1. Menyusun tim HACCP • TIM terdiri dari personil yg bertanggung jawab dan terlibat langsung dalam proses. Anggotanya berkisar 4 – 10 orang . Tugas TIM HACCP • Mendefinisikan dan mendokumentasikan kibijakan keamanan pangan • Kebijakan yg dikatakan secara oral harus didefinikan dan didokumentasikan • Mendefinisikan lingkup rencana HACCP • 2. Mendeskripsikan Produk
Langkah pertama yg harus dilakukan TIM HACCP
adalah meninjau program yg sudah dilaksanakan, untuk mengetahui apakah seluruh persyaratan yg diperlukan dalam penerapan HACCP telah terpenuhi Parameter Deskripsi Keterangan
bawang,dan minyak goreng Karakteristik Produk Ayam balur tepung, warna kecoklatan, dan krispi, kadar air 20-25%, Suhu matang adalah 72 C bagian dalam daging, Protein 20%, lemak, 21,5% Metode Pengolahan Penggorengan
Pengemas Primer Plastik PP
Pengemas Sekunder atau pengemas untuk Wadah atau container plastic
transportasi Kondisi Penyimpanan Suhu ruang, Hindari matahari langsung
Umur Simpan 1minggu ( 6 hari)
Metode Distribusi Diantar dengan Motor
3. Mengidentifikasi Tujuan Penggunaan Produk Rencana penggunaan produk harus didasarkan pada kegunaan yg diharapkan oleh pengguna atau konsumen apabila menggunakan produk tersebut. Perlu ditentukan secara tegas target grup yaitu pemakai akhir dari produk tersebut. Untuk contoh Ayam Goreng Tepung • Penggunaan Produk : Dapat dikonsumsi langsung oleh konsumen umum (diatas 5 tahun ) 4. Menyusun Alur /Diagram Alir Proses • Sesuaikan dengan produk yang akan dibuat ( Contoh untuk Ayam Goreng Tepung) sebagai berikut: Penerimaan Bahan Baku (Ayam, telur, Bawang, merica, terigu, garam, minyak goreng)
Pengayakan Terigu Pencucian Ayam , Bawang dan Telur
Penimbangan
Pemotongan Ayam , Penghalusan Bawang dan Pemecahan Telur
Pengocokan Telur
Pencampuran Bahan (Terigu, air, merica, bawang, garam dan telur)
Pembaluran ayam dengan campuran bahan
Penggorengan ayam yg telah dibalur Tunggu Saji atau Kemas
5. Mengkonfirmasi / Verifikasi Diagram Alir/Alur Proses di Lapangan Satu persatu kegiatan yang tercantum dalam alur proses diperiksa di lapangan. Bila terdapat perbedaan segera lakukan koreksi sampai diperoleh kesepakatan dalam proses. Bila tidak dapat dikoreksi TIM HACCP dapat melakukan perubahan alur proses. Konfirmasi/Verifikas dapat dilakukan dengan cara : • Mengamati aliran proses • Pengambilan sampel • Wawancara • Mengamati proses rutin/non-rutin