1
Nama : Dr. Daryanto, M.T.
NIDN : 0012076305
daryanto@unj.ac.id ;
Email : daryantoaiz@gmail.com
Telp/HP : 08129952168
S-1 S-2 S-3
S3
9 Spesiali
S2 s
8
Profesi
Guru 7harus
memenuhi level
S1 6KKNI
6 dan 7 D
IV
D III
5
D
4 II
DI
3
Sekolah
Menengah Sekolah Menegah
Umum 2 Kejuruan
1
PENDAHULUAN
• UUGD 14 tahun 2005, guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia
dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.
• Dalam PBM, penguasaan materi pelajaran dan cara
menyampaikannya merupakan syarat yang sangat essensial dan
perlu mendapat perhatian yang serius.
Komponen Karakteristik siswa Belajar menjadi
pembelajaran yang
bermakna bagi
sangat penting
dikusai oleh guru Teori-teori belajar siswa
Merencanakan pembelajaran
Memilih media pembelajaran yang tepat
Guru harus
mampu Melaksanakan proses
Melakukan penilaian
Merefleksi pembelajaran
PETA KOMPETENSI
PEDAGOGIK YANG HARUS DIKUASAI GURU
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik,
moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan
intelektual.
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
yang mendidik.
Permendikbud 3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata
No.16 pelajaran yang diampu
tahun 2007 4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi Untuk
kepentingan pembelajaran.
6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun
dengan peserta didik
8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan
hasil belajar
9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk
kepentingan pembelajaran
10.Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.
MEDIA PEMBELAJARAN
Proses Pembelajaran
Fungsi Khusus:
~ Untuk menarik perhatian murid.
~ Untuk memperjelas penyampaian pesan.
~ Untuk mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan biaya.
~ Untuk menghindari terjadinya verbalisme dan salah tafsir.
~ Untuk mengaktifkan dan mengefektifkan kegiatan belajar
murid.
KEMAMPUAN MEDIA PEMBELAJARAN
Kemampuan Fiksatif
Media dapat menangkap, menyimpan, dan menempilkan kembali suatu
obyek atau kejadian jika suatu saat diperlukan kembali.
Kemampuan Manipulatif
Suatu obyek atau kejadian dengan menggunakan media dapat dirubah
penempilannya (ukuran atan kecepatannya) disesuaikan dengan
kebutuhan.
Kemampuan Distributif
Suatu obyek atau kejadian dengan menggunakan media dapat
disebarluaskan ke wilayah yang lebih luas dengan jumlah penerima
yang lebih banyak.
LANDASAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
• Landasan Filosofis
Penggunaan media hasil teknologi modern dalam pembelajaran tidak akan
menghilangkan hubungan kemanusiaan antara guru dan murid tergantung
bagaimana cara memanfaatkannya.
• Landasan Psikologis
Belajar bagi manusia merupakan proses yang kompleks dan unik; melalui
persepsi; dan berjenjang dari konkrit ke abstrak.
• Landasan Teknologis
Penggunaan media dalam pembelajaran dapat membantu mempermudah guru
dalam mengajar dan mempermudah murid dalam belajar.
• Landasan Empiris
Berdasarkan pengalaman nyata dari hasil penelitian, murid yang diajar oleh
guru yang menggunakan media bervariasi dibandingkan dengan murid yang
diajar oleh guru tidak menggunakan media bervariasi, hasil belajarnya lebih
tinggi murid yang diajar oleh guru yang menggunnakan media bervariasi.
PERANGKAT MEDIA PEMBELAJARAN
Materials adalah bahan yang digunakan untuk menyimpan materi
pelajaran. Contohnya: kertas, plastic, film, CD, pita kaset, flashdisk.
Equipment adalah berupa peralatan khusus yang digunakan untuk
memperjelas penampilan materi pelajaran yang terdapat pada bahan.
Contohnya; OHP, tape recorder, kamera, televisi, laptop, computer, VCD
player, LCD proyektor dll.
Hardware yaitu perangkat keras berupa peralatan yang digunakan untuk
menampilkan pesan (materi) yang terdapat pada bahan. Contohnya sama
dengan contoh benda equipment.
Software yaitu perangkat lunak berupa isi pesan yang terdapat pada bahan
yang akan disampaikan kepada murid. Contohnya; tulisan, gambar, warna,
suara, gerak, simbol visual, dll.
PRINSIP PENGGUNAAN
MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media harus merupakan bagian integral dari sistem
pembelajaran.
2. Tidak ada satu media yang dipakai dengan meniadakan
media yang lain.
3. Media tertentu lebih tepat dipakai untuk materi tertentu
daripada media yang lain.
4. Tidak ada satu media untuk segala macam kegiatan
belajar.
5. Penggunaan media sejenis sekaligus banyak tidak
memperjelas penyampaian materi.
6. Secara umum, penampilan media diusahakan bersifat
positif, harus dipersiapkan.
7. Murid harus ikut bertanggungjawab pada media.
8. Melibatkan murid untuk menanggapi dalam penggunaan
media.
Kriteria media dan alat
permainan yang baik untuk anak
1. Aman
Tidak ada serat kayu-bambu
Tidak ada bulu gatal
Tidak tajam/runcing
Cat tidak beracun
Paku tidak menonjol
2. Sesuai dengan tujuan dan fungsi
3. Rapih dan indah
Ukuran yang presisi(ketepatan)
Pemotongan dan perakitan
Menerapkan unsur dan prinsip desain
4. Menarik,menyenagkan,tidak membosankan
5. Dapat digunakan individual , kelompok , klasikal
6. Menimbulkan kreativitas anak
Bahan baku pembuatan alat
permainan
Bambu Rafia
Kayu Kapuk
Kardus Karton , Kertas
Busa Kulit, Bulu. Rambut
Styrofoam Karet
Tekstil Infraboat / plastik
Benang,Pita Hardboard
Pelepah Logam, Tulang
Biji-bijian Tanah. Pasir. Air
Daun kering Fiberglas. Karvet
Bunga kering Kemasan bekas
Ranting kering Plastisin , tepung
KLASIFIKASI DAN JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
Penguatan +
Penguatan -
Aspek-aspek Teori Belajar Behaviorisme
Latihan Berulang
Belajar Jika Ada Stimulus
dan Siap Mental
Motivasi Eksternal
Hasil Belajar :
• Pengetahuan Terstruktur Contoh PBM:
• Keterampilan Dasar TCL, Ceramah, Latihan
b) TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK : PAVLOV
Belajar
Perubahan Persepsi dan
Pemahaman akibat interaksi
dengan lingkungan
Teori Piaget
• Proses kognitif
– Asimilasi
– Akomodasi
– Equilibrium
• Perkembangan kognitif
– Sensorimotor
– Praoperasional
– Operasional kongret
– Operasional formal
• Sensori motorik:
Memberikan berbagai macam objek dengan
berbagai bentuk, ukuran, dan warna untuk
digunakan oleh bayiBayi harus dibebaskan
untuk terlibat secara aktif dengan lingkungan,
misalnya menjatuhkan benda-benda,
meremas mainan, melempar, meraba,
ataupun menarik benda-benda di sekitar
mereka, sebab bayi memang belajar dengan
cara ini (sensori dan motorik).
Kemampuan Kognitif Masa Pra-operasional
• Pemusatan (centering) yang diartikan sebagai
kecenderungan anak untuk memusatkan pikiran pada
satu bagian tertentu dari objek ataupun aktivitas.
• Egosentrisme, merupakan karakter utama baik dalam
tahap sensori motorik maupun tahap pra-operasional.
Bagi anak-anak usia ini, segala sesuatu berjalan
menurut kehendak mereka dan pendapat orang lain
tidak berarti.
• Anak-anak pada tahap ini tidak dapat membalik proses
berpikir (irreversibility). Mereka mungkin dapat diajari
bahwa 2+2=4, tetapi mereka tidak dapat memahami
bahwa 4-2=2
TEORI BELAJAR : VYGOTSKY
• Pandangan konstruktivisme tentang belajar, individu
akan menggunakan pengetahuan dan pengalaman
pribadinya untuk membantu memahami masalah atau
materi baru.
• Vygotsky menyatakan bahwa siswa dalam mengkonstruksi
suatu konsep perlu memperhatikan lingkungan sosial.
• Ada dua konsep penting dalam teori Vygotsky, yaitu Zone of
Proximal Development (ZPD) dan Scaffolding.
• ZPD merupakan jarak antara tingkat perkembangan aktual
dan tingkat perkembangan potensial.
• Scaffolding merupakan pemberian sejumlah bantuan
kepada siswa pada tahap awal pembelajaran, kemudian
mengurangi bantuan dan memberikan kesempatan untuk
mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar
setelah ia dapat melakukannya.
Pendidikan Pada Pra-operasional
• Imitasi; anak-anak dapat menirukan objek atau aktivitas yang baru
disaksikannya.
• Permainan simbolis; misalnya berpura-pura sebagai orang lain, atau
berpura-pura sedang tidur, dan lain sebagainya.
• Menggambar; kegiatan ini menjadi sarana proyeksi bagi keadaan mental
mereka. Karya seni mereka merupakan gambaran atau refleksi
kemampuan berpikir dan apa yang sedang mereka pikirkan.
• Kesan mental; anak-anak usia ini dapat secara mental menghadirkan
objek dan kejadian, tetapi tidak dapat mengubah atau mengantisipasi
perubahan dalam pikiran mereka.
• Bahasa; merupakan ‘kendaraan’ bagi pikiran. Jadi orang-orang di sekitar
mereka harus memberikan kebebasan pada mereka untuk berbicara,
baik dengan orang dewasa maupun anak-anak seusianya.
Kemampuan kognitif operasional formal;
• Mampu memisahkan antara kenyataan dengan
kemungkinan. Mereka berusaha melihat semua
kemungkinan hubungan dalam berbagai situasi
atau masalah dan kemudian, melalui percobaan
mental dan analisis logis berusaha menemukan
mana yang benar.
• mereka berpikir dengan gagasan-gagasan; artinya
mereka tidak hanya menggunakan fakta-fakta
tapi juga pernyataan-pernyataan atau gagasan-
gagasan yang berisi data kongkrit. Mereka dapat
menggunakan konsep-konsep abstrak dengan
mudah,mereka mengumpulkan sebanyak
mungkin informasi dan membuat kombinasi
antar variabel sebanyak mungkin.
TEORI BELAJAR : VYGOTSKY
Informasi/
Guru Peserta Didik
Pengetahuan
Keluarga dan
Masyarakat
Student centre
Peserta
Didik
DESAIN PEMBELAJARAN : MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Pembelajaran Berbasis Masalah
• Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM), merancang
pembelajaran yang mendasarkan pada masalah nyata
sehari-hari (otentik) yang bersifat terbuka (open-ended)
atau kasus aktual.
• Tujuan PBM untuk mengembangkan keterampilan berpikir,
keterampilan menyelesaikan masalah, keterampilan sosial,
keterampilan untuk belajar mandiri, dan membangun atau
memperoleh pengetahuan baru.
• Prinsip-prinsip PBM
a) Penggunaan masalah nyata (otentik)
b) Berpusat pada peserta didik (student-centered)
c) Guru berperan sebagai fasilitator
d) Kolaborasi antar peserta didik
e) Sesuai dengan paham konstruktivisme (peserta didik
untuk secara aktif memperoleh pengetahuannya sendiri)
DESAIN PEMBELAJARAN : MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Pembelajaran Berbasis Masalah
• Tahapan-tahapan PBM
FASE-FASE PERILAKU GURU
Fase 1 Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan
Orientasi peserta didik logistik yg dibutuhkan
kepada masalah Memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif dalam
pemecahan masalah yang dipilih
Fase 2 • Membantu peserta didik mendefinisikan
Mengorganisasikan danmengorganisasikan tugas belajar yang
peserta didik berhubungan dengan masalah tersebut
Fase 3 • Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan
Membimbing informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen
penyelidikan individu dan untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
kelompok masalah
Fase 4 • Membantu peserta didik dalam merencanakan dan
Mengembangkan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, model
menyajikan hasil karya dan berbagi tugas dengan teman
Fase 5 • Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah
Menganalisa dan dipelajari /meminta kelompok presentasi hasil kerja
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
DESAIN PEMBELAJARAN : MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Pembelajaran Berbasis Projek
• Pembelajaran Berbasis Projek (PBP) adalah kegiatan
pembelajaran yang menggunakan projek/kegiatan sebagai
proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan.
• Tujuan PBP adalah :
a) Memperoleh pengetahuan & ketrampilan baru dalam pembelajaran
b) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan
masalah projek.
c) Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah
projek yang kompleks dengan hasil produk nyata berupa barang
atau jasa.
d) Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik
dalam mengelola sumber/bahan/alat untuk menyelesaikan
tugas/projek.
e) Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada PBP yang
bersifat kelompok.
DESAIN PEMBELAJARAN : MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Pembelajaran Berbasis Projek
langkah-langkah PBP
Perancangan Penyusunan
Penentuan langkah-langkah Jadwal
Projek penyelesaian Pelaksanaan
projek Projek
2. MERUMUSKAN
1. ORIENTASI
MASALAH
4.
3. MERUMUSKAN
MENGUMPULKAN
HIPOTESIS
DATA
5. MENGUJI 5. MERUMUSKAN
HIPOTESIS KESIMPULAN
DESAIN PEMBELAJARAN : MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
Pembelajaran Menemukan (Discovery Learning)
• Prinsip Kurikulum :
a) Relevansi
b) Fleksibiltas
c) Kontinuitas
d) Efisiensi dan Efektivitas
C.KURIKULUM 2013
• Komponen terpenting implementasi kurikulum adalah
pelaksanaan proses pembelajaran yang diselenggarakan di
dalam dan/atau luar kelas untuk membantu peserta didik
mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
• Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang Standar Proses:
“proses pembelajaran menggunakan pendekatan atau
metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik dan mata pelajaran”
• Pendekatan dan metode (Standar Proses) adalah
pendekatan saintifik, inkuiri, PBM dan PBPj pada semua
mata pelajaran.
• Pendekatan/metode lainnya yang dapat diimplementasikan
antara lain pembelajaran kontekstual dan pembelajaran
kooperatif.
• Kerangka pengembangan kurikulum 2013, ada 4 standar yang
berubah, yakni SKL, Standar Proses, Standar Isi, dan Standar
Penilaian.
C.KURIKULUM 2013
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK
Kompetensi Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard
Lulusan skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan,
dan pengetahuan
Kedudukan Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran
mata berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari
pelajaran kompetensi.
(ISI)
Pendekatan Kompetensi dikembangkan melalui:
(ISI) Tematik Mata Mata pelajaran Vokasinal
terpadu dalam pelajaran
semua mata
pelajaran
C.KURIKULUM 2013
Catatan :
KI : Kompetensi Inti
KD : Kompetensi Dasar
IPK : Indikator Pencapaian Kompetensi
SKL : Standar Kompetensi Lulusan
A. KARAKTERISTIK SISWA
Memahami dari aspek fisik, intelektual,
sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar
1. Menguasai belakang sosial-budaya.
karakteristik
peserta didik Mengidentifikasi potensi peserta didik
dari aspek fisik,
moral, spiritual,
dalam mata pelajaran yang diampu
sosial, kultural, Mengidentifikasi bekal-ajar awal peserta
emosional, dan
intelektual.
didik dalam mata pelajaran yang diampu
10. Melakukan
tindakan Memanfaatkan hasil refleksi untuk
reflektif untuk perbaikan dan pengembangan
peningkatan pembelajaran dalam mata pelajaran
kualitas yang diampu
pembelajaran.
• b
D. DESAIN PEMBELAJARAN
Prinsip Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
• b