Anda di halaman 1dari 43

PIUTANG

Pertemuan 3
PIUTANG DAN PINJAMAN YANG DIBERIKAN
Definisi: Piutang merupakan klaim suatu perusahaan pada pihak lain.
• Perusahaan Dagang
• Perusahaan Manufaktur
Yang muncul Piutang Dagang dan Piutang Lainnya
Di laporan keuangan Disebut Piutang Usaha
• Perbankan Yang muncul Kredit yang disalurkan
Di laporan keuangan disebut Pinjaman yang diberikan
• Perusahaan Pembiayaan selain Bank
Muncul dari Jenis Pembiayaan
Di laporan keuangan disebut Piutang Pembiayaan (konsumen),
pembiayaan sewa, kartu kredit dan lain-lain
BENTUK KLAIM
• Berdasarkan perjanjian tertulis (Wesel tagih)/Promissory Note/ Notes
Receivable
• Perjanjian atau komitmen tidak tertulis (Faktur)/ invoice dari transaksi
penjualan disebut Piutang dagang atau Account Receivable atau Trade
Receivable.
PENYAJIAN
• Dalam penyajian disebut Piutang dari pihak berelasi (PSAK 7
Pengungkapan pihak berelasi) dan Piutang dari pihak ketiga
• Piutang Dagang muncul dari transaksi pendpaatan dan penjualan
yang dilakukan secara kredit biasanya tidak berbunga dan waktu
pelunasan singkat tergantung kebijakan kredit yang diberikan
PIUTANG LAINNYA
• Piutang yang tidak terkait dengan penjualan atau pendapatan disebut
piutang lainnya (Non Trade Receivable) seperti piutang karyawan,
perusahaan afiliasi, pemegang saham, pemegang bunga, piutang dividen,
piutang jaminan pelanggan dan piutang jaminan pengembalian barang dari
pelanggan.
• Jumlahnya tidak signifikan jika dibandingkan dengan piutang dagang atau
piutang usaha.
KREDIT YANG DISALURKAN BANK
• Kredit yang disalurkan oleh bank adalah bentuk piutang atau pinjaman
yang disalurkan dan ada bunganya.
• Memiliki dokumen perjanjian yang lengkap yang berisi tingkat suku bunga,
jangka waktu peminjaman, tata cara pelunasan dan jaminan atas kredit
tersebut.
BEDA WESEL TAGIH DAN KREDIT
• Beda wesel tagih dengan kredit terletak pada perjanjiannya.
• Perjanjian Kredit Bank dalam bentuk kontrak perjanjian formal
• Wesel Tagih, bentuk janjinya dalam selembar surat berharga
WESEL TAGIH
• Wesel tagih (promissory notes/notes receivable):
• Klaim perusahaan kepada pihak ketiga yang didukung janji tertulis
untuk membayar sejumlah tertentu dan dalam jangka waktu tertentu.
• Penerbit Wesel disebut Wesel Bayar
• Penerima penerima wesel disebut wesel tagih (karena memiliki hak
klaim) untuk menagih.
KARATERISTIK WESEL TAGIH
Wesel tagih tidak bersyarat.
• Dibuat oleh pihak yang satu untuk pihak yang lain.
• Ditandatangi oleh pihak pembuatnya
• Untuk membayar sejumlah uang atas permintan atau tanggal yang
ditetapkan dimasa yang akan datang kepada pihak yang memerintahkan
atau membawanya.
Janji untuk membayar ini dituangkan dalam selembar surat berharga yang
didalamnya menyebutkan:
• Tanggal Penerbitan
• Tanggal Pembayaran
• Jumlah Nominal
• Tingkat Bunga
• Pihak yang akan membayar
• Bank yang ditunjuk untuk melakukan pembayaran.
• Biasanya memiliki bunga
DISKON
• Wesel Tagih biasanya berbunga, namun ada juga yang tidak berbunga,
yang tidak berbunga akan dijual dengan DISKON (lebih rendah dari
nilai nominal) dan pihak penerbit akan menerima uang lebih rendah
di masa yang akan datang.
• Diskon merupakan bentuk bunga yang diterima dimuka
• Wesel tagih dapat dijual oleh pemegangnya sebelum tanggal jatuh
tempo
BEDA WESEL TAGIH DENGAN OBLIGASI
• Terletak pada keberadaan pasar.
• Wesel tagih dapat diperjualbelikan namun tidak ada pasar seperti
halnya jual beli Obligasi (pasar modal)
• Obligasi biasanya diterbitkan dalam jumlah besar dan dijual di pasar
modal dan memiliki regulasi atau ketentuan khusus.
• Wesel tagih tidak memiliki regulasi jarena dasarnya lebih pada
perikatan perjanjian antara pihak penerbit, penerima dan pembayar.
WESEL TAGIH DAPAT DITERBITKAN GUNA:
• Membayar penjualan
• Membayar piutang yang telah jatuh tempo
• Diterbitkan dalam rangka memperoleh pinjaman
PENERIMAAN WESEL TAGIH
• Wesel Tagih dapat diterima setelah setelah tanggal penerbitan
sehingga wesel tagih berbunga harus diperhitungkan pendapat bunga
yang harus diterima dan menambah kas pihak yang menerima
• Pada saat pembayaran bunga pihak penerima akan menerima
pendapatan bunga penuh sesuai jangka waktu wesel tagih
ILUSTRASI TRANSAKSI WESEL TAGIH
PT Sakura menerima wesel tagih dari PT Lili untuk melunasi piutang dagang
yang telah jatuh tempo. Wesel tagih tersebut memiliki nilai nominal
RP.30.000.000 dan bunga 12 %. Wesel tersebut diterbitkan tanggal 1
Nopember 2015 dengan jangka waktu 120 hari. Bunga dan pokok akan
dibayarkan pada saat jatuh tempo.Wesel tersebut akan jatuh tempo tanggal
29 Februari 2016
• Jangka waktu wesel tagih 120 hari diterbitkan tanggal 1 Nopember 2015
• Bulan Jumlah Hari Akumulasi waktu
• Nopember 30 – 1 29
• Desember 31 60
• Januari 31 91
• Februari 29 120
Jurnal pada saat penerbitan oleh PT Sakura:
Wesel Tagih 30.000.000
Piutang Dagang 30.000.000
Jurnal penyesuaian untuk pengakuan bunga berjalan dari 1 Nopember
hingga 31 Desember 2015
30.000.000 x 12% x 60/360 =600.000
Piutang Bunga 600.000
Pendapatan Bunga 600.000
JURNAL SAAT PELUNASAN
• Bunga dari 1 Januari sampai 29 Februari 2016
• 30.000.000 x 12% x 60/360 = 600.000
• Kas yang diterima adalah :
• Jumlah pokok wesel tagih Rp 30.000.000
• Ditambah bunga selama 120 hari Rp 1.200 .000
• Total Rp 31.200.000
• Jurnalnya:
Kas 31.200.000
Pendapatan Bunga 600.000
Piutang Bunga 600.000
Wesel Tagih 30.000.000
• WESEL TAGIH
• PT Tiara menjual tanah pada PT Bintang Laut tanggal 2 Januri 2015.
Penjualan ini tidak dilakukan secara tunai tetapi untuk pembayarannya PT
Bintang Laut menerbitkan wesel tagih dengan nilai nominal Rp 500.000.000
dan akan jatuh tempo 5 tahun yang akan datang. Harga pasar tanah
tersebut pada tanggal penjualan pasti lebih rendah dari Rp 500.000.000
karena nilai Rp 500.000.000 telah memperhitungkan jangka waktu
pembayaran yang akan dilakukan 5 tahun mendatang. Bunga pasar yang
berlaku sebesar 10%. Nilai tanah dalam PT Tiara tercatat Rp 250.000.000
• Nilai kini wesel tagih mencerminkan nilai wajar tanah tersebut pada
tanggal penjualan adalah :
• Rp 500.000.000 x 0,62092 (PV n=5, i = 10% tabel bunga buku Niswonger
halaman A-3) = 310.460.000
• Diskon atas wesel tagih 500.000.000 -310.460.000 = 189.540.000
• Keuntungan penjualan tanah Rp 310.460.000 – 250.000.000 = 60.460.000
• JURNAL SAAT PENJUALAN TANAH:
Wesel Tagih 500.000.000
Tanah 250.000.000
Diskon 189.540.000
Keuntungan Penjualan Tanah 60.460.000
• JURNAL PENYESUAIAN UTK AMORTISASI DISKON TANGGAL 31
DESEMBER 2015:
Diskon 31.046.000
Pendapatan Bunga 31.046.000
• Setelah jurnal penyesuaian tersebut didiskon akan menjadi
Rp189.540.000 - 31.046.000 = 158.494.000. Jurnal penyesuaian
tersebut dibuat setiap akhir tahun sampai tahun ke 5.
• Jurnal penyesuaian:
Diskon 31.046.000
Pendapatan bunga 31.046.000
• Pada akhir tahun ke 5 nilai diskon menjadi nol.
• JURNAL PADA tahun ke lima adalah :
Diskon 45.455.514
Pendapatan bunga 45.455.514
Kas 500.000.000
Wesel Tagih 500.000.000
SKEDUL AMORTISASI DISKONATAS WESEL TAGIH
• KETERANGAN
• WESEL TAGIH DAPAT DILUNASI SEKALIGUS ATAUPUN ANGSURAN.
• PEMBAYARAN DAPAT DILAKUKAN DALAM JUMLAH TERTENTU DARI
NILAI POKOK DITAMBAH BUNGA.
WESEL TAGIH DENGAN PEMBAYARAN POKOK
WESEL TETAP
• PT Melati menerima wesel tagih dari PT Seruni untuk melunasi
penjualan mobil. Harga pokok penjualan mobil tsb Rp 100.000.000.
Wesel tagih tersebut memiliki nilai nominal Rp 120.000.000, bunga 12
%. Wesel tersebut diterbitkan pada tanggal 31 Desember 2015 dan
jangka waktunya 12 bulan. Pokok wesel akan diangsur 12 kali masing-
masing Rp 10.000.000 ditambah dengan bunga yang dihitung dari
pokok yang masih tersisa. Pembayaran dilakukan setiap akhir bulan.
• JURNAL SAAT MENERIMA WESEL TAGIH DARI PT SERUNI:
• Wesel Tagih 120.000.000
• Penjualan 120.000.000
• MENCATAT HARGA POKOK PENJUALAN DAN MENGURANGI NILAI
PERSEDIAAN:
• Harga Pokok Penjualan 100.000.000
• Persediaan 100.000.000
• Jurnal pada saat pembayaran angsuran pertama ditambah bunga
pada 31 Januari 2016.
• Bunga dari 30 Desember sampai 31 Januari dihitung bulanan Rp
120.000.000 x 12% x 1/12 = 1.200.000
• Kas 11.200.000
• Pendapatan Bunga 1.200.000
• Wesel Tagih 10.000.000
• Jurnal pada saat angsuran ke 2 ditambah bunga tanggal 29 Pebruari
2016.
• Bunga dari tanggal 31 Januari sampai 29 Februari dihitung bulanan
110.000 x 12 % x 1/12 = 1.100.000.
Kas 11.100.000
Pendapatan Bunga 1.100.000
Wesel tagih 10.000.000
• Jurnal pembayaran angsuran terakhir ditambah bunga 31 Desember
2012, bunga dari tanggal 30 Nopember 2012 sampai 31 Desember
2012 = 10.000.000 x 12% x 1/12 = 100.000
Kas 10.100.000
Pendapatan Bunga 100.000
Wesel Tagih 10.000.000
WESEL TAGIH DENGAN PEMBAYARAN
ANGSURAN TETAP
• PT Matahari menerima wesel tagih dari PT Edelweis untuk melunasi
penjualan mesin sebesar Rp 300.000.000. Harga pokok mesin
tersebut Rp 250.000.000. Wesel tersebut berbunga 12 % dan
diterbitkan tanggal 31 Desember 2015 dengan jangka waktu 12 bulan.
Pokok akan diangsur selama 3 kali dengan jumlah angsuran yang
sama dan pembayaran dilakukan setiap akhir tahun.
• Nilai pokok = nilai kini Rp 300.000.000.
1 1
1− 1−
(1+𝑖)𝑛 (1+0,12)3
• PVA, n=3, i = 12% adalah = = = 2.40183.
𝑖 0,12
• Nilai angsuran adalah Rp 300.000.000 : 2,40183 (PVA, n=3, i=12%) =
124,904,690.
• Jurnal yang dibuat oleh PT Matahari pada saat penerimaan wesel tagih dari
PT Edelweis 31 Desember 2011 adalah :
• Jurnal PT Matahari saat penerimaan wesel tagih:
Wesel Tagih 300.000.000
Penjualan 300.000.000
• Mencatat harga pokok penjualan dan pengurangan nilai persediaan:
Harga pokok persediaan 250.000.000
Persediaan 250.000.000
• Saat pembayaran angsuran pertama (1) :
• Bunga dihitung sebesar Rp 300.000.000 x 12% = 36.000.000.
• Jumlah angsuran atas pokok dihitung dari jumlah angsuran dikurangi
dengan bunga :
• 124.904.690 – 36.000.000 = 88.904.690
• Skedul bunga dan pengurangan pokok sbb:
Skedul bunga dan pengurangan pokok sbb:
Kas 124.904.690
Pendapatan Bunga 36.000.000
Wesel Tagih 88.904.690
• Jurnal saat pembayaran angsuran ke 2, 31 Des 2013:
• Saldo wesel pada akhir tahun ke 2 setelah pembayaran bunga adalah saldo awal
dikurangi angsuran pokok tahun pertama:
• Rp 300.000.000 – 88.904.690 = 211.095.310
• Bunga dihitung sebesar Rp 211.095.310 x 12% = 25.331.437
• Jumlah angsuran atas pokok dihitung dari jumlah angsuran dikurangi dengan
bunga :
• 124.904.690 – 25.331.437 = 99.573.253
• JURNALNYA
Kas 124.904.690
Pendapatan Bunga 25.331.437
Wesel Tagih 99.573.253
• Jurnal saat pembayaran angsuran ke tiga tgl 31 Desember 2014:
• Saldo wesel akhir tahun ke dua setelah pembayaran bunga adalah saldo
awal dikurangi angsuran pokok tahun pertama:
• Rp 211.095.310 – 99.573.253 = 111.522.057
• Bunga dihitung sebesar 111.522.057 x 12% = 13.382.633
• Jumlah angsuran atas pokok dihitung dari jumlah angsuran dikurangi
dengan bunga :
• Rp 124.904.690 – 13.382.633 = 99.573.253

JURNALNYA :
Kas 124.904.690
Pendapatan Bunga 13.382.633
Wesel Tagih 111.522.057
• Transaksi wesel tagih dengan pemberian pinjaman tidak berbeda.
Transaksi pemberian kredit oleh bank atau lembaga keuangan,
pencatatanta tidak berbeda secara konsep dengan wesel tagih.
• Perbedaanya terletak pada nama perkiraan yang digunakan
• Utk kredit bank selain pendapatan bunga, bank terkadang harus
mengeluarkan biaya administrasi atau membebankan biaya transaksi
kepada nasabah yang meminjam, biaya transaksi ini harus
diperhitungkan dalam menentukan suku bunga efektif.
PENGAKUAN AWAL PIUTANG
• Piutang diakui pada laporan keuangan jika entitas tersebut menjadi bagian dalam
kontrak piutang tersebut.
• Dalam transaksi pengakuan piutang dikaitkan dengan pengakuan pendapatan.
• PSAK 55, Piutang diakui oleh entitas sebesar nilai wajar.
• Nilai wajar adalah harga perolehan atau nilai pertukaran antara kedua belah
pihak pada tanggal transaksi
• Piutang dagang dan piutang usaha jarang sekali menetapkan bunga.
• Jangka waktu waktu relatif pendek sehingga bunganya kecil dan tidak material.
• Misal:
• Penjualan terjadi tgl 1 Februari 2011, Rp 1.000.000, pembayaran dilakukan tgl 1
Maret 2011. Jika suku bunga 6% maka nilai kininya Rp 995.000 dan jika
pembayaran lebih cepat lagi maka akan mendekati Rp 1.000.000.
PENGAKUAN AWAL PIUTANG JANGKA
PANJANG
• Piutang Dagang dan Piutang Usaha jangka panjang, maka harus
dicatat sebesar nilai kini dari kas dimasa mendatang.
• Jika Piutang tidak berbunga maka akan dihitung dengan
menggunakan tingkat pasar pada saat pendapatan tersebut diterima.
• Akibatnya: piutang tidak dicatat sebesar nilai faktur (invoice) tetapi
ada diskon yang diperhitungkan.
• Diskon tersebut akan diamortisasi sampai piutang dilunasi.
REFERENSI MENENTUKAN BUNGA PASAR
• Referensi yang digunakan dalam menentukan tingkat bunga pasar adalah suku
bunga yang berlaku untuk piutang serupa dipasar.
• Biasanya suku bunga Risk Free ditambah risk premium.
• Asumsinya: jika uang tersebut diterima, entitas dapat memperoleh return
sebesar return yang diharapkan.
• Untuk piutang yang memiliki nilai wajar seperti wesel tagih, entitas dapat
menggunakan nilai wajar pada saat pengukuran awal dan menggunakan
pengukuran secara konsisten menggunakan nilai wajar.
• namun jika tidak menggunakan nilai wajar saat pengakuan awal maka pada saat
pengakuan selanjutnya tidak boleh menggunakan nilai wajar.
• Keuntungan/kerugian akibat perubahan nilai wajar piutang disajikan dalam
laporan laba rugi.
• Perubahan nilai wajar tersebut mencerminkan tingkat bunga yang sebenarnya
belum tercatat sehingga dilaporkan dalam laba rugi.
BIAYA TRANSAKSI
• Standar mengatur, untuk aset keuangan yang tidak diukur
mengunakan nilai wajar (termasuk) piutang, pengukuran awal
sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi.
• Biaya transaksi : biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh piutang.
• Piutang Dagang : tidak ada biaya transaksinya karena berkaitan
dengan penjualan atau pendapatan yang diperoleh perusahaan.
• Piutang dalam bentuk pemberian kredit (BANK) /LEMBAGA
KEUANGAN akan muncul biaya transaksi untuk memperoleh piutang.
• Biaya transaksi : dicatat menambah perolehan piutang dan
mempengaruhi tingkat suku bunga efektif yang akan dikenakan.
ILUSTRASI :
Biaya Transaksi mengurangi Pinjaman Yang
Diberikan
• Bank ABC memberikan pinjaman kepada PT Mawar Rp
30.000.000.000 dengan tingkat bunga 8%. Bunga dibayar setiap akhir
tahun sebesar bunga dikali saldo kredit dalam kontrak. Kredit tersebut
dilunasi seluruhnya pada akhir tahun kelima. Biaya Adminstrasi
pinjaman PT Mawar Rp 971.916.000. Biaya adm tersebut mengurangi
pinjaman yang diterima oleh PT Mawar.
• Karena biaya transaksi mengurangi pinjaman yang diterima maka:
• Rp 30.000.000.000 - 971.916.000 = 29.028.084.000.
• Biaya transaksi akan mempengaruhi tingkat suku bunga efektif yang
akan digunakan Bank ABC untuk mengakui bunga.
• Tingkat suku bunga efektif akan menjadi lebih besar, karena nilai uang
yang diberikan lebih kecil, padahal perusahaan tetap akan
memperoleh pembayaran bunga 8% dari nominal pinjaman Rp
30.000.000.000. Tingkat suku bunga efektif dihitung sebesar 9%.
• Jurnalnya : Oleh Bank ABC saat Pemberian Pinjaman :
Pinjaman yang diberikan 29.028.084.000
Kas 29.028.084.000
• (Sebagai alternatif pinjaman dapat dicatat Rp 30.000.000.000. di
kurangi diskon Rp 971.916.000.)
Pinjaman yang diberikan 30.000.000.000.
Diskon 971.916.000
Kas 29.028.084.000
• Jurnal Pembayaran Bunga akhir tahun pertama dan amortisasi biaya
transaksi:
Kas 2.400.000.000
Pinjaman yang diberikan 212.527.560
Pendapatan Bunga 2.615.527.560
• (2.615.527.560, adalah pendapatan bunga dari bunga efektif 9%
dikalikan saldo pinjaman 29.028.084.000).
• Amortisasi merupakan selisih antara pendapatan bunga dengan kas
yang diterima yaitu 2.615.527.560 – 2.400.000 = 212.527.560. Jika
dicatat diskon secara terpisah, debit pinjaman yang diberikan dapat
diganti dengan diskon.
Skedul / Tabel pembayaran bunga amortisasi
dengan suku bunga efektif
Tahun Nilai awal pinjaman Angsuran Bunga Pokok pinjaman Nilai akhir
pinjaman
1 29.028.084.000 2.400.000.000 2.612.527.560 212.527.560 29.240.611.560
2 29.240.611.560 2.400.000.000 2.631.655.040 231.655.040 29.472.266.600
3 29.472.266.600 2.400.000.000 2.652.503.994 252.503.994 29.724.770.594
4 29.724.770.594 2.400.000.000 2.652.503.994 252.503.994 29.724.770.594
5 29.724.770.594 2.400.000.000 2.675.229.409 275.229.406 30.000.000.000
Pembulatan 30.000.000.000
pembulatan
ILUSTRASI : BIAYA MENAMBAH PINJAMAN YANG
DIBERIKAN
• Bank ABC memberi pinjaman pada PT Kantil Rp 400.000.000
• Tingkat Bunga sebesar 20 % dibayar tiap akhir tahun.
• Pinjaman diangsur tiap tahun Rp 100.000.000.
• Penghitungan bunga berdasar saldo kredit yang belum dibayar.
• Biaya langsung pemberian pinjaman Rp 8.447.550 dibayar tunai oleh Bank ABC.
• PT Kantil menerima kredit tanpa dipotong biaya Administrasi.
• Biaya transaksi akan menambah nilai perolehan pinjaman.
• Karena hal itu maka biaya pokok kredit meningkat menjadi 408.447.550.
• Biaya transaksi akan mempengaruhi tingkat bunga efektif yang akan digunakan Bank ABC untuk
mengakui bunga.
• Tingkat suku bunga efektif akan menjadi lebih kecil karena pinjaman yang diberikan lebih besar.
• Perusahaan tetap memperoleh pembayaran bunga 10% dari nominal pinjaman Rp 400.000.000
• Tingkat bunga efektif dihitung 9 %.
• Jurnal saat pemberian pinjaman:
Pinjaman yang diberikan 400.000.000
Kas 400.000.000
• Jurnal untuk mencatat biaya yang dikeluarkan (asumsi dibayar tunai):
Pinjaman yang diberikan 8.447.550
Kas 8.447.550
• Kedua pinjaman tesebut membuat pinjaman meningkat jadi Rp 408. 447.550.
• Jurnal pembayaran bunga akhir tahun pertama, pembayaran bunga dan angsuran
pertama:
Kas 140.000.000.
Pinjaman yang diberikan 103.239.721
Pendapatan Bunga 36.760.280
• (Rp 36.760280 adalah pendapatan bunga yang dihitung dari bunga efektif 9%
dikalikan saldo pinjaman Rp 408.447.550. Kas sebesar Angsuran Rp 100.000.000
ditambah dengan bunga yang dihitung berdasar nominal utang dan tingkat suku
bunga kontrak Rp 400.000.000. x 10%. Pengurangan pinjaman merupakan selisih
antara kas yang diterima dengan pendapatan bunga yang dihitung).
• Jurnal pembayaran bunga akhir tahun ke2, pembayaran bunga dan
angsuran ke 2
Kas 130.000.000
Pinjaman yg diberikan 102.239.295
Pendapatan Bunga 27.468.705
• Jurnal pembayaran bunga akhir tahun ke empat, pembayaran bunga dan
pelunasan
Kas 120.000.000
Pinjaman yang diberikan 101.759.112
Pendapatan Bunga 18.240.888
• Jurnal pembayaran bunga akhir tahun ke empat, pembayaran bunga dan
pelunasan :
Kas 110.000.000
Pinjaman yang diberikan 100.917.422
Pendapatan Bunga 9.082,578
ENTITAS DAPAT MENGHENTIKAN PENGAKUAN
KEUANGAN JIKA :
• Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan
tersebut berakhir.
• Entitas mentransm fer aset keuangan yang memenuhi kriteria
penghentian pengakuan.
DISKON PENJUALAN
Metode bruto Metode neto
Piutang Dagang 5.000.000 Piutang Dagang 4.900.000
Penjualan 5.000.000 Penjualan 4.900.000
Kas 4.900.000 Kas 4.900.000
Diskon penjualan 100.000 Piutang dagang 4.900.000
Piutang dagang 5.000.000
Kas 5.000.000 Kas 5.000.000
Piutang dagang 5.000.000 Diskon penjualan hangus 100.000
Piutang dagang 4.900.000
ASET KEUANGAN

• Aset yang tidak berwujud. Nilai dari aset ini tergantung dari nilai arus
kas/uang yang akan kita terima dimasa yang akan datang
• CONTOH ASET KEUANGAN
• Pinjaman / kredit yang diberikan oleh bank pada perusahaan atau
perorangan
• ORI (Obligasi Ritel Republik Indonesia) oleh Bank Indonesia
• Obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan
• Saham biasa yang diterbitkan oleh PT Telkom
• Saham Preferen

Anda mungkin juga menyukai