap gejala dan
peristiwa yang dianggap biasa di dalam kehidupan
manusia.
• Alam memiliki gejala – gejala dan peristiwa yang
dianggap mempunyai kekuatan supranatural yang
dianggap luar biasa.
• Dari hal itu muncullah kepercayaan terhadap kekuatan-
kekuatan sakti yang ada dalam gejala, hal-hal, dan
peristiwa yang luar biasa yang disebut praeanimisme.
Teori sentimen masyarakat
(EmileDurkheim)
Dalam bukunya “Les Elementaires de la Vie Religieuse”
Teori ini berpusat pada beberapa pengertian dasar, yaitu:
1) Makhluk manusia ketika pertama muncul di muka bumi, mengembangkan aktivitas religi
bukan karena pikiran bayangan abstrak, emosi keagamaan, atau yang lainnya melainkan
pengaruh dari suatu rasa sentimen masyarakat.
2) Sentimen kemasyarakatan dalam batin manusia dahulu berupa komplek perasaan yang
mengandung rasa terikat, rasa bakti, cinta, dsb terhadap masyarakat sendiri, yang
merupakan seluruh alam dunia tempat ia hidup.
3) Sentimen kemasyarakatan itulah yang menimbulkan emosi keagamaan yang juga
merupakan pangkal dari kelakuan keagamaan. Sentimen ini harus dikobarkan terus dengan
cara kontraksi masyarakat, yaitu melakukan mengumpulkan seluruh masyarakat dalam
pertemuan raksasa.
4) Emosi keagamaan yang timbul karena rasa sentimen kemasyarakatan membutuhkan suatu
obyek tujuan. Sifat yang menjadi obyek tujuan bukan karena megahnya, ajaibnya, anehnya
melainkan anggapan umum dalam masyarakat. Dimana obyek tersebut juga bersifat
keramat atau sacret bukan profane.
5) Obyek keramat tidak lain daripada lambang suatu masyarakat. Dimana dapat berupa
binatang, tumbuhan dan juga bisa benda – benda keramat.
Teori Firman Tuhan
(W. SCHMIDT dan A.LANG)
Kepercayaan pada masyarakat kepada dewa
yang tertinggi merupakan bentuk religi yang
tertua. Dan hal itu memperkuat anggapan
akan adanya Titah Tuhan Asli. Schmidt percaya
bahwa agama berasal dari titah Tuhan yang
diturunkan kepada makhluk manusia pada
permulaan muncul di muka bumi.
• Enam buah teori di atas, teori satu dengan
yang lainnya saling bertentangan.
• Mengapa tidak ada kesesuain diantara 6 teori
tersebut?
• Prof. Dr. Koentjaraningrat
Hal tersebut dikarenakan para ilmuwan
pengemuka teori-teori tersebut hanya
berorientasi pada satu aspek saja, padahal
seperti kita tahu bahwa religi itu sebuah hal yang
sangat kompleks, karena mungkin pangkal
dari proses terciptanya religi tidak sama antara
daerah satu dengan yang lain di muka bumi ini,
jadi itu semua bersifat spekulatif saja.
Empat unsur pokok dalam religi
(Prof. Dr. Koentjaraningrat)
1. Emosi kegamaan atau getaran jiwa yang menyebabkan
manusia menjalankan kelakuan serta ajaran agama
2. Sistem kepercayaan atau bayangan – bayangan
manusiatentang bentuk dunia, alam gaib, hidup, maut
dsb.
3. System upacara kegamaan yang betujuan
mencari hubungandengan dunia gaib berdasarkan atas
system kepercayaantersebut.
4. Kelompok keagamaan atau kesatuan-kesatuan sosial yang
mengonsepsikan dan mengaktifkan religi beserta system
upacara-upacara keagamaannya.
Adapun hubungan diantara empat unsur pokok religi ini adalah :
emosikegamaan adalah pangkal dan pusat dari aktivitas-aktivitas
keagamaan,mulai dari individu sampai pada suatu komunitas.
Dari situ muncullahsystem kepercayaan, dan untuk lebih
mengekspresikan rasa cintanya kepada kepercayaannya itu, manusia
membuat suatu upacara atausemacam ritual-ritual, dari dalam upacara
itu sendiri dapat muncul emosi keagamaan. Begitu pula dengan
komuniti keagamaan yang memilikihubungan resiprositas dengan
system kepercayaan, karena religi merupakan penjelmaan dari faham
kolektif masing-masing individu,artinya religi tak ada artinya tanpa
adanya umat yang menganutnya dan komuniti keagamaan itu sendiri
membutuhkan religi sebagai tempat memola perilaku dan tempat
berlindung.
Bentuk-bentuk religi
(Koentjarangingrat)
1. Fetishism, ialah bentuk religi berdasarkan kepercayaan akan adanya jiwa dalam benda-benda
tertentu, dan terdiri dari kegiatan keagamaan yang dilakukan untuk memuja benda – benda
berjiwa itu.
2. Animism, ialah bentuk religi yang berdasarkan kepercayaan bahwa di alam sekeliling tempat
tinggal manusia diam berbagai macam ruh, dan yang terdiri dari aktivitas keagamaan guna
memuja ruh tadi.
3. Animatism, ialah bukan bentuk religi, melainkan suatu sistem kepercayaan bahwa benda – benda
dan tumbuh – tumbuhan sekeliling manusia itu berjiwa dan berpikir seperti manusia.
4. Prae-animism, ialah bentuk religi berdasarkan kepercayaan kepada kekuatan sakti yang ada
dalam segala hal yang luar biasa dan terdiri aktifitas keagamaan yang berpedoman terhadap
kepercayaan tersebut.
5. Totemism, ialah bentuk religi yang ada dalam masyarakat yang terdiri dari kelompok-kelompok
kekerabatan unilineal dan berdasarkan kepercayaan bahwa kelompok unilineal tadi masing –
masing berasal dari dewa – dewa nenek moyang.
6. Polytheism, ialah bentuk religi yang berdasarkan kepercayaan kepada satu sistem yang luas dari
dewa-dewa, dan terdiri dari upacara – upacara guna memuja dewa atau Tuhan tadi.
7. Monotheism, ialah bentuk religi yang berdasarkan kepercayaan kepada satu Tuhan, dan terdiri
dari upacara-upacara guna memuja Dewa atau Tuhan tadi.
8. Mystic, ialah bentuk religi yang berdasarkan kepercayaan kepada satu Tuhan yang dianggap
meliputi segala hal dalam alam dan sistem keagamaan ini terdiri dari upacara-upacara yang
bertujuan mencapai kesatuan dengan Tuhan.
Ilmu Ghaib
Pengetahuan dan ilmu untuk menyembuhkan penyakit dalam
masyarakat lokal sering dilakukan oleh dukun dengan bantuan ilmu
gaib.
Seringkali dalam praktek religi masih terdapat hal – hal gaib atau yang
sering kita sebut sebagai hal yang keramat selain itu banyak upacara
ilmu gaib yang mendapat sifat religi, misalnya di Yogyakarta upacara
membersihkan benda – benda pusaka yang keramat di dalamnya
diselingi hal – hal yang berbau religi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kelakuan religi sering bersifat keramat
sehingga sulit membedakan religi dengan ilmu gaib. Religi dan ilmu
gaib sering berdasarkan konsep yang terkandung dalam sistem
kepercayaan yang sama, dan dapat dilihatupacara keagamaan
mungkin bersifat ilmu gaib, atau upacara ilmu gaib menjadi upacara
keagamaan.
Dasar-dasar ilmu ghaib
Dasar-dasar ilmu ghaib adalah kepercayaan
terhadap kekuatan sakti dan hubungan sebab
menyebab menurut hubungan-hubungan
asosiasi.
Asosiasi itu adalah bayangan-bayangan baru
sehingga terjadi suatu rangkaian bayangan-
bayangan.
Misal : Persamaan waktu, persamaan wujud,
total dan bagian, dan persamaan bunyi sebuta
Jenis Ilmu Ghaib
(J. Fraser)
• Imitative magic merupakan perbuatan ilmu
gaib yang menirusemua keadaan yang
sesungguhnya ingin dicapai.
• Contagious magic meliputi semua ilmu magic
yang berdasarkan pendirian suatu hal
berhubungan dengan hal lain berdasarkan
hubungan asosiasi.
Klasifikasi Ilmu Ghaib
(J. Fraser)
• ilmu gaib putih merupakan ilmu gaib yang
berguna untuk masyarakat dan yang memberi
keuntungan dan kebahagiaan kepada orang,
dan sebaliknya
• ilmu gaib hitam adalah ilmu gaib yang
mendatangkan bencana, penyakit kepada
masyarakat.
Fungsi Ilmu Ghaib
(J. Fraser)
1) Ilmu gaib produktif (berkaitan dengan
bercocok tanam, produksi, perdagangan ,dll).
2) Ilmu gaib penolak (menolak bencana,
penyakit, hama pada tumbuhan, dll).
3) Ilmu gaib agresif (guna-guna, santet).
4) Ilmu gaib meramal (meramal dengan
perhitungan hubungan-hubungan antara
bintang, berdasarkan tanggal lahir, dll).

Anda mungkin juga menyukai