Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEBIDANAN IBU

NIFAS DAN MENYUSUI


ROSIDAH SOLIHAH, SST.,M.Tr.Keb
Pelaksanaan asuhan Kebidanan

TINDAKAN MANDIRI
• Pemantauan dalam 4 jam pertama post partum(vital sign, tanda-tanda
perdarahan)
• Perawatan ibu post partum
• Bimbingan menyusui dini
• Bimbingan pemantauan kontraksi uterus kepada pasien dan suami.
• Pemberian dukungan psikologi kepada pasien dan suami
• Pemberian pendidikan kesehatan.
• Pemberian tablet vitamin A dan zat besi
• Bimbingan cara perawatan payudara
• Bimbingan cara perawatan diri.
KOLABORASI

• Dengan dokter ahli kandungan : penanganan perdarahan dan infeksi


• Dengan psikologi : penanganan depresi post partum lanjut, penanganan depresi karena
kehilangan.
• Penanganan ahli gizi : penanganan anemia berat, upaya perbaikan status gizi pada ibu nifas
dengan status gizi buruk, penanganan pada pasien yang mengalami kehilangan nafsu makan
dalam jangka waktu yang lama, konsultasi penyusunan menu seimbang pada pasien
vegetarian, konsultasi penyusunan menu seimbang pada pasieb dengan keadaan tertentu
• Dengan ahli fsioterapi: penanganan pasien dengan keluhan nyeri pada otot yang
berkepanjangan, pemulihan kondisi pasien setelah operasi sesar.
• Dengan dokter ahli penyakit dalam: penanganan pasien dengan penyakit infeksi(misalnya,
TBC, hepatitis, infeksi saluran pencernaan).
• Penanganan pasien HIV/AIDS.
• Penanganan pasien dengan penyakit gangguan pernapasan.
• Penanganan pasien dengan penyakit DM dan jantung.
TINDAKAN PENGAWASAN

• Pemantauan keadaan umum.


• Pemantauan perdarahan
• Pemantauan tanda-tanda bahaya post partum
• Pemantauan keadaan depresi post partum
PENDIDIKAN/PENYULUHAN

Pasien

• Waspada tanda-tanda bahaya

• Perawatan diri dan bayi

• Gizi(intake cairan dan nutrisi)

• Kecukupan kebutuhan istirahat dan tidur

• Konsumsi vitamin dan tablet besi

• Cara menyusui yang benar

• Komunikasi dengan bayi

• Perawatan bayi sehari-hari

Suami

• Pengambilan keputusan terhadap keadaan bahaya istri dan bayi

• Pengambilan keputusan kebutuhan istirahat dan nutrisi istri dan bayi

• Orang yang paling siaga dalam keadaan darurat istri dan bayi

• Dukungan yang positif bagi istri dalam keberhasilan proses adaptasi peran ibu dan proses menyusui

Keluarga

• Pemberian dukungan mental bagi pasien dalam adaptasi peran dan proses menyusui

• Menfasilitasi kebutuhan isttirahat dan tidur bagi pasien

• Mendukung pola makan yang seimbang bagi pasien.


Evaluasi asuhan kebidanan
• Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan yang bidan berikan kepada pasien
• Tujuan asuhan kebidanan
• Meningkatkan, mempertahankan, dan mengembalikan kesehatan.
• Memfasilitasi ibu untuk merawat bayinya dengan rasa aman dan penuh percaya diri
• Memastikan pola menyusui yang mampu meningkatkan perkembangan bayi
• Menyakinkan ibu dan pasangannya untuk mengembangkan kemampuan mereka sebagai
orang tua dan untuk mendapatkan pengalaman berharga sebagai orang tua
• Membantu keluarga untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan mereka, serta
mengemban tanggung jawab terhadap kesehatannya sendiri.
• Efektivitas tindakan untuk mengatasi masalah
• Dalam melakukan evaluasi seberapa efektif tindakan dan asuhan yang bidan berikan kepada
pasien, bidan perlu mengkaji respon pasien dan peningkatan konsisi yang bidan targetkan
pada saat penyusunan perencanaan. Hasil pengkajian ini akan bidan jadikan sebagai acuan
dalam pelaksanaan asuhan berikutnya
Hasil asuhan

• Hasil asuhan merupakan bentuk konkret dari perubahan kondisi


pasien dan keluarga yang meliputi: pemulihan kondisi pasien,
peningkatan kesejahteraan emosional, peningkatan pengetahuan,
kemampuan pasien mengenai perawatan diri dan bayinya, serta
peningkatan kemandirian pasien dan keluarga dalam memenuhi
kebutuhan kesehatannya.
Kunjungan I (6-8 jam postpartum)

• Mencegah perdarahan masa nifas oleh karena atonia uteri.


• Deteksi dan perawatan penyebab lain perdarahan serta lakukan rujukan bila
perdarahan berlanjut.
• Pemberian ASI awal.
• Konseling ibu dan keluarga tentang cara mencegah perdarahan karena atonia uteri.
• Mengajarkan cara mempererat hubungan ibu dan bayi baru lahir.
• Menjaga bayi tetap sehat melalui pencegahan hipotermi.
Kunjungan II (6 hari postpartum)

• Kunjungan II (6 hari postpartum) meliputi:


• Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi baik, tunggi fundus
uteri di bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal.
• Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan perdarahan.
• Memastikan ibu cukup istirahat, makanan dan cairan.
• Memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar serta tidak ada tanda-tanda
kesulitan menyusui.
• Memberikan konseling tentang perawatan bayi baru lahir.
Kunjungan III (2 minggu postpartum)

• Asuhan pada 2 minggu post partum sama dengan asuhan yang


diberikan pada kunjungan 6 hari post partum.
Kunjungan IV (6 minggu postpartum)

Kunjungan IV (6 minggu postpartum) meliputi:


• Menanyakan penyulit-penyulit yang dialami ibu selama masa nifas.
• Memberikan konseling KB secara dini.

Anda mungkin juga menyukai