Hemoragik Postpartum (HPP)
Hemoragik Postpartum (HPP)
Pasca Persalinan
Dr. Ahmad Arif, Sp.OG
Masase Uterus
TATALAKSANA - ABC ’s
◦ Bicara dan observasi pasien
◦ Jalur IV besar (No 16 gauge)
◦ Pemeriksaan Darah lengkap (DPL)
◦ Golongan darah dan Cross-matched
Masase fundus uteri
Segera sesudah plasenta lahir
(maksimal 15 detik)
Tidak
Perdarahan berlanjut
Histerektomi
Tatalaksana - Nilai fundus uteri/kontraksi
◦ simultan denganABC
◦ Atonia merupakan penyebab utama Perdarahan
Post partum
◦ Jika lembek masase bimanual
terdapat laserasi evakuasi bekuan darah dari vagina dan
servik
membutuhkan eksplorasi manual pada saat ini
Tatalaksana - UterotonikaTambahan
◦ ergotamine – hati-hati pada hipertensi
0.25 mg IM or IV
Dosis maksimum 1.25 mg
◦ Misoprostol
◦ 400 ug pr
Tatalaksana - Perdarahan dengan kontraksi
Uterus baik (keras)
◦ Eksplorasi traktus genitalia bawah
◦ dibutuhkan - analgesia yang sesuai
- eksposur yang baik dan lampu
◦ Perbaikan surgikal yang tepat
- dapat di tampon sementara – dengan
kasa)
Tatalaksana - Perdarahan Uterus Berlanjut
◦ Kemungkinan koagulopati - PTT, waktu pembekuan,fibrinogen
◦ Bila koagulopati abnormal:
koreksi dengan faktor pembekuan, platelets
◦ Bila koagulasi normal:
siapkan Kamar Operasi
singkirkan ruptura uteri, mungkin perlu reparasi
pertimbangkan ligasi uteri/ hipogastrik , histerektomi
Etiologi Perdarahan Postpartum (4T)
Tonus - Atoni uterus
Tissue - Retensio plasenta
Trauma - Laserasi, ruptur,inversi
Thrombin - Koagulopati
Atonia uteri
Uterus tidak berkontraksi dan lembek,
perdarahan segera setelah anak lahir
Faktor resiko
1. Uterus merenggang lebih dari kondisi normal
polihidramnion,gemelli
2. Persalinan lama
Penanganan
Kenali dan tegakkan diagnosis kerja
Pasang infus,berikan uterotonika,kompresi bimanual
Pastikan plasenta lahir lengkap
Pastikan tak ada laserasi jalan lahir
Lakukan uji beku darah
Pada fasilitas pelayanan standar
Pada RS rujukan
Ligasi arteri
Histerektomi
RETENSIO PLASENTA
Apabila plasenta belum lahir ½ jam setelah janin
lahir
Etiologi :
1. Plasenta belum lepas dari dinding uterus
- Kontraksi uterus kurang kuat untuk
melepaskan plasenta
- Plasenta melekat erat pada dinding uterus
(akreta – perkreta)
2. Plasenta sudah lepas tapi belum dilahirkan
Penanganan :
1. Manual plasenta
2. Histerektomi (plasenta akreta)
Inversio Uteri
Reposisi Uterus yang inversi
Laserasi perineum :
Laserasi perineum tingkat I :
Apabila hanya pada selaput lendir vagina
dengan atau tanpa mengenai kulit perineum.
Laserasi perineum tingkat II:
Robekan mengenai selaput lendir vagina dan
otot perinei transversalis tetapi tidak
mengenai sfingter ani.
Laserasi perineum
Laserasi perineum tingkat III:
Robekan mengenai seluruh perineum dan
otot sfingter ani.
Anamnesis:
Inkontinensia feses/flatus dari vagina
Pemeriksaan Fisik:
Inspeksi:
Dapat terlihat fistula jika besar
Inspekulo: