Asuhan Perawat Pada Kasus Pasien Dengan DHF (
Asuhan Perawat Pada Kasus Pasien Dengan DHF (
melalui gigitan nyamuk Aedes (Aedes albopictus dan Aedes aegypti) (Ngastiyah, 2005:368).
Demam Dengue/DF dan Demam Berdarah Dengue/DBD (dengue haemorhagic fever/DHF) adalah penyakit
infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi
yang disertai leukopenia, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diatesis hemoragik. Pada DBD terjadi
perembesan plasma yang ditandai dengan hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit) atau penumpukan
cairan di rongga tubuh. Sindrom renjatan dengue (dengue shock syndrome) adalah demam berdarah
TUJUAN
• Menurunkan suhu tubuh serta mempertahankanya dalam fungsi yang
normal.
TINDAKAN
• Perawat memonitor perubahan suhu tubuh, nadi, pernafasan serta
tekanan darah Sesuai Kondisi Pasien ( pengawasan / belum pengawasan )
Memberikan kompres hangat pada bagian , Dahi , aksila, dan lipatan paha.
Pasien di instruksikan menggunakan pakaian yang tipis untuk membantu
penguapan. Perawat berkolaborasi dalam pemberian obat antipiretik dan
antibiotik. Perawat melibatkan keluarga dan mengajari cara melakukan
kompres yang benar serta evaluasi perubahan suhu.
KURANG VOLUME CAIRAN BERHUBUNGAN
DENGAN PENINGKATAN PERMEABILITAS KAPILER.
TUJUAN:
Mengatasi kurangnya cairan serta mempertahankan masukan dan
keluaran.
• Perawat memonitor tanda vital pasien, keadaan umumnya, tanda-
tanda syok, asupan dan keluaran. Perawat juga memberikan cairan
intravena dan mempertahankan tetesan sesuai dengan ketentuan.
Perawat menganjurkan pasien untuk banyak minum, hitung balance
cairan, Perawat mengkaji perubahan produksi urine (produksi urine <
25 ml/jam atau 600 ml/hari).
RESIKO TERJADINYA KOMPLIKASI
(SYOK/PERDARAHAN) BERHUBUNGAN DENGAN
TROMBOSITOPENIA.
TUJUAN:
Mencegah terjadinya syok/perdarahan.
TINDAKAN
• Perawat memonitor penurunan jumlah trombosit, Hb, Ht. Perawat
menganjurkan pasien untuk istirahat, menggunakan sikat gigi lunak,
memelihara kebersihan mulut, memonitor tanda-tanda mungkin
adanya perdarahan. Apabila terjadi perdarahan, perawat
berkolaborasi dalam pemberian obat dan transfusi. Berkolaborasi
dalam pemberian obat antibiotik serta mempertahankan kebutuhan
cairan tubuh.
KURANG NUTRISI (KURANG DARI KEBUTUHAN)
BERHUBUNGAN DENGAN MENURUNYA NAFSU MAKAN,
ADANYA MUAL, DAN SAKIT SAAT MENELAN
TUJUAN:
memenuhi kebutuhan nutrisi.
TINDAKAN
Perawat memonitor perubahan berat badan, adanya mual, muntah.
Kolaborasi dg Gizi Memberikan makanan yang mudah ditelan seperti
bubur dan menghidangkannya dalam keadaan hangat. Memberikan
makanan sedikit dan sering hingga terpenuhi sejumlah asupan.
Berkolaborasi pemberian obat antiemesis, memberikan alternatif
nutrisi yang dapat meningkatkan kadar trombosit.
Sedangkan menurut Nursalam (2005 : 166)
pelaksanaan yang dilakukan berdasarkan diagnosa
atau masalah DHF adalah :
PENINGKATAN SUHU TUBUH (HIPERTERMIA) BERHUBUNGAN
DENGAN PROSES INFEKSI VIRUS DENGUE.
TUJUAN:
menurunkan suhu tubuh
TINDAKAN
• Perawat mengkaji saat timbulnya demam, mengobservasi tanda vital (suhu,
nadi, tensi dan pernafasan) setiap 3 jam atau lebih sering lagi, memberikan
penjelasan penyebab demam atau peningkatan suhu tubuh, memberikan
penjelasan kepada pasien atau keluarga tentang hal – hal yang dapat
dilakukan untuk mengatasi demam dan menganjurkan kepada
pasien/keluarga untuk bersifat kooperatif. Menjelaskan pentingnya tirah
baring bagi pasien dan akibatnya jika hal tersebut tidak dilakukan.
Menganjurkan pasien untuk banyak minum sesuai kebutuhan tubuh, dan
menjelaskan manfaatnya bagi pasien. Memberikan kompres dingin pada
daerah aksila dan lipatan paha. Menganjurkan agar pasien tidak memakai
selimut dan pakaian yang tebal. Mencatat asupan dan keluaran cairan,
memberikan terapi cairan intravena dan obat - obatan sesuai dengan
program dokter.
NYERI BERHUBUNGAN DENGAN PROSES INFEKSI
TUJUAN:
menghilangkan nyeri yang di rasakan klien
TINDAKAN
• Perawat mengkaji tingkat nyeri yang dialami klien dengan menggunakan
skala nyeri (0–10) / WONG BAKER , membiarkan pasien memutuskan
tingkat nyeri yang di alaminya, tipe nyeri dan respon pasien terhadap nyeri,
memberikan posisi yang nyaman dan usahakan situasi yang tenang,
memberikan suasana yang gembira pada pasien, mengalihkan perhatian
pasien dari rasa nyeri (libatkan keluarga) misalnya membaca buku,
mendengar musik, dan menonton TV, memberikan kesempatan pada
pasien untuk berkomunikasi dengan temanya, memberikan obat – obatan
analgetik (kolaborasi dengan dokter).
GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI KURANG DARI
KEBUTUHAN BERHUBUNGAN DENGAN MASUKAN YANG TIDAK
ADEKUAT
TUJUAN:
Memenuhi kebutuhan nutrisi.
TINDAKAN
• Perawat mengkaji keluhan mual, sakit menelan dan muntah yang di
alami pasien, memberikan makanan yang mudah ditelan, seperti
bubur dan tim, serta dihidangkan selagi masih hangat, memberikan
makanan dalam porsi kecil dan frekwensi sering, menjelaskan
manfaat makanan terutama saat sakit, mencatat jumlah porsi
makanan yang dihabiskan oleh pasien tiap hari.
GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
BERHUBUNGAN DENGAN PENINGKATAN PERMEABILITAS
KAPILER
Tujuan: mengembalikan kadar keseimbangan cairan dan elektrolit.
TINDAKAN
• Memonitor keadaan umum pasien, mengobservasi tanda-tanda vital
setiap 2-3 jam, memperhatikan keluhan pasien, seperti mata
berkunang-kunang, pusing, lemah, ekstremitas dingin dan sesak
nafas, apabila terjadi tanda-tanda syok hipovolemik, baringkan
pasien terlentang tanpa bantal, Cek cairan infus , kelancaran dan
tetesany , Jenis infuse yang terpasang dan konsultasi ke dokter ,
KURANGNYA PENGETAHUAN TETANG PROSES PENYAKIT, DIET DAN
PERAWATAN PASIEN DHF BERHUBUNGAN DENGAN KURANGNYA
INFORMASI.
• Tujuan: memberikan pengetahuan kepada klien dan keluarga
mengenai penyakit DHF.
• Perawat memberikan kesempatan pada pasien/kelurga untuk
menanyakan hal-hal yang ingin diketahui sehubungan dengan
penyakitnya, menjelaskan/EDUKASI semua prosedur yang akan
dilakukan dan manfaatnya bagi pasien dan keluarga, menjelaskan
tentang proses penyakit, diet, perawatan dan obat- obatan pada
pasien dengan bahasa dan kata – kata yang mudah dimengerti.
GANGGUAN AKTIFITAS SEHARI–HARI BERHUBUNGAN
DENGAN KELEMAHAN FISIK.
• Tujuan: membantu tahapan pemulihan kembali aktifitas sehari – hari.
• Perawat membantu pasien DAN melibatkan keluarga untuk
memenuhi kebutuhan aktifitas sehari–hari seperti mandi, makan, dan
eliminasi sesuai dengan tingkat keterbatasan pasien. Memberikan
penjelasan mengenai hal-hal yang dapat membantu dan
meningkatkan kekuatan fisik pasien. Menyiapkan bel di dekat pasien
agar jika pasien memerlukan bantuan bisa memberi tahu lewat suara
bel tersebut.
HASIL EVALUASI YANG DI HARAPKAN
PERAWAT
Evaluasi terhadap hasil yang diharapkan pasien, dilakukan pada setiap rencana keperawatan. Hasil
yang diharapkan pada pasien dan atau keluarga dapat:
a. Menjelaskan tentang penatalaksanaan DHF.
b. Menerima masalah kesehatannya dan menggunakan sumber-sumber mekanisme pemecahan
masalah yang tepat.
c. Menyatakan bagaimana mengatasi peningkatan suhu dan mempertahankanya dalam keadaan
yang tetap normal.
d. Mengenal faktor-faktor resiko dan menyatakan rencana mencegah dan mengatasinya.
e. Mempertahankan keseimbangan nutrisi dan cairan.
• 1). Mengkonsumsi makanan yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
• 2). Mentoleransi terapi intravena sedikitnya 1,5 liter setiap hari.
• 3). Minum 6 - 8 gelas air setiap hari.
• 4). Mempunyai haluaran urine kira-kira 1 liter tiap hari.
• 5). Menunjukkan turgor kulit yang adekuat.
PERAWAT WAJIB TAHU DAN SEGERA MENANGANI ,
APABILA TERJADI SEPERTI DI BAWAH INI
Renjatan(shock)
• Tanda-tanda renjatan:
• a). Kulit terasa dingin dan lembab terutama pada ujung hidung, jari dan kaki.
• b). Penderita menjadi gelisah.
• c). Sianosis disekitar mulut.
• d). Nadi cepat, lemah, kecil sampai tak teraba.
• e). Tekanan nadi menurun /SUSAH TERABA
• f). Tekanan darah menurun (tekanan sistolik menurun sampai 80 mmHg atau kurang).
Sebab renjatan :
• a). Karena perdarahan.
• b). Karena kebocoran plasma ke daerah ekstravaskuler melalui kapiler yang rusak
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.