PELAYANAN KESEHATAN
Tata Tachman 1
Tujuan/ Manfaat Analisis Biaya
Memperoleh unit cost/ biaya satuan.
Dibandingkan dengan tarif subsidi (biaya
investasi dan atau O & P)
Memperoleh Struktur Biaya tingkat
efisiensi antar pelkes atau antar unit yankes
Perencanaan Anggaran Biaya Satuan
Operasional dan Pemeliharaan
Negosiasi dengan pihak ke tiga (eg. Askes,
DPRD dll)
Tata Tachman 2
Permasalahan dalam Analisis Biaya
Pelayanan Kesehatan ( terutama di pelayanan
kesehatan pemerintah)
Tata Tachman 3
2. Actual cost Normative cost
Biaya yang dipakai di RS atau puskesmas belum
tentu menggambarkan kebutuhan biaya yang
sebenarnya, karena biaya yang terpakai adalah
biaya yang dialokasikan, biasanya sesuai dengan
plafond anggaran yang tersedia. Actual cost
gambaran biaya yang sudah dikeluarkan,
Normative cost biaya yang betul-betul dibu-
tuhkan utk menyediakan pelayanan kesehatan
sesuai dengan standar medis dan non-medis
3. Pelayanan Kesehatan Multiple product
perhitungan biaya satuan jadi rumit bobot ---
RVU – Dasar Alokasi
Tata Tachman 4
4. SISTEM INFORMASI (MIS) mendukung analisis
biaya :
- Pencatatan distribusi biaya & non biaya ke unit
- Pencatatan inventaris dan barang investasi, harga
perolehan, tahun pembelian, usia teknis
5. Fragmented budgeting system. Anggaran berasal
dari berbagai sumber (APBN, SBO, SDDO, LN,
Askes, APBD-1 dan APBD-2).
- input ada yang berbentuk barang (Obat, alat,
bahan dll)– sehingga informasi biaya dicari dari
administrasi jenjang lebih tinggi
Tata Tachman 5
Pengertian Cost Center dalam Pelayanan Kesehatan
Tata Tachman 6
Pengertian Cost Center dalam Pelayanan Kesehatan
Tata Tachman 7
Cost Center Sistem Rumah Sakit
Tata Tachman 8
Cost Center Sistem Rumah Sakit
Tata Tachman 9
Unit/ cost center penunjang RS
1. Direksi
2 – 4. Wadir-1, wadir-2 & wadir-3 (kalau dapat dipilah)
5. Sekretariat/ tata usaha
6. Bidang Keuangan
7. Bidang Perencanaan – PPL
8. Bidang Perencanaan – Rekam Medik
9. Bidang Diklat
10 – 13. Sie Perawatan I, II, III dan IV
14 – 15. Sie Penunjang Medik I dan II
16 – 18. Sie Pelayanan Medik I, II dan III
19. IPSRS
20. Laundry
21. Instalasi Farmasi
22. Instalasi Dapur
Tata Tachman 10
Unit/ cost center produksi RS
RAWAT JALAN
.
1. Poli Umum 9. Poli Gigi-Mulut
2. Poli Mata 10. Poli Syaraf
3. Poli THT 11. Poli Orthopedi
4. Poli Kulit
5. Poli Jiwa 12. Poli Bedah
6..Poli Anak 13. Unit Gawat Darurat
7. Poli Penyakit Dalam 14. Poli Kebidanan & KB
8. Poli Jantung 15. Poli Kandungan
16. Poli Gizi
Tata Tachman 11
Unit/ cost center produksi RS
RAWAT INAP
.
1. VVIP 9. Bedah Kelas III
2. VIP/ Kelas I- Utama 10. Obgyn Kelas II
3. Kelas I B 11. Obgyn Kelas III
4. Paviliun A 12. Ruang Bayi
5. Paviliun B
6. Paviliun C 13. Anak Kelas II
7. Paviliun D 14. Anak Kelas III
8. Bedah Kelas II 15. Penyakit Dlm Kls II
16. Pnykt Dalam III
Tata Tachman 12
Unit/ cost center produksi RS
UNIT KHUSUS
.
1. Laboratorium 9. R. Post Partum
2. Patologi Anatomi 10. R. Rawat Gabung
3. Radiologi 11. Rehabilitasi
4. I C U
5. I C C U Lain-lain
6. Kamar Operasi/ OK
1. Bank Darah
7. VK
2. Forensik
8. Anastesi/ RR
Tata Tachman 13
COST CENTER SISTEM PUSKESMAS/ PUSTU
Meliputi unit-unit yang ada dalam gedung puskes-
mas, puskesmas keliling, puskesmas pembantu
dan pelayanan luar gedung seperti posyandu, P2M
Kesling dll
Unit analisis biaya suatu set sistem pelayanan
untuk sebuah kecamatan – cakupan puskesmas
induk
Output keseluruhan output yang dihasilkan
oleh set sistem tersebut. Misalnya imunisasi
dihasilkan puskesmas termasuk yang dilakukan di
gedung PKM + lapangan (posyandu) + Pustu +
Puskel + Sweeping (rumah-rumah)
Tata Tachman 14
COST CENTER PENUNJANG PUSKESMAS
Kepala Puskesmas
TU
Pencatatan & Pelaporan
Gudang Obat
Kamar Obat
Kamar karcis
Tata Tachman 15
COST CENTER PRODUKSI PUSKESMAS
(Program-program)
Tata Tachman 16
Klasifikasi Biaya
Tata Tachman 17
Biaya asli biaya yang melekat/ terserap di
masing-masing unit/ cost center (langsung + tidak
langsung) yang belum didistribusikan
PRINSIP DISTRIBUSI BIAYA dari cost
center penunjang ke cost center produksi harus
dipahami hubungan fungsional antara CC
penunjang bersangkutan dengan cost center lain
Langkah-langkah dalam analisis biaya
menghasilkan perkiraan biaya total pada setiap
cost center PRODUKSI
Biaya satuan = biaya total (TC) dibagi jumlah
output (Q) untuk output cc produksi homogen
(sejenis)
Tata Tachman 18
Output heterogen (tidak sejenis) dilakukan
pembobotan – Relative Value Unit misal di kamar
bedah, lab, radiologi, poli gigi dll
Tata Tachman 19
Langkah-langkah Analisis Biaya & Pentarifan RS &
Puskesmas
1. Menetapkan Cost Center
2. Hubungan Fungsional Antar Cost Center
3. Pengumpulan Data Dasar Alokasi & Output per
unit produksi + jenis tindakan/ pemeriksaan
4. Pengumpulan Data Biaya Asli
5. Distribusi Biaya: Simple Distribution/ Direct
Apportionment, Step-down, Double
Distribution/ Apportionment dan Multiple
Apportionment (Algebraic method)
6. Rekapitulasi Biaya Hasil Distribusi
Tata Tachman 20
Langkah-langkah Analisis Biaya & Pentarifan RS &
Puskesmas
Tata Tachman 21
Simple Distribution atau Direct Apportionment
Tata Tachman 22
Metode Step-Down
Metode ini secara berturut-turut mendistribusikan beban biaya dari
pusat biaya penunjang ke pusat biaya penunjang yang alain dan pusat
biaya produksi secara proporsional menurut besaran data non finansial
yang digunakan. Penyajian dalam spread sheet memperlihatkan bentuk
tangga (step down). Misal biaya tertinggi di pusat biaya penunjang
adalah biaya pegawai, harus dibagikan kepada CC penunjang dan CC
produksi lainnya secara proporsional menurut jumlah orang. Kemudian
biaya pemeliharaan gedung merupakan biaya kedua terbesar setelah
biaya pegawai di CC penunjang, menanggung beban biaya pegawai
dan biayanya sendiri. Demikian seterusnya proses step down ini
menambahkan beban biaya dari biaya terbesar di unit penunjang
sampai yang terkecil ke CC penunjang dan CC produksi yang lain shg
diperoleh total tanggungan biay setiap unit produksi yang memikul
beban biaya dari unit penunjang dan unit produksi itu sendiri.
Kelemahan, tdk mungkin pembebanan biaya antar unit penunjang
secara penuh
Tata Tachman 23
Metode Double Distribution atau Double
Apportionment
Dianggap lebih akurat dari step down karena lebih rasional
dalam kriteria alokasi yang dipakai. Dasar alokasi dapat dilihat
pada bahasan kemudian (slide 26 & 27).
Metode ini melakukan dua kali distribusi biaya dari unit
penunjang.
Pertama, biaya asli dari unit penunjang didistribusikan ke
seluruh unit (penunjang + produksi) sesuai dengan sifat dari
masing-masing unit penunjang (lihat slide 27)
Distribusi berikutnya adalah total hasil distribusi pertama di
seluruh unit penunjang didistribusikan seluruhnya ke unit
produksi.
Total biaya adalah dengan menambahkan biaya asli di unit
produksi dengan hasil distribusi pertama dan hasil distribusi
kedua di unit produksi.
Tata Tachman 24
Multiple Apportionment / Distribution
Tata Tachman 25
DASAR ALOKASI BIAYA ASLI
Tata Tachman 26
DASAR ALOKASI PADA DISTRIBUSI
PERTAMA DAN DISTRIBUSI KE DUA
Tata Tachman 27
Jenis dan Sumber Data
Tata Tachman 28