Anda di halaman 1dari 23

Pengaruh konsentrasi dan suhu pada

kinerja demulsifier terhadap crude oil


dari sumur minyak di sumatera
selatan

Kelomok :
Yoga Maulana Rahman (2015430118)
Ilham Apriliansyah (2015430093)
Latar Belakang
Adanya air dalam minyak mentah menyebabkan
terbentuknya emulsi karena adanya material kimia yang
berperan sebagai emulsifier alami yaitu asphaltene, resin dan
asam naftenat.

Pembentukan emulsi dalam minyak mentah sangat tidak


diharapkan karena tetesan air (water droplet) dan garam-
garam (NaCl, MgCl2, CaCl, KCl) yang terperangkap pada
minyak mentah dapat menyebabkan korosi pada pipa dan
peralatan kilang minyak bumi.
Latar Belakang

Pemisahan air dalam


emulsi minyak mentah

Mekanikal Kimiawi
Termal Elektrik
Rumusan & Tujuan
 Rumusan masalah
 Apakah konsentrasi demulsifier mempengaruhi proses
demulsifikasi
 Apakah suhu mempengaruhi proses demulsifikasi

 Tujuan :
 Menentukan dosis yang terbaik dalam proses demulsifikasi
 Mempelajari kinerja demulsifier pada suhu dingin , suhu
ruang dan suhu panas, sesuai dengan suhu yang ada di sumur
minyak di Sumatera Selatan.
 Memepelajari kinerja dosis terbaik
Kegunaan
 Dapat meminimalisir kerugian yang akan diakibatkan oleh
peningkatan densitas dan viskositas berdampak pada
meningkatnya biaya transportasi.
 Meningkatkan kualitas minyak mentah.
 Memudahkan transportasi minyak dalam pipa di kilang
pengeboran.
Luaran
 Didapatkan demulsifier yang cocok untuk salah satu
sumur minyak di sematera selata
Tinjauan Pustaka
 Pengertian Emulsi

Penomena air Ada dalam bentuk


free water (air yang
dengan minyak
langsung memisah dari
fluida dalam waktu
Ada dalam bentuk beberapa menit)

emulsion water (air yang Maka :


teremulsi dan baru
Emulsi adalah dua cairan yang pada kondisi
terpisah setelah beberapa
alamiahnya tidak saling bercampur namun pada
jam hingga beberapa
suatu kondisi menyatu menjadi satu fasa
minggu).
Tinjauan Pustaka
Macam – macam Emulsi

Jenis Emulsi
Emulsi Air Dalam Minyak

Emulsi Minyak Dalam Air


Tinjauan Pustaka
Beberapa senyawa yang terdapat dalam crude
oil, seperti asphaltene dan resin memiliki sifat
aktif permukaan seperti surfaktan.
Dalam molekul surfaktan terdapat gugus
hidrofilik dan lipofilik

Gugus hidrofilik merupakan gugus lipofilik merupakan bagian dari


bagian dari molekul surfaktan surfaktan yang cendrung suka untuk
yang berinteraksi dengan air berinteraksi dengan minyak

Adanya gugus hidrofilik dan hidrofobik

menurunkan tegangan antarmuka permukaan air


dan minyak serta membentuk lapisan film pada
permukaan globul-globul fasa terdispersinya
Tinjauan Pustaka
Mekanisme Demulsifier
Memecah emulsi menjadi minyak dan air
maka lapisan antar muka harus dihancurkan
selanjutnya butiran-butiran air akan bergabung

Tahap Demulsifikasi Penggumpalan dan


Pengelompokan

Pengelompokan butiran air dan selama


pengelompokan butiran air pergi
bergandengan bersama membentuk kelompok
atau gumpalan

Selama berkelompok butiran


air bersatu atau berkelompok Penggabungan
menjadi bentuk butiran besar
Metode Pengujian
 Alat dan Bahan
 Alat :
 Waterbat Fisher Scientific Isotemp 128 Analog-Control Water Bath with Acrylic Cover
 Botol petrolite ukuran 100 mL untuk uji Bottle Test
 Sentrifuge 1180T, Tube Sentrifug (Kimble™ KIMAX™ Conical-Bottom Glass) untuk uji %
BS&W
 Pipet mikro (Huawai 5 – 50 ul : MKT-074)
 Beaker glass (250 mL, 500 mL, 1000 mL)
 Gelas ukur (50 mL, 100 mL, 500 mL)
 Pipet ukur (5 mL, 10mL, 20mL, 50mL)

 Bahan :
 Sampel adalah Crude oil
 Pelarut : Xylene
 12 Demulsifier yang akan diujikan
Lokasi Penelitian
 Penelitian dilakukan di Laboratorium Research and
Development PT. Senatama Laboranusa
 Mnjelaskan metode metode lain demulsifikasi
 memjelaskan metode analisa produk
 menjelaskan metode analisa proses
Metode Pengujian Demulsifikasi
Preparasi crude oil, memanaskan oil pada suhu 50 C selama 1 jam

Preparasi crude demulsifier dibuat 30% (v/v) sebanyak 50 mL

Crude oil dan air formasi dimasukan kedalam


botol test atau tabung ulir dengan
perbandingan 60:40

diinject demulsifier dengan konsentrasi 10,20,30 ppm


ditutup dan dikocok 100 kali
diletakan di dalam waterbath pada suhu
tertentu selam 1 jam sambil dicek ketinggian air
yang terpisah pada menit ke 0,5,10,15,30 dan
60
Hal yang sama juga dilakukan terhadap sampel
tanpa diinjeksika demulsifier sebagai
pembanding
Metode Analisa
 Analis Kualitas Minyak (%BS&W)
 Acuan ASTM D1796-04

50 ml xyelne Pipet minyak hasil Sentrifuge selama 10


kedalam tabung bottle test kedalam menit dengan
sentrifuge sentrifuge tube kecepatan 3270 rpm

Didapat hasil BS&W Baca Ketinggian air


Metode Analisa
 Analisa Pour Point Minyak
 Menggunakan acuan ASTM D 5949

Sampel yang diuji


dimasukan ke dalam
ditempatkan dalam sampel didinginkan
Pour Point Tester
wadah

amati disuhu berapakah


Didapat nilai Pour
crude oil tidak bisa
Point mengalir
Metode Analisa
 Analisa Salt Content
 Menggunakan metode acuan ASTM D323-06M

15 mL xylena ditambahkan lagi ditambahkan mixed alcohol


kedalam 10 mL crude xylena dan dikocok (Metanol, Propanol,
oil di dalam labu ukur selama 60 detik butanol) hingga 100 mL

dibaca nilai salt dikocok selama 30


content-nya larutan dimasukan kedalam
wadah sampel elektroda
detik
titrino salt analyzer
Pengujian
 Preparasi Crude Oil

Crude Oil dipanaskan di Crude Oil yang sudah terpisah di


waterbath agar mencair pisahkan ke wadah yang berbeda
Pengujian
 Prepaarasi demulsifier
Demulsifier dibuat konsentrasi 30% (v/v) dengan pelarut xylene dan methanol
No Code Formula (%V)
1 DRC 164 30% dalam xylene
2 DE 301 30 % DE301, xylene 60%, methanol 10%
3 D3108 30% dalam xylene
4 GS 35 30% dalam xylene
5 D3102 30% dalam xylene
6 GS393 30 % GS393, xylene 60%, methanol 10%
7 D3101 30% dalam xylene
8 DRC168 30% dalam xylene
9 D3103 30% dalam xylene
10 D3203 30% dalam xylene
11 D1210 30 % D1210, xylene 60%, methanol 10%
12 DRC163 30% dalam xylene
Pengujian
Tahap Selekasi demulsifier untuk mendapat demulsifier
terbaik
Temperatur = 35 oC
Dosis = 30 ppm
Air : Minyak = 40 : 60
Centrifuge Data
Dosage Water Separation (cm) Mixed Cut Oil H2O I/Face
Chemical
(ppm) 0’ 05’ 10’ 15’ 30’ 60’ H2O B.S Total Qual Qual Qual

Blank 0 0 0 0 0 0 P P P
DRC 164 0 0 0.7 1 1 1.8 P P P
DE 301 0 0.2 1 1 1 1.5 PD PD PD
D3108 0 1.5 2.8 3.6 4.5 5 G PD PD
GS 35 0 0.5 1.5 2.5 3 3.5 PD G PD
D3102 0 1.5 2.5 3 3.7 4 PD PD G
GS393 30 0 0 0 0 0 0 P P P
D3101 0 0 0.2 0.6 1.5 3 P PD PD
DRC168 0 2 3.6 5 5 5.5 G PD G
D3103 0 1 2 3.5 4 4.7 G G PD
D3203 0 1 1 4 4.2 4.5 G PD PD
D1210 0 0.5 2 3 4.5 5 PD G PD
DRC163 0.4 3 5 5.5 5.5 5.5 G G- G

Note : G = Good P = Poor PD = Medium


Pengujian
Tahap Selekasi demulsifier untuk mendapat
demulsifier terbaik
Temperatur = 35oC
Dosis = 30 ppm
Air : Minyak = 40 : 60
Pengujian

 Demulsifier yang digunakan pada tahap selanjutnya adalah :

 DRC 168
 DRC 163
Hasil Data Pengujian
Data Pengujian
Dosis = 30 ppm
Air : Minyak = 40 : 60

Centrifuge Data
Dosage Temp Water Separation (ml) Mixed Cut Oil H2O I/Face
Sumur Chemical
(ppm) C 0 05’ 10’ 15’ 30’ 60’ H2O B.S Total Qual Qual Qual

Blank 0 0 0 0 3 5 6 0.6 6.6 P P P
T377 DRC 163 30 35 0 15 15 17 25 35 1.2 0.2 1.6 P G PD
DRC 168 0 15 25 30 37 40 0,3 0 0.3 G G PD
Blank 0 0 0 0 3 5 6 0.6 6.6 P P P
T377 DRC 163 30 30 0 10 13 23 30 34 1.5 - 1.5 P G G
DRC 168 0 10 20 30 35 40 0.4 - 0.4 G G G
Blank 0 0 0 0 3 5 6 0.6 6.6 P P P
T377 DRC 163 30 27 0 5 10 19 27 30 1.2 1.4 2.6 P G G
DRC 168 0 10 18 24 33 37 0 0.8 0.8 P G G

Note : G = Good P = Poor PD = Medium


H2O Bening Keruh Sedikit Keruh
Minyak %BS&W < 0.5 %BS&W > 0.5 %BS&W = 0,5
Interface Rata Tebentuk Emulsi Sedikit Emulsi
Hasil Data Pengujian
Data Pengujian
Dosis = 30 ppm
Air : Minyak = 40 : 60

Anda mungkin juga menyukai